Anda di halaman 1dari 23

HAM DAN RULE

OF LAW

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 5
1. HERMANTONI
2. NAUVAL ARZA PERDANA
3. M. ZAKI MANOTI
4. TRI OKTAVIANDRA
5. RIZKY IKSHANUL HAQ
HAM
HAK AZAZI MANUSIA
PENGERTIAN

• Pengertian hak asasi manusia ( HAM ) menurut Tilaar ( 2001 ) adalah h


ak-hak yang melekat pada diri manusia, dan tanpa hak-hak itu manusi
a tidak dapat hidup layak sebagai manusia.
• menurut pendapat jan materson ( dari komosi ham pbb ), dalam teach
ing human rights, united nations sebagaimana dikutip Baharuddi Lopa
menegaskan bahwa “ human right could be generally defined as those
rights which are inherent in our nature and without which can not live
as human being” ( hak asasi amnusia adalah hak-hak yang melekat pa
da setiap manusia mustahil dapat hidup sebagai manusia ).
PENGERTIAN
• menurut John Locke menyatakan bahwa hak asasi manusia adalah hak-hak yang diberik
an langsung oleh tuhan yang maha pencipta sebagai hak yang kodrati ( Masyhur Effen
di, 1994 ).
• Musthafa Kemal Pasha ( 2002 ) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan hak asasi m
anusia adalah hak-hak dasar yang dibawa manusia sejak lahir yang melekat pada esensi
nya sebagai anugrah Allah SWT.
• Dalam Undang-Undang ( UU ) Nomor 39 Tahun 1999 tentang hak asasi manusia pasal
1 disebutkan bahwa “ hak asasi manusia ( ham ) adalah seperangkat hak yang melekat
pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk tuhan yang maha esa dan mer
upakan anugrahnya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara,
hukum, pemerintah dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan
martabat manusia.
• diperoleh suatu kesimpulan bahwa ham merupakan hak yang melekat pada diri manusi
a yang bersifat kodrati dan fundamental sebagai suatu anugrah tuhan yang hrus dihor
mati, dijaga, dan dilindungi oleh setiap individu, masyarakat, atau negara.
TUJUAN HAM

Tujuan pelaksanaan hak asasi manusia adalah


untuk mempertahankan hak-hak warga negara
dari tindakan sewenang-wenang aparat negara
dan mendorong tumbuh serta berkembangnya
pribadi manusia yang multidimensional.
Perkembangan pemikiran ham di dunia dan di indonesia

1) Perkembangan pemikiran ham di dunia


Setelah dunia mengalami dua perang yang melibatkan hampir seluruh kawasan din
ia, dimana hak-hak asasi manusia diinjak-injak, timbul keinginan untuk merumuska
n hak-hak asasi manusia itu dalam suatu naskah internasional. Terwujud Deklarasi
Hak Asasi Manusia Universal yang dideklarasikan pada tanggal 10 Desember 1948
harus melewati proses yang cukup panjang. Dalam proses ini telah lahir beberapa
naskah HAM yang mendasari kehidupan manusia, dan yang bersifat universal dan
asasi. Naskah-naskah tersebut adalah sebagai berikut:
Magna Charta ( Piagam Agung 1215 )
Piagam magna charta ini adalah piagam penghargaan atas pemikiran d
an perjuangan HAM yang dilakukan oleh rakyat inggris kepada raja joh
n yang berkuasa pada tahun 1215.

Bill of Rights ( UU Hak 1689 )


Bill of rights adalah piagam penghargaan atas pemikiran dan perjuanga
n HAM oleh rakyat kepada penguasa negara atau pemerintah di inggris
papa tahun 1689. Inti dari tuntutan yang diperjuangkannya adalah “ rak
yat inggris menuntut agar rakyat diberlakukan sama dimuka hukum ( e
quality before the law ), sehingga tercapai kebebasan.

Declaration Des Droits de L’homme et du


Isi deklarasi ini adalah: 1) manusia dilahirkan merdeka, 2) hak milik dian
ggap suci dan tidak boleh diganggu gugat oleh siapa pun, 3) tidak bol
eh ada penangkapan dan penahanan dengan semena-mena atau tanpa
alasan yang sah serta surat izin dari jabatan yang berwenang.
Bill of Rights ( UU Hak Virginia 1789 )
Dikenal juga sebagai The Bill of Rights ini UU ham Amerika Serikat, mer
upakan amandemen tambahan terhadap konstitusi amerika serikat yan
g diatur secara tersendiri dalam 10 pasal tambahan, meskipun secara pr
insip hal menenai ham telah termuat dalam deklarasi kemerdekaan 9 d
eclaration of indenpendence Amerika Serikat.

Declarations of Human Rights PBB


Piagam PBB lahir pada tanggal 12 Desember 1948, di Jewena yang mer
upakan usul serta kesepakatan seluruh anggota PBB.

Piagam Atlantic Charter


Piagam ini merupakan kesepakatan antara F.D. Roosevelt dan Churchil p
ada tanggal 14 Agustus 1941. Isinya adalah “ bahwa selengkapnya keku
asaan Nazi yang dzalim itu akan tercapai suatu keadaan damai yang m
emungkinkan tiap-tiap negara hidup dan bekerja dengan aman menuru
t batas-batas wilayahnya masing-masing serta jaminan kepada setiap m
anusia suatu kehidupan yang bebas dari rasa takut dan kesengsaraan.”
Perkembangan pemikiran ham di indonesia

Periode Sebelum Kemerdekaan ( 1908-1945 )


Perkembangan pemikiran HAM dalam periode ini dapat dijumpai dalam organisasi pe
rgerakan sebagai berikut:
a) Budi Oetomo, pemikirannya, “Hak kebebasan berserikat dan mengeluarkan penda
pat.”
b) Perhimpunan indonesia, pemikirannya “ Hak untuk menentukan nasib sendiri ( the
right of self determination).”
c) Sarekat islam, pemikirannya “ Hak penghidupan yang layak dan bebas dari penind
asan dan diskriminasi rasial.”
d) Partai komunsi indonesia, pemikirannya, “Hak sosial dan berkaitan dengan alat-ala
t produksi.”
e) Indische Party, pemikirannya, “ Hak untuk mendapatkan kemerdekaan dan perlaku
an yang sama.”
f) Partai Nasional Indonesia, pemikirannya, “Hak untuk memperolehbkemerdekaan (
the right of self determination).” dll.
Perkembangan pemikiran ham di indonesia

Periode sesudah kemerdekaan ( 1945-sekarang )


1) Periode 1945-1950. Pemikiran HAM pada periode ini menekankan pada hak-h
ak mengenai:
a. Hak untuk merdeka ( self determination )
b. Hak kebebasan untuk berserikat melalui organisasi politik yang didirik
an.
c. Hak kebebasab untuk menyampaikan pendapat treutama di parlemen.

2) Periode 1950-1959.
Pemikiran HAM dalam periode ini lebih menekankan pada semanagt kebeba
san demokrasi liberal yang berintikkan kebebasan individu. Implementasi pe
mikiran HAM pada periode ini lebih memberi ruang hidup bagi tumbuhnya l
embaga demokrasi
HAM PADA TATANAN DUNIA DAN INDONESIA

HAM Menurut Konsep Sosialis


a. Hak asasi hilang dari individu dan terintegrasi dalam masyarakat.
b. Hak asasi manusia tidak ada sebelum negara ada.
c. Negara berhak membatasi hak asasi manusia apabila situasi menghendaki.

Ham Menurut Konsep Bangsa-Bangsa Asia dan Afrika


a. Taidak boleh bertentangan dengan ajaran agama atau sesuai dengan kodratnya.
b. Masyarakat sebagai keluarga artinya besar penghormatan utma untuk kepala
keluarga.
c. Individu tunduk kepada kepala adat yang menyangkut tugas dan kewajiban
anggota masyarakat.
HAM PADA TATANAN DUNIA DAN INDONESIA

Ham Menurut Konsep PBB


Respons terhadap permasalahan hak asasi manusia pembangunan menghasilkan konsep yang dibi
dangi oleh sebuah komisi PBB yang dipimpin oleh Eleanor Roosevelt ( 10 Desember 1948 ) dan s
ecara resmi disebut” Universal Declaration Of Human Rights.” Didalamnya menjelaskan tentang ha
k-hak sipil, Politik, ekonomi, sosial, dan kebudayaan. Yang dinikmati manusia didunia yang mendo
rong penghargaan terdapat hak-hak asasi manusia.

HAM Perspektif Konstitusi Indonesia


1) UUD 1945
UUD 1945 sering disebut dengan “UUD Proklamasi”. Dikatakan demikian karena kemunculan
nya bersamaan dengan lahirnya Negara Indonesia melalui proklamasi kemerdekaan RI, 17 A
gustus 1945. Fakat sejarah menunjukkan bahwa pergulatan pemikiran, khususnya pengatura
n HAM dalam konstitusi begitu intens terjadi dalam persidangan-persidangan BPUPKI dan P
PKI.
HAM PADA TATANAN DUNIA DAN INDONESIA

2) Konstitusi RIS 1949


Dalam konstitusi RIS 1949, pengaturan HAM terdapat dalam Bagian V yang berjudul “Hak-Hak da
n Kebebasan-kebebasan Dasar Manusia”. Eksistensi manusia secara tegas dinyatakan pada Pasal 7
ayat ( 1 ) yang berbunyi, “ setiap orang diakui sebagai manusia”.
3) UUDS 1950
Ketentuan HAM diatur pada Bagian V ( Hak-hak Kebebasan-kebebasan Dasar Manusia) dari mulai
Pasal 7 sampai Pasal 33.

4) Kembali pada UUD 1945


Pengaturan HAM adalah sama dengan apa yang tertuang dalam UUD 1945.

5) Amandemen UUD 1945


Khusus mengenai pengaturan HAM, dapat dilihat pada perubahan kedua UUD 1945 Tahun 2000.
Perubahan dan kemajuan signifikan adalah dengan dicantumkannya persoalan HAM secara tegas
dalam sebuah bab tersendiri, yakni BAB XA ( Hak Asasi Manusia) dari mulai Pasal 28A sampai den
gan 28J.
LEMBAGA PENEGAKAN HAM

Komnas HAM
Komnas HAM adalah lembaga yang mandiri yang kedudukannya setingkat
dengan lembaga negara lainnya yang berfungsi melaksanakan pengkajian,
penelitian, penyuluhan, pemantauan, dan mediasi hak asasi manusia.

Pengadilan HAM
Dalam rangkapenegakan HAM, maka komnas HAM melakukan pemanggil
an saksi, dan pihak, dan pihak kejaksaan yang melakukan pemanggilan s
aksi, dan pihak kejaksaan yang melakukan penuntutan di pengadilan HAM
.

Partisipasi Masyarakat
Partisipasi masyarakat dalam penegakan HAM diatur dalam Pasal 100-103
UU tentang HAM.
LEMBAGA PENEGAKAN HAM

1. Dr. Seto Mulyadi, seorang psikolog dan ketua komnas perlindungan


anak berpendapat, pembelajaran HAM sejak dini mulai dari anak-ana
k merupakan tuntutan bagi pembangunan bangsa dimasa mendatan
g. Dengan memahami HAM, moral bangsa akan terbangun sejak dini
dan mereka terlahir menjadi generasi yang menghargai hak asasinya
sebagai manusia.

2. Dr. Sri Untari, ahli psikologi sosial juga menyatakan bahwa pembelaj
aran HAM harus disesuaikan dengan tingkatan usia dan golongan
masyarakat, serta adanya keselarasan antara pembelajaran HAM did
alam dan diluar rumah agar tidak ada benturan nilai.
Rule Of Law
Aturan Hukum
PENGERTIAN

Menurut Friedman, pengertian Rule of Law terbagi


menjadi dua, yaitu:
1. Secara formal (formal sense) diartikan sebagai kekuasaa
n umum yang terorganisasi (organized public power), mi
salnya negara.
2. Secara hakiki (ideological sense), lebih menekankan pad
a cara penegakannya karena menyangkut ukuran hukum
yang baik dan buruk (just and unjust law).
LATAR BELAKANG

Latar belakang kelahiran rule of law:


1. Diawali oleh adanya gagasan untuk melakukan pembatasan kekuasaan peme
rintahan Negara.
2. Sarana yang dipilih untuk maksud tersebut yaitu Demokrasi Konstitusional.
3. Perumusan yuridis dari Demokrasi Konstitusional adalah konsepsi negara huk
um.
Rule of law adalah doktrin hukum yang muncul pada abad ke 19, seiring degan ne
gara konstitusi dan demokrasi. Rule of law adalah konsep tentang common law yai
tu seluruh aspek negara menjunjung tinggi supremasi hukum yang dibangun diata
s prinsip keadilan dan egalitarian. Rule of law adalah rule by the law bukan rule by
the man.
Fungsi Rule Of Law
1. Negara indonesia adalah negara hukum ( pasal 3 ayat 1 )
2. Kekuasaan kehakiman merupakan yang merdeka untuk menyelenggarak
an peradilan guna menegakkan uhkum dan keadilan ( Pasal 24 ayat 1)
3. Segenap warga negara bersamaan kedudukannya didalam hukum dan pe
merintahan dan wajib menjunjung hkum dan pemerintahan itu dengan tid
ak ada kecualinya (pasal 27 ayat 1)
4. Dalam bab X A tentang HAM, memuat 10 pasal, antara lain setiap orang b
erhak atas pengakuan, jaminan , perlindungan, dan kepastian hukum yan
g adil serta perlakukan hukum yang asama dihadapan hukum ( pasa 28 D
ayat 1)
5. Setiap orang berhak bekerja serta mendapatkan imbaln dan perlakuan ya
ng adil dan layak dalam kerja ( pasal 28d ayat 1)
Dinamika Pelaksanaan Rule of Law
Hal hal yang mengemuka untuk dipertanyakan antara lain adalah bagaimana
komitmen pemerintah untuk melaksanakan prinsip prinsip rule of law,
Proses penegakkan hukum di indonesia dilakukan oleh lembaga penegak hu
kum yang terdiri :
1. Kepolisian
2. Kejaksaan
3. KPK (komisi Pemberantasan Korupsi)
4. Badan peradilan
a. Mahkamah Agung
b. Mahkamah Konstitusi
c. Peradian Negeri
d. Peradilan Tinggi
TERIMAKASIH
PERTANYAAN ?
PERTANYAAN

Anda mungkin juga menyukai