Anda di halaman 1dari 38

DOKTER KELUARGA DAN NUSANTARA SEHAT

Astelia namira balgis P17324218011


Ervina nanin P173242180
Nadia amada P17324218043
Ratih purwanti P17324218053
Salsabila ikrima P17324218014
Siti chopipah P173242180
Silvia ningsih P17324218032
Nusantara Sehat merupakan salah satu bentuk kegiatan yang dicanangkan oleh
Kemenkes dalam upaya mewujudkan fokus kebijakan

penguatan Pelayanan Kesehatan (Yankes) Primer

Program ini dirancang untuk mendukung


pelaksanaan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan Kartu Indonesia
Sehat (KIS) yang diutamakan oleh Pemerintah guna menciptakan masyarakat
sehat yang mandiri dan berkeadilan.
Promotif → suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang
lebih mengutamakan kegiatan yang bersifat meningkatkan kesehatan.

promosi kesehatan → Penguatan yankes primer adalah garda terdepan dalam pelayanan
kesehatan masyarakat yang berfungsi memberikan pelayanan kesehatan dan melakukan
upaya preventif melalui pendidikan kesehatan, konseling serta skrining (penapisan).
T
U peningkatan jumlah, sebaran, komposisi
Menguatkan layanan dan mutu tenaga kesehatan dengan berbasis
J kesehatan primer pada tim dan melibatkan dokter, bidan,
perawat, dan tenaga kesehatan lainnya
U
A
N
Landasan Hukum

Undang-Undang Nomor 36 Tahun Undang-Undang Nomor 36 Tahun Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun
2009 tentang Kesehatan (Lembaran 2014 tentang Tenaga Kesehatan 2015 tentang Rencana
Negara Republik Indonesia Tahun (Lembaran Negara Republik Pembangunan Jangka Menengah
2009 Nomor 144, Tambahan Indonesia Tahun 2014 Nomor 298, Nasional Tahun 2015-2019
Lembaran Negara Republik Tambahan Lembaran Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5063) Republik Indonesia Nomor 5607) Indonesia Tahun 2015 Nomor 3)

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor


Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
39 Tahun 2016 tentang Pedoman
64 Tahun 2015 tentang Organisasi
Penyelenggaraan Program Indonesia
dan Tata Kerja Kementerian
Sehat Dengan Pendekatan Keluarga
Kesehatan (Berita Negara Republik
(Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 1508)
IndonesiaTahun 2016 Nomor 1223)
Wilayah capaian:
44 Kabupaten di Daerah Tertinggal,
Perbatasan dan Kepulauan (DTPK)
T
a
Unit capaian:
r Pusat Kesehatan Masyarakat
g (Puskesmas)

e Jumlah capaian:
t 120 Puskesmas → berlokasi di Daerah Tertinggal,
Perbatasan dan Kepulauan (DTPK) di 44 Kabupat
en di Indonesia.
Peserta Tim Program Nusantara Sehat (SDM)

Para tenaga profesional kesehatan dengan latar belakang tenaga kesehatan


yang berbeda yang terdiri dari dokter, dokter gigi, perawat, bidan, tenaga
kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan lingkungan, tenaga ahli teknologi
laboratorium medik, tenaga gizi, dan tenaga kefarmasian, dengan persyaratan
usia di bawah 30 tahun dan bersedia mengabdikan dirinya untuk memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat sesuai kebutuhan Kementerian Kesehatan.
Sekilas Program

Program Nusantara Sehat melalui penempatan tenaga kesehatan berbasis


tim. Dari segi tenaga kesehatan mereka merasa lebih nyaman karena
ditempatkan dan bekerja dalam satu tim. Pada tahun 2015 telah
ditempatkan Tim Nusantara Sehat Periode I sebanyak 142 orang di 20
puskesmas pada bulan Mei 2015 dan Tim Nusantara Sehat Periode II
sebanyak 552 orang di 100 puskesmas pada bulan Desember 2015.
Pendekatan

Pendekatan yang dilakukan program Nusantara Sehat bersifat komprehensif


dengan melibatkan anggota tim dengan berbagai jenis tenaga kesehatan yang
terdiri dari dokter, dokter gigi, perawat, bidan, tenaga kesehatan masyarakat,
tenaga kesehatan lingkungan, tenaga ahli teknologi laboratorium medik,
tenaga gizi, dan tenaga kefarmasian.
Proses Implementasi
Penempatan 1170 orang tenaga kesehatan akan dilakukan secara
berkesinambungan ke 130 Puskesmas dan mereka akan bertugas di
masing-masing Puskesmas selama 2 (dua) tahun. Seluruh peserta
diberikan pembekalan materi bela negara, keahlian medis dan
non-medis serta pengetahuan tentang program – program kesehatan
yang dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan. Mereka juga
diberikan pemahaman terhadap budaya-budaya lokal sehingga
diharapkan mereka dapat berinteraksi dengan petugas kesehatan
setempat dan masyarakat sekitar di daerah penempatan.
Mekanisme Pelaksanaannya
1. Perencanaan dan Penetapan

a. Perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan.


Menteri, gubernur, dan bupati/walikota dalam rangka penyelenggaraan Penugasan Khusus
Tenaga Kesehatan menyusun perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan sesuai tugas dan
kewenangannya masing-masing secara berjenjang, berdasarkan pemetaan sesuai prioritas
kebutuhan suatu wilayah.
2. Penetapan alokasi formasi
a. Bupati/Walikota mengajukan usulan kebutuhan tenaga kesehatan dan puskesmas yang telah diteta
pkan sebagai puskesmas terpencil dan sangat terpencil sebagai lokus Puskesmas penempatan kep
ada Gubernur melalui dinas kesehatan provinsi.
b. Menteri melalui kepala badan yang membidangi pengembangan dan pemberdayaan sumber daya
manusia.
c. Menteri melalui Direktur Jenderal yang membidangi pelayanan kesehatan melakukan verifikasi t
erhadap data usulan Puskesmas lokasi penempatan
d. Menteri melalui kepala badan yang membidangi penelitian dan pengembangan kesehatan melaku
kan validasi terhadap data usulan Puskesmas lokasi penempatan.
e. Menteri menetapkan kebutuhan tenaga kesehatan sesuai jenis tenaga, jumlah, dan kriteria serta Pu
skesmas lokasi penempatan secara nasional.
f. Bupati/walikota menyiapkan ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas lain bagi pes
erta Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Dalam Mendukung Program Nusantara Sehat yang aka
n ditugaskan.
2. Pendaftaran dan seleksi

a. Tahap Pendaftaran
Kementerian Kesehatan mengumumkan penerimaan peserta
Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Dalam Mendukung Program
Nusantara Sehat secara terbuka sesuai alokasi formasi yang
dibutuhkan melalui media massa dan website Kementerian Kesehatan
b. Tahap seleksi
Seleksi penerimaan peserta Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan
Dalam Mendukung Program Nusantara Sehat dilaksanakan oleh
Kementerian Kesehatan sesuai dengan alokasi kebutuhan yang telah
ditetapkan dengan 2 tahapan.
3. Tahap Pembekalan.

a. Pusat yang melakukan pelatihan sumber daya manusia


kesehatan melaksanakan pembekalan bagi peserta Penugasan
Khusus Tenaga Kesehatan Dalam Mendukung Program Nusantara
Sehat. Pembekalan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi
kepada para tenaga kesehatan yang akan bertugas.
b. Pelaksanaan pembekalan
4. Tahap penempatan

a. Pemberangkatan

1) Pemberangkatan peserta Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan dilakukan setelah


ditetapkan melalui Keputusan Menteri Kesehatan.
2) Pelaksanaan pemberangkatan peserta Penugasan Khusus Berbasis Tim dari lokasi
pembekalan ke provinsi tujuan selanjutnya ke kabupaten/kota didampingi oleh petugas
dari Kementerian Kesehatan.
2) Pelaksanaan pemberangkatan peserta Penugasan Khusus Individual dari lokasi
pembekalan ke provinsi tujuan selanjutnya ke kabupaten/kota didampingi oleh petugas
dari dinas kesehatan provinsi dan kabupaten/kota.
b. Penyerahan ke daerah

1) Peserta Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan diserahkan kepada dinas kesehatan


kabupaten/kota tempat penugasan melalui dinas kesehatan provinsi.
2) Peserta Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan mengikuti orientasi wilayah dalam
rangka persiapan penugasan dan untuk memperoleh informasi umum tentang
daerah penugasan.
2) Dinas kesehatan kabupaten/kota memfasilitasi penerbitan surat izin praktik untuk
peserta Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Dalam Mendukung Program
Nusantara Sehat.
c. Pemindahan
Dalam keadaan tertentu, Menteri melalui kepala badan yang
membidangi pengembangan dan pemberdayaan sumber daya
manusia kesehatan dapat melakukan pemindahan peserta ke lokasi
penempatan lain.

5. Pemberhentian
Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan
Pemantauan Pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan Penugasan Khusus
Tenaga Kesehatan Dalam Mendukung Program Nusantara Sehat dilakukan
untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaannya mulai dari perencanaan,
rekrutmen, pengangkatan, penempatan, pembiayaan, keberadaan, pembinaan
dan pengawasan.
1. Pemantauan dilakukan oleh unit kerja pembina wilayah dengan menggunakan
instrumen yang disusun oleh kepala badan yang membidangi penelitian dan pengemban
gan kesehatan. Objek pemantauan antara lain:
a.puskesmas kabupaten/kota
b.dinas kesehatan kabupaten/kota.

2. Pemantauan dilakukan dengan norma-norma:


a.objektif dan transparan
b.profesional dan efektif, serta lebih ditekankan pada pemecahan serta mengatasi ma
salah
c.Berkesinambungan
d.mendidik dan dinamis.
3. Pelaksanaan pemantauan juga dilakukan dengan menerapkan prinsip-prinsip
4. Pemantauan dan evaluasi harus dilakukan dalam tahun berjalan dengan koordinasi
antar unit.
Dokter Keluarga

dokter yang dapat memberikan pelayanan kesehatan yang berorientasi


komunitas dengan titik berat kepada keluarga, ia tidak hanya memandang
penderita sebagai individu yang sakit tetapi sebagai bagian dari unit keluarga
dan tidak hanya menanti secara pasif tetapi bila perlu aktif mengunjungi
penderita atau keluarganya.

Pelayanan dokter keluarga

adalah pelayanan kedokteran yang menyeluruh yang memusatkan pelayanan


kepada keluarga sebagai suatu unit, dimana tanggungjawab dokter terhadap
pelayanan kesehatan tidak dibatasi oleh golongan umur atau jenis kelamin
pasien juga tidak boleh organ tubuh atau jenis penyakit tertentu.
K
a 1. Yang melayani penderita tidak hanya sebagai orang perorang
r melainkan sebagai anggota satu keluarga dan bahkan sebagai anggota
masyarakat sekitarnya.
a
2. Yang memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan
k memberikan perhatian kepada penderita secara lengkap dan sempurna,
t jauh melebihi jumlah keseluruhan keluhan yang disampaikan
e 3. Yang mengutamakan pelayanan kesehatan guna meningkatkan
r derajat kesehatan seoptimal mungkin, mencegah timbulnya penyakit
i dan mengenal serta mengobati penyakit sedini mungkin.
s 4. Yang mengutamakan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan
dan berusaha memenuhi kebutuhan tersebut sebaik-baiknya
t
5. Yang menyediakan dirinya sebagai tempat pelayanan kesehatan tingkat
i pertama dan bertanggung jawab pada pelayanan kesehatan lanjutan.
k
Tujuan Pelayanan Dokter Keluarga

1. Tujuan Umum : Terwujudnya keadaan sehat bagi setiap anggota keluarga.


2. Tujuan Khusus:
a.Terpenuhinya kebutuhan keluarga akan pelayanan kedokteran yang lebih efektif.
b.Terpenuhinya kebutuhan keluarga akan pelayanan kedokteran yang lebih efisien.
Manfaat
1. Akan dapat diselenggarakan penanganan kasus penyakit sebagai manusia seutuhnya, bukan hanya terhadap kelu
han yang disampaikan.
2. Akan dapat diselenggarakan pelayanan pencegahan penyakit dan dijamin kesinambungan pelayanan kesehatan.
3. Apabila dibutuhkan pelayanan spesialis, pengaturannya akan lebih baik dan terarah,terutama ditengah-tengah
kompleksitas pelayanan kesehatan saat ini.
4. Akan dapat diselenggarakan pelayanan kesehatan yang terpadu sehingga penanganan suatu masalah kesehatan
tidak menimbulkan pelbagai masalah lainnya.
5. Jika seluruh anggota keluarga ikut serta dalam pelayanani maka segala keterangan tentang keluarga tersebut,
baik keterangan kesehatan ataupun keterangan keadaan sosial dapat dimanfaatkan dalam menangani masalah
kesehatan yang sedang dihadapi.
6. Akan dapat diperhitungkan pelbagai faktor yang mempengaruhi timbulnya penyakit, termasuk faktor sosial dan
psikologis.
7. Akan dapat diselenggarakan penanganan kasus penyakit dengan tatacara yang lebih sederhana dan tidak begitu
mahal dan karena itu akan meringankan biaya kesehatan.
8. Akan dapat dicegah pemakaian pelbagai peralatan kedokteran canggih yang memberatkan biaya kesehatan.
Ruang Lingkup
Ruang lingkup pelayanan dokter keluarga mencakup bidang amat luas sekali. Jika dis
ederhanakan secara umum dapat dibedakan atas dua macam.
1. Kegiatan yang dilaksanakan
Pelayanan yang diselenggarakan oleh dokter keluarga harus memenuhi syarat pokok yaitu pelayanan
kedokteran menyeluruh (comprehensive medical services).
Karakteristik :
a) Jenis pelayanan yang diselenggarakan mencakup semua jenis pelayanan kedokteran yang dikenal
di masyarakat.
b) Tata cara pelayanan tidak diselenggarakan secara terkotak-kotak ataupun terputus-putus melainkan
diselenggarakan secara terpadu (integrated) dan berkesinambungan (continu)
c) Pusat perhatian pada waktu menyelenggarakan pelayanan kedokteran tidak memusatkan perhatiann
ya hanya pada keluhan dan masalah kesehatan yang disampaikan penderita saja, melainkan pada pend
erita sebagai manusia seutuhnya.
d) Pendekatan pada penyelenggaraan pelayanan tidak didekati hanya dari satu sisi saja, melainkan dar
i semua sisi yang terkait (comprehensive approach) yaitu sisi fisik, mental dan sosial (secara holistik).
2. Sasaran Pelayanan

Sasaran pelayanan dokter keluarga adalah kelurga sebagai suatu unit.


Pelayanan dokter keluarga harus memperhatikan kebutuhan dan tuntutan
kesehatan keluarga sebagai satu kesatuan, harus memperhatikan pengaruh
masalah kesehatan yang dihadapi terhadap keluarga dan harus memperhatikan p
engaruh keluarga terhadap masalah kesehatan yang dihadapi oleh setiap
anggota keluarga.
Pelayanan Kedokteran Menyeluruh

Untuk dapat memenuhi kebutuhan dan tuntutan kesehatan yang berbeda tidak
ada upaya lain yang dapat dilakukan, kecuali berupaya menyediakan serta
menyelenggarakan pelbagai jenis pelayanan kedokteran yang sesuai dengan
kebutuhan dan tuntutan kesehatan setiap anggota keluarga tersebut. Pelayanan
kedokteran yang seperti ini, mencakup pelbagai jenis pelayanan kedokteran,
populer dengan sebutan pelayanan kedokteran menyeluruh.
Batasan
Jika menyebut pelayanan kedokteran menyeluruh banyak batasan yang pernah dirumuskan. Beberapa
diantaranya yang dipandang cukup penting adalah :

1. Mobilisasi semua sumber daya yang diperlukan untuk melayani kesehatan penderita.
2. Pelayanan yang dalam melakukan pendekatan kepada pasien selalu berorientasi kepada keluarga.
3. Pelayanan yang tidak mengenal batas yang tegas antara keadaan sehat dengan keadaan sakit
4. Integrasi dari pelayana peningkatan derajat kesehatan, pencegahan penyakit, diagnosis penyembu
han penyakit serta pemulihan kesehatan
5. Totalitas dari semua pelayanan kesehatan yang diinginkan
6. Pendekatan total yang dilakukan oleh seorang dokter terhadap pasiennya, yang tujuannya bukan
untuk memastikan kelainan organik serta pengobatan
Karakteristik Pelayanan Kedokteran Menyeluruh
1. Jenis pelayanan yang diselenggarakan

Pelayanan kedokteran yang menyeluruh tidak membatasi diri pada satu jenis pelayanan
kedokteran saja, melainkan mencakup semua jenis pelayanan kedokteran yang dikenal
di masyarakat. Untuk ini banyak pembagian jenis pelayanan yang pernah di kemukakan.
Dua antaranya yang dipandang penting adalah :
a. Ditinjau dari kedudukannya dalam sistem kesehatan
Jika ditinjau dari kedudukannya dalam sistem kesehatan, pelayanan kedokteran
dibedakan atas tiga macam. Ketiga macam pelayanan tersebut adalah pelayanan
kedokteran tingkat pertama (primary medical care), pelayanan kedokteran tingkat
kedua (secondary medical care), serta pelayanan kedokteran tingkat ketiga
(tertiary medical care). Pelayanan kedokteran menyeluruh adalah pelayanan
kedokteran yang mencakup ketiga tingkat pelayanan kedokteran diatas.
b. Ditinjau dari peranannya dalam mencegah penyakit
Jika ditinjau dari peranannya dalam mencegah penyakit, pelayanan
kedokteran dibedan atas lima macam . Kelima macam pelayanan
kedokteran tersebut adalah peningkatan derajat kesehatan (health promotion),
pencegahan khusus (specific protection), diagnosis dini dan pengobatan tepat
(early diagnosis and promt treatment), pembatasan cacat (disability limitation)
serta pemulihan kesehatan (rehabilitation), pelayanan kedokteran menyeluruh
adalah pelayanan kedokteran yang mencakup kelima macam pelayanan
kedokteran diatas.
2. Tata cara pelayanan

Pelayanan kedokteran menyeluruh tidak diselenggarakan secara tekotak-kotak (fragmented)


dan ataupun perputus -putus, melainkan diselenggarakan secara terpadu (integrated) dan
berkesinambungan (continous). Pengertian pelayanan terpadu disini banyak macamnya. Yang
terpenting adalah dari sudut pengorganisasiannya. Dalam arti pelbagai jenis pelayanan
kedokteran yang dikenal, harus berada dalam suatu pengorganisasian yang utuh. Sedangkan
pengertian pelayanan berkesinambungan ada dua macam, yaitu :

a. Berkesinambungan dalam arti pemenuhan kebutuhan pasien


b. Berkesinambungan dalam arti waktu penyelenggaraan.
3. Pusat perhatian pada waktu menyelenggarakan pelayanan.

Penyelenggaraan pelayanan kedokteran menyeluruh tidak memusatkan perhatiannya hanya pada


keluhan dan atau masalah kesehatan yang disampaikan penderita saja, melainkan pada penderita
sebagai manusia seutuhnya, lengkap dengan pelbagai faktor lingkungan yang mempengaruhinya.
Adanya perhatian yang bersifat menyeluruh ini dipandang penting, bukan saja untuk lebih mempertajam
diagnosis penyakit, tetapi juga pada waktu mencari jalan keluar untuk mengatasi penyakit tersebut.

4. Pendekatan pada penyelenggaraan pelayanan

Perumusan masalah dan atau penetapan cara penyelesaian masalah kesehatan yang dihadapi pe
nderita pada pelayanan kedokteran menyeluruh, tidak didekati hanya dari satu sisi saja, melaink
an dari semua sisi yang terkait (comprehensive approach). Sisi yang dimaksudkan disini menca
kup bidang yang amat luas sekali.
Manfaat Pelayanan Kedokteran Menyeluruh

Apabila pelayanan kedokteran menyeluruh dapat dilaksanakan dengan baik, banyak manfaat
yang diperoleh. Manfaat yang dimaksud antara lain adalah :

1. Terpenuhinya berbagai kebutuhan dan tuntutan kesehatan karena pada kedokteran


2. menyeluruh tersedia semua jenis pelayanan kedokteran.
2. Memudahkan pemanfaatan pelayanan kesehatan
3. Biaya kesehatan akan lebih terkendali
4. Mutu pelayanan akan lebih meningkat
Syarat Penyelenggaraan Pelayanan Kedokteran Menyeluruh

Menyadari bahwa yang dimaksud dengan pelayanan kedokteran menyeluruh adalah `pelayanan
kedokteran yang dapat memenuhi semua kebutuhan dan tuntutan kesehatan pasien yang menjadi
tanggung jawabnya, serta menyadari pula bahwa tidak semua jenis pelayanan kedokteran yang
dibutuhkanoleh pasien tersebut dapat diselenggarakan sendiri oleh seorang dokter keluarga,
maka untuk dapat menjamin tetap terselenggaranya pelayanan kedokteran menyeluruh, ada tiga
syarat pokok yang perlu diperhatikan. Ketiga syarat pokok yang dimaksud adalah :

– Membina hubungan dokter-pasien yang baik (doctor-patient relationship)


– Memahami pelbagai sumber kesehatan yang tersedia di masyakat (health resources)
– Minat terhadap perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran
Praktek Dokter Keluarga

Terlepas dari masih ditemukannya perbedaan pendapat tentang kedudukan


dan peranan dokter keluarga dalam sistem pelayanan kesehatan, pada saat
ini telah ditemukan banyak bentuk praktek dokter keluarga. Bentuk praktek
dokter keluarga yang dimaksud secara umum dapat dibedakan atas tiga macam:

1. pelayanan dokter keluarga sebagai bagian dari pelayanan rumah sakit (hospital based)
2. Pelayanan dokter keluarga dilaksanakan oleh klinik dokter keluarga (family clinic)
3. Pelayanan dokter keluarga dilaksanakan melalui praktek dokter keluarga(family practice)
Peralatan Dan Tenaga Pelaksana

Untuk dapat menyelenggarakan praktek dokter keluarga sebagaimana dikemukakan


diatas, tentu perlu disediakan pelbagai peralatan dan tenaga pelaksanan yang
memadai. Peralatan dan tenaga pelaksana yang dimaksud adalah :

1. Peralatan
a. Peralatan medis
b. Peralatan non-medis
2. Tenaga pelaksana
a. Tenaga medis
b. Tenaga paramedic
c. Tenaga non-medis
Pelayanan Pada Praktek Dokter Keluarga
Pelayanan yang diselenggarakan pada praktek dokter keluarga banyak macamnya. Secara
umum dapat dibedakan atas tiga macam :
1. Menyelenggarakan pelayanan rawat jalan
2. Menyelenggarakan pelayanan rawat jalan, kunjungan dan perawatan pasien dirumah.
3. Menyelenggarakan pelayanan rawat jalan, kunjungan dan perawatan pasien dirumah, serta pelayanan
rawat inap di rumah sakit.

Pelayanan kedokteran yang diselenggarakan pada praktek dokter keluarga pada umumnya :
1. Lebih aktif dan bertanggung jawab
2. Lebih lengkap dan bervariasi
3. Menangani penyakit pada stadium awal
Pembiayaan Pelayanan Dokter Keluarga

Untuk dapat menyelenggarakan pelayanan dokter keluarga tentu diperlukan tersedianya


dana yang cukup. Tidak hanya untuk pengadaan pelbagai sarana dan prasarana medis
dan non medis yang diperlukan (investment cost), tetapi juga untuk membiayai pelayana
n dokter keluarga yang diselenggarakan (operational cost) semua dana yang diperlukan
ini dapat dibiayai oleh pasien dan atau keluarga yang memanfaatkan jasa pelayanan
dokter keluarga.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai