Obstetrik Emergensi Edit
Obstetrik Emergensi Edit
RUANG LINGKUP
• Eklampsia
• Perdarahan hamil Muda (Abortus dan KET)
• Perdarahan hamil lanjut (Plasenta Previa dan
Solusio Plasenta)
• Distosia bahu, persalinan sungsang, prolapsus
tali pusat
• Perdarahan post partum
EKLAMPSIA
Kejadian : Tatalaksana :
38% antepartum Airway
Breathing
18% intrapartum
Circulation
1.Medisinal
- Infus cairan RL
- MgSO4 40% Sama dengan PEB
kejang ulangan: 2g MgSO4 40% IV selama 2 menit
masih kejang: amobarbital 3-5 mg?kgBB/IV pelan
atau diazepam /IV atau segera perawatan intensif
- Antihipertensi: nifedipin oral, labetalol, hydralazine
PENATALAKSANAAN KEJANG
3. Pengobatan obstetri:
Terminasi kehamilan
SYARAT PEMBERIAN MGSO4
• 1. Refleks patela (+)
• 2. Pernafasan minimal 16 kali/ menit
• 3.Jumlah urin 30ml/jam dalam 4 jam terakhir
• 4. Tersedia antidotum calsium glukonas
UPAYA PENCEGAHAN
Tatalaksana
• Non operatif : kemoterapi dengan kriteria (1)
Kehamilan pars ampularis yang belum pecah,
(2) Diameter kantong gestasi kurang atau sama
dengan 4 cm, (3) Perdarahan rongga abdomen
kurang sama dengan 100 ml, (4) tanda vital
baik dan stabil,(5). Tidak ada kehamilan
intrauterine, (6) Kadar Beta-hCG kurang sama
dengan 10.000mIU/ml
• Operatif : Laparotomi
PERDARAHAN HAMIL LANJUT
(PERDARAHAN ANTEPARTUM)
Definisi
• pendarahan vagina setelah usia kehamilan >20 minggu.
Insiden
• 2% hingga 5% dari semua kehamilan
Morbiditas dan Mortalitas
• Salah satu penyebab utama kematian ibu
• Meningkatnya resiko kehamilan prematur
PLASENTA PREVIA
Insiden
• Sekitar 1 dari 200 kelahiran
Tatalaksana
• Operasi sesar di institusi dimana tersedia transfusi darah
dan perawatan intensif dewasa
• Persetujuan untuk kemungkinan histerektomi
• Disarankan ketika:
• – Usia kehamilan 37 minggu
• – konfirmasi maturitas paru janin (sebelum 37
minggu)
• – perdarahan maternal yang berat
• – kelainan FHS pada usia kehamilan berapa saja
SOLUSIO PLASENTA
• terpisahnya plasenta dari dinding rahim secara
premature
• 0.5% - 1% pada semua kehamilan
• Janin/neonatus Maternal
• Perdarahan post partum
• Hypoxia/asfikisa dan sekuele
• Ruptur uterus
• Cedera: • Robekan derajat 4
• Fraktur – klavikula, humerus
• Brachial plexus palsy
• Kematian
• Definisi
• letak longitudinal atau memanjang
• Jenis
• murni - fleksi lipat paha, lutut ekstensi
• idiopathic
• prematuritas (head to trunk size)
• abnormalitas struktur uterus/pelvik
• fibroma uterus
• anomali fetus
• polihidramnion
• hamil kembar
Diagnosis
• Gerakan kaki yang dirasakan ibu
• Pemeriksaan Leopold
• DJJ diatas umbilikus
• Periksa Dalam
• USG
Kriteria Seleksi Partus Percobaan
• Bokong Murni atau Komplit
• Kepala tidak hiperekstensi
• Taksiran BB 2500 - 4000g
Kontraindikasi Partus Percobaan
• Kondisi ibu dan bayi yang tak memungkinkan
• Presentasi kaki
• Hiperekstensi kepala
• Tidak ada Persetujuan Tindakan Medik (Informed Consent)
• Tidak tersedia tenaga kompeten untuk melakukan pertolongan
Persiapan
• Rencanakan melahirkan di rumah sakit
• MRS bila ada tanda partus prematur imminens atau KPD
• Surveilens memedai untuk bayi
• Epidural & ARM bila ada indikasi
• Singkirkan adanya prolapsus tali pusat bila ketuban pecah
• Prognosis baik bila dilatasi 0.5 cm/jam setelah pembukaan
4 cm
• Induksi dan Augmentasi (bila ada indikasi)
Penatalaksanaan persalinan
• Siapkan resusitator berpengalaman
• Kosongkan kandung kemih
• Penolong didampingi asisten yang berpengalaman
• Siapkan forceps bila diperlukan
Bokong melewati PAP
• JANGAN TARIK!
• Traksi membuat kepala ekstensi
• Tangan menjungkit
• Menurunkan insidens SC
Kesimpulan
Tonus Tissue
Trauma Thrombin
FAKTOR RISIKO
Antepartum Intrapartum Post partum
• Riwayat HAP sebelumnya • Persalinan operarif- SC atau pervaginam • Laserasi jalan lahir
• Riwayat manual plasenta pada kehamilan dgn alat • Retensio / Rest
sebelumnya plasenta
• Persalinan lama
• Kehamilan KJDR • Ruptura uteri
• Persalinan cepat
• Hipertensi dalam Kehamilan • Inversio uteri
• Induksi atau augmentasi
• Regangan berlebihan pada uterus (mis
gemelli, polihidramnion, macrosomia) • Korioamnionitis • Ruptur Portio
• Airway
• Breathing
• Circulation and Hemorrhage control
• Shock position
• Replace blood loss
• Stop/minimize the bleeding process
ATONIA UTERI
• Definisi : Keadaan lemahnya tonus/kontraksi rahim yang
menyebabkan uterus tidak mampu menutup perdarahan terbuka
dari tempat implantasi plasenta setelah bayi dan plasenta lahir.
• Etiologi : Akibat anestesi ,Partus lama, partus kasep, Partus terlalu
cepat, Multiparitas, Riwayat atoni sebelumnya, Korioamnionitis ,
Distensi uterus berlebihan (pada Polihidroamnion, gemeli, anak
besar)
PERLUKAAN JALAN LAHIR
• Tindakan
Kuretase
RETENSIO PLASENTA