Anda di halaman 1dari 76

ASKEP PEMENUHAN KEBUTUHAN

AKTIFITAS

By.Sticom
• Kegiatan atau keaktifan”.
• Jadi segala sesuatu yang
dilakukan atau kegiatan-
kegiatan yang terjadi baik
fisik maupun non-fisik
SISTEM TUBUH YANG
BERPERAN DALAM
KEBUTUHAN AKTIFITAS ?

• Tulang
• Otot dan tendon
• Ligamen
• Sistem syaraf
• Sendi
• membentuk rangka
• tempat melekatnya berbagai otot,
• sebagai tempat penyimpanan mineral
khususnya kalsium
• fosfor yang bisa dilepaskan setiap
saat sesuai kebutuhan,
• tempat sumsum tulang dalam
membentuk eritrosit dan pelindung
organ tubuh
Ada Berapa Type Tulang ?

tulang panjang : femur, fibula, dan


tibia pada kaki
Pendek : tulang karpal dan patella
Pipih : tulang di tengkorak dan
rusuk di toraks
ireguler(tidak beraturan) : kolumna
vertebra dan beberapa tulang
tengkorak seperti mandibula.
• sebuah jaringan dalam
tubuh manusia yang
berfungsi sebagai alat
gerak aktif yang
menggerakkan tulang

• struktur dalam tubuh yang


lentur tapi kuat yang
menghubungkan otot ke tulang,
mentransmisikan kekuatan kont
raksi otot ke tulang.
• Ligamen adalah ikatan jaringan
fibrosa yang berwarna putih
mengilat, fleksibel mengikat sendi
menjadi satu dan menghubungkan
tulang dengan kartilago
• Kontraksi otot tubuh
manusia memerlukan
sistem syaraf sebagai
perangsang.
• Sistem syaraf terbagi
menjadi 2 yaitu sistem
syaraf pusat (otak dan
medula spinalis) dan
sistem syaraf tepi.
• Sendi adalah tempat
pertemuan 2 atau lebih
ujung tulang. Sendi
membuat segmentasi dari
kerangka tubuh dan
memungkinkan gerakan
antar segmen dan berbagai
derajat pertumbuhan tulang.
KEBUTUHAN
MOBILITAS DAN
IMOBILITAS ..?

• Mobilitas
• Aktivitas atau latihan
• Mobilisasi
• Mobilisasi dini
PENGANTAR MEKANIKA TUBUH
(PERRY & POTTER, 2006)

• Mobilitas adalah kemampuan individu untuk bergerak


secara bebas, mudah, teratur dengan tujuan untuk
memenuhi kebutuhan aktifitas guna mempertahankan
kesehatannya
• Aktivitas atau latihan adalah gerakan yang dihasilkan
oleh pasien dengan menggunakan mekanisme
neuromoskulernya
• Mobilisasi adalah suatu pergerakan dan posisi yang
akan melakukan suatu aktivitas atau kegiatan
• Mobilisasi dini adalah kebijaksanaan untuk selekas
mungkin membimbing penderita keluar dari tempat
tidurnya dan membimbingnya selekas mungkin berjalan
• Mobilisasi dini adalah
kebijaksanaan untuk selekas mungkin
membimbing penderita keluar dari
tempat tidurnya dan membimbingnya
selekas mungkin berjalan
PENGANTAR MEKANIKA TUBUH
(PERRY & POTTER, 2006))

• Mekanika tubuh adalah suatu usaha


mengkoordinasikan sistem
muskuloskeletal dan sistem saraf dalam
mempertahankan keseimbangan,
postur, dan kesejajaran tubuh selama
mengangkat, membungkuk, bergerak,
dan melakukan aktifitas sehari – hari.
• Kesejajaran Tubuh
Kesejajaran tubuh dan postur merupakan istilah
yang sama, dan mengacu pada posisi sendi,
tendon, ligamen, dan otot selama berdiri, duduk
dan berbaring
• Keseimbangan Tubuh
Kesejajaran tubuh menunjang keseimbangan
tubuh. Tanpa keseimbangan ini, pusat gravitasi
akan berubah, menyebabkan peningkatan gaya
gravitasi, sehingga menimbulkan resiko jatuh
dan cidera
Kemampuan untuk mencapai keseimbangan
dipengaruhi oleh :
• Penyakit, misal stoke dan mistenia gravis
• Gaya berjalan yang tidak stabil pada todler
• Kehamilan, posisi anatomis tidak terbentuk,
karena ada beban pada perut
• Medikasi
• Proses menua
• Koordinasi Gerak Tubuh
Koordinasi gerak tubuh dilakukan dalam
bentuk aktifitas motorik maupun gerak reflek.
Hal ini tentunya dipengaruhi oleh sistem
persyarafan, otot dan tulang
Berat dan friksi merupakan 2 (dua) hal yang
juga berhubungan dengan kemampuan
koordinasi gerak tubuh. Berat adalah gaya pada
tubuh yang digunakan terhadap gravitasi
PRINSIP MEKANIKA TUBUH

Gravitasi
• dalam melakukan mekanika tubuh dengan benar, yaitu
memandang gravitasi sebagai sumbu dalam pergerakan
tubuh.
• Terdapat tiga factor yang perlu diperhatikan dalam
gravitasi :
a. Pusat gravitasi (center of gravity), titik yang ada
dipertengahan tubuh.
b. Garis gravitasi (line of gravity), merupakan garis
imagines vertical melalui pusat gravitasi.
c. Dasar tumpuan (base of gravity), merupakan dasar
tempat seseorang dalam posisi istirahat untuk
menopang atau menahan tubuh.
Keseimbangan
Keseimbangan dalam penggunaan mekanika
tubuh dicapai dengan cara mempertahankan
posisi gravitasi di antara pusat gravitasi dan
dasar tumpuan.

Berat
berat atau bobot benda yang akan diangkat
karena berat benda akan mempengaruhi
mekanika tubuh.
PENGATURAN GERAKAN

Ada dua tipe


kontraksi otot :
• Isotonik
• Isometrik
Kontraksi isotonik, peningkatan tekanan otot
mengakibatkan otot memendek.
Kontraksi isometrik menyebabkan
peningkatan tekanan otot atau kerja otot
tetapi tidak ada pemendekan atau gerakan
aktif dari otot.
Gerakan volunter adalah kombinasi dari
isotonik dan isometrik, misalnya ketika perawat
mengangkat klien diatas tempat tidur,
Macam Gerakan
• Gerakan (ambulating)
• Menahan (squatting)
• Menarik (pulling)
• Mengangkat (lifting)
• Memutar (pivoting)
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI
MOBILITAS DAN AMBULASI

• Status Kesehatan
• Nutrisi
• Emosi
• Situasi dan Kebiasaan
• Gaya hidup
• Pengetahuan
• Proses penyakit atau cedera.
• Kebudayaan
• Tingkat energi
• Usia dan status perkembangan
GANGGUAN MOBILISASI (PERRY &
POTTER, 2006))

Tirah Baring
• Tujuan umum tirah baring :
• Mengurangi aktifitas fisik dan kebutuhan oksigen
untuk tubuh.
• Mengurangi nyeri, meliputi nyeri pasca operasi,
dan kebutuhan analgesik dengan dosis besar
• Memungkinkan klien sakit atau lemah untuk
beristirahat dan mengembalikan kekuatan
• Memberikan kesempatan pada klien yang letih
untuk beristirahat tanpa terganggu
Imobilisasi
• Pengaruh fisiologis
• Perubahan metabolik, sistem endokrin
Perubahan sistem respiratorik
• Komplikasi paru-paru yang paling umum adalah
atelektasis dan pneumonia hipostatik
Perubahan sistem kardiovaskuler
• Hipotensi ortostatik
• Trombus
Perubahan sistem muskuluskeletal
• Pengaruh otot
• Pengaruh skelet
• Kontraktur sendi

• Perubahan sistem integumen


• Perubahan eliminasi urine
• Pengaruh psikososial
• Bayi
• Todler
KEBUTUHAN • Anak Usia Prasekolah
MOBILISASI SESUAI
DENGAN
dan Sekolah
PERKEMBANGAN USIA • Remaja
• Dewasa
• Lansia
ASUHAN KEPERAWATAN UNTUK GANGGUAN
MOBILISASI (Perry & Potter, 2006))

Pengkajian
• Riwayat keperawatan sekarang
• Riwayat keperawatan penyakit yang pernah
di derita
• Kemampuan fungsi motorik
• Kemampuan mobilitas:
• Rentang Gerak
• Gaya Berjalan
• Latihan dan Toleransi Aktifitas
• Kesejajaran Tubuh
• Perubahan intoleransi aktivitas
• Kekuatan otot dan gangguan koordinasi

Skala Prosentase
kekuatan Karakteristik
normal
0 0 Paralisis sempurna
1 10 Tidak ada gerakan, kontraksi
otot dapat dipalpasi atau
dilihat
2 25 Gerakan otot penuh melawan
gravitasi dengan topangan
3 50 Gerakan yang norm al m elawan
gravitasi
4 75 Gerakan yang norm al m elawan
gravitasi dan melawan tahanan
minimal
5 100 Kekuatan normal, gerakan
penuh yang normal melawan
gravitasi dan tahanan penuh
• Perubahan Psikologis
• Faktor fisiologis
1. Sistem metabolik
2. Sistem respiratori
3. Sistem kardiovaskuler

5. Sistem muskuluskeletal
6. Sistem integumen
7. Sistem eliminasi
Diagnosa keperawatan imobilisasi
1. 00085 Hambatan mobilisasi fisik (1973, 1998, 2013;
LOE 2.1)

Definisi Katerbatasan dalam pergerakan fisik secara mandiri


dan terarah pada tubuh atau satu ekstremitas atau lebih
(sebutkan tingkatannya)
0 Mandiri total
1 Memerlukan penggunaan peralatan atau
perlengkapan

2 Memerlukan bantuan dari orang lain untuk


membantu, mengawasi, mengajari

3 Membutuhkan bantuan dari orang lain dan peralatan


4 Ketergantungan total
Batasan Karakteristik :
 Dispnea setelah beraktifitas  Melakukan aktifitas lain sebagai
 Gangguan sikap berjalan pengganti pergerakan (mis.,
 Gerakan lambat meningkatkan perhatian pada
 Gerakan spastik aktifitas orang lain, mengendalikan
 Gerakan tidak terkoordinasi perilaku, focus pada aktifitas
 Imobilitas postur sebelum sakit)
 Kesulitan membolak – balik  Penurunan kemampuan
posisi melakukan ketrampilan motorik
 Keterbatasan rentang gerak halus
 Ketidaknyamanan  Penurunan kemampuan
melakukan ketrampilan motorik
kasar
 Penurunan waktu reaksi
 Tremor akibat gerak
Faktor yang berhubungan :

 Agens farmaseutikal  Gangguan sensoriperseptual


 Ansietas  Gaya hidup kurang gerak
 Depresi  Indeks masa tubuh di atas persentil
 Disuse ke -75 sesuai usia
 Fisik tidak bugar  Intoleransi aktifitas
 Gangguan fungsi kognitif  Kaku sendi
 Gangguan metabolism  Keengganan memulai pergerakan
 Gangguan musculoskeletal  Kurang pengetahuan tentang nilai
 Gangguan neuromuskuler aktivitas fisik
 Kepercayaan budaya tentang  Malnutrisi
aktifitas yang tepat  Nyeri
 Kerusakan integritas struktur  Penurunan kekuatan otot
tulang  Penurunan kemdali otot
 Keterlambatan  Penurunan kendali otot penurunan
perkembangan ketahanan tubuh
 Kontraktur  Penurunan massa otot
 Kurang dukungan lingkungan  Program pembatasan gerak
(mis., fisik atau social)
00092 Intoleran Aktifitas (1982)
• Definisi : ketidakcukupan energi psikologis atau
fisiologis untuk melanjutkan atau menyelesaikan
aktivitas kehidupan sehari-hari yang harus atau yang
ingin dilakukan.
Batasan Karakteristik
 Dispnea setelah  Perubahan EKG (mis., aritmia,
beraktivitas abnormalitas konduksi,
 Keletihan iskemia)
 Ketidaknyaman setelah  Respon frekuensi jantung
beraktivitas abnormal terhadap aktivitas
 Respons tekanan darah
abnormal terhadap aktivitas

Faktor yang Berhubungan


Gaya hidup kurang gerak Ketidak seimbangan antara
Imobilitas suplai dan kebutuhan oksigen
Tirah baring
-
• Sebelum membuat NOC maka pelajarilah skala masalah seperti
tercantum dibawah ini. Berikan penilaian dari angka 1-5 sesuai
dengan keadaan klien Anda.

• Skala :
• = Severely compromised (sangat bisa merasakan)
• = Substansial compromised (Bisa merasakan)
• = Moderate compromised (dapat merasakan sedang)
• = Mildly compromised (dapat merasakan ringan)
• = Not compromised (tidak dapat merasakan)
PERENCANAAN
NOC (Nursing Out Come) :
1. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama….x......jam
hambatan mobilitas fisik teratasi dengan kriteria hasil :
Pergerakan (Ambulation)
Mobility
2. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama….x......jam
intoleransi aktifitas teratasi dengan kriteria hasil:
Activity tolerance
REDAKSIONAL PENULISAN NIC

• HAMBATAN MOBILITAS FISIK


• Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama….x......jam hambatan
mobilitas fisik teratasi dengan kriteria hasil:
• AMBULASI
pergerakan seseorang untuk berjalan dari
tempat ke tempat yang lain secara mandiri
dengan atau tanpa alat bantuan
Indikator :
▫ Berjalan dengan pola pergerakan ▫ Berjalan pada jarak pendek
anggota badan dengan skala........... (kurang dari 1 blok) dengan
▫ Berjalan pada kecepatan biasa skala....
dengan skala...... ▫ Berjalan pada jarak sedang (antara
▫ Berjalan pada pergerakan cepat 1-5 blok) dengan skala........
dengan skala......... ▫ Berjalan pada jarak jauh (>5 blok)
▫ Berjalan dengan menaiki tangga dengan skala.........
dengan skala...... ▫ Berjalan dengan mengelilingi
▫ Berjalan dengan menuruni tangga ruangan dengan skala.......
dengan skala.... ▫ Berjalan dengan mengelilingi
▫ Berjalan pada tanjakan dengan rumah dengan skala.......
skala.... ▫ Berjalan pada permukaan dengan
▫ Berjalan pada jalan turun dengan tekstur yang berbeda dengan
skala... skala.....
▫ Berjalan mengelilingi rintangan
dengan skala......
Mobility : Pergerakan untuk berpindah secara sengaja di lingkungannya
dengan mandiri tanpa alat bantuan

◦ Keseimbangan dengan skala......... ◦ Bentuk badan dengan


◦ Koordinasi dengan skala............ skala.................
◦ Pola pergerakan dengan ◦ Bereaksi setelah diberi stimulan
skala................ ataurangsangan dengan
◦ Pergerakan otot dengan skala............
skala................ ◦ Berlari dengan skala..........
◦ Pergerakan sendi denga ◦ Melompat dengan skala............
skala.............
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama….x......jam
intoleransi aktifitas teratasi dengan kriteria hasil:

Activity tolerance ◦ Warna kulit dengan skala.............


◦ Saturasi oksigen dengan aktifitas ◦ Kecepatan berjalan kaki dengan
dengan skala............. skala.............
◦ Nadi dengan aktifitas dengan ◦ Berjalan kaki dengan skala.............
skala............. ◦ Toleransi menaiki tangga dengan
◦ Respiratory rate dengan aktifitas skala.............
dengan skala............. ◦ Kekuatan badan atas dengan
◦ Kemudahan pernafasan dengan skala.............
aktifitas dengan skala............. ◦ Kekuatan badan bawah dengan
◦ Tekanan darah sistole dengan skala.............
aktifitas dengan skala............. ◦ Kemudahan pemenuhan aktifitas
◦ Tekanan darah diastole dengan sehari-hari dengan skala.............
aktifitas dengan skala............. ◦ Kemampuan berbicara dengan
◦ Gambaran EKG dengan aktifitas fisik dengan skala.............
skala.............
REDAKSIONAL PENULISAN NIC
• HAMBATAN MOBILITAS FISIK
 TERAPI AKTIVITAS: AMBULASI Definisi : membantu pasien memulai
aktivitas fisik untuk memperkuat fungsi tubuh selama perawatan dan
melindungi dari sakit atau cedera
• Intervensi :
• Monitoring vital sign sebelum dan sesudah latihan dan lihat respon pasien saat
latihan
• Konsultasikan dengan fisioterapis tentang rencana ambulasi sesuai dengan
kebutuhan
• Bantu klien untuk menggunakan tongkat saat berjalan dan cegah terhadap cedera
• Ajarkan pasien atau tenaga kesehatan lain tentang teknik ambulasi
• Kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi
• Latih pasien dalam pemenuhan kebutuhan ADL secara mandiri sesuai kemampuan
• Dampingi dan bantu pasien saat mobilisasi dan bantu pemenuhan kabutuhan ADL
• Berikan alat bantu bila pasien memerlukan
• Ajarkan bagaimana merubah posisi dan berikan bantuan jika diperlukan
 EXERCISE THERAPY: JOINT MOVEMENT

• Tentukan batasan gerakan


• Kolaborasi dengan fisioterapis dalam mengembangkan dan menentukan
program latihan
• Tentukan level gerakan pasien
• Jelaskan pada keluarga ataupasien tujuan dan rencana latihan
• Monitor lokasi ketidaknyamanan atau nyeri selama gerakan atau aktivitas
• Lindungi pasien dari trauma selama latihan
• Bantu pasien untuk mengoptimalkan posisi tubuh untuk gerakan pasif atau
aktif
• Dorong Range Of Motion (ROM) aktif
• Instruksikan pada pasien atau keluarga tentang ROM pasif dan aktif
• Bantu pasien untuk mengembangkan rencana latihan ROM aktif
• Dorong klien untuk menunjukan gerakan tubuh sebelum latihan
• INTOLERANSI AKTIFITAS
▫ Terapi aktifitas : resep dan bantuan dengan fisik tertentu, kognitif,
sosial dan aktifitas spiritual untuk meningkatkan rentang, frekuensi,
atau durasi individu atau aktifitas kelompok
• Tentukan kemampuan pasien untuk berpartisipasi dalam aktifitas tertentu
• Kolaborasi dengan terapi okupasi, fisioterapi, atau terapi rekreasi dan
rencanakan serta monitoring aktifitas program yang berkaitan
• Tentukan komitmen pasien untuk meningkatkan frekuensi dan rentang
aktifitas
• Bantu pasien untuk menjelajah arti pemenuhan aktifitas dan aktifitas
favorit
• Bantu pasien memilih aktifitas dan tujuan prestasi untuk konsistensi
aktifitas dengan kapasitas fisik, psikologi, dan sosial.
• Bantu pasien untuk fokus pada kemampuan daripada kekurangan
• Bantu pasien untuk identifikasi dan mendapatkan sumberdaya yang
dibutuhkan untuk aktifitas sehari-hari
• Lakukan aktifitas kreatif yang berkaitan
• Management energy
• Latihan ROM Aktif
• Latihan ROM Passive
KONSEP ISTIRAHAT

• Istirahat adalah suatu


keadaan di mana kegiatan
jasmaniah menurun yang Katanya semua
berakibat badan menjadi akan terwujud jika
kita punya
lebih segar. mimpi...Jika begitu
kita tidur saja
yuk.....
tidur adalah proses fisiologis dengan periode
tertentu dimana tubuh mengalami kondisi tidak
sadar, akan tetapi dapat dibangunkan oleh
stimulasi atau sensori yang sesuai.
FISIOLOGIS TIDUR
• Pengaturan dan control tidur tergantung dari
hubungan antara dua mekanisme serebral yaitu
Reticular Activating System (RAS) dan
Bulbar Synchronizing Regional (BSR)
yang secara bergantian mengaktifkan dan
menekan pusat otak untuk tidur dan bangun.
Reticular Activating System (RAS) di bagian
batang otak atas diyakini mempunyai sel-sel
khusus dalam mempertahankan kewaspadaan,
dan kesadaran. RAS memberikan stimulus
visual, audiotori, nyeri, dan sensori raba.
TAHAPAN TIDUR

TAHAPAN TIDUR

Normalnya tidur dibagi menjadi dua yaitu :


• Nonrapid Eye Movement (NREM) dan Rapid
Eye Movement (REM).
• Selama masa NREM seseorang terbagi menjadi
empat tahapan dan memerlukan kira-kira 90
menit selama siklus tidur.
• Sedangkan tahapan REM adalah tahapan
terakhir kira-kira 90 menit sebelum tidur
berakhir.
NREM tahap I

• Merespons cahaya, berlangsung selama


beberapa menit, mudah terbangun dengan
rangsangan, aktivitas fisik menurun, tanda vital
dan metabolisme menurun, bila terbangun
serasa sedang bermimpi, mata bergerak ke
kanan dan ke kiri, gelombang alpha sewaktu
seseorang masih sadar diganti gelombang beta.
Ketika terbangun seseorang merasa lebih lelah.
NREM tahap II

• Periode suara tidur, mulai relaksasi otot,


berlangsung selama 10-20 menit, relative
dibangunkan dengan mudah dan fungsi tubuh
berlangsung lambat.
NREM tahap III
• Awal tahap dari tidur nyenyak, relaksasi otot
menyeluruh, berlangsung selama 15-30 menit,
sulit dibangunkan, dan tekanan darah menurun
tetapi teratur.
NREM tahap IV
• Tidur nyenyak, sulit untuk dibangunkan, butuh
stimulus intensif, untuk restorasi dan istirahat,
tonus otot menurun, sekresi lambung menurun,
gerak bola mata cepat, tanda vital menurun
secara bermakna, berlangsung 15 – 30 menit,
dan tidur sambil berjalan dan enuresisi dapat
terjadi.
TAHAP TIDUR REM

• Tahap tidur REM bisa disebut juga dengan


Paradoxical Sleep karena sifat tidurnya
nyenyak sekali tetapi sifat fisiknya dapat
dicerminkan pada gerakan kedua bola mata
sangat aktif
Karakteristik tidur REM sebagai
berikut:
• Mata ; cepat tertutup dan terbuka
• Otot-otot : kejang otot kecil, otot besar immobilisasi
• Pernapasan : irreguler, kadang dengan apnea
• Nadi : cepat dan irreguler
• Tekanan darah : meningkat atau fluktuasi
• Sekresi gaster : meningkat
• Metabolisme : meningkat, suhu tubuh naik
• Gelombang otak : EEG aktif
• Siklus tidur : sulit dibangunkan
• Berlangsung rata – rata 20 menit.
FUNGSI TIDUR

• Meningkatkan daya konsentrasi


• Memulihkan jaringan otot
• Mempercantik kulit
• Menurunkan tekanan darah
• Meningkatkan gairah seksual
KEBUTUHAN DAN POLA TIDUR
NORMAL
• Neonatus
Usia 3 bln rata-rata tidur sekitar 16 jam, kira-
kira 50% tidur REM, yg menstimulasi pusat otak
tertinggi
• Bayi
Umumnya bayi pola tidur malam hari, beberapa
jam pada siang hari, tidur rata-rata 8 - 14 jam
pada malam hari, sekitar 30% dari waktu tidur
adalah REM
• Todler 1-3 tahun
Usia 2 tahun tidur rata-rata 12 jam sehari,
persentase REM berlanjut menurun.

• Prasekolah
Rata-rata tidur 12 jam sehari dan sekitar 20%
adalah REM, pada usia 5 tahun jarang tidur
siang. Usia 5 tahun mengalami kesulitan untuk
relaks atau diam setelah aktivitas waktu yang
panjang
• Anak Usia Sekolah
Usia 6 tahun rata-rata 11~12 jam sehari, usia 11
tahun rata-rata 9~10 jam sehari

• Remaja
Rata-rata tidur selama 6~9 jam sehari, karena
tuntutan gaya hidup yang memperpendek
jumlah tidur
• Dewasa Muda
Rata-rata tidur 6~8½ jam sehari dan sekitar 20%
adalah REM. Membutuhkan tidur yang cukup untuk
menurunkan stres akibat kesibukan aktivitas keseharian
(stres pekerjaan)
• Dewasa Tengah
Total waktu yang digunakan tidur malam menurun.
Gangguan tidur mulai sering bermunculan. Jumlah tidur
sekitar 7½ jam sehari.
• Manula
Selama tidur malam berlangsung rerata 6 jam. Tidur
REM dan NREM bergantian selama 4 – 6 kali per
malam. Episiode REM cenderung memendek . Terdapat
penurunan progresif tahap tidur NREM 3 & 4
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
TIDUR
• Penyakit
• Obat-obatan
• Gaya hidup
• Lingkungan
• Motivasi
• Kelelahan
• Kecemasan
• Alkohol
• Asupan makanan dan kalori
GANGGUAN TIDUR

• Insomnia
• Hipersomnia
• Parasomnia.
• Narcolepsy
• Apnoe tidur dan mendengkur
• Deprivasi tidur
• Mengigau
Deprivasi tidur
Gejala Fisiologis Gejala Psikologis

 Ptosia, penglihatan kabur  Bingung (konfusi) dan


 Kekakuan motorik halus disorientasi
 Penurunan refleks  Peningkatan sensitivitas
 Waktu respons melambat terhadap nyeri
 Rasionalisasi dan penilaian  Iritabel, menarik diri, apatis
menurun  Rasa kantuk berlebihan
 Kewaspadaan pendengaran  Agitasi
dan penglihatan menurun  Hiperaktif
 Aritmia Jantung  Penurunan motivasi
ASKEP KEBUTUHAN ISTIRAHAT

PENGKAJIAN
• Kebiasaan pola tidur bangun,
• Dampak pola tidur terhadap fungsi sehari-hari
• Apa yang biasanya klien lakukan sebelum tidur,
apakah menggunakan obat-obatan untuk
membantu tidur.
PEMERIKSAAN FISIK
• Observasi penampilan wajah, perilaku dan
tingkat energi klien
• Adanya lingkaran hitam di sekitar mata, mata
sayu, dan konjungtiva merah
• Perilaku kurang perhatian, pergerakan lambat,
bicara lambat, postur tubuh tidak stabil, tangan
tremor, sering menguap, mata tampak lengket,
menarik diri, bingung, kurang koordinasi
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
• EEG (Electro Encephalo Gram)
• EMG(Electro Mio Gram)
• EOG(Electro Oculo Gram)
DIAGNOSA KEPERAWATAN
• 000198 Gangguan pola tidur (1980, 1998,
2006; LOE 2.1)

• FAKTOR YANG BERHUBUNGAN

- Gangguan karena pasangan - Kurang privasi


- Halangan lingkungan (mis., - Pola tidur tidak menyehatkan
bising, pajanan cahaya,/gelap, (mis.., karena tanggung jawab
suhu, kelembaban, lingkungan menjadi pengasuh, menjadi orang
yang tidak dikenal) tua, pasangan tidur)
- Imobilisasi
NOC -> NURSING OUTCOME CLASSIFICATION
• Masalah gangguan pola tidur
teratasi dalam .......x....... jam
dengan kriteria  Terjaga pada waktu yang tepat
dengan skala...
 Tidur
 Tempat tidur yang nyaman
 Lama tidur dengan skala...
dengan skala...
 Pengamatan waktu tidur dengan
 Suhu tempat tidur yang nyaman
skala.......
dengan skala...
 Pola tidur dengan skala...
 Temuan electroencephalogram
 Kualitas tidur dengan skala... dengan skala...
 Efisiensi tidur dengan skala...  Temuan electromyogram dengan
 Kebiasaan sehari-hari tidur skala.....
dengan skala...  Temuan electrooculogram
 Tidur sepanjang malam dengan dengan skala...
skala..
 Merasakan peremajaan setelah
bangun tidur dengan skala...
 Kesulitan memulai tidur  Ketergantungan pada alat
dengan skala... bantu tidur dengan
skala..............
 Terbangun saat tidur  Mimpi buruk dengan
dengan skala........... skala..................
 Tidur lama disiang hari  Mengompol saat tidur
dengan skala......... dengan skala.....................
 Sleap apnea  Mengorok dengan
skala......................
atauketindihan dengan
 Nyeri dengan
skala.......... skala................................
NIC -> NURSING INTERVENTION CLASSIFICATION

Caregiver support atau dukungan pengasuh


• Tentukan level pengetahuan
• Terima ekspresi dari emosi negatif
Environmental management atau manajemen
lingkungan
• Ciptakan lingkungan aman untuk pasien dengan skala
• Pindahkan objek berbahaya dari tempat tidur pasien
• Ciptakan lingkungan yang tidak berisik bagi pasien
• Batasi pengunjung
• Bawa objek familiar ke rumah sakit
• Monitor kulit, terutama bagian yang menonjo, dari gejala tekanan
atau iritasi
Medication management ataumanagement
pengobatan
• Tentukan obat yang dibutuhkan dan kelola menurut
resep dan atau protocol
• Diskusikan kekhawatiran keuangan yang berkaitan
dengan rejimen pengobatan
• Tentukan kemampuan pasien untuk merawat mandiri
• Monitor efektifitas modalitas pengobatan
• Monitor untuk efek terapi obat
• Monitor tanda dan gejala dari keracunan obat

Anda mungkin juga menyukai