Anda di halaman 1dari 22

RINGKASAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK


INDONESIA
NOMOR 38 TAHUN 2015
TENTANG
KERJASAMA PEMERINTAH DENGAN
BADAN USAHA
DALAM PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR
Pengertian KPBU

Kerjasama antara pemerintah dengan Badan Usaha dalam


Penyediaan Infrastruktur untuk kepentingan umum dengan
mengacu pada spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya oleh
Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/BUMN/BUMD, yang
sebagian atau seluruhnya menggunakan sumber daya Badan Usaha
dengan memperhatikan pembagian risiko diantara para pihak.
Tujuan KPBU

Mencukupi kebutuhan pendanaan secara berkelanjutan dalam Penyediaan


Infrastruktur melalui pengerahan dana swasta

Mewujudkan Penyediaan Infrastruktur yang berkualitas, efektif, efisien, tepat


sasaran, dan tepat waktu

Menciptakan iklim investasi yang mendorong keikutsertaan Badan Usaha


dalam Penyediaan Infrastruktur berdasarkan prinsip usaha secara sehat

Mendorong digunakannya prinsip pengguna membayar pelayanan yang


diterima, atau dalam hal tertentu mempertimbangkan kemampuan
membayar pengguna
Memberikan kepastian pengembalian investasi Badan Usaha dalam
Penyediaan Infrastruktur melalui mekanisme pembayaran secara berkala oleh
pemerintah kepada Badan Usaha
Prinsip KPBU

Kemitraan

Kemanfaatan

Bersaing

Pengendalian dan pengelolaan risiko

Efektif

Efisien
Poin-poin Pada Perpres No. 38
Tahun 2015
Penanggungja
Jenis Pengadaan Pengembalian
wab Proyek
Infrastruktur Tanah Investasi
Kerjasama

Dukungan
KPBU Atas Pembiayaan
Pemerintah dan Perencanaan
Prakarsa Badan Sebagian KPBU
Jaminan KPBU
Usaha oleh Pemerintah
Pemerintah

Penyiapan KPBU Transaksi KPBU Simpul KPBU


Jenis Infrastruktur
Transportasi Konservasi
Energi

Jalan Perkotaan

Sumber Daya Air dan Irigasi


Pendidikan

Air Minum Sarana dan Prasarana


Olahraga serta Kesenian
Sistem Pengelolaan Air
Limbah Terpusat
Kawasan
Sistem Pengelolaan Air
Limbah Setempat
Pariwisata
Sistem Pengelolaan
Persampahan
Lembaga
Telekomunikasi dan Pemasyarakatan
Informatika
Kesehatan
Ketenagalistrikkan

Minyak dan Gas Bumi dan Perumahan Rakyat


Energi Terbarukan
Penanggungjawab Proyek Kerjasama
Badan Usaha Milik Negara atau Badan
Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah
Usaha Milik Daerah
sebagai PJPK
sebagai PJPK
 Penentuan Menteri/Kepala Dalam hal Badan Usaha Milik Negara
Lembaga/Kepala Daerahsebagai dan/atau Badan Usaha Milik Daerah
PJPK dilakukan dengan menjadi PJPK, KPBU dilaksanakan
memperhatikan peraturan melalui perjanjian dengan Badan
perundang-undangan di bidang Usaha Pelaksana.
sektor.
 Dalam hal KPBU merupakan
gabungan dari 2 (dua) atau lebih
jenis Infrastruktur, Menteri/Kepala
Lembaga/Kepala Daerah yang
memiliki kewenangan terhadap
sector infrastruktur yang
dikerjasamakan berdasarkan
peraturan perundang-undangan,
bertindak bersama-sama sebagai
PJPK.
Pengadaan Tanah

Pengadaan tanah untuk KPBU diselenggarakan oleh Pemerintah sesuai


ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai pengadaan tanah bagi
pembangunan untuk kepentingan umum.

Pendanaan pengadaan tanah untuk KPBU bersumber dari APBN dan/atau


APBD

Apabila PJPK adalah BUMN/BUMD, pendanaan pengadaan tanah dapat


bersumber dari anggaran BUMN/BUMD atau dari Badan Usaha melalui
kerjasama dengan BUMN/BUMD yang bersangkutan.

Apabila KPBU layak secara finansial, Badan Usaha Pelaksana dapat membayar
kembali sebagian / seluruh biaya pengadaan tanah.
Pengembalian Investasi

 Pembayaran oleh pengguna dalam bentuk tarif. Tarif awal dan


penyesuiannya, ditetapkan untuk memastikan pengembalian investasi yang
meliputi penutupan biaya modal, biaya operasional, dan keuntungan dalam
kurun waktu tertentu.
 Pembayaran atas Ketersediaan Layanan (Availability Payment). PJPK
menganggarkan dana Pembayaran Ketersediaan Layanan untuk Penyediaan
Infrastruktur yang dilakukan oleh Badan Usaha Pelaksana pada masa operasi
selama jangka waktu yang diatur dalam Perjanjian Kerja Sama yang
memperhitungkan biaya modal, biaya operasional, dan keuntungan Badan
Usaha Pelaksana.
 Bentuk lainnya sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-
undangan.
KPBU Atas Prakarsa Badan Usaha

Persyaratan yang perlu dipenuhi:

1. Terintegrasi secara teknis


dengan rencana induk
Badan Usaha juga dapat pada sektor yang bersangkutan;
mengajukan prakarsa KPBU 2. Layak secara ekonomi dan
kepada Menteri/Kepala finansial;
Lembaga/Kepala Daerah. 3. Badan Usaha yang mengajukan
prakarsa memiliki kemampuan
yang memadai untuk membiayai
pelaksanaan Penyediaan
Infrastruktur.
Dukungan Pemerintah

Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah dapat memberikan Dukungan


Pemerintah terhadap KPBU sesuai dengan lingkup kegiatan KPBU.

Menteri Keuangan dapat menyetujui pemberian Dukungan Pemerintah


dalam bentuk Dukungan Kelayakan dan/atau insentif perpajakan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan berdasarkan usulan PJPK.

Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah dapat memberikan Dukungan


Pemerintah dalam bentuk lainnya sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Jaminan Pemerintah

Pemerintah dapat memberikan Jaminan Pemerintah terhadap KPBU.

Jaminan diberikan dalam bentuk Penjaminan Infrastruktur.

Jaminan Pemerintah diberikan dengan memperhatikan prinsip pengelolaan dan


pengendalian risiko keuangan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

Pengendalian dan pengelolaan risiko atas Jaminan Pemerintah dilaksanakan oleh menteri
yang menyelenggarakan urusan pemerintah di bidang keuangan dan kekayaan negara.

Jaminan Pemerintah harus disertakan dalam dokumen pelelangan


Pembiayaan Sebagian KPBU oleh
Pemerintah
PJPK dapat
membiayai sebagian
Penyediaan
Infrastruktur.
Penyediaan Infrastuktur yang sebagian dibiayai oleh
PJPK dilaksanakan oleh Badan Usaha Pelaksana yang
pemilihannya dilakukan melalui pengadaan badan
usaha sebagaimana diatur dalam Perpres KPBU.
Pemilihan Badan Usaha Pelaksana
dilakukan melalui pengadaan Badan
Usaha Pelaksana sebagaimana
diatur dalam Peraturan Presiden ini.
Perencanaan KPBU

Identifikasi dan penetapan KPBU

Penganggaran KPBU

Pengkategorian KPBU.
Identifikasi dan Penetapan KPBU
Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah mengidentifikasi
Penyediaan Infrastruktur yang akan dikerjasamakan dengan Badan
Usaha dengan mempertimbangkan paling kurang:

Kesesuaian dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional/Rencana


Pembangunan Jangka Menengah Daerah dan rencana strategis sektor infrastruktur

Kesesuaian dengan Rencana Tata Ruang dan Wilayah

Keterkaitan antar sektor infrastruktur dan antar wilayah

Analisa biaya manfaat dan sosial

Analisa nilai manfaat uang (Value for Money).


Identifikasi dan Penetapan KPBU
Pengadaan Infrastruktur yang akan dikerjasamakan dengan Badan
Usaha harus disertai dengan studi pendahuluan memuat paling
kurang:

Rencana skema
Rencana bentuk
pembiayaan proyek
KPBU
dan sumber dananya

Rencana penawaran
kerjasama yang
mencakup jadwal,
proses, dan cara
penilaian
Identifikasi dan Penetapan KPBU
Dalam melakukan identifikasi KPBU, Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah melakukan konsultasi publik

Berdasarkan hasil studi pendahuluan dan konsultasi publik Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah
menetapkan daftar usulan rencana KPBU.

Disampaikan oleh Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah kepada menteri yang menyelenggarakan


urusan pemerintahan di bidang perencanaan pembangunan nasional.

Penyusunan daftar rencana KPBU dilakukan berdasarkan daftar usulan yang disampaikan oleh
Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah.

Penetapan daftar rencana KPBU dilakukan berdasarkan tingkat kesiapan oleh menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perencanaan pembangunan nasional

Daftar rencana KPBU diumumkan dan disebarluaskan kepada masyarakat


Penganggaran KPBU

Menteri/Kepala Lembaga/Kepala
Daerah/Badan Usaha Milik Negara/Badan
Usaha Milik Daerah menganggarkan dana
perencanaan, penyiapan, transaksi, dan
manajemen KPBU sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Penyiapan KPBU

Penyiapan KPBU dapat dilakukan bersama dengan Badan Usaha atau


lembaga/institusi/organisasi internasional berdasarkan kesepakatan dengan
Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah.

Dalam hal terdapat lebih dari satu Badan Usaha atau


lembaga/institusi/organisasi internasional, Menteri/Kepala Lembaga/Kepala
Daerah melakukan Seleksi.

Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara Seleksi dalam rangka penyiapan
KPBU, diatur dalam peraturan lembaga yang menyelenggarakan urusan
pemerintah di bidang kebijakan pengadaan barang/jasa pemerintah.
Transaksi KPBU

•Pengadaan Badan Usaha Pelaksana dilakukan


Pengadaan Badan Usaha melalui Pelelangan atau Penunjukan Langsung dan
dilakukan memalui prakualifikasi
Pelaksana

•Perjanjian KPBU ditandatangani oleh PJPK dengan


Penandatanganan Badan Usaha Pelaksana
perjanjian KPBU

•Paling lama dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan


Pemenuhan pembiayaan setelah Badan Usaha Pelaksana menandatangani
Penyediaan Infrastruktur oleh perjanjian KPBU, Badan Usaha Pelaksana harus telah
Badan Usaha Pelaksana. memperoleh pembiayaan atas KPBU.
Simpul KPBU
Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah menunjuk unit
kerja di lingkungan K/L/D sebagai Simpul KPBU

FUNGSI TUGAS

Sebagai unit yang akan Menyiapkan perumusan


melaksanakan tugas berkaitan kebijakan, sinkronisasi,
dengan KPBU dalam koordinasi, pengawasan, dan
Kementerian/Lembaga/ Daerah evaluasi pembangunan KPBU
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai