Anda di halaman 1dari 39

ASPEK BiokimiaWI

Tulang dan Otot

dr. Putri Sari Wulandari


Bagian Biokimia Program Studi Kedokteran
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Jambi
Biokimia TULANG
A. Kimiawi
- Kandungan air dalam tulang bervariasi: 14 –
44%
- 30 – 35% material organik, ± 25% mrpk.
lemak
- material organik dalam tulang matriks
tulang mgd. kolagen yang dapat diubah
menjadi gelatin, glikoprotein (osseomukoid
dan osseo-albumoid), sitrat (± 1%)
lanjutan

- material anorganik dalam tulang trtm. dalam


bentuk garam kalsium fosfat dan karbonat, dlm.
jumlah kecil Mg, hidroksida, fluorida dan sulfat
- pola garam dalam tulang sama dengan
hidroksiapatit yg formulanya:
Ca(OH)2.3Ca3(PO4)2 atau
Ca10(OH)2(PO4)6
- dalam tulang kadang disubstitusi mineral lain
yg. tidak mengganggu, contoh: atom kalsium
dan fosfat ditukar oleh karbon, Mg, natrium, dan
dan kalium, sedang fourida ditukar hidroksida
lanjutan

- Komposisi kandungan tulang dapat


berubah kemungkinan karena:
* meningkatnya umur,
* riketsia,
* sbg. akibat karena faktor diet atau
* akibat perubahan keseimbangan asam
basa (asidosis krn. penyakit renal kronis)
Metabolisme
• Seperti jaringan tubuh lainnya komponen tulang
secara konstan dalam perubahannya dengan
plasma
• Demineralsisasi tulang terjadi apabila intake
mineral untuk pembentukan tulang tidak cukup
atau apabila kehilangan yang berlebihan
• Kalsium dan fosfor diet mrpk. faktor penting
untuk ossifikasi
• Vit. D meningkatkan kadar fosfat dan kalsium
darah meningkatkan produk kalsium-
fosfat yg diendapkan di tulang
lanjutan
• Ternyata vit. D tidak hanya meningkatkan
absorbsi mineral tetapi juga bekerja secara lokal
di tulang
• Pada riketsia dan gangguan tulang lainnya
alkali fosfatase meningkat suplai
fosfat meningkat
• Terapi dengan pemberian vit. D alkali
fosfatase aktivitasnya menurun
• Hormon paratiroid, tiroid bekerja dengan
mengubah absorbsi atau ekskresi kalsium dan
fosfor
Biokimia Jaringan

 Jaringan otot
 Jaringan epitel
 Jaringan ikat
 Jaringan syaraf
Jaringan otot
Pengantar
 jaringan otot dapat melakukan kerja
mekanik krn. adanya elemen kontraktil
 mengubah energi kimia menjadi energi
mekanik
 elemen kontraktil tdk. terbatas kerja otot,
tetapi juga aktivitas silia dan flagella
meskipun elemen 2 jenis tsb. tidak sama
lanjutan

 Ada 3 tipe otot


1. otot polos
2. otot jantung
3. otot rangka
1. Struktur otot rangka
- membran plasma sel otot sarkolema
- sebagian besar volume sel otot
ditempati elemen kontraktil miofibril
- miofibril dikelilingi cairan sarkoplasma
• Sarkoplasma

* mengandung glikogen, enzim-enzim glikolisis,


ATP, fosfokreatin, elektrolit anorganik, dll.
* mudah dipacu listrik
* terdiri dari 2 pita (filamen)
1. tebal: protein miosin
2. tipis: protein aktin, tropomiosin, troponin
• Komponen protein sel otot
* 20 – 25% protein total otot berupa
protein yg terlarut. Sisanya berupa
protein filamen miofibril yg tak terlarut
* protein utama: miosin, aktin,
tropomiosin B
* protein minor: α-aktinin, ß-aktinin,
troponin
 Miosin
* protein B.M. tinggi: 470.000 (mol. terbanyak),
dengan mol. panjang, assimetris yang mengandung
kepala globular
* mengandung 2 polipeptida yang identik
* rantai polipeptida memiliki 1.800 asam amino
merupakan polipeptida tunggal terpanjang
* masing-masing polipeptida berstruktur helix
alfa (α)
* menunjukkan aktivitas ATP-ase yg terdapat pd. bagian
kepala molekulnya dengan kemampuan
menghidrolisis gugus fosfat akhir ATP, GTP, ITP dan
CTP
Lanjutan miosin

* tiap mol. miosin tdpt 2 sisi katalitik, masing- masing pada


tiap keping (keping SF1) mengandung gugus sulfhidril
katalitik dan penghambatan
* ggs. sulfhidril yg. memiliki aktivitas ATP-ase ini
diperlukan untuk pengikatan miosin pada aktin
* larut dalam larutan garam, tak larut dalam air
* dapat dipecah secara enzimatik oleh tripsin
komponen meromiosin light (ringan)
dan heavy (berat)
papain HMMS-1
tripsin HMM
miosin HMMS-2
LMM
Lanjutan miosin

• HMM aktivitasnya sangat berbeda dengan


LMM
• miosin polimerisasi dengan aktin
aktomiosin
• Interaksi aktin dan miosin kekuatan
untuk kontraksi otot
Aktin
• Ada 2 macam: aktin-G dan aktin-F
• Tiap mol. aktin-G mengikat erat satu ion Ca++
(hubungannya dengan peran Ca++ dalam
mengawali kontraksi dan dalam aktivitas ATP-
ase
• Aktin-G juga mengikat 1 mol. ATP/ADP
• Pengikatan ATP oleh aktin-G biasanya diikuti
dengan polimerisasinya menjadi aktin-F
• Setiap penambahan 1 mol. aktin-G pd rantai
aktin-F, mol. ATP ADP + Pi dan ADP
terbentuk tetap terikat pada subunit aktin-G dari
rantai aktin-F
AKTOMIOSIN
• Merupakan kompleks aktin-G dan miosin (1:1)
• Tiap filamen aktin-F dpt. mengikat banyak mol.
miosin, sebab aktin-F banyak mengandung
monomer aktin-G
• Kompleks aktomiosin dpt. berdisosiasi kalau ada
ATP dan ion Mg++
• Pada waktu disosiasi ATP terhidrolisis
• Hidrolisis sempurna: aktin dan miosin
bergabung kembali lewat antaraksi gugus
sulfhidrilnya
Tropomiosin A dan B
• Mempunyai struktur yang mirip dengan
ekor panjang molekul miosin
• Tropomiosin B larut dalam air dan
dijumpai pada semua otot dan merupakan
komponen penting filamen tipis zona I
• Membentuk kompleks dengan aktin-F
• Tropomiosin A tak larut dlm. air para-
miosin
Komponen protein minor
• Ada beberapa komponen minor
* α – aktinin
* ß – aktinin
* troponin
- diantaranya: troponin merupakan
komponen filamen I dengan B.M. sekitar
86.000
Troponin
• Membentuk kompleks dgn. tropomiosin
disebut protein pengistirahat berikatan
dengan aktin-F membentuk kompleks:
troponin – tropomiosin B – aktin
troponin mengikat ion Ca++ dan mrpk. komponen
yang berperan mengikat Ca++ dalam kompleks:
troponin - tropomiosin A – aktin – miosin
• Pada peristiwa kontraksi otot troponin
memberi sensitivitas Ca++ untuk ikatan silang
filamen aktin dan miosin
Troponin

Terdiri dari 3 polipeptda


1. troponin T (TpT)
2. tropnin I (TpI)
3. troponin C (TpC)
lanjutan

• Troponin T (TpT)
- terikat pada tropomiosin di samping pada 2 komponen
troponin lainnya
• Troponin I (TpI)
- menghambat interaksi F-aktin-miosin dan juga terikat
pada komponen troponin lainnya
• Troponin C (TpC)
- mrpk polipeptida pengikat kalsium yang secara
strutural dan fungsional analog dg kalmodulin
protein pengikat kalsium yang penting
- empat molekul ion kalsium terikat permolekul TpC
Serabut otot

• Ada 2 jenis serabut otot:


1. jenis I (merah)
2. jenis II (putih)
Pada hewan rendah
• Serabut merah
- banyak mitokondria, lipid, mioglobin
- memp. kemampuan besar menghasilkan
ATP lewat oksidasi
- banyak terdapat dalam otot yang bekerja
lambat
Lanjutan serabut otot

• Serabut putih
- banyak terdapat pada otot yang bekerja
cepat
- banyak mengandung glikogen, dan retikulum
endoplasmik
- tidak dapat menyimpan oksigen
- bahan bakar utamanya glikogen dan
glukosa dimetabolisis lewat glikolisis
anaerob asam laktat yg dihasilkan
dikeluarkan dimetabolisis di
hati glukosa
Pada manusia
• Serabut otot: jenis I dan jenis II.
- perbedaan hanya terletak pd ukuran,
bentuk dan banyaknya mitokondria
- serabut yg banyak mgd mioglobin
dapat menyimpan oksigen
- banyak mengandung mitokondria
memiliki kemampuan menghasikan ATP
lewat jalur oksidatif
ATP

 ATP sumber utama tenaga untuk


kontraksi otot, tetapi jumlahnya dalam otot
hanya sedikit bila dikaitkan dengan tenaga
kimia yg diperlukan untuk kontraksi
namun jumlah ATP dalam otot tidak
menunjukkan penurunan setelah kontraksi
lanjutan

 kekurangan tenaga untuk kontraksi dipenuhi


oleh senyawa lain: kreatin fosfat
 kreatin fosfat berguna sbg. cadangan
ikatan tenaga tinggi untuk menghasilka ATP,
sebab
kreatin + ATP ADP + kreatin fosfat
reaksi reversibel dgn. enzim kinase
kreatin dan transfosforilase ATP-kreatin
kinase kreatin

Kreatin-P Kreatin

Mg++
ADP ATP
transfosforilase ATP-kreatin
lanjutan
Jaringan Ikat
 Pengantar

- fungsi: mendukung dan mengikat sel-sel dalam tubuh


- berasal dari sel-sel fibroblas membentuk
jaringan fibrosa: tulang rawan, tendo, ligamen, matriks
tulang, jaringan yang mengikat pembuluh darah, dan
semen dalam sel-sel hati, sel-sel saraf dll.
- jaringan pengikat banyak mengandung protein kolagen
dan sedikit elastin
- gelatin pengaruh panas denaturasi gelatin
Kolagen dan gelatin

Kolagen
- serabut jaringan pengikat yg sukar larut
- 25 – 33% protein tubuh total terdiri atas kolagen,
struktur tiga demensinya banyak ditentukan oleh
beberapa asam amino saja:
* glisin (33%),
* prolin
* hidroksiprolin (21%)
* alanin (11%)
- sedang asam-asam amino yg unik dalam kolagen:
3-hidroksiprolin, 4-hidroksiprolin dan 5-hidroksilisin
LANJUTAN KOLAGEN

- disintesis dari tropokolagen yang terdiri dari 3


rantai polipeptida heliks yang satu sama lain
diikatkan dng. ikatan hidrogen, membentuk
ikatan silang yang ikatannya kovalen dan
berguna untuk pembentukkan serabut dan
kekuatan mekanik strukturnya
 Gelatin
- hasil denaturasi kolagen
- larut dalam air
 Elastin
• Protein jaringan ikat yang banyak dijumpai dlm. jaringan
elastin tertentu: pembuluh darah besar (aorta), kulit dan
paru-paru
• Molekulnya berupa suatu struktur membran, warna
kuning, sifatnya elastis seperti karet
• Susunan kimia spt. kolagen, glisin mrpk. sepertiga asam
amino penyusunnya, sedikit hidrokasiprolin bila
dibanding kolagen, banyak mengandung as. amino non
polar spt. valin (14,1%) elastin tahan terhadap
pengaruh kimia
• Pd. proses ketuaan, serabut elastin diganti oleh serabut
kolagen turunnya elastisitas berbagai jaringan
Mukopolisakarida
• Dlm jaringan ikat terkait juga sejumlah
polisakarida: as hialuronat, kondroitin,
kondroitin sulfat, keratosulfat, dan heparin
• Masing-masing polisakarida merupakan
unit-unit disakarida yang berulang. Kecuali
as hialuronat, yg lain berkonjugasi dengan
protein mukopolisakarida
(glukosaminoglikan: mengandung hidrat
arang kompleks yang ditandai dengan
adanya gula amino dan as uronat
Lanjutan polisakarida

• Asam hialuronat
* dijumpai dlm. cairan sinovia, cairan bola mata,
katup jantung, tali pusat dan kulit
* terikat erat dengan kondroitin sulfat diduga
berperan dalam pengikatan ion dan dalam
pembentukan tulang
• Heparin
* polisakarida yg. tdp. dlm. sel mencegah
penjendalan darah dan memiliki kemampuan
untuk mengaktifkan enzim lipase lipoprotein yg.
penting dalam mobilisasi asam lemak dari otot
depot lemak

Anda mungkin juga menyukai