Anda di halaman 1dari 99

SELF MASTERY

DIKLATPIM IV

Penceramah :
Sekda Kab. Tanjabtim
SELF MASTERY
BPSDM
PROV. JAMBI

Ir. ASNOFIDAL, M.M.

DIKLATPIM IV
Photo Fasilitator :

Ir. ASNOFIDAL, MM
Widyaiswara Ahli Madya
BPSDM Provinsi Jambi
Jalan H. Agussalim No. 9
Kota Baru Jambi
Alamat rumah :
Jl. Asia I No.26 RT.16 Kel. Payolebar Kec.
Jelutung Jambi
HP. 08117401963
asnofidal@gmail.com
Nama : Ir Asnofidal, M.M.
NIWN : 19631106 201510 26266
Tempat , Tgl.Lahir : Jambi, 06 Nopember 1963
Pangkat/ Gol. : Pembina Utama Muda ( IV/c)
Jabatan : Widyaiswara Ahli Madya
Riwayat Pekerjaan :
1. Kadis Koperasi dan PKM Kab. Ma.Jambi (2000-2001)
2. Kadis Pertanian Kab. Muaro Jambi (2001-2004)
3. Kadis Pertanian , Perikanan & Peternakan Kab. Muaro Jambi
(2004-2008)
4. Kepala Badan Koordinasi Penyuluhan dan Ketahanan Pangan
Prov. Jambi (2008 -2010)
4
5. Widyaiswara pada Bandiklatda Prov. Jambi (2012 s.d sekrg)
BIODATA
WIDYAISWARA
HP. 08117401963 S.1 FAK. PERTANIAN UNJA
Email : asnofidal@gmail.com S.2 PROGRAM MM-FE UNJA
PEMBELAJARAN – PIM IV
1.Kecerdasan Emosi (18)
Seblm Thp I
2.Pengenalan Potensi Diri (18) 1.Seminar Laboratorium
Pengarahan Program (3jp) 1.Coaching (36)
3.Berpikir Kreatif dan Inovatif Kepemimpinan (12)
Dinamika Kelompok (3) 2.Counselling (36)
(18) 2.Evaluasi (3)
1. Pilar-Pilar Kebangsaan (18) 4. Koordinasi dan Kolaborasi (9)
2. Integritas (18) 1.Coaching (18) 5. Membangun Tim Efektif;(18)
2.Counselling (18)6. Benchmarking ke Best 105 Sesi ( 315 JP)
3. Standar Etika Publik (18) Practice (36)
4. SANKRI (9) 7. Merancang Proyek Perubahan 5 Sesi ( 15JP)
5. Pembekalan Isu Aktual (18)
Substansi Lembaga (9) 8.Pembekalan Implementasi
Proyek Perubahan (6) 12 Sesi ( 36 JP)
6. Diagnostic Reading (18)
9. Seminar Presentasi Proyek
7. Penjelasan Proyek
Perubahan (3)
Perubahan (12jp) PEMIMPIN
Tahap V PERUBAHAN
51 Sesi ( 153 JP) Evaluasi
Tahap IV
Laboratorium Kepemimpinan
(Breaktrough II)
6 Sesi ( 18 JP)
Tahap III
Merancang
Tahap II Perubahan dan
Taking Ownership Membangun Tim
31 Sesi ( 97 JP) (Breaktrough I)
KATA KUNCI
THP I: IDENTIFIKASI AREA PERUBAHAN
Tahap I
Diagnosa Kebutuhan
THP II: USUNG IDE PERUBAHAN, PERSETUJUAN ATASAN
Perubahan Organisasi THP III:RANCANGAN PROYEK PERUBAHAN
THP IV: MEMIMPIN PERUBAHAN, LAPORAN PROYEK PERUBAHAN
THP V: MEMPERTANGGUNGJWBKAN PEROYEK PERUBAHAN
Peranan Agenda Pembelajaran
5 Agenda Diklatpim Pola Baru

5 2
Change Diagnostic
Project Reading
1
Self
Mastery
4
Team of 3 PEMIMPIN
Effective Inovation PERUBAHAN

Evaluasi
STRUKTUR KURIKULUM 8

Agenda Penguasaan Diri


(Self Mastery)
Jenjang
No Mata Diklat Pim Pim Pim Pim
I II III IV
1. Integritas dan wawasan X X
kebangsaan
2. Wawasan Kebangsaan X
3. Integritas X X
4. Pilar-pilar kebangsaan X
5. SANRI X
6. Standar etika publik X
Peranan Agenda Self Mstery
PROYEK PERUBAHAN

PILAR KEBANGSAAN, SANKRI


PERUBAHAN
DIAGNOSTIK

TIM EFEKTIF
INOVASI

INTEGRITAS DAN ETIKA


HUBUNGAN ANTAR MATA DIKLAT

WAWASAN
KEBANG
SAAN

STANDAR
INTEGRITAS ETIKA
PUBLIK

VALUES

PILAR-PILAR
KEBANG SANKRI
SAAN
VALUES STANDAR
VALUES WASBANG
ETIKA PUBLIK
1. Berkehidupan kebangsaan yang
bebas, merkeka, dan besatu;
1. Kualitas dan Relevansi
2. Cinta tanah air & bangsa;
3. Demokrasi Pelayanan Publik
4. Non Diskriminatif 2. Akuntabilitas
5. Kesetiakawanan sosial 3. Transparansi
4. Netralitas
5. Integritas Publik

VALUES
PILAR-PILAR KEBANGSAAN
SELF MASTERY
1. Nilai Nilai Pancasila
2. Nilai-nilai UUD 1945
3. Nilai Nilai NKRI VALUES SANKRI : Tata Nilai :
4. Nilai Nilai Bhineka Tunggal
Ika 1. Dimensi Spiritual (Keimanan)
2. Dimensi Kultural (Pancasila)
3. Dimensi Institusional
(Tujuan dan Cara bernegara)
4. Dimensi Manajerial (Good
VALUES INTEGRITAS Governance)

1.Satu Kata dan Perbuatan


2.Memegang Teguh Nilai Kebenaran
3.Tanggungjawab
4.Komitmen
TUJUAN PEMBELAJARAN
Materi Pokok
MONEY CAN’T BUY
COMMON SENSE Akal Sehat
CHARACTER Sifat/Watak
INTEGRITY Integritas
MANNERS Tata Krama
PATIENCE Kesabaran
RESPECT Tanggap
MORALS Akhlak
CLASS Tingkatan
TRUST Kepercayaan
LOVE Cinta
MASYARAKAT PEDULI
PELAYANAN PUBLIK
MASYARAKAT PEDULI PELAYANAN PUBLIK
PROBLEMATIKA PNS
SAAT INI ?
Problematika PNS
saat ini
Tidak disiplin

Keluar kantor untuk alasan pribadi

Menunda / melalaikan pekerjaan

Pelayanan publik yang tidak ramah, tidak


santun, dan arogan

Intervensi dan pengaruh buruk dari lingkungan


kerja

Conflict of interest antara pegawai dan


masyarakat
Problematika PNS
saat ini

Kurangnya kesadaran PNS sebagai pelayan


publik

Mudah tergoda untuk melakukan KKN

Memanfaatkan fasilitas negara tidak


bertanggung jawab

Jabatan tertentu tidakdiisi oleh orang yang


berkompeten

Tekanan dari atasan untuk melanggar


peraturan
STANDAR ETIKA PUBLIK
DALAM PERSPEKTIF
IMPLEMENTASI
Mindset “Pelayan Rakyat“
Indonesia vs Luar Negeri

??? PM Inggris - David Cameron


Mindset “Pelayan Rakyat”

digantung???
Indonesia vs Luar Negeri

Anggota DPR Jepang, Takeshi Tokuda 6 Maret 2011, Menteri Luar Negeri Jepang (Gaimu Daijin)
tanggal 24 Februari 2014 membungkuk minta Maehara Seiji mengumukan pernyatannya untuk
maaf kepada media dan rakyat Jepang serta mengundurkan diri terkait dengan sumbangan tidak sah
menyatakan mundur dari DPR terkait tuduhan (50.000 Yen) yang telah diterimanya.
kasus korupsi yang melibatkan gubernur
Tokyo
Bagaimana pendapat anda dengan
potret berikut....
Definisi Etika (1)
Ricocur (1990)

Tujuan hidup yang baik, bersama dan untuk


orang lain di dalam institusi yang adil

Nana Rukmana (2015)


Refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang
harus dilakukan atau bagaimana melakukan
yang baik atau benar
Definisi Etika (2)
Azyumardi Azra (2012)

Nilai-nilai etika sebenarnya tidak hanya


terkandung dalam ajaran agama dan
ketentuan hukum, tetapi juga dalam social
decorum (kepantasan sosial) berupa adat
istiadat dan nilai luhur sosial budaya termasuk
nilai-nilai luhur yang terkandung dalam ajaran
Pancasila
Definisi Etika (3)
Catalano (1991)
Etika sebenarnya dapat difahami sebagai
sistem penilaian perilaku serta keyakinan
untuk menentukan perbuatan yang pantas
guna menjamin adanya perlindungan hak-hak
individu, mencakup cara-cara dalam
pengambilan keputusan untuk membantu
membedakan hal-hal yang baik dan yang
buruk serta mengarahkan apa yang
seharusnya dilakukan sesuai nilai-nilai (Moral)
yang dianut.
Definisi Etika (3)
 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
ada 3 pengertian tentang etika, yaitu:

Ilmu tentang apa yg baik dan yg buruk, tentang hak


dan kewajiban sosial.
Kumpulan azas atau nilai yang berkenaan dg akhlak.
Nilai mengenai benar dan salah yg dianut
masyarakat

 Pengertian lain dari Etika dirumuskan oleh


Sumaryono (1995), yakni:

Etika adalah studi ttg kebenaran dan ketidak benaran


berdasarkan kodrat manusia yg diwujudkan melalui
kehendak manusia dlm perbuatannya.
Klasifikasi Etika
Etika
Umum
Etika Etika terhadap
Individual sesama
Etika

Etika Keluarga
Etika Etika Sosial
Khusus
Etika Politik

Etika Lingkungan
Hidup Etika Profesi

Etika Bisnis Etika Etika Etika Etika


Hukum Biomedis Pendidikann Media
DEFINISI ETIKA

Etika sebagai
filsafat moral.
Etika =
Pemikiran kritis
dan mendasar
mengenai ajaran-
ajaran moral
DEFINISI MORAL
Moral =
Ajaran tentang
apa yang
dilarang dan apa
yang wajib
dilakukan oleh
manusia supaya
bisa menjadi
baik.
ETHOS = Sikap dasar,
ciri-ciri dan pandangan
penilaian seseorang
atau sekelompok orang,
terhadap suatu kegiatan
tertentu.

Misalnya: Ethos Kerja


•Bagaimana sikap terhadap kerja (giat
atau malas-malasan)
•Bagaimana pandangan terhadap
kerja (beban atau aktualisasi diri)
•Bagaimana penilaian terhadap kerja
(kutukan atau anugerah)
MORAL VS
ETIKA
PERBEDAAN
ETIKA
MORAL
(Mores) • Seperangkat nilai
yang menjadi acuan
Tata Cara • Nilai yang menjadi
• Pengertian
• Kebiasaan acuan dalam
• Adat aktivitas kerja/profesi
• Perilaku yang • Perilaku yang

sesuai dengan Perilaku sesuai sistem nilai


harapan kelompok yang disepakati
sosial
Organisasi

UKURAN/LANDASAN
PENGERTIAN MORAL, ETIKA DAN FUNGSI ETIKA

PENGERTIAN

MORAL (asal kata “MORES”), berarti Tata Cara, Kebiasaan, Adat.


ETIKA, adalah seperangkat nilai yang dijadikan acuan.
ETIKA KERJA, adalah nilai-nilai yang menjadi acuan dalam aktivitas
kerja atau suatu profesi.
PERILAKU BERMORAL, adalah perilaku yang sesuai dengan harapan
kelompok sosial.
PERILAKU ETIS, adalah perilaku yang sesuai dengan sistem nilai
yang ditetapkan.

FUNGSI ETIKA
SEBAGAI UKURAN BAIK-BURUK, WAJAR-TIDAK WAJAR, & BENAR-SALAH
LANDASAN BERTINDAK DALAM SEBUAH KEHIDUPAN KOLEKTIF
YANG PROFESIONAL
UNTUK MENJALANKAN VISI DAN MISI LEMBAGA / INSTITUSI
L/O/G/O
UNTUK MENJAGA CITRA LEMBAGA / INSTITUSI
ARTI PENTING ETIKA
DALAM O R GAN I SAS I
PENGERTIAN ETIKA ORGANISASI

Ketentuan dan norma kehidupan yang berlaku dalam suatu


kelompok masyarakat atau satu organisasi.
ALASAN DIPERLUKANNYA E T I K A

Etika berkaitan dengan perilaku manusia


Etika memberikan prinsip yang kokoh dalam berperilaku
Adanya dinamika manusia dengan segala konsekuensinya
Etika berkaitan erat dengan sistem nilai manusia
MANFAAT E T I K A DALAM ORGANISASI

Kebersamaan Orientasi Organisasi Inovatif


Empati Respect Keunggulan
33
Kepedulian Kebajikan Keluwesan
Kedewasaan Integritas Kearifan
 KEPASTIAN HUKUM
 PROFESIONALISME
 KETERPADUAN
 DELEGASI
 NETRALITAS
 AKUNTABILITAS
 EFEKTIF DAN EFISIEN
 KETERBUKAAN
 NON-DISKRIMINASI
 PERSATUAN DAN KESATUAN
 KEADILAN DAN KESETARAAN
 KESEJAHTERAAN

(PASAL 2 UNDANG-UNDANG ASN)


ASN SEBAGAI PROFESI BERLANDASKAN PADA
PRINSIP:

NILAI DASAR
KODE ETIK
KOMITMEN, INTEGRITAS MORAL, DAN TANGGUNG
JAWAB PADA PELAYANAN PUBLIK
KOMPETENSI YANG DIPERLUKAN SESUAI DENGAN
BIDANG TUGAS
KUALIFIKASI AKADEMIK
JAMINAN PERLINDUNGAN HUKUM DALAM
PELAKSANAAN TUGAS
PROFESIONALITAS JABATAN

(SUMBER: PASAL 3 UU ASN)


 MEMEGANG TEGUH NILAI-NILAI DALAM IDEOLOGI NEGARA
PANCASILA
 SETIA DAN MEMPERTAHANKAN UUD NEGARA RI TAHUN 1945
 MENJALANKAN TUGAS SECARA PROFESIONAL DAN TIDAK
BERPIHAK
 MEMBUAT KEPUTUSAN DENGAN PRINSIP KEAHLIAN
 MENCIPTAKAN LINGKUNGAN KERJA YANG NON DISKRIMINATIF
 MEMELIHARA DAN MENJUNJUNG TINGGI STANDAR ETIKA YANG
LUHUR
 MEMPERTANGGUNGJAWABKAN TINDAKAN DAN KINERJA KPD
PUBLIK
 MEMILIKI KEMAMPUAN DALAM MELAKSANAKAN KEBIJAKAN DAN
PROGRAM PEMERINTAH
(PASAL 4 UU ASN)
MEMBERIKAN LAYANAN KEPADA PUBLIK SECARA
JUJUR, TANGGAP, CEPAT, TEPAT, AKURAT, BERDAYA
GUNA, BERHASIL GUNA DAN SANTUN
MENGUTAMAKAN KEPEMIMPINAN BERKUALITAS
TINGGI
MENGHARGAI KOMUNIKASI, KONSULTASI, DAN
KERJASAMA
MENGUTAMAKAN PENCAPAIAN HASIL DAN
MENDORONG KINERJA PEGAWAI
MENDORONG KESETARAAN DALAM PEKERJAAN
MENINGKATKAN EFEKTIVITAS SISTEM
PEMERINTAHAN YANG DEMOKRATIS SEBAGAI
PERANGKAT SISTEM KARIR
(PASAL 4 UU ASN)
PENGERTIAN KODE ETIK
Kode etik adalah rumusan eksplisit tentang
kaidah-kaidah atau norma yang harus ditaati
secara sukarela oleh para pegawai di dalam
organisasi publik. Kode etik biasanya
merupakan hasil dari kesepakatan atau
konsensus dari sebuah kelompok sosial dan
pada umumnya dimaksudkan untuk
menunjang pencapai an tujuan organisasi.
KODE ETIK PROFESI
Kode Etik Profesi dimaksudkan untuk
mengatur tingkah laku /etika suatu
kelompok khusus dalam masyarakat melalui
ketentuan-ketentuan tertulis yang
diharapkan dapat dipegang teguh oleh
sekelompok profesional tertentu.
DASAR

UU 5/2014 Tentang ASN

PP 11/2017 Manajemen ASN

PP 53/2010 Tentang Disiplin PNS


Tentang Pembinaan Jiwa Korps dan
PP 42/2004 Kode Etik PNS

PP 21/1975 Sumpah/Janji PNS


KODE ETIK
Kode Etik
Kode Etik
KODE ETIK (1)
Melaksanakan tugasnya dengan jujur,
1
bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi;
Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan
2
disiplin;
Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan
3
tanpa tekanan;
Melaksanakan tugasnya sesuai dengan
4
ketentuan peraturan perundang-undangan;
KODE ETIK (2)
Melaksanakan tugas sesuai dengan perintah
atasan atau Pejabat yang Berwenang sejauh
5 tidak bertentangan dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan dan etika
pemerintahan;
Menjaga kerahasiaan yang menyangkut
6
kebijakan negara;
Menggunakan kekayaan dan barang milik
7 negara secara bertanggung jawab, efektif, dan
efisien;
Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan
8
dalam melaksanakan tugasnya;
KODE ETIK (3)
Memberikan informasi secara benar dan tidak
9
menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan
informasi terkait kepentingan kedinasan;

Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas,


10 status, kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau
mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau
untuk orang lain;

Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga


11 reputasi dan integritas ASN;

12 Melaksanakan ketentuan peraturan perundang- undangan


mengenai disiplin Pegawai ASN.
Nilai Dasar Etika Publik (1)

1 Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi


Negara Pancasila;

2 Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar


Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945;

3 Menjalankan tugas secara professional dan tidak


berpihak;

4 Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;


Nilai Dasar Etika Publik (2)

5 Menciptakan lingkungan kkerja yang non diskriminatif;

6 Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur;

7 Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerjanya


kepada publik;

8 Memiliki kemamppuan dalam melaksanakan kebijakan


dan program pemerintah;
Nilai Dasar Etika Publik (3)
Memberikan layanan kepada publik secara jujur,
9 tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil
guna, dan santun;

10 Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;

11 Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama;

12 Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong


kinerja pegawai;
Nilai Dasar Etika Publik (4)

13 Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan;

14 Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan


yang demokratis sebagai perangkat sistem karir.
Silahkan Bu Risma…
TUGAS KELOMPOK
NILAI-NILAI APA YANG DAPAT DIAMBIL
1 DARI “PESAN BU RISMA” DALAM ETIKA
PELAYANAN PUBLIK

LANGKAH TAKTIS DAN STRATEGIS APA


2 YANG DIAMBIL DALAM IMPLEMENTASI
NILAI-NILAI DALAM STANDAR ETIKA
PUBLIK UNIT KERJA SAUDARA

BERDASARKAN PENGALAMAN, APA


3 YANG MENJADI KENDALA
IMPLEMENTASI NILAI-NILAI STANDAR
ETIKA PUBLIK DI UNIT KERJA SAUDARA
Lingkup Etika Publik
Etika Publik merupakan refleksi tentang standar/norma yang menentukan
baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk
mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab
pelayanan publik

Lingkup
Dimensi Etika Publik

Dimensi
Dimensi Etika Publik
ETIKA POLITIK PELAYANAN PUBLIK
YANG BERKUALITAS
DAN RELEVAN
TUJUAN

•POLICY/TUJUAN
•POLITY/SARANA
•POLITICS/AKSI POLITIK

ETIKA
PUBLIK

MODALITAS TINDAKAN
AKUNTABILITAS INTEGRITAS
TRANSPARANSI PUBLIK
NETRALITAS
TUNTUTAN STANDAR ETIKA
PUBLIK
1 KOMPETENSI TEKNIS

2 KOMPETENSI LEADERSHIP

3 KOMPETENSI ETIKA

PROFESIONAL
(The right man on the right job)
Tuntutan SEP
Pengetahuan ttg hukum
Manajemen program
Manajemen Strategis
KOMPETENSI TEKNIS Manajemen Sumber Daya

TUNTUTAN ETIKA PUBLIK DAN


KOMPETENSI

ETIKA
PUBLIK

KOMPETENSI LEADERSHIP
KOMPETENSI ETIKA Penilaian dan Penetapan Tujuan
Manajemen Nilai Ketrampilan Manajemen
Kemampuan penalaran moral Gaya Manajemen
Moralitas peribadi Kepemimpinan Politik & Nrgosiasi
Etika Organisasional
Sumber: Haryatmoko, Etika Publik Untuk Integritas Pejabat Publik dan Politisi, 2011
Sanksi Hukum
Sanksi Etika Publik
Peran ASN  Etika Publik
wajib menaati prosedur, tata-kerja,
dan peraturan-peraturan yang
telah ditetapkan
SEP  Kewaspadaan

KEPERCAYAAN MASYARAKAT (TRUST)


Idealisme Etik
INGAT SUMPAH JABATAN PNS

GRATIFIKASI PELAYANAN PUBLIK

65
Demi Allah ! Saya bersumpah,
• Bahwa saya, untuk diangkat dalam
jabatan ini, baik langsung maupun tidak
langsung, dengan rupa atau dalih
apapun juga, tidak memberi atau
menyanggupi akan memberi sesuatu
kepada siapapun juga;
• Bahwa saya akan setia dan taat kepada
Negara Republik Indonesia;
• Bahwa saya akan memegang rahasia
sesuatu yang menurut sifatnya atau
menurutperintah harus saya rahasiakan
• dan seterusnya

66
Demi Allah ! Saya bersumpah,
• Bahwa saya, untuk diangkat dalam jabatan ini,
baik langsung maupun tidak langsung, dengan
rupa atau dalih apapun juga, tidak memberi atau
menyanggupi akan memberi sesuatu kepada
siapapun juga;
• Bahwa saya akan setia dan taat kepada Negara
Republik Indonesia;
• Bahwa saya akan memegang rahasia sesuatu yang
menurut sifatnya atau menurutperintah harus
saya rahasiakan
• dan seterusnya

67
DISKUSIKAN DALAM KELOMPOK

1. SITUASI APA YANG TERJADI DALAM


LINGKUNGAN KANTOR TERSEBUT DALAM
PERSPEKTIF ETIKA PUBLIK ?

2. PRINSIP-PRINSIP ETIKA PUBLIK DAN


KODE LINGKUNGAN TEMPAT KERJA?

3. BAGAIMANA DENGAN KONFLIK KEPENTINGAN


YANG DIALAMI SI Mr. X, APA YANG HARUS
DILAKUKAN Mr. X?

4. APA YANG DAPAT ANDA SARANKAN KEPADA


Mr. X, DALAM SITUASI SEPERTI ITU?
KOMPETENSI ETIKA
 Pelayanan Publik yang profesional
membutuhkan tidak hanya kompetensi teknik
dan leadership, namun juga kompetensi etika.
Tanpa kompetensi etika, pejabat cenderung
menjadi tidak peka, tidak peduli dan
diskriminatif, terutama pada masyarakat
yang tidak beruntung

 Etika publik merupakan refleksi kritis yang


mengarahkan bagaimana nilai-nilai
(kejujuran, solidaritas, keadilan, kesetaraan,
dll) dipraktikan dalam wujud keprihatinan
dan kepedulian terhadap kesejahteraan
masyarakat atau kebaikan orang lain.
ETIKA PUBLIK DAN
PELAYANAN PUBLIK
 Etika publik membentuk integritas pelayanan
publik
 Etika publik menuntut lebih dari kompetensi
teknis karena harus mampu mengidentifikasi
masalah-masalah dan konsep etika yang khas
dalam pelayanan publik
 Etika publik mengarahkan analisa Polsosbud
dalam perspektif pencarian sistematik bentuk
pelayanan publik dengan memperhitungkan
interaksi antara nilai-nilai masyaralat dan
nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh
lembaga- lembaga publik.
ETIKA PUBLIK
DAN MODALITAS
 Pemerintah bersih adalah syarat
kemajuan suatu bangsa. Pemerintahan
korup menyebabkan kemiskinan,
sumber diskriminasi, rentan konflik
dan penyalahgunaan kekuasaan.
 Korupsi disebabkan lemahnya
integritas pejabat publik, kurangnya
partisipasi dan lemahnya pengawasan
 Membangun integritas publik pejabat
dan politisi harus didukung modalitas
etika publik yakni disertai perbaikan
sistem akuntabilitas, netralitas dan
transparansi.
AKUNTABILITAS

 Akuntabilitas berarti pemerintah harus bertanggung


jawab secara moral, hukum dan politik atas kebijakan
dan tindakan-tindakannya kepada rakyat.

 Tiga aspek dalam akuntabilitas:


 Tekanan akuntabilitas pada pertanggungjawaban kekuasaan
melalui keterbukaan pemerintah atau adanya akses
informasi bagi pihak luar organisasi pemerintah
 Memahami akuntabilitas sekaligus sebagai tanggungjawab
dan liabilitas sehingga tekanan lebih pada sisi hukum, ganti
rugi dan organisasi
 Tekanan lebih banyak pada hak warga negara untuk bisa
mengoreksi dan ambil bagian dalam kebijakan publik
sehingga akuntabilitas disamakan dengan transparansi.
TRANSPARANSI
 Transparansi dipahami bahwa organisasi
pemerintah bisa mempertanggungjawabkan
apa yang telah dilakukan dengan memberikan
informasi yang relevan atau laporan terbuka
terhadap pihak luar atau organisasi mandiri
(legislator, auditor, publik) dan dipublikasikan.

 Keterlibatan civil society di dalam proses


pengambilan kebijakan publik semakin besar
dengan kemajuan teknologi karena
modernisasi pelayanan publik mengembang
kan e-Governance, sekaligus merupakan cara
dalam melawan korupsi dan mendorong
terciptanya pejabat publik yang beretika dan
berintegritas.
PRINSIP TRANSPARANSI
 Transparansi mengandung arti bahwa
peraturan, prosedur, pelaksanaan harus jelas
dan lengkap dan dapat diketahui oleh pihak-
pihak yang melaksanakan;
 Para Pejabat Publik baik pemerintah maupun
pihak-pihak yang terlibat dapat mengetahui
sekaligus mengawasi agar tidak terjadi
penyimpangan maupun peluang korupsi;
 Para pejabat yang berperan harus memiliki
pengetahuan dan kompetensi dalam masalah
pengadaan Barang dan jasa pemerintah;
 Agar dana publik dan uang Negara dapat
dipertanggung jawabkan dengan benar.
ETIKA PUBLIK DAN
INTEGRITAS PUBLIK

 INTEGRITAS PUBLIK DALAM ARTI SEMPIT TIDAK


MELAKUKAN KORUPSI ATAU KECURANGAN;
 SECARA LUAS, TINDAKAN SESUAI NILAI, TUJUAN
DAN KEWAJIBANNYA UNTUK MEMECAHKAN
DILEMA MORAL YANG TERCERMIN DALAM
KESEDERHANAAN HIDUP;
 ATAU KUALITAS DARI PEJABAT PUBLIK YANG
SESUAI NILAI, STANDAR, ATURAN MORAL YANG
DITERIMA MASYARAKAT;
 ETIKA PUBLIK, NIAT BAIK YANG DIDUKUNG OLEH
INSTITUSI SOSIAL SEPERTI HUKUM, ATURAN,
KEBIASAAN, DAN SISTEM PENGAWASAN;
TANTANGAN DALAM
AKTUALISASI ETIKA PUBLIK
KORUPSI DAN KONFLIK
KEPENTINGAN

PEJABAT PUBLIK DAN DILEMA ETIKA

INTEGRASI NILAI - NILAI ETIKA


DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
MELAWAN KORUPSI MELALUI PEMBANGUNAN
INSTITUSI ADIL BERDASAR ETIKA PUBLIK

 Korupsi merupakan penyalahgunaan kepercayaan


dan kekuasaan jabatan publik untuk kepentingan
pribadi, keluarga, teman, kelompok atau partai
politik.
 Perbaikan sektor publik sebaiknya tidak hanya
menekankan Good Governance, tetapi juga
pembangunan kembali institusi politik dan ekonomi
dengan menciptakan budaya etika dalam organisasi.
 Korupsi yang mengakar membuat tugas etika publik
untuk membangun integritas pejabat publik
semakin sulit, untuk itu membangun integritas tidak
cukup hanya mengandalkan kualitas moral tetapi
harus dimulai dengan membangun budaya etika
organisasi.
KONFLIK KEPENTINGAN
 Disamping penggunaan kekuasaan yang harus
sejalan dengan norma etika, kaidah pokok lain yang
seringkali disebutkan dalam pedoman kode etik
universal adalah kesadaran bagi setiap pegawai
pemerintah untuk menghindari adanya konflik
kepentingan (confilct of interests) dalam
pelaksanaan tugasnya.
 Konflik kepentingan adalah tercampurnya
kepentingan pribadi dengan kepentingan organisasi
yang mengakibatkan kurang optimalnya pencapaian
tujuan organisasi.
BEBERAPA TINDAKAN YANG MASUK DALAM
KATEGORI KONFLIK KEPENTINGAN
 Ikut serta dalam transaksi bisnis pribadi atau perusahaan
swasta untuk keuntungan pribadi dengan
mengatasnamakan jabatan kedinasan.
 Menerima segala bentuk hadiah dari pihak swasta pada
saat ia melaksanakan transaksi untuk kepentingan
kedinasan atau kepentingan pemerintah.
 Membicarakan masa depan peluang kerja di luar instansi
pada saat ia berada dalam tugas-tugas sebagai pejabat
pemerintah.
 Membocorkan infrormasi komersial atau ekonomis yang
bersifat rahasia kepada pihak-pihak yang tidak berhak.
 Terlalu erat berurusan dengan orang-orang di luar instansi
pemerintah yang dalam menjalankan bisnis pokoknya
tergantung kepada izin pemerintah. (Paul Douglas, 1993:61)
KASUS PENGGUNAAN
SUMBER DAYA PUBLIK

MENDAGRI MELARANG PENGGUNAAN


MOBIL DINAS UNTUK MUDIK

25 pemerintah daerah mengizinkan


penggunaan mobil dinas untuk mudik

LBH Keadilan melakukan somasi


terhadap 25 pemerintah daerah yang
mengizinkan penggunaan mobil dinas
Tidak Jujur (Absen Sidik Jari)

• Sejumlah PNS di lingkungan Pemprov NTT


menandatangani daftar hadir hingga satu
bulan penuh ke depan. Padahal jelas-jelas
PNS tersebut tidak masuk kantor alias
bolos.

• Ada juga pegawai yang terlalu kreatif


seperti cara titip absen sama teman atau
absen bergilir dan saling absenkan.

• Untuk itu, penerapan sistem absensi dengan


menggunakan sidik jari merupakan upaya
menumbuhkan kesadaran disiplin
dikalangan PNS, khususnya mematuhi
ketentuan jam masuk dan pulang kantor.
Nepotisme Rekrutmen Honorer
• Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara
dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) menyatakan
masih banyak melihat pengangkatan pegawai
honorer diwarnai oleh nepotisme.

• Ini menjadi salah satu faktor yang membuat


sistem perekrutan Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS) dan birokrasi Indonesia masih
bermasalah.

• Selama ini pemda mengusulkan formasi


perekrutan PNS dari honorer, bukan semata mata
kebutuhan. Misalnya guru honorer itu orang dekat
yang dimasukkan.

• Jadinya sekarang kita kekurangan orang yang


kita butuhkan dan kelebihan orang yang tidak
dibutuhkan.
KONFLIK KEPENTINGAN DALAM
PENGADAAN
 Sebagai kepala Dinas Kesehatan di salah satu
kabupaten yang cukup jauh letaknya dari
ibukota provinsi, dr. X MPH, selalu merasa
kesulitan memenuhi kebutuhan pengadaan
obat-obatan untuk seluruh Pusat Kesehatan
Masyarakat yang ada di kabupaten tersebut.

 Oleh karena itu, dr. X MPH memutuskan


untuk membuka apotik atas nama istrinya
dan anaknya yang kuliah di fakultas
kedokteran.

 Selanjutnya, pengadaan obat-obatan untuk


kebutuhan seluruh Puskesmas di kabupaten
itu harus dibeli dari apotik milik istri dan
anak dr. X MPH.
Pemberian Hadiah/Cindera Mata
• Seorang auditor melaksanakan pemeriksaan di
salah satu instansi pemerintah daerah.

• Karena auditor tersebut telah melaksanakan


tugasnya dengan baik, auditor tersebut
memperoleh temuan yang cukup signifikan
nilainya.

• Selama proses pemeriksaan auditor tersebut tidak


melakukan perbuatan yang tidak terpuji dan
sesuai dengan kode etik auditor.

• Setelah selesai melakukan audit dan temu akhir,


pimpinan instansi pemerintah daerah yang
diperiksa tersebut dengan sukarela dan tulus hati
memberikan hadiah kepada auditor berupa
selembar kain sutra yang harganya kira-kira Rp.
450.000.
Terpidana Korupsi Dipromosi
 Sembilan mantan terpidana korupsi kembali menjadi
pejabat di pemerintahan daerah.
 Mendagri mengatakan akan menginventarisasi para
pejabat daerah yang pernah menjalani hukuman
pidana korupsi namun kini bebas dan kembali aktif
sebagai PNS, bahkan menempati jabatan fungsional
dan structural.
 Pengangkatan Azirwan sebagai Kepala Dinas Kelautan
dan Perikanan Provinsi Riau yang merupakan mantan
terpidana kasus korupsi alih fungsi hutan lindung di
Bintan yang dihukum 2,5 tahun.
 Azirwan kemudian mengundurkan diri karena
mendapat banyak sorotan media. Gamawan
mengatakan sebenarnya tidak ada aturan yang
dilanggar dari pengangkatan Azirwan karena yang
mendapat hukuman di bawah empat tahun, masih bisa
aktif sebagai PNS.
Pengunduran Diri Pejabat
 PM Korsel, Chung Hong-won, Minggu (27/4/2014),
mengundurkan diri dari jabatannya terkait tragedi
tenggelamnya kapal feri Sewol yang mengakibatkan ratusan
orang penumpangnya tewas. "Saya meminta maaf karena tak
mampu mencegah terjadinya kecelakaan ini dan tak mampu
bertanggung jawab dengan layak sesudah tragedi ini
terjadi," kata Hong-won.

 "Saya yakin, sebagai perdana menteri, saya harus


menanggung tanggung jawab ini dan mengundurkan diri,"
tambah dia. "Sejak awal saya sudah berniat mengundurkan
diri namun menangani situasi ini menjadi prioritas utama dan
saya harus membantu sebelum mengundurkan diri," ujar dia.
"Namun, kini saya memutuskan untuk mundur agar diri saya
tidak menjadi beban lagi untuk pemerintah," Hong-won
menegaskan.

 Kapal feri Sewol yang berbobot 6.825 ton tenggelam pada 16


April lalu dalam perjalanan dari pulau wisata Jeju menuju
kota Incheon, di sebelah barat Seoul. Sejauh ini, sebanyak
180 orang -sebagian besar pelajar yang melakukan
kunjungan lapangan- dipastikan tewas dan 110 orang lainnya
masih dinyatakan hilang.
Perbuatan Tercela: PNS Narkoba
 Satuan narkoba Polres Palopo, menangkap
satu Pegawai Negeri Sipil (PNS) Luwu Utara,
sebagai bandar narkoba di Palopo.

 Kasat narkoba Palopo, AKP. Ade Chris


Manapa, mengatakan tersangka GP (30)
adalah PNS di satuan Pamong Praja Luwu
Utara dan ditangkap pada Senin malam
sekitar pukul 23.00 WITA di Kelurahan
Benteng, Kecamatan Wara Timur kota Palopo.

 Ade menambahkan bahwa GP ditangkap saat


ia akan melakukan transaksi di Palopo.

 Beberapa barang bukti yang berhasil disita


seperti satu paket sabu-sabu, dua lembar
saset kosong dan satu buah timbangan.
VISITASI
 ADA ATAU TIDAK STANDAR YANBIK
 ADA ATAU TIDAK MEKANISME PENGADUAN
 ADA ATAU TIDAK PENYELESAIAN SENGKETA
 ADA ATAU TIDAK TRANSPARANSI YAN
 AMATI ETIKA PNS DALAM YANBIK
 WAWANCARAI MASYARAKAT YG PERLU YAN
 WAWANCARAI PNS SETEMPAT TERKAIT YAN
 AMBIL DOKUMENTASI SAAT LAKYANBIK
 ADA ATAU TIDAK NILAI2 ORGANISASI YAN
 DLL...
EVALUASI
1. Temukan 5 (lima) etika publik yang
dapat diaktualisasikan pada Instansi
Saudara...
2. Kreasikan 5 (lima) etika publik yang
disepakati oleh anggota kelompok dan
dapat diaktualisasikan pada setiap
instansi(reliable to implement)
3. Kreasikan 5 (lima) Standard Operating
Procedur (SOP) baru untuk
menyelesaikan tugas keseharian pada
instansi Saudara, berdasarkan 5 (lima)
etika baru pada point nomor 2 diatas
TUGAS/AKTUALISASI

1 BUATLAH 1 RENCANA KEGIATAN YANG


MENJADI TUGAS POKOK SAUDARA

URAIKAN LANGKAH-LANGKAH
2 KEGIATAN

JELASKAN IMPLEMENTASI NILAI-NILAI


3 KODE ETIK ASN (12 BUTIR) YANG
SESUAI DALAM SETIAP LANGKAH
KEGIATAN
PANUTAN
 Secara etis seorang aparatur harus dapat
menjadikan dirinya sebagai model panutan
tentang kebaikan dan moralitas pemerintah,
terutama yang berkenaan dengan pelayanan
publik.
REFLECTIVE
SESSION

95
Satu kata yang terpenting adalah,
CHANGE...
Dua kata terindah dihati manusia adalah,
TERIMA KASIH...
Tiga kata yang menghimpit dihati adalah,
NEGERIKU SULIT BERUBAH...
Empat kata yang membunuh,
NEGERIKU TIDAK BISA BERUBAH...
Lima kata yang memanggil,
NEGERIKU BUTUH AKU UNTUK BERUBAH...
Banyak kata yang perlu diwaspadai...
MEREKA YANG BERUBAH-UBAH TERUS dan yang
TAK MAU BERUBAH SAMA SEKALI...

96
Rhenald Kasali Re Code Your Change DNA
“SAAT TERBAIK MENANAM POHON
ADALAH 25 TAHUN YANG LALU......”

SAAT TERBAIK KEDUA ADALAH


HARI INI

”TANAMLAH POHON ETIKA & MORAL


DALAM KEHIDUPAN KITA
HARI INI DAN ESOK”

Maxwell Daily Reader


97
“Memang baik jadi orang penting,
namun jauh lebih penting jadi orang baik“

uun-smp 98
uun- 98 2/24/2014
Terima Kasih
Selamat Bertugas

L/O/G/O

Anda mungkin juga menyukai