Anda di halaman 1dari 41

KONSEP PEMENUHAN

KEBUTUHAN ISTIRAHAT-TIDUR
Tujuan Pembelajaran
• Menjelaskan tentang prinsip dan konsep
pemenuhan istirahat-tidur
• Melakukan tehnik dan prosedur pelaksanaan
askep secara mandiri atau kelompok untuk
pemenuhan kebutuhan istirahat tidur
Learning objective
• Pengertian istirahat-tidur
• Fisiologis tidur dan terjaga
• Tahapan Tidur
• Siklus tidur
• Faktor yang mempengaruhi istirahat tidur
• Gangguan tidur
• Konsep Askep Istirahat-tidur
Istirahat Tidur
• Komponen esensial untuk kesehatan
• Istirahat: bersantai, menyegarkan diri, diam
menganggur setelah melakukan aktifitas
• Pengertian:
1. KDM & Proses biologis, u/ perbaikan jaringan
(Robinson)
2. Keadaan bawah sadar, masih bisa dibangunkan
(Guyton)
3. Proses fisiologis setelah terjaga (Potter, Perry)
Fisiologis Tidur dan terjaga
• Diatur dan dikontrol oleh 2 sistem di batang
otak

RAS VS BSR
RAS VS BSR
• Release katekolamin • Reselase serotonin
(norepinefrin) • BSR = tidur
• RAS = terjaga • Kantuk ~ hipotalamus
• memberi stimulus
pancaindera dan kortex
cerebri (emosi&pikiran)

Menutup mata, ambil posisi rileks


Berada di ruang gelap dan suhu
nyaman
Respon hipotalamus
Aktifitas tinggi Tubuh Lelah
turun

Memejamkan Timbul rasa


RAS turun
mata kantuk

Melepaskan
BSR bekerja Tidur
serotonin
ORGAN TUBUH
• ϒ = aktifitas mental sangat tinggi
• β = aktifitas mental terjaga penuh
• α = mulai ngantuk
• θ = tidur ringan
• δ = tidur lelap tanpa mimpi
Otak
• 40%
• Gel otak ϒ  β  α
θδ
• REM : 50% lambat
Mimpi (pons)
Mata
• Melambat ke
samping terhenti
cepat
• Suhu • Menurun

• Napas • RR  Irreguler (REM)


• Ngorok

• Otot • Rileks
• +/- 35x perubahan posisi

• Pencernaan • Enzim, HCL & saliva


• Gertak gigi

• Imunitas • Release TNF


Hormon
• Terjaga: adrenalin &
kortisteroid
(katabolisme)
• Tidur: adrenalin &
kortisteroid
(anabolisme)
• HGH, FSH, LH
• Melatonin & hormon sex
• Serotonin & endorfin
TAHAPAN TIDUR
• NREM ( 4 tahap)
• REM

BANGUN
REM
NREM 4
NREM 3
NREM 2
NREM 1
TERJAGA
NREM tahap 1
• Ambang realitas ~ bawah sadar
• Gel otak: β  α  θ
• Mudah terbangun
• Mata & otot lambat
• Halusinasi hypnogenic
• Sentakan mioklonik
NREM tahap 2
• 45 – 50%
• HR, RR, suhu
• Kurang sadar dg Lingkungan
• Gerakan mata terhenti
• Gel. Otak melambat ---sleep spindle
--- K-complex
NREM tahap 3
• Gel. Otak δ
• Gagal respon dg lingkungan
• Mata/otot (-)
• Sulit dibangunkan
• Perbaikan jaringan dan pertumbuhan (HGH,
FSH, LH )
• Darah otak  otot

NREM tahap 4
• Sangat sulit dibangunkan
• Anuresis, sleepwalking
• TTV
REM
• Tidak senyenyak tidur NREM
• Mimpi
• HR, RR irreguler
• Mata cepat
• HCL
• Tidur paradoksial
• Sulit dibangunkan,,,tp dapat
bangun dg tiba2
SIKLUS TIDUR
NGANTUK

10 menit

NREM 1 REM

NREM 2 NREM 2 NREM 2

30 menit
NREM 3 NREM 3 20 menit ............

NREM 4
20 menit
Faktor yang mempengaruhi istirahat
tidur
• Usia
• Status Kesehatan
• Gaya Hidup
• Lingkungan
• Makanan
• Stress
• Obat-obatan
Gangguan Tidur
1. Sleep Apneu
2. Insomnia
3. Hipersomnia
4. Parasomnia
5. Narkolepsi
Gangguan Tidur
1. Sleep Apneu • Sulit tidur/ tidak cukup lama
2. Insomnia tidur
3. Hipersomnia • Psikis, medis, kimia, habbit
4. Parasomnia
5. Narkolepsi
Gangguan Tidur
1. Sleep Apneu • Rasa kantuk yg berlebihan
2. Insomnia • idiopathic hypersomnia
3. Hipersomnia • Gejala: lelah hebat, selalu ingin
4. Parasomnia tidur siang hari, sulit berpikir/
5. Narkolepsi membuat keputusan, sulit
konsentrasi
• Rusak SSP, ginjal, hati, gen,
Gangguan Tidur
1. Sleep Apneu • Kegiatan fisik yg tidak diinginkan
2. Insomnia selama tidur
3. Hipersomnia • Primertransisi tidur,
4. Parasomnia sekunder sistem organ lain
5. Narkolepsi • Sleep paralysis
• Sleep walking (Somnambulism)
• Tidur enuresis (primer/
sekunder)
Gangguan Tidur
1. Sleep Apneu • Ngantuk berat siang tidur tiba2
2. Insomnia • REM  masuk ke tahap sadar
3. Hipersomnia • Ngantuk, aktif mimpi (walau
4. Parasomnia sadar)
5. Narkolepsi • Gejala:
– Katapleksi (otot lemas)
– Ggn ingatan
– Berhalusinasi, depresi
• Penyebab: rendah hipokretin dan
oreksia
Konsep askep istirahat Tidur
A. Pengkajian keperawatan
1. Riwayat tidur
 kuantitas (lama tidur) dan kualitas watu tidur di siang
dan malam hari
 Aktivitas dan rekreasi yang di lakukan sebelumnya
 Kebiasaan/pun saat tidur
 Lingkungan tidur
 Dengan siapa paien tidur
 Obat yang di konsumsi sebelum tidur
 Asupan dan stimulan
 Perasaan pasien mengenai tidurnya
 Apakah ada kesulitan tidur
 Apakah ada perubahan tidur
Konsep askep istirahat Tidur

2. Riwayat tidur
 Perasaan Lelah
 Gelisah
 Emosi
 Apetis
 Adanya kehitaman di daerah sekitar mata bengkak
 konjungtiva merah dan mata perih
 Perhatian tidak fokus
 Sakit kepala
Konsep askep istirahat Tidur

3. Penyimpangan Tidur
 Insomnia
 Somnambulisme
 Enuresis
 Narkolepsi
 Night Terrors
 Mendengkur
 dll
Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan pola tidur berhubungan dengan kerusakan transfer oksigen,
gangguan metabolisme, kerusakan eliminasi, pengaruh obat, imobilisasi,
nyeri pada kaki, takut operasi, lingkungan yang mengganggu.
2. Cemas berhubungan dengan ketidakmampuan untuk tidur, henti nafas
saat tidur, (sleep apnea) dan keetidak mampuan mengawasi prilaku.
3. Koping individu tidak efektif berhubungan dengan insomnia.
4. Gangguan ukaran gas berhubungan henti nafas saat tidur.
5. Potensial cidera berhubungan dengan Semnambolisme.
6. Gangguan konsep diri berhubungan dengan penyimpangn tidur
hipersomia.
Perencanaan
1. Lakukan identifikasi faktor yang mempengaruhi masalah
tidur.
2. Lakukan pengurangan distraksi lingkungan dan hal yang
dapat mengganggu tidur.
3. Tingkatkan aktivitas pada siang hari
4. Coba untuk memicu tidur
5. kurangi potensial cedera selama tidur
6. Berikan pendidikan kesehatan dan lakukan rujukan jika di
perlukan
1. Lakukan identifikasi faktor yang
mempengaruhi masalah tidur.
1. Insomnia
– Anjurkan pasien memakan makanan yang berprotein tinggi sebelum
tidur.
– Anjurkan pasien tidur pada waktu sama dan hindari tidur pada waktu
siang dan sore hari.
– Anjurkan pasien tidur saat mengantuk.
– Anjurkan pasien mennghindari kegiatan yang membangkitkan minat
sebelum tidur.
– Anjurkan pasien menggunakan teknik pelepasan otot serta meditasi
sebelum tidur
2. Somabulisme
– Berikan rasa aman pada diri pasien
– Bekerjasama dengan diazepam dalam tindakan pengobatan.
– Cegah timbulnya cidera.
1. Lakukan identifikasi faktor yang
mempengaruhi masalah tidur.
3. Anuresia
– Anjurkan pasien mengurangi minum beberapa jam sebelum tidur.
– Anjurkan pasien melakukan pengosongan kandungan kemih sebelum
tidur.
– Bangunkan pasien pada malam hari untuk buang air kecil.

4. Narkolepsi
– Berikan obat kelompok Amfetamin /kelomppok Metilfenidat
hidroklorida (ritalin) Untuk mengendalikan narkolepsi.
2. Pengurangan distraksi lingkungan
dan hal yang dapat mengganggu tidur.
• Tutup pintu kamar pasien
• Pasang kelambu/garden tempat tidur
• Matikan pesawat telepon
• Bunyikan musik yang lembut
• Redupkan atau matikan lampu
• Kurangi jumlah stimulus
• Tempatkan pasien dengan kawan sekamar yang
cocok.
3. Tingkatkan aktivitas pada siang hari
• Buat jadwal aktivitas yang dapat menolong pasien
• Usahakan pasien tidak tidur pada siang hari.
4. Kurangi potensial cedera selama
tidur
• Gunakan cahaya lampu malam.
• Posisikan tempat tidur yang rendah.
• Letakkan bel dekat pasien.
• Ajarkan pasien untuk meminta bantuan
• Gantungkan selang
• Drainase di tempat tidur dan cara
memindahkannya bila pasien memekainnya.
5. Membuat Pasien untuk memicu
tidur
• Anjurkan pasien mandi sebelum tidur
• Anjurkan pasien minum susu hangat.
• Anjurkan pasien membaca buku
• Anjurkan pasien menonton televisi
• Anjurkan pasien menggosok gigi sebelum tidur
• Anjurkan pasien membersihkan muka sebelum tidur
• Anjurkan pasien membersihkan tempat tidur
• Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai