Anda di halaman 1dari 36

INSENTIF DAN/ATAU

DISINSENTIF DALAM
PERATURAN PEMERINTAH N
O. 46 TAHUN 2017
Herbert A. P. Silalahi (22119019)
Rani Annisa Royani (25319016)
Dewi Suryanindah Supramono (25319019)
Chandra Iramawati (25319029)
Meidina Zulfa Hanie (25319309)
Annisa Virdianasari (25318316)
INSENTIF DAN/ATAU DISENT
IF
01 Pengembangan Asuransi
Lingkungan Hidup

02 Pengembangan Sistem Pembayaran J


asa Lingkungan Hidup

03 Sistem Penghargaan Kinerja di Bidang


Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

04
PENGEMBANGAN ASURANSI
LINGKUNGAN HIDUP
Asuransi Lingkungan Hidup adalah produk asuransi yang
memberikan perlindungan pada saat terjadi pencemaran
dan/atau kerusakan lingkungan hidup.

Dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat

Ditunjukkan untuk melindungi setiap orang yang memiliki


potensi dampak dan risiko lingkungan hidup

Bentuk Penerapan dasar perhitungan mencakup:


a)Tingkat risiko lingkungan hidup
b)Perkiraan pembiayaan keadaan darurat lingkungan hidup

Diatur dalam peraturan Menteri

Penyelenggaraan asuransi lingkungan hidup dilakukan berd


asarkan ketentuan peraturan perudang-undangan
Asuransi produk asuransi yang memberikan perlindungan pada sa
Lingkungan Hidup at terjadi pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hid
up.

LIMBAH BERDAMPAK KE MASYARAKAT


INDUSTRI

INTERNALISASI BERDAMPAK KE LINGKUNGAN


BIAYA LINGKUNGAN
BERTUJUAN:
ASURANSI  KOMPENSASI BERUPA GANTI • PEMENUHAN HAK KORBAN PENCEMARAN
RUGI PENUH (FULL COMPENSATION) • SEBAGAI EFEK JERA DAN
• UPAYA PENCEGAHAN
PIHAK YANG BERKEPENTINGAN

Pihak Industri Asuransi (Penanggung)


01 Kompensasi (jaminan pendanaan), pembayaran
risiko, ganti kerugian

Pihak Pemerintah
02 Pengawasan oleh KLH dan OJK

Pihak Pelaku Bisnis (Tertanggung)


03 Kontrak kesepakatan risiko, pemenuhan kewajiban,
perawatan dan penjaminan
SEJARAH ASURANSI LINGKUNGAN
Deklarasi Rio tahun 1992 telah
mengamanatkan pada setiap negara
untuk membuat perangkat hukum
mengenai pertanggungjawaban
perdata dan kompensasi bagi para
korban pencemaran.

Penerapan di Indonesia 
sistem kompensasi berlapis UU
Pengelolaan Lingkungan Hidup
No. 23/1997 (UUPLH) berubah
menjadi UU Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup
KONSEP ASURANSI LINGKUNGAN
Perusahaan memiliki sistem
manajemen pengelolaan limbah

Badan asuransi melakukan


(tanggung jawab) pembayaran Perusahaan membayar premi kpd
ganti rugi kepada pihak penggugat badan asuransi lingkungan

Klaim asuransi lingkungan Perusahaan menimbulkan


diberlakukan pencemaran terhadap lingkungan
PENERAPAN ASURANSI LINGKUNGAN
Asuransi pihak pertama (First Asuransi pihak ketiga (Third
Party Insurance) Party Insurance)
• Penanggung menjamin pencemaran • Dalam Third Party Insurance, pena-
kerusakan yang terjadi di dalam nggung menjamin kemungkinan ter-
obyek pertanggungan yang merupa- tanggung dinyatkan bertanggung ja-
kan akibat langsung dari kegiatan ter wab untuk membayar kompensasi
tanggung. atau setiap pencemaran kerusakan y
• Karena dalam asuransi ini, tertang- ang merugikan pihak ketiga.
gung yang akan menerima kompen- • Karena asuransi ini mensyaratkan
sasi atas kerugian yang dideritanya, adanya tanggung jawab perdata
di Indonesia asuransi ini juga disebut pada diri tertanggung, maka asuransi
dengan asuransi kerugian. seperti ini disebut juga dengan asura
nsi tanggungjawab (liability insurance
)
PENERAPAN ASURANSI LINGKUNGAN
Asuransi kerusakan lingkungan
(Direct insurance/or Environmental Tujuan :
Damage)
• Sebagai jaminan keuangan
• Penanggung menjamin pencemaran/ke
rusakan yang terjadi baik di dalam ob- untuk mencegah terjadinya
yek pertanggungan maupun di luar ob- judgment proof (seperti pada a-
yek pertanggungan yang merupakan a
kibat langsung dari kegiatan tertang- suransi tanggungjawab), asuran
gung, dan juga atas kemungkianan ter- si kerugian terutama bertujuan
tanggung dinyatakan bertanggung ja-
wab untuk membayar kompensasi atas sebagai upaya untuk menghin-
setiap pencemaran kerusakan yang darkan kerugian besar pada diri
merugikan pihak keliga.
tertanggung yang tidak suka
akan resiko (risk averse).
PENERAPAN
REGULASI DI Rejim UU Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hi
Mekanisme
dup (UUPPLH)
INDONESIA
Dibuka kemungkinan sebagai kerugian Tidak diatur Tidak
Asuransi kerugian ling diatur asuransi lingkungan dalam konteks instrumen inse
kungan ntifldisinsentif (pasal lingkungan 42 ayal 2 jo. Pasal43 aya
l 3n'
asuransi fingkungan daram konteks instrumen insenUfJdi
Asuransi kerugian
sinsentif {pasal 42 avat 2 io. Pasai 43 avat 3fj'

Gugatan pemerintah jika masyarakat menderita kerugian


yang mempengaruhi kehidupan mereta, tapi tanpa penje
lasan apakah gaoli kerugian akan dibayarkan oleh pemeri
ntah kepada masyarakat (pasal 37 avat 2) --> UU 23/1997
Hak Gugat Pemeritah Gugatan pemerintah dan pemerintah
daerah terbatas pada Mkerugian
lingkungan hidup~ yaitu kerugian
yang tidak termasuk pad a kerugian
alas hak milk privat (pasal 90 ayat
1) --> UUPPLH
PENERAPAN ASURANSI LINGKUNGAN DI
LINGKUNGAN
Tumpahan minyak kapal tanker • Bentuk Asuransi:
• P&I Club (protection & In
1. Asuransi terhadap kapal se demnity Club)
bagai pengangkut meliputi
• Kerugian pembersihan
kepentingan kapal laut ters
tumpahan minyak yang
ebut
timbul akibat kerusakan
2. Asuransi atas kargo muata atau tabrakan kapal
n kapal berupa minyak
• Bersifat saling mengun-
3. Asuransi prlindungan terha tungkan melalui kontribu-
dap tanggung gugat oleh pi si para anggotanya
• UU 17/2008 tentang pelayaran hak ketiga terutama dalam
• UU 32/2009 tentang Perlindungan menghadapi masalah penc pengusaha kapal lalai 
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup emaran lingkungan hidup di pemilik mendapatkan ancama
laut aibat tumpahan minyak n hukuman 1 tahun dan sank
• Perpres 109/2006 tentang Penangg
yang dikenal protection & I si hukuman denda RP 200j
ulangan Keadaan Darurat Tumpaha
ndemnity Club uta (pasal 292, 321, 327 UU
n Minyak di Laut
No 17/ 2008
PENERAPAN ASURANSI LINGKUNGAN DI BELANDA

• Asuransi tanggung jawab  Asuransi kerugian linkungan/ Millieu


schadeverzekering (1998)

PENANGGUNG JAWAB
KEGIATAN HARUS PIHAK YANG MENGALAMI
KERUGIAN MENGASURANSIKAN KERUGIAN:
LINGKUNGAN TEMPAT ATAU RESIKO • PIHAK TERTANGGUNG
DARI KEGIATAN/ • PIHAK KETIGA
USAHANYA.
Saran Asuransi Lingkungan

Penerapan di Indonesia belum berjalan maksimal karena kurang tegasnya pemerintah d


alam menindaklanjuti hukuman atau regulasi yang telah ada
Contohnya sanksi mengenai pelayaran tidak dilakukannya penutupan asuransi tanggun
g gugat  sangat lemah
Perlu dilakukan sosialisasi (contohnya asuransi kerugian maritime jenis P&I)
OECD (Organisation for Economic Co-operation and
Development)
)tujuan kebijakan yang saling terkait:
• kompensasi untuk kerusakan lingkungan
(atau pemulihan yang terganggu sumber
dayanya) dan
• Pencegahan kegiatan yang tidak efisien
(dengan demikian mencegah polusi)

Biaya pembersihan dengan tanggung


jawab:
1. Polusi masa lalu
2. Polusi kronis
3. Polusi yang menyebar
PENGEMBANGAN SISTEM
PEMBAYARAN JASA
LINGKUNGAN HIDUP
Pembayaran Jasa Lingkungan Hidup adalah pengalihan
sejumlah uang dan/atau sesuatu yang dapat dinilai
dengan uang antar orang atau kelompok masyarakat
sebagai Pemanfaat Jasa Lingkungan Hidup dan
Penyedia Jasa Lingkungan Hidup melalui perjanjian
terikat berbasis kinerja untuk meningkatkan Jasa
Lingkungan Hidup.
Pengembangan sistem pembayaran jasa lingkungan hidup digunakan untuk:
a. mendorong masyarakat untuk melaksanakan upaya konservasi sumber da
ya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup;
b. mendukung kinerja pelaksanaan kompensasi/imbal jasa lingkungan
hidup antar daerah yang dilakukan oleh pemerintah pusat dan
pemerintah daerah sesuai kewenangannya.

Pengembangan sistem pembayaran jasa lingkungan hidup mencakup:


a. kebijakan penyelenggaraan;
b. fasilitas pengembangan kelembagaan;
c. fasilitas resolusi konflik.
Konsep pembayaran jasa lingkungan

01 Sukarela
Bukan regulasi tetapi perlu payung hukum

Berbasis performa
02
Tidak sekedar kegiatan CSR dan bukan penggelontoran dana
lingkungan

03 Beyond regulation

04
Pihak-pihak Yang Terlibat Dalam Pelaksanaan
Kompensasi/Imbal dan Pembayaran Jasa Lingkungan

Penyedia Pemanfaat
Penyedia jasa lingkungan melaksanakan Pemanfaat jasa lingkungan memberikan
kegiatan pengelolaan sumber daya alam kompensasi atau imbalan bagi penyedia
yang berkontribusi terhadap penyediaan sesuai dengan kinerja dari penyedia dalam
jasa lingkungan, dan untuk itu mendapatkan A B pengelolaan sumber daya alam untuk
kompensasi/imbal/pembayaran sesuai penyediaan jasa lingkungan
dengan kesepakatan dalam perjanjian kerja
sama jasa lingkungan
C D
Fasilitator Lembaga Perantara
orang per orangan yang bertugas wadah/forum yang merupakan lembaga
mendampingi, memberi pengetahuan, multi-pihak yang menjembatani kepentingan
bantuan, saran pada suatu kelompok dalam para-pihak dan memfasilitasi pelaksanaan
memecahkan permasalahan program PJL melalui peningkatan kapasitas
, monitoring dan evaluasi, dan
penyadartahuan
Compensation For Environmental Services

Costa
Rica
Konsep kompensasi ekonomi untuk jasa lingkungan di Costa
Rica dimulai sejak tahun 1996 melalui amandemen UU
Kehutanan. Skema resmi dari konsep ini berpusat pada pemilik
tanah swasta besar dan menengah. Meskipun skema resmi telah
tersedia, namun pemerintah lokal juga menerapkan kriteria-
kriteria yang cukup fleksibel.
Hal yang diperoleh dari pengalaman Costa Rica
Pentingnya partisipasi yang serius dan menyeluruh dalam
tahap awal pelaksanaan skema kompensasi untuk
01 memastikan legitimasi dan keberlanjutan jangka
panjangnya

Pentingnya memerhatikan orientasi keseluruhan, kriteria


kelayakan, serta aturan operasional, karena hal tersebut
02 dapat menentukan kapasitas dari skema kompensasi
tersebut.
Dampak dari skema kompensasi dapat meningkat apabila
dilakukan pada aktivitas produksi yang menarik bagi
03 produsen (agroforestri, agrowisata, ekowisata, produk non-
kayu, pertanian berkelanjutan, dll)

Penting untuk memerhatikan perspektif, prioritas, serta visi


04 dari masyarakat lokal melalui emberdayaan masyarakat
lokal dan mendukung manajemen partisipatif.
Compensation For Environmental Services

Mexico
Inisiatif yang dilakukan di Meksiko mengenai kompensasi jasa
lingkungan hidup adalah inisiatif berbasis masyarakat, di
antaranya dalam hal perlindungan keanekaragaman hayati,
penyerapan karbon, ekowisata dan produksi ramah lingkungan.
Hal yang diperoleh dari pengalaman Meksiko
Ketika terdapat jaminan akses secara luas dalam hal sumberdaya,
maka kapasitas organisasi akan menjadi faktor penentu. Kapasitas
01 tersebut penting untuk membangun perjanjian, mematuhi norma,
mengelola konflik, serta menerapkan strategi manajemen teritorial
yang dapat menjamin penyediaan layanan lingkungan

Penting untuk mengembangkan perencanaan teritorial partisipatif serta


instrumen manajemen pada skala yang berbeda, mulai dari tingkat
02 kavling hingga lanskap (tata ruang), sehingga dapat menyelaraskan
berbagai penggunaan lahan

Perlu untuk membangun asosiasi strategis antara masyarakat dengan


03 organisasi perantara dalam hal bantuan teknis

Perlu layanan lingkungan yang terintegrasi dan perlu juga untuk


menggabungkan pasar dengan layanan lingkungan melalui sistem
04 perdagangan yang fair agar diperoleh starting point permintaan untuk
jasa lingkungan.
Compensation For Environmental Services

Brazil
Dibandingkan Meksiko, akses terhadap sumber daya alam oleh
masyarakat adat dan petani di Brazil jauh lebih tidak aman.
Dengan demikian, hal yang dapat dipelajari dari Brazil adalah
terkait dengan perluasan, inovasi, serta pertahanan hak-hak
masyarakat terhadap basis sumber daya dan hak-hak dasar
lainnya.
Hal yang diperoleh dari pengalaman Brazil
Konservasi tradisional dan mekanisme kompensasi untuk mendukung
01 skema konservasi dapat berdampak negatif pada masyarakat yang
bergantung pada akses sumber daya.

Memperluas akses dan hak guna hasi, serta mengimbangi peran


02 penatalayanan yang dimiliki oleh masyarakat dapat memperkuat mata
pencaharian mereka sambil menjamin aliran jasa lingkungan

Menggunakan berbagai mekanisme kompensasi untuk mempromosikan


kegiatan produktif masyarakat yang melestarikan atau meningkatkan
03 penyediaan layanan lingkungan dapat memperkuat mata pencaharian
mereka dan memberikan manfaat terbesar

Organisasi sosial yang kuat diperlukan untuk memastikan bahwa skema


04 kompensasi beroperasi untuk masyarakat

Penting untuk mengintegrasikan tujuan lingkungan dengan tujuan sosial


dan kesetaraan pada desain dan implementasi skema kompensasi.
05 Diskusi publik dan keputusan tentang hak, tanggung jawab, prosedur,
serta aturan dan pengawasan skema kompensasi dapat mencegah efek
buruk dan membantu dalam mencapai hasil yang adil.
SISTEM PENGHARGAAN KINERJA DI
BIDANG PERLINDUNGAN DAN
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Penghargaan Kinerja di Bidang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup adalah kegiatan
untuk memberikan penghargaan terhadap kinerja
dalam rangka perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup.
Dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat dan pemerintah Daerah
kepada Setiap Orang dan/atau Usaha dan/atau Kegiatan yang memenuhi
kriteria:
a. Berjasa dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup;
b. Berjasa dalam pengelolaan sumber daya alam

Ditunjukkan untuk penaatan hukum, inovasi, dan mendorong upaya


Konservasi Sumber Daya Alam dan Pelestarian Fungsi Lingkungan Hidup

Penghargaan Kinerja di Bidang Periindungan dan Pengelolaan


Ligkungan Hidup dilaksanakan dalam bentuk uang dan/atau
penghargaan lainnya dengan memperhatikan penerapan perencanaan
pembangunan dan kegiatan ekonomi dan Insentif dan/ atau Disinsentif.

Ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria kinerja di bidang perlindungan d


an pengelolaan lingkungan hidup diatur dengan Peraturan Menteri.
Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan
Lingkungan Hidup (Proper)*

 Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkun


gan Hidup (Proper) adalah evaluasi ketaatan dan kinerja melebihi ketaatan pe
nanggung jawab usaha dan/atau kegiatan dibidang pengendalian pencemara
n dan/atau kerusakan lingkungan hidup, serta pengelolaan limbah bahan berb
ahaya dan beracun (B3).
 Pelaksanan Proper dilakukan terhadap usaha kegiatan wajib Amdal atau UKL/
UPL, yang:
a. hasil produknya untuk tujuan ekspor;
b. terdapat dalam pasar bursa; dan
c. menjadi perhatian masyarakat, baik dalam lingkup regional maupun nasio
nal; dan/atau
d. skala kegiatan signifikan untuk menimbulkan dampak terhadap lingkunga
n hidup.
 Tahapan pelaksanaan Proper yaitu:
a. Persiapan;
b. Pengawasan;
c. Penilaian;
d. Tindak lanjut.
*Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 03 Tahun 2014
Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan
Lingkungan Hidup (Proper)*
 Peringkat ketaatan dalam penilaian Proper terdiri dari:
a. Emas untuk penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang telah secara konsist
en menunjukkan keunggulan lingkungan dalam proses produksivdan/atau jasa, melak
sanakan bisnis yang beretika dan bertanggung jawab terhadap masyarakat. Peringkat
Emas dapat diperoleh jika telah mendapatkan peringkat hijuan dua tahun berturut-turu
t dan dipilih sebagai kandidat peringkat emas pada penilaian tahun berjalan.
b. Hijau untuk penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang telah melakukan pen
gelolaan lingkungan hidup melebihi ketaatan melalui pelaksanaan sistem manajeme
n lingkungan, pemanfaatan sumber daya secara efisien dan melakukan upaya pe
mberdayaan masyarakat dengan baik.
c. Biru untuk penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang telah melakukan upaya
pengelolaan lingkungan yang dipersyaratkan sesuai dengan ketentuan atau perat
uran perundang-undangan yang berlaku.
d. Merah untuk penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang upaya pengelolaa
n lingkungan yang dilakukan belum sesuai dengan persyaratan sebagaimana diat
ur dalam peraturan perundang-undangan.
e. Hitam untuk penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang sengaja melakuka
n perbuatan atau melakukan kelalaian yang mengakibatkan pencemaran atau ker
usakan lingkungan serta pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan
yang berlaku atau tidak melaksanakan sanksi administrasi.
*Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 03 Tahun 2014
Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan
Lingkungan Hidup (Proper)*
 Bentuk penghargaan kepada penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan berupa:
a. Trofi emas dan sertifikat untuk usaha dan/atau kegiatan yang memperoleh per
ingkat emas;
b. Trofi hijau dan sertifikat untuk usaha dan/atau kegiatan yang memperoleh peri
ngkat hijau;
c. Sertifikat penghargaan untuk usaha dan/atau kegiatan yang memperoleh peri
ngkat biru.
 Penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang mendapatkan peringkat merah
dua kali untuk aspek penilaian Proper yang sama, akan dikenakan sanksi administ
rasi oleh Menteri Lingkungan hidup;
 Penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang mendapatkan peringkat hitam,
akan dikenakan penegakan hukum oleh Menteri sesuai dengan peraturan perunda
ng-undangan.

*Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 03 Tahun 2014
PERBANDINGAN PENILAIAN PERINGKAT KINERJA PERUSAHAAN
DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI BEBERAPA NEGARA

Negara Indonesia China Ghana Ukraina

Nama Program PROPER Green Watch AKOBEN PRIDE System

Badan Pelaksana BAPEDAL State Environmental Environmental Protecti Regional Administratio


Protection Administrati on n
on Agency, Government of Environment
(SEPA) of Ghana and Natural Resources
(EPA) in Lviv Oblast

Skala Penerapan Nasional Regional (1998 – 200), Nasional Regional (Lviv Oblast)
kemudian Nasional

Sumber Polutan Sektor Industri dan P Sektor Industri Manufaktur dan Perta Sektor Industri
ertambangan mbangan

Sistem Peringkat (dari te Hitam, Merah, Biru, Hitam, Merah, Kuning, Merah, Jingga, Biru, Hi Hitam, Merah, Kuning,
rburuk ke paling baik) Hijau, Emas Biru, Hijau jau, Emas Biru, Hijau
PERBANDINGAN PENILAIAN PERINGKAT KINERJA PERUSAHAAN
DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI BEBERAPA NEGARA

PROPER Green Watch AKOBEN PRIDE System

Kriteria Penilaian • Penerapan sistem manajeme • Efluen memenuhi stan • Masalah hukum; • Memenuhi batas emi
n lingkungan; dar konsentrasi; • Pengelolaan limbah b si, termasuk untuk lim
• Pencapaian di bidang efisiensi • Pengolahan limbah be erbahaya; bah cair, emisi udara,
energi; rbahaya; • Efluen Beracun dan Ti dan limbah padat.
• Pengurangan dan pemanfaata • Efluen memenuhi stan dak Beracun; • Memenuhi standar sa
n limbah bahan berbahaya da dar berbasis beban; • Pemantauan dan pela nitasi dan air bersih;
n beracun; • Perilaku ilegal; poran; • Pelanggaran undang-
• Penerapan prinsip pengurang • Hukuman administratif • Praktik terbaik berbasi undang lingkungan;
an, penggunaan kembali, dan ; s lingkungan;
• Kecelakaan dengan d
daur ulang limbah padat non b • Persyaratan manajem • Keluhan masyarakat;
ampak lingkungan da
erbahaya dan beracun; en internal; • Tanggung jawab sosia
n kesehatan manusia
• Pengurangan pencemar udar • Pemanfaatan limbah p l perusahaan (CSR)
;
a dan emisi gas rumah kaca; adat;
• Pencapaian di bidang efisiensi • Keluhan publik; • Pencapaian kualitas li
air dan penurunan beban pen • Produksi bersih; ngkungan yang diingi
cemaran air; • ISO 14000. nkan;
• Perlindungan keanekaragama • Karakteristik teknis in
n hayati; stalasi (Penggunaan
• Pemberdayaan masyarakat. energi dan langkah-la
ngkah penghematan
sumber daya);
• Menerapkan sistem
manajemen lingkung
an.
Konsep Penerapan dan Pengembangan

• Penghargaan Kinerja di Bidang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkun


gan dapat diberikan dalam bentuk uang, atau penghargaan lainnya sep
erti PROPER emas, hijau, atau biru
• Efektivitas PROPER dalam memicu munculnya inovasi teknologi yang r
amah lingkungan dapat dilihat dengan pendekatan jumlah peserta yang
ikut, peringkat yang diperoleh dan jumlah inovasi yang dihasilkan dari P
ROPER.
• Jumlah peserta PROPER 2015 mencapai 2.076 peserta yang berarti m
engalami peningkatan rata-rata pertahun sebesar 28% sejak sepuluh ta
hun terakhir.
• Persentase ketaatan peserta PROPER mengalami peningkatan hingga
tahun 2015 mencapai 74%. (Wahyudianto dan Boedisantoso, 2017)
• Pengembangan dari penghargaan kinerja ini diperlukan peran serta ma
syarakat yang lebih banyak, seperti Green Watch oleh Negara China ya
ng melibatkan keluhan public dalm penilaian.
• Kemudian peran masyarakat di sektor komersil sangat dibutuhkan pula.
Dibutuhkan sosialisasi sehingga mindset masyarakat memilih produk y
ang diproduksi oleh industri yang melakukan perlindungan dan pengelo
laan lingkungan.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai