Anda di halaman 1dari 25

APA ITU TERNAK?

Ternak adalah hewan yang sudah dijinakkan dan


didomestikasi dan dipelihara untuk diambil
manfaatnya, baik sebagai bahan pangan ataupun
tenaga kerja. Pemanfaatan hasil produksi ternak
dalam seb gai bahan pangan meliputi telur (hasil
ternak unggas), susu (ternak perah), dan juga
daging yang diperoleh dari ternak potong atau
ternak perah maupun unggas petelur
APA ITU DAGING?

Daging bagian – bagian hewan yang disembelih


atau dibunuh dan lazim dimakan manusia, kecuali
yang telah diawetkan dengan cara lain daripada
pendinginan atau bagian – bagian hewan potong
yang disembelih termasuk isi rongga perut dan
dada yang lazim dimakan manusia
APA ITU RUMAH POTONG HEWAN?
Rumah potong hewan adalah suatu
bangunan atau kompleks bangunan
dengan desain tertentu yang digunakan
sebagai tempat memotong hewan selain
ungags bagi konsumsi masyarakat luas
(Manual Kesmavet, 1993).
MENURUT LESTARI (1994) BAHWA RUMAH PEMOTONGAN
HEWAN MEMPUNYAI FUNGSI:
 SARANA STRATEGIS TATA NIAGA TERNAK RUMINANSIA
 PINTU GERBANG PRODUK PETERNAKAN BERKUALITAS
 MENJAMIN PENYEDIAAN BAHAN MAKANAN HEWAN YANG SEHAT
 MENJAMIN BAHAN MAKANAN HEWANI YANG HALAL
 MENJAMIN KEBERADAAN MENU BERGIZI TINGGI
 MENUNJANG USAHA BAHAN MAKANAN HEWANI
“ ETIKA PENYEMBELIHAN BERDASARKAN
ANIMAL WELFARE

ETIKA & ANIMAL WELFARE?
• Etika adalah studi terhadap kebiasaan manusia, kebiasaan baik dan buruk dalam
tingkah laku manusia. Objek kajian etika adalah kebiasaan-kebiasaaan dalam arti
moral (kesusilaan), sehingga etika sering dikatakan sebagai studi tentang benar
atau salah dalam perilaku manusia
• BerdasarkanUU no.18 tahun 2009 animal welfare adalah segala urusan yang
berhubungan dengan keadaan fisik dan mental hewan menurut ukuran perilaku
alami hewan yang perlu diterapkan dan ditegakkan untuk melindungi hewan dari
perlakuan setiap orang yang tidak layak terhadap hewan yang dimanfaatkan
manusia.
CARA UNTUK MENILAI KESEJAHTERAAN HEWAN DIKENAL DENGAN
KONSEP “LIMA KEBEBASAN” (FIVE OF FREEDOM) YANG DICETUSKAN
OLEH INGGRIS SEJAK TAHUN 1992
• BEBAS DARI RASA LAPAR DAN HAUS
• BEBAS DARI RASA TIDAK NYAMAN
• BEBAS DARI RASA SAKIT, LUKA DAN PENYAKIT
• BEBAS MENGEKSPRESIKAN PERILAKU NORMAL
• BEBAS DARI RASA STRESS DAN TERTEKAN.
CONTOH KASUS
•Australia pernah menghentikan ekspor sapi ke indonesia terkait
perlakuan kasar pada sapi impor dari australia yang disembelih di
indonesia. Pengabaian kesejahteraan hewan pada hewan akan
menimbulkan ketakutan, distress dan rasa sakit. Keadaan ini dapat
terjadi selama proses penyembelihan, pengangkutan dan pemasaran
karena keterbatasan hewan dalam membangun kelompok sosial juga
karena persediaan pakan dan minum yang buruk
KESRAWAN DITEMPAT PENERIMAAN
HEWAN
A. PEMERIKSAAN DOKUMEN :
• KESESUAIAN ISI DOKUMEN
• KELENGKAPAN DOKUMEN (MINIMAL SURAT KESEHATAN, SURAT ASAL TERNAK, SURAT JALAN)
B. ALAT ANGKUT :
• • ALAT ANGKUT YANG DIGUNAKAN SESUAI JENIS DAN UKURAN HEWAN
• • HEWAN TIDAK BERDESAK – DESAKAN
• • KENYAMANAN DAN KEAMANAN HEWAN DI DALAM ANGKUTAN
C. CARA MENURUNKAN HEWAN :
KESRAWAN DI TEMPAT PENAMPUNGAN
HEWAN
• 1. MELINDUNGI HEWAN DARI PANAS DAN HUJAN
• 2. KETERSEDIAAN PAKAN DAN MINUM YANG CUKUP
• 3. LUAS KANDANG YANG CUKUP/PENGIKATAN DENGAN TALI YANG CUKUP PANJANGNYA (TIDAK BERDESAK –
• DESAKAN)
• 4. KEBERSIHAN TEMPAT PENAMPUNGAN
• 5. TERHINDAR DARI BENDA – BENDA, PERLAKUAN DAN KONSTRUKSI TEMPAT YANG DAPAT MENCEDERAI
• HEWAN
• 6. PENCAHAYAAN YANG CUKUP
KESRAWAN PADA PENGGIRINGAN HEWAN
A. CARA MENGGIRING HEWAN
• HINDARI MEMBUAT HEWAN KETAKUTAN AGAR TIDAK TERJADI CEDERA
• HINDARI ADANYA ORANG DAN BENDA DI DEPAN HEWAN SELAMA PENGGIRINGAN
• TIDAK DIBENARKAN ORANG BERDIRI DI ATAS PAGAR PEMBATAS
• MENGUPAYAKAN HEWAN TIDAK BERDESAKAN (SATU DEMI SATU).
• GUNAKAN STRATEGI PENGGIRINGAN HEWAN SESUAI KARAKTER SPESIES (SECARA INDIVIDU ATAU
BERKELOMPOK).
• MENGGIRING HEWAN PADA POSISI DI SAMPING PAHA BELAKANG
B. FASILITAS GANGWAY
• LANTAI TIDAK LICIN, TIDAK BERLUBANG DAN TIDAK BECEK.
• PAGAR PEMBATAS TERBUAT DARI BAHAN YANG TIDAK MUDAH BERKARAT DAN TIDAK TAJAM,
• SUDUT BELOKAN GANGWAY TIDAK PATAH (JANGAN MEMBERI KESAN BUNTU)
• TINGGI PAGAR PEMBATAS SESUAI DENGAN TINGGI HEWAN, LEBAR GANGWAY SESUAI DENGAN BESAR HEWAN.
• PENCAHAYAAN CUKUP DAN PERUBAHANNYA TIDAK KONTRAS
• KONSTRUKSI GANGWAY HARUS DIPERTAHANKAN BEBAS DARI BENDA-BENDA YANG DAPAT MENCEDERAI
HEWAN.
• SEPANJANG GANGWAY TIDAK DIBENARKAN ADANYA PEKERJAAN MANUSIA YANG MENIMBULKAN BUNYI –
BUNYIAN YANG DAPAT MENGGANGGU HEWAN
KESRAWAN PADA PEROBOHAN SEBELUM
PENYEMBELIHAN
A. MEROBOHKAN SECARA MANUAL DENGAN TALI DAN RING
• EKNIK PEROBOHAN HEWAN SECARA TIDAK KASAR (DIBANTING, DIINJAK, DITARIK EKOR, DITARIK
KEPALA)
• TEKNIK PENGIKATAN DAN TEKNIK PENARIKAN.
B. MEROBOHKAN DENGAN MENGGUNAKAN RESTRAINING DISAIN DAN KONSTRUKSI YANG BERVARIASI)
• TANPA PEMINGSANAN (MASIH MENGGUNAKAN TALI DAN BOX (RING)
• DENGAN PEMINGSANAN
KESRAWAN PADA PENYEMBELIHAN
• Penyembelihan pada setiap ekor hewan dilakukan segera setelah hewan
dirobohkan/dipingsankan.
• Penyembelihan harus dipastikan telah memutus 3 saluran (tenggorokan,
kerongkongan dan pembuluh darah) dengan sekali potong
• Penyembelihan harus menggunakan pisau yang tajam, ukuran yang sesuai dan
bersih.
• Memastikan hewan telah mati sempurna sebelum melakukan proses lebih lanjut.
“ Konsep Kehalalan Dalam
Penyembelihan

• Di antara konsumen produk-produk peternakan, khususnya daging, banyak yang tidak menyadari
apakah daging yang mereka konsumsi benar-benar terjamin kehalalannya. Bahkan di antara pelaku
ekonomi peternakan, baik secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan memproduksi,
mendistribusikan, atau mengkonsumsi produk-produk peternakan yang jelas-jelas tidak layak dari
sudut pandang agama islam (haram) untuk dikonsumsi.
• Pemotongan atau penyembelihan merupakan titik kritis kehalalan daging sebagai bahan pangan.
Undang-undang nomor 18 tahun 2009 tentang peternakan dan kesehatan hewan, telah mengatur
mengenai kehalalan daging sebagai bahan pangan, pemotongan hewan harus memerhatikan kaidah
agama dan unsur kepercayaan yang dianut masyarakat. Namun pada kenyataannya masih banyak
ditemukan pelanggaran-pelanggaran dalam proses penyembelihan dan penyediaan daging. Di antaranya
adalah kasus daging gelonggongan dan daging ayam tiren yang masih meramaikan pasar daging di
indonesia.
SYARAT SAH PENYEMBELIHAN HEWAN
• HEWAN TIDAK HARAM DIMAKAN (ANJING, HYENA, KUCING, BABI, DAN
LAIN SEBAGAINYA) BINATANG MASIH HIDUP ATAU BUKAN BANGKA
• DISEMBELIH SECARA ISLAM DAN MENYEBUT NAMA ALLAH SWT
• PENYEMBELIHAN SENGAJA DILAKUKAN SECARA SADAR
• Penanganan hewan dan daging di RPH yang kurang baik dan tidak higienis akan
berdampak terhadap kehalalan, mutu dan keamanan daging yang dihasilkan dan akan
berdampak pada kesehatan masyarakat. Di dalam undang-undang peternakan dan
kesehatan hewan bab I pasal 1 ayat 38 disebutkan bahwa kesehatan masyarakat
veteriner adalah segala urusan yang berhubungan dengan hewan produk hewan yang
secara langsung atau tidak langsung memengaruhi kesehatan manusia. Oleh sebab itu,
penerapan sistem jaminan mutu dan keamanan pangan di RPH sangatlah penting, atau
dapat dikatakan pula sebagai penerapan sistem produk safety pada RPH. Aspek yang
perlu diperhatikan dalam sistem tersebut adalah higiene, sanitasi, kehalalan, dan
kesejahteraan hewan.

Anda mungkin juga menyukai

  • Vitamin B3
    Vitamin B3
    Dokumen3 halaman
    Vitamin B3
    Rizki Pratiwi
    Belum ada peringkat
  • Nyamuk
    Nyamuk
    Dokumen1 halaman
    Nyamuk
    Rizki Pratiwi
    Belum ada peringkat
  • 2 Etiologi
    2 Etiologi
    Dokumen2 halaman
    2 Etiologi
    Rizki Pratiwi
    Belum ada peringkat
  • TIWI BIOKIM Patent Ductus Arteriosus (PDA) Pada Anjing & Kucing
    TIWI BIOKIM Patent Ductus Arteriosus (PDA) Pada Anjing & Kucing
    Dokumen8 halaman
    TIWI BIOKIM Patent Ductus Arteriosus (PDA) Pada Anjing & Kucing
    Rizki Pratiwi
    Belum ada peringkat
  • UUUUUUUUUJ
    UUUUUUUUUJ
    Dokumen9 halaman
    UUUUUUUUUJ
    Rizki Pratiwi
    Belum ada peringkat
  • Sssssss
    Sssssss
    Dokumen1 halaman
    Sssssss
    Rizki Pratiwi
    Belum ada peringkat
  • Nyamuk
    Nyamuk
    Dokumen1 halaman
    Nyamuk
    Rizki Pratiwi
    Belum ada peringkat
  • Pinjellllllll
    Pinjellllllll
    Dokumen2 halaman
    Pinjellllllll
    Rizki Pratiwi
    Belum ada peringkat
  • Sssssss
    Sssssss
    Dokumen1 halaman
    Sssssss
    Rizki Pratiwi
    Belum ada peringkat
  • 8 Reka Medik Tofi 3 New
    8 Reka Medik Tofi 3 New
    Dokumen5 halaman
    8 Reka Medik Tofi 3 New
    Rizki Pratiwi
    Belum ada peringkat
  • Tugas Kodil Pak Tono
    Tugas Kodil Pak Tono
    Dokumen9 halaman
    Tugas Kodil Pak Tono
    Rizki Pratiwi
    Belum ada peringkat
  • Hak KKKKK
    Hak KKKKK
    Dokumen4 halaman
    Hak KKKKK
    Rizki Pratiwi
    Belum ada peringkat
  • MENGURANGI KASUS BEF DI KOTA DENPASAR
    MENGURANGI KASUS BEF DI KOTA DENPASAR
    Dokumen6 halaman
    MENGURANGI KASUS BEF DI KOTA DENPASAR
    Rizki Pratiwi
    Belum ada peringkat
  • YEAYYYYYYYYYY
    YEAYYYYYYYYYY
    Dokumen11 halaman
    YEAYYYYYYYYYY
    Rizki Pratiwi
    Belum ada peringkat
  • SSSSSS
    SSSSSS
    Dokumen9 halaman
    SSSSSS
    Rizki Pratiwi
    Belum ada peringkat
  • DAPUZZZZ
    DAPUZZZZ
    Dokumen3 halaman
    DAPUZZZZ
    Rizki Pratiwi
    Belum ada peringkat
  • Eeeee
    Eeeee
    Dokumen5 halaman
    Eeeee
    Rizki Pratiwi
    Belum ada peringkat
  • Haters Can Choke
    Haters Can Choke
    Dokumen2 halaman
    Haters Can Choke
    Rizki Pratiwi
    Belum ada peringkat
  • GHGHHHHHH
    GHGHHHHHH
    Dokumen4 halaman
    GHGHHHHHH
    Rizki Pratiwi
    Belum ada peringkat
  • KJKJKJKJ
    KJKJKJKJ
    Dokumen8 halaman
    KJKJKJKJ
    Rizki Pratiwi
    Belum ada peringkat