Anda di halaman 1dari 54

Presentasi

Kasus

Carpal Tunnel Syndrome


Reza Nurdesni, S.Ked 04084821820057
M. Ananda Triansyah Putra, S.Ked 04011381419198

Dosen pembimbing:
Dr. Afriani, SpS

DEPARTEMEN NEUROLOGI FK UNSRI/RSUP Dr. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG 2019


OUTLINE

PENDAHULUAN

STATUS PASIEN

TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS MASALAH
PENDAHULUAN
Pendahuluan
 Carpal Tunnel Syndrome (CTS) adalah defisit fungsional
karena kompresi nervus medianus dalam carpal tunnel
(terowongan karpal) di pergelangan tangan.

 Prevalensi  Menurut National Health Interview Study


(NIHS) prevalensi CTS di Amerika Serikat sebesar 1.55%
(2,6 juta penduduk).

 Prevalensi di Indonesia  Prevalensi CTS masih belum


dapat diketahui secara pasti. Pada sebuah penelitian pada
pekerja garmen di Jakarta Utara tahun 2001 didaptkan
bahwa prevalensi CTS cukup tinggi, yaitu 20,3% (238
pasien)
STATUS PASIEN
STATUS PASIEN

 Nama : Ny. Nurjanah binti Madjasun


 Umur : 44 tahun
 Jenis Kelamin : Perempuan
 Agama : Islam
 Pekerjaan : Wiraswata
 Alamat : Lomajaya lorong jaya no 1606
 Status : Menikah
 Kunjungan : 22 November 2019
 No. RM : 0000724581
ANAMNESIS
 Pasien berobat ke bagian neurologi RSMH karena tidak
bisa memegang benda akibat rasa kebas dan
kesemutan pada tangan kanan yang semakin berat sejak
1 minggu lalu.
 Kurang lebih 4 bulan yang lalu, pasien mengeluhkan
ujung-ujung jari tangan kanan terasa kebas disertai
kesemutan dan timbul terutama saat beraktivitas. Akibat
keluhan tersebut, pasien mengaku tidak memiliki tenaga
untuk menggerakkan tangan. Selain itu, keluhan yang
dirasakan mengganggu kegiatan harian, seperti
memegang gelas untuk minum, memakai pakaian,
mandi, dan sebagainya. Kurang lebih 1 minggu yang lalu
pasien mengeluh rasa kebas dan kesemutan dirasakan
semakin hebat terutama pada ibu jari, telunjuk, dan jari
tengah kedua tangan, bahkan tanpa dipengaruhi
aktivitas yang dilakukan.
 Riwayat darah tinggi tidak ada, riwayat kencing
manis tidak ada, riwayat trauma tidak ada,
riwayat penyakit asam urat tidak ada.
 Penyakit ini dialami pasien untuk pertama
kalinya.
Riwayat Penyakit Kelurga
 Riwayat penyakit pada keluarga disangkal

Riwayat Kebiasaan dan Gizi


 Riwayat merokok : disangkal
 Riwayat minum alkohol : disangkal
 Riwayat olahraga : jarang dilakukan
 Riwayat minum obat bebas : disangkal
Riwayat Pekerjaan
 Os bekerja sebagai penjual model. + 6
bulan yang lalu, os membuka usaha sebagai
penjual kue yang setiap harinya dapat
membuat 100 kue dan sering menggunakan
mixer.

Riwayat Sosial Ekonomi


 Pasien tinggal bersama suami dan satu
orang anak. Pasien berobat di RSMH
Palembang dengan menggunakan fasilitas
BPJS kesehatan.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik Umum

 Keadaan umum : Baik


 Kesadaran : GCS : E4M6V5
 Tekanan Darah : 110/70 mmHg
 Nadi : 80 x/ menit, reguler, isi dan tegangan cukup.
 Pernapasan : 20 x/ menit
 Suhu : 36,5oC
 Berat Badan: 58 kg
 Tinggi Badan : 157 cm
 IMT : 23,5
 Cara Berjalan : Tidak ada kelainan
 Bicara : Tidak ada kelainan
Pemeriksaan Fisik Khusus

 Kulit: Warna sawo matang, pucat (-), ikterik


(-), petechie (-), striae (-), hipopigmentasi (-),
hiperpigmentasi (-)
 Status Psikis: Sikap kooperatif, ekspresi wajah
normal, orientasi dan perhatian baik.
 Nervus kranialis I-XII: Tidak diperiksa.
 Kepala : Bentuk normal, normocephali.

 Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), reflek


cahaya langsung (+/+), pupil isokor
(3mm/3mm), sekret (-/-)

 Hidung : Nafas cuping hidung (-), deformitas(-), darah


(-/-), sekret (-/-), simetris

 Telinga : Deformitas (-/-), darah (-/-),sekret (-/-)

 Mulut: Bibir kering (-), sianosis (-), lidah kotor (-),


stomatitis (-), gusi berdarah (-)

 Leher: Simetris, JVP tidak meningkat, KGB tidak


membesar, benjolan (-), nyeri tekan (-)

 Luas Gerak Sendi: Dalam batas normal.


Pulmo
 Inspeksi: statis, dinamis, simetris, retraksi (-)
 Palpasi: stem fremitus kanan=kiri, pelebaran sela
iga (-)
 Perkusi: sonor pada kedua lapang paru.
 Auskultasi: vesikular (+) normal, wheezing (-/-),
ronkhi (-/-)

Cor
 Inspeksi: ictus cordis tidak terlihat.
 Palpasi: ictus cordis tidak teraba.
Abdomen
 Inspeksi : datar.
 Palpasi : lemas, hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan (-).
 Perkusi : timpani, shifting dullness (-).
 Auskultasi: Bising usus (+) normal.
 

Trunkus
 Inspeksi : Simetris, tidak ada deformitas.
 Palpasi : Nyeri tekan (-), spasme otot (-).
 
Ekstremitas superior
 Inspeksi : deformitas, atrofi tenar +/-, edema, tremor: tidak ada.
 Palpasi : Nyeri tekan (-).
N. Olfaktorius Kanan Kiri
Penciuman Normal Normal
Anosmia Tidak ada Tidak ada
Hiposmia Tidak ada Tidak ada
Parosmia Tidak ada Tidak ada

16
N. Optikus Kanan Kiri
Visus 6/6 6/6
Campus visi V.O.D V.O.S
Anopsia Tidak ada Tidak ada
Hemianopsia Tidak ada Tidak ada
Fundus Oculi Tidak diperiksa Tidak diperiksa
- Papil edema Tidak diperiksa Tidak diperiksa
- Papil atrof Tidak diperiksa Tidak diperiksa
- Perdarahan Tidak diperiksa Tidak diperiksa
retina    

17
N. Occulomotorius, Kanan Kiri
Trochlearis, &
Abducens
Diplopia Tidak ada Tidak ada
Celah mata Simetris Simetris
Ptosis Tidak ada Tidak ada
Sikap bola mata    
- Strabismus Tidak ada Tidak ada
- Exophtalmus Tidak ada Tidak ada
- Enophtalmus Tidak ada Tidak ada
- Deviation conjugate Tidak ada Tidak ada
Kedudukan bola mata Ortoforia Ortoforia
Gerakan bola mata Baik ke segala Baik ke segala arah
  arah
Pupil  
- Bentuk   Bulat
- Diameter Bulat 3 mm
- Isokor/anisokor 3 mm Isokor
- Midriasis/miosis Isokor +
- Refleks cahaya +
N. Trigeminus Kanan Kiri
Motorik    
- Menggigit Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
- Trismus - -
- Refleks ada ada
kornea    
     
Sensorik Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
- Dahi Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
- Pipi Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
- Dagu
N. Fasialis Kanan Kiri
Motorik  
- Mengerutkan dahi Simetris
- Menutup mata Tidak ada kelainan
- Menunjukkan gigi Tidak ada kelainan
- Lipatan nasolabialis Plica nasolabialis simetris
Sensorik  
- 2/3 depan lidah Tidak ada kelainan
Otonom  
- Salivasi Tidak ada kelainan
- Lakrimasi Tidak ada kelainan
N. Statoacusticus
Kanan  Kiri
N. Cochlearis
Suara bisikan Tidak ada kelainan
Detik arloji Tidak ada kelainan
Tidak ada kelainan
Tes Weber +
Tes Rinne  

 
N. Vestibularis
Nistagmus Tidak ada
Vertigo Tidak ada
N. Glossopharingeus dan N. Kanan Kiri
Vagus
Arcus pharingeus Simetris
Uvula Di tengah
Gangguan menelan Tidak ada
Suara serak/sengau Tidak ada
Denyut jantung Tidak ada kelainan
Refleks  
- Muntah Tidak ada kelainan
- Batuk Tidak ada kelainan
- Okulokardiak Tidak ada kelainan
- Sinus karotikus Tidak ada kelainan
   
Sensorik  
- 1/3 belakang lidah Tidak ada kelainan
   
Kanan Kiri
   
N. Accessorius Simetris
Mengangkat bahu Tidak ada hambatan
Memutar kepala  
   
N. Hypoglossus Normal
Menjulurkan lidah Tidak ada
Fasikulasi Tidak ada
Atrof papil Tidak ada
Disatria
Motorik lengan Dextra Sinistra
Gerakan C C
Abduksi lengan 5 5
Fleksi siku 5 5
Ekstensi siku 5 5
Ekstensi wrist 4 5
Fleksi jari-jari tangan 4 5

Abduksi jari tangan 5 5


Tonus Normal Normal
Klonus - -
Refleks Fisiologis normal normal
Refleks Patologis - -
Motorik tungkai
Gerakan
Kekuatan
Tonus
Klonus
Refleks Fisiologis normal normal
Refleks Patologis - -
SENSORIK :
Protopatik : Parestesia pada pergelangan tangan yang menjalar
sampai ke ujung-ujung jari I, II, dan III.
Proprioseptik : normal
FUNGSI VEGETATIF
Miksi : Normal
Defekasi : Tidak ada kelainan
 
KOLUMNA VERTEBRALIS
Kyphosis : (-)
Lordosis : (-)
Gibbus : (-)
Deformitas : (-)
Tumor : (-)
Meningocele : (-)
Hematoma : (-)
Nyeri ketok : (-)
GERAKAN ABNORMAL

Tremor : Tidak ada


Chorea : Tidak ada
Athetosis : Tidak ada
Ballismus : Tidak ada
Dystoni : Tidak ada
 
FUNGSI LUHUR
Afasia motorik : Tidak ada
Afasia sensorik : Tidak ada
Apraksia : Tidak ada
Agrafia : Tidak ada
Alexia : Tidak ada
Afasia nominal : Tidak ada

26
Tes Provokasi

Tinel Test : +/-


Phalen Test : +/-

27
DIAGNOSIS

Carpal Tunnel Syndrome Unilateral

28
Terapi non medikamentosa

 Mengompres kedua pergelangan sampai


telapak dan jari-jari tangan dengan air hangat
±10 menit;
 Meminimalisir penggunaan pergelangan tangan
dengan posisi hiperfleksi dan hiperekstensi;
 Mengistirahatkan kedua tangan saat timbul
nyeri;
 Tidak mengangkat beban berat yang dapat
menimbulkan nyeri; serta
 Tidak memaksakan bekerja secara berlebihan
saat tangan terasa nyeri.
TERAPI MEDIKAMENTOSA
 Natrium diclofenac 2x50 mg
 Neurodex 1x1 (per oral)
 Omeprazol 1x20 mg (per oral)

PROGNOSIS
 Quo ad Vitam : Bonam
 Quo ad Functionam : Bonam
 Quo ad Sanationam : Bonam
TINJAUAN
PUSTAKA
Defnisi

Carpal Tunnel Syndrome (CTS) adalah


defisit fungsional akibat kompresi nervus
medianus di terowongan karpal.
Epidemiologi
 Di USA, kasus CTS adalah 1-3 kasus dari 100
populasi/ tahun.
 Insiden meningkat menjadi 150 per 1000
subjek/tahun.
 Wanita : laki-laki = 10:1
 Usia rata-rata 40-60 tahun
37 Faktor Risiko
 Herediter
 Okupasi (pergerakan mengetuk atau fleksi-ekstensi
pergelangan tangan yang berulang-ulang)
 Underlying disease(gout, RA, DM, hipertiroid)
 Endokrin (ggn hormone, DM, hipotiroid, wanita hamil)
 Neoplasma (infiltrasi metastase dan massa)
 Degeneratif (usia lanjut dan osteoarthritis)
KLASIFIKASI

Grade 1A : subclinical median nerve


irritability
 Tes phalen atau tinel positif
 Tidak ada deficit motorik atau deficit sensorik
 Perlu modifikasi aktivitas yang melibatkan
tangan untuk pencegahan penyakit yang
memberat
Grade 1B : mild carpal tunnel syndrome
 Mati rasa singkat
 Kesemutan
 Nyeri pergelangan tangan di malam hari
atau dengan nyeri yang berulang
 Tidak ada deficit motorik atau deficit
sensorik
 Gejala menghilang dengan pengobatan
atau aktivitas yang diperingan
 Terapi bisa memberikan manfaat
Grade 1C : moderate carpal tunnel syndrome
 Gejala sering timbul
 Tanda-tanda iritabilitas nervus medianus
 Ada kelemahan saraf sensorik dan motorik

Grade 2 : moderate-severe carpal tunnel


syndrome
 Gejala lebih sering timbul
 Ada tanda deficit motorik dan deficit sensorik
 Bebat (splint) biasanya mengurangi gejala
 Bisa membaik dengan dekompresi bedah
Grade 3 : severe carpal tunnel
syndrome
 Gejala berkelanjutan
 Ada deficit motorik dan deficit sensorik
 Denervasi pada EMG
 Bebat (splint) biasanya mengurangi
gejala
 Dengan terapi bedah, pemulihan lama
dan tidak bisa kembali seperti semula
DIAGNOSIS

Carpal Tunnel Syndrome unilateral


Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang

 ENMG dan pemeriksaan laboratorium (meliputi


pemeriksaan kadar gula darah, kadar hormon
tiroid, dan pemeriksaan darah lengkap).

 Pemeriksaan radiologi yang dapat dilakukan


adalah foto polos, tomografi komputer,
resonansi magnetik, dan ultrasonografi (USG)
DIAGNOSIS BANDING
 Cervical radiculopathy  Pronator teres syndrome

 Thoracic outlet syndrome  De Quervain’s syndrome


-Istirahatkan pergelangan
tangan
-NSAID
-Bidai
-Injeksi steroid
-Vitamin B6 (piridoksin)
-Fisioterapi
Komplikasi

 Kelemahan dan hilangnya sensibilitas yang


persisten di daerah distribusi nervus
medianus.

 Komplikasi yang berat adalah reflek


sympathetic dystrophy yang ditandai dengan
nyeri hebat, hiperalgesia, disestesia, dan
gangguan trofik
Prognosis
 Prognosis dari terapi yang diberikan pada CTS
ringan umumnya baik. Perbaikan yang paling
cepat dirasakan adalah hilangnya rasa nyeri
yang kemudian diikuti perbaikan sensorik.

 Perbaikan motorik dan otot-otot yang


mengalami atrofi biasanya baru diperoleh
kemudian.

 Keseluruhan proses perbaikan CTS setelah


operasi ada yang sampai memakan waktu 18
bulan
Analisis Kasus
 Ny. NBM, 44 tahun, perempuan, datang ke poli
neurologi RSMH dengan keluhan rasa kebas dan
kesemutan di tangan kanan yang semakin
memberat sejak 2 minggu yang lalu. Keluhan
dirasa sejak +4 bulan yang lalu. pasien
mengeluhkan ujung-ujung jari tangan kanan
terasa kebas disertai kesemutan dan timbul
terutama saat beraktivitas. Akibat keluhan
tersebut, pasien mengaku tidak memiliki tenaga
untuk menggerakkan tangan. Selain itu, keluhan
yang dirasakan mengganggu kegiatan harian,
seperti memegang gelas untuk minum,
memakai pakaian, mandi, dan sebagainya.
 Pasien bekerja sebagai penjual kue yang setiap
harinya membuat 100 kue dan sering
menggunakan mixer. Kurang lebih 1 minggu
yang lalu pasien mengeluh rasa kebas dan
kesemutan dirasakan semakin hebat terutama
pada ibu jari, telunjuk, dan jari tengah kedua
tangan, bahkan tanpa dipengaruhi aktivitas yang
dilakukan.
 Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik,
dan test provokasi yang telah dilakukan,
diagnosis Carpal Tunnel Syndrome unilateral
dapat ditegakkan. Pada kasus ini rasa kebas dan
kesemutan yang dirasakan pasien cukup khas
yaitu pada distribusi nervus medianus setinggi
pergelangan tangan.
 Terapi medikamentosa yang diberikan untuk
mengatasi keluhan nyeri adalah Terapi
medikamentosa yang diberikan untuk mengatasi
keluhan nyeri adalah natrium diclofenac 2x50
mg, neurodex 1x1 (per oral), dan omeprazol
1x20 (per oral). Pasien juga diberikan motivasi
untuk datang terapi secara rutin dan diedukasi
untuk bisa mengatasi atau mengurangi keluhan
kebas dan kesemutan di rumah dengan
mengistirahatkan tangan dan tidak
menggunakan tangan untuk kegiatan yang
berlebihan seperti mengangkat beban berat dan
lain-lain.
Terimakasih 

Anda mungkin juga menyukai