Anda di halaman 1dari 56

BIOENERGETIKA DAN TRANSPOR ELEKTRON

DITA SUKMAYA
LABORATORIUM BIOKIMIA
FAKULTAS KEDOKTERAN UBAYA
2018
VISI FK UBAYA

 Visi Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya (Ubaya) adalah:


“Menjadi fakultas kedokteran yang terdepan dalam mengelola program studi untuk menghasilkan dokter yang
kompeten dan unggul sesuai Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI), dan berwawasan luas dalam bidang
kedokteran herbal berbasis teknologi kedokteran sehingga kehadirannya terpatri di hati dan pikiran masyarakat”
CAPAIAN PEMBELAJARAN

 Mahasiswa mampu memahami prinsip dasar biokimia yang berperan dalam proses
oksidasi biologi dan bioenergetika
 Mahasiswa mampu menjelaskan transpor elektron dan fosforilasi oksidatif terkait
organisasi metabolisme dan proses yang terjadi di mitokondria
 Mahasiswa mampu mengintegrasikan aspek biokimia terkait bioenergetika, transpor
elektron dan fosforilasi oksidatif pada blok selanjutnya.
ORGANISME DAN ENERGI

 Ciri organisme ?

 Setiap organisme hidup memerlukan energi.


 ENERGI : kapasitas untuk melakukan kerja

 2 bentuk energi :
 Energi potensial : energi yang tersimpan (stored energy)
 Energi kinetik : energi yang digunakan untuk melakukan kerja
Energi potensial Energi kinetik Energi panas
ORGANISME DAN ENERGI

 Fungsi energi :
 pergerakan (motion)
 menjalankan reaksi kimia
 Transport senyawa – senyawa melawan gradien kadar
 dll

 Semua peristiwa yang terjadi pada tubuh organisme terjadi pada kondisi Isotermal
(T konstan) dan Isobarik (P konstan)
BIOENERGETIKA

• Suatu ilmu tentang perubahan energi yang berhubungan dengan reaksi biokimia.

• Transformasi energi yang berlangsung dalam reaksi siklus ATP-ADP.

• Biochemical thermodynamics
HUKUM TERMODINAMIKA

 Kekekalan energi : dalam semua perubahan fisika atau kimia, energi total sistem,
termasuk sekitarnya, tidak berubah (konstan).

 Laws of Thermodynamics :
 1st Law :
 Total energy of a system and its surroundings is a constant
 2nd Law :
 A process occurs spontaneously only if the total entropy of the system and its
surroundings increases
1ST LAW OF THERMODYNAMICS

 energy cannot be created or destroyed, but it can be changed from one form to
another
 energi dapat diubah dari bentuk satu ke bentuk lainnya
 Total energi dalam alam semesta adalah konstan
2ND LAW OF THERMODYNAMICS

 Energy cannot be changed from one form to another without loss of usable energy

 Entropi adalah ukuran dari sejumlah energi yang menjadi hilang karena digunakan
untuk melakukan suatu pekerjaan.

 Entropi (disorder) pada suatu sistem meningkat (tidak menurun) seiring dengan
setiap perubahan yang terjadi. Panas (thermal energy) merupakan disordered
energy.
2ND LAW OF THERMODYNAMICS

 Randomness is spontaneous in a closed system  untuk membuat suatu keteraturan


maka perlu suatu usaha yang membutuhkan energi.

 Contoh : molekul-molekul akan bergerak (difuse) dari suatu area dengan konsentrasi
tinggi menuju ke konsentrasi rendah. Hal ini menyebabkan apabila kita ingin
mengumpulkan molekul itu bersama lagi maka akan dibutuhkan suatu energi.
OKSIDASI BIOLOGI

⦁ Melibatkan suatu proses transfer elektron :


⦁ Oksidasi : suatu bentuk pemindahan elektron (electron donor)
⦁ Reduksi : suatu bentuk pengumpulan elektron (electron acceptor)

 Proses oksidasi SELALU diikuti oleh proses reduksi.

⦁ Contoh : pada proses respirasi  suatu proses dimana sel akan mendapatkan
energi dari sebuah reaksi yang melibatkan H+ dan O2, dengan hasil akhirnya
adalah air.
OKSIDASI BIOLOGI

 Karena semua peristiwa dalam organisme terjadi dalam kondisi isotermal, maka
energi yang diperlukan tidak dapat disediakan dalam bentuk panas, namun dalam
bentuk energi kimia, yaitu energi yang didapatkan dari pemecahan ATP.
ATP + H2O  ADP + P + energi

 Agar dapat bertahan hidup, maka suatu organisme harus mempunyai mekanisme
untuk menyediakan cadangan energi ( pengadaan ATP).
OKSIDASI BIOLOGI

ATP dibentuk melalui reaksi berkebalikan dengan pemecahan ATP :


ADP + P + energi  ATP + H2O  perlu sumber energi lain

 Sumber energi lain pembentuk ATP dapat berasal dari : energi sinar matahari
(organisme fototropik) atau energi kimia ( organisme kemoorganotrofik 
kemoorganotrofik/kemolitotrofik)
OKSIDASI BIOLOGI

 ATP hanya dapat dibentuk melalui :


1. Reaksi kimia (biasa)
2. Reaksi Reduksi – Oksidasi (Redoks)  reaksi yang melibatkan pengalihan
elektron. Reaksi ini umumnya dilaksanakan melalui :
a. Proses fosforilasi oksidatif (org. kemoorganotrofik)
b. Proses fotofosforilasi (org. fototrofik)

 Pengadaan ATP melalui reaksi kimia biasa disebut sebagai pengadaan (sintesis) ATP
tingkat substrat.
REAKSI KIMIA

 Dalam suatu reaksi kimia, didapatkan suatu proses sbb:


A+B P+Q
P, T

 A, B : reaktan
 P, Q : produk

 Reaksi kimia merupakan suatu perubahan keadaan, dan pada organisme terjadi pada
tekanan (P) dan suhu (T) yang konstan (tetap).
 Menurut ilmu termodinamika : pada P dan T yang tetap (konstan), suatu perubahan
keadaan (Change of state) hanya dapat terjadi apabila △ G < 0
REAKSI KIMIA

 △ G merupakan energi bebas (free energy) yang dapat memberikan informasi


tentang spontanitas dari suatu reaksi.
ΔG = ΔH – TΔS

ΔG = energi bebas
ΔH = perubahan enthalpy (panas)
ΔS = perubahan entropy
T = suhu absolut
 Jagad raya cenderung menuju ke ketidakteraturan. Dalam semua proses alami,
entropi total sistem selalu meningkat.
REAKSI KIMIA

 Pada reaksi : A + B P+Q


P, T

dapat 3 kemungkinan yang terjadi :


1. ΔG < 0 : reaksi berlangsung ke kanan (eksergonik)
2. ΔG > 0 : reaksi berlangsung ke kiri (endergonik)
3. ΔG = 0 : reaksi mencapai keseimbangan

 Apa kemungkinan yang terjadi pada ΔG > 0 , ΔG > 0 dan ΔG = 0 reaksi berikut ini ?
A + B ---------------- P + Q
REAKSI KIMIA

 Suatu reaksi endergonik (ΔG > 0) akan masih dapat berlangsung apabila :
a. ditambahkan energi (panas)
b. dikaitkan dengan reaksi eksergonik lain, sehingga reaksi total masih bersifat
eksergonik
REAKSI KIMIA

 ΔG suatu reaksi dapat dihitung apabila kadar reaktan dan produk dapat diketahui.

ΔG o = ΔG standar = ΔG dalam keadaan


ΔG = ΔG o + RT . ln (P) (Q) standar
(A)(B) Keadaan standar : apabila kadar reaktan dan
produk = 1
R = konstanta gas ( Rydberg)
T = suhu absolut (273o + C)
REAKSI KIMIA

 Contoh :
Glukosa + H3PO4 --- Glukosa-6-P + H2O (ΔG>0) // ΔG o ‘= +13,8kJ/ mol
ATP + H2O --- ADP + H3PO4 (ΔG<0) // ΔG o’ =- 30,5kJ/ mol

Total : Glukosa + ATP ---- Glukosa-6-P + ADP


ΔG total = (ΔG1 + ΔG2) < 0
REAKSI KIMIA

 Masing-masing reaksi oksidasi dan reaksi reduksi dapat dihitung harga ΔG nya,
sehingga ΔG keseluruhan reaksi redoks merupakan jumlah keduanya.

 CATATAN : Reaksi spontan tergantung pada ΔG, BUKAN ΔG o, karena sistem


biokimia adalah jarang sekali (tidak pernah) berada di bawah kondisi standar (atau
pada equilibrium).

Anda mungkin juga menyukai