SEMINAR KASUS ORTHODONTIK

PEMBIMBING
DR.DRG.FAZWHISNI SIREGAR SP.ORT

NAMA : BRAHNIA RUBIANA

NPM : 1112013004
IDENTITAS PASIEN
• NAMA : ASTASIA SEFIWARDANI
• UMUR : 22 TH
• ALAMAT : APART GREEN PRAMUKA CITY
• SUKU : MINANG
• JENIS KELAMIN : PEREMPUAN
• NO.HP: 081283999259
• PEKERJAAN : MAHASISWA
• NAMA AYAH : AZWAR SUKU : MINANG UMUR: 53TAHUN
• NAMA IBU: ROMIVIANI SUKU : MINANG UMUR: 45 TAHUN
• ALAMAT ORANG TUA : CILEGON
 PEMERIKSAAN SUBYEKTIF
 KELUHAN UTAMA
SEORANG PASIEN WANITA BERUSIA 22 TAHUN DATANG DENGAN KELUHAN GIGI
DEPAN ATAS TERDAPAT CELAH,SEBELUMNYA PERNAH MENGGUNAKAN BEHEL SELAMA 5
TAHUN DAN SUDAH LEPAS SEJAK 2 TAHUN YANG LALU,PASIEN JUGA SUDAH
MENGGUNAKAN RETAINER SELAMA 1 BULAN PASCA LEPAS BEHEL TETAPI PASIEN TIDAK
NYAMAN DENGAN RETAINERNYA. SEBELUMNYA PASIEN MEMILIKI RIWAYAT BANYAK
CELAH PADA GIGINYA.
• RIWAYAT KESEHATAN
PASIEN MEMILIKI MAAG (TAHUN LALU TERAKHIR KALI KAMBUH), OBAT YANG
DIGUNAKAN RANITIN
RIWAYAT PERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN GIGI-GELIGI

• GIGI DESIDUI : PASIEN TIDAK PERNAH KEDOKTER

GIGI,TIDAK ADA GIGI BERLUBANG, CABUT GIGI SENDIRI
• GIGI BERCAMPUR : PASIEN TIDAK PERNAH KEDOKTER
GIGI,TIDAK ADA GIGI BERLUBAN DAN DICABUT
• PERMANEN : TERDAPAT TAMBALAN GIGI DEPAN
ATAS,PATAH SEJAK SD,DAN SUDAH MENGGUNAKAN ORTOCEKAT
 Kebiasaan buruk yg berkaitan dgn keluhan pasien  pasien menngigit kuku dan
bibir saat melamun dan ketika cemas.
• Frekuensi : ± >2x/hari
• Durasi : sejak sd hingga sekarang
• Intensitas : sebentar- sbentar

 Riwayat keluarga yg berkaitan dgn keluhan pasien  ayah dan saudara pasien
memiliki riwayat gigi yang sama seperti pasien terdapat banyak celah dan terdapat
celah ditengah. Ibu : tidak ada
 PEMERIKSAAN OBYEKTIF
PEMERIKSAAN UMUM

• JASMANI : BAIK
• MENTAL : BAIK
• STATUS GIZI : NORMAL
• TINGGI BADAN : 1,60 M
• BERAT BADAN : 49 KG
80
• INDEKS MASA TUBUH : 18,91 (NORMAL)
1,64 2
EKSTRA ORAL
• KEPALA
INDEKS KEPALA = LEBAR KEPALA X 100 = 120/160 X 100 = 75
PANJANG KEPALA
BENTUK KEPALA : MESOSEFALI
• MUKA
INDEKS MUKA = JARAK N-GN X 100 = 90/ 100 X 100 = 90
LEBAR BIZIGOMATIK
BENTUK MUKA : LEPTOPROSOP
SIMETRIS
PROFIL MUKA
• PROFIL MUKA : LURUS
• SENDI TEMPOROMANDIBULA (TMJ) : NORMAL
• BIBIR POSISI ISTIRAHAT : TERTUTUP
• TONUS OTOTBIBIR : NORMAL
• FREE WAY SPACE = 2 MM
INTRA ORAL

• HIGINE MULUT : OHIS: BAIK

• POLA ATRISI : NORMAL
• LINGUA : BESAR
LAIN – LAIN : FISSURE TONGUE DAN GEOGRAPHIC TONGUE
• PALATUM : VERTIKAL : TINGGI LATERAL: SEDANG
• GINGIVA : NORMAL
• MUKOSA : ABNORMAL KET: LINEA ALBA & CHECK BITING
• FRENULUM : FREN.LABII SUPERIOR : ABNORMAL KET: TINGGI
FREN.LABII INFERIOR : NORMAL
FREN.LIGUALIS : NORMAL
• TONSILA : NORMAL
 ODONTOGRAM
11 [51] Cdia ( t) CDia 21 [61]
12 [52] Sou sou 22 [62]
13 [53] sou sou 23 [63]
14 [54] sou sou 24 [64]
15 [55] sou sou 25 [65]
16 Sou Sou 16
17 Sou Sou 17
18 sou Sou 18

41 [81] sou sou 31 [71]

42 [82] sou sou 32 [72]
43 [83] sou sou 33 [73]
44 [84] sou Sou 34 [74]
45 [85] sou Sou 35 [75]
46 sou Sou 36
47 Sou Sou 37
48 Sou Sou 38
INTRA ORAL
 ANALISIS MODEL STUDI

Bentuk lengkung gigi

RA : parabola, simetris
RB : parabola, simetris
Rahang Atas Rahang Bawah
Gigi Kanan Kiri Kanan Kiri
1 CDia CDia
Keterangan
2 Cdia : Central Diastema
3
4
5
6
Relasi gigi-gigi pada oklusi sentrik

Anterior
Overjet : 3 mm
Overbite : 4 mm
Palatal bite : ada
Deep bite : ada,anterior
Open bite : tidak ada
Cross bite : Tidak ada
Edge to edge bite: tidak ada
Posterior
Cross bite : tidak ada
Open bite : Tidak ada
Scissor bite : tidak ada
Cusp to cusp bite: Tidak ada
RELASI MOLAR PERTAMA KANAN : KLAS I
RELASI MOLAR PERTAMA KIRI : KLAS I
RELASI KANINUS KANAN : KLAS I
RELASI KANINUS KIRI : KLAS I
GARIS TENGAH RB TERHADAP RA: SEGARIS
GARIS INTER INSISIVI SENTRAL TERHADAP GARIS TENGAH RAHANG
RA: NORMAL
RB: NORMAL
 Rahang Atas Rahang Bawah
Gigi Kanan Kiri Normal Kanan Kiri Normal
1 9 9 7,40-9,75 5 5 4,97-6,60
2 7 6,5 6,05-8,10 6 6 5,45-6,85
3 7 7 7,05-9,32 6.5 6.5 6,15-8,15
4 6,5 7 6,75-9,00 7 7 6,35-8,75
5 6 6 6,00-8,10 6 7 6,80-9,55
6 10 10 9,95- 10,5 10,5 10,62-
12,10 13,05
7 9,5 9 8,75-10,87 10,5 9,5 8,90-11,37
Perhitungan metode Pont:

Jumlah mesio distal 12,11,21,22: 31.5 mm

Jarak P1- P1 pengukuran : 37 mm
Jarak P1- P1 perhitungan : Jumlah I x 100 = 31.5 x 100
80 80
=39,37 mm
Diskrepansi : -2 mm (kontraksi)

Jarak M1- M1 pengukuran : 45 mm

Jarak M1- M1 perhitungan : Jumlah I x 100 = 31,5 x 100
64 64
= 49 mm
Diskrepansi : -4 mm (kontraksi)

Keterangan : seluruh dental arch lebih mendekati bidang midsagital

Perhitungan metode Howes

Jumlah lebar mesiodistal gigi dari M1- M1 : 91 mm

Jarak P1- P1 (tonjol) : 43 mm
Indeks P: Jarak P1- P1 x 100% = 43 x 100% = 47,2%
md M1- M1 91
Lebar lengkung gigi lebih besar dari panjang lengkung gigi

Jarak inter fossa caninus: 37 mm

Indeks FC: Jarak FC x 100% = 37 x 100% = 40,6%
md M1- M1 91
Lebar lengkung basal cukup untuk menampung gigi geligi
Inklinasi gigi-gigi regio posterior normal
ANALISIS BOLTON
Jumlah lebar mesiodistal dari M1- M1 maksila : 91 mm
Jumlah lebar mesiodistal dari M1- M1 mandibula: 83 mm

Rasio total:
: Jumlah lebar mesiodistal dari M1- M1 mandibula x 100%
Jumlah lebar mesiodistal dari M1- M1 maksila
: 83 / 91 X 100 = 91,2

Rasio anterior : jumlah lebar M-D C-C mandibula X 100 %

jumlah lebar M-D C-C maksila
: 35 / 45,5 X 100% = 76,9 %
 Arch Length Discrepancy Lundstrom
Rahang atas
 Jumlah 6 segmen gigi maksila : 93 mm
 Jumlah lebar mesiodistal dari M1-M1 maksila : 91mm
 Selisih ruang : +2 mm
Rahang bawah
 Jumlah 6 segmen gigi mandibular : 85 mm
 Jumlah lebar mesiodistal dari M1-M1 mandibula : 83 mm
 Selisih ruang : +2 mm
 DIAGNOSIS SEMENTARA
Hubungan skeletal Kelas I dengan disertai maloklusi Angle kelas I tipe 6
Malposisi :
Rahang atas
• 11: Central diastema
• 12 : Central diastema

Solusi masalah
• Rahang atas : Plat aktif
• Rahang bawah : Plat aktif
 ANALISIS DOWNS ( ANALISIS SKELETAL)
Keterangan :
1. Kedudukan menton terhadap
No Analisis Pasien Min Rerat Maks Ket cranium normal
skeletal a 2. Derajat protusi maksila ditinjau dari
1 Facial angle 92o 82 87,8 95 Normal
seluruh profil normal
2 Angle of 0o -8,5 0 +10 Normal 3. Hubungan batas anterior tulang
convexity
basal satu terhadap yang lain dan
3 Bidang A-B -4o 0 -4,6 -9 Normal
relasi terhadap profil seluruhnya
4 FMPA 23o 17 21,9 28 Normal
normal
5 Y axis 55o 53 59,4 66 Normal 4. Pertumbuhan muka downward
normal
5. Pertumbuhan muka forward normal
 ANALISIS DENTAL
No Analisi Pasien Min Rerat Maks Ket
dental a
1 Inklinasi 5o 1,5 9,3 14,3 Normal
Keterangan :
bidang 1. Inklinasi bidang oklusal normal
oklusal 2. Hubungan gigi anterior maksila terhadap
2 Sudut I RA 118o 130 135,4 150,5 Normal gigi anterior mandibular normal
3. Gigi anterior bawah normal terhadap bidang
terhadap I
oklusal normal
RB 4. Inklinasi I RB terhadap mandibular normal
3 Sudut I RB 94o 93 104,5 110 Normal 5. Derajat protusi I RA terhadap A-Pog normal
terhadap
bidang
oklusal
4 IMPA 110o 81,5 91,4 97 Normal
5 Derajat 6o -1 +2,7 +5 Normal
protusif I RA
No Analisis Steiner Pasien Normal Keterangan
1 SNA 83o 82o Normal
2 SNB 82o 80o Normal

3 ANB 1o 2o Normal
4 SND 76o 76-77o Normal
5 I RA-NA (mm) 3 mm 4 mm Normal
6 I RA-NA (sudut) 23o 22o Normal
7 I RB-NB (mm) 4 mm 4 mm Normal
8 I RB-NB (sudut) 30 o 25o Normal
9 Pog-NB 2 mm
10 Pog & I ke NB (beda) 1:1 1:1
11 I RA-I RB 118o 131o Normal
12 Occl-SN 12o 14o Pola prtmbhn
horizontal
13 GoGn-SN 28o 32o Normal
 Kesimpulan : Maloklusi skeletal kelas I dan maloklusi dental
kelas I tipe 6

 Garis estetik terhadap bibir atas : 1,5 mm

 Garis estetik terhadap bibir bawah : 1 mm

Perhitungan Wits
AO-BO : 1 mm
Kesimpulan: Maloklusi skeletal kelas I
DIAGNOSIS FINAL
Hubungan skeletal Kelas I dengan disertai maloklusi Angle kelas I tipe 6
Malposisi :
Rahang atas
• 11: Central diastema
• 21: Central Diastema
Frenulum labii superior tinggi

ANALISIS ETIOLOGI MALOKLUSI

Dari hasil perhitungan disebabkan frenulum labii superior tinggi
Sehingga pasien di rujuk ke bidang perio u/ dilakukan frenektomy
DESAIN ALAT RAHANG ATAS DAN RAHANG BAWAH

Alat ortho lepasan dengan menggunakan :

 Penggunaan labial bow P1-P1untuk mempertahankan gigi
dalam lengkung rahang.
 Penggunaan klamer Adam di gigi 16 dan 26 pada RA dan di
gigi 36 dan 46 pada RB sebagai penjangkaran untuk retensi
 Basis akrilik
PROGNOSIS
• Baik
• Motivasi baik
• OH baik
• Umur dewasa muda