Anda di halaman 1dari 10

“TOA”

Fakultas Kedokteran Uncen


2020
1. FEBRIAN S ASMORO

2. BENYAMIN F GINTING

3. SATRRIO DARMAWAN
ABSES TUBA OVARIUM

Tuba adalah saluran


•Tuba uterina/fallopii adalah saluran ovum yang memiliki panjang bervariasi anatara 8-14 cm dan ditutupi oleh peritoneum serta
lumennya dilapisi oleh membrane mukosa. Tuba terbagi menjadi pars interstitial, itsmus, ampula, dan infundibulum. Tuba berfungsi
untuk menyalurkan ovum dari ovarium menuju uterus.

Ovarial adalah indung telur


•Ovarial/ovarium adalah organ reproduksi wanita bagian dalam yang berbentuk biji kenali, terletak di kanan dan kiri. Ovarium ke arah
uterus bergantung pada ligamentum infundibulo pelvikum dan melekat pada ligamentum latum melalui mesovarium

Abses
•Abses adalah rongga yang terjadi karena kerusakan jaringan/bengkak akibat proses infeksi.Jadi tuba ovarial abses adalah
pembengkakan yang terjadi pada tuba ovarial yang ditandai dengan radang bernanah, baik di salah satu tuba ovarial maupun
keduanya.
Etiologi

▪ TOA biasanya disebabkan oleh bakteri


aerob dan anaerob, seperti disebabkan
oleh Gonococcus, disamping itu oleh
Menjalar dari alat yang berdekatan seperti
Staphylococcus dan Streptococcus dari ovarium yang meradang.

Naik dari cavum uteri.

INFEKSI
GEJALA

GEJALA
Nyeri kiri dan kanan di perut Kadang-kadang ada tanesmi
Demam tinggi dengan
bagian bawah terutama kalau karena proses dekat rektum
menggigil
ditekan dan sigmoid

TOUCHER
Nyeri kalau portio Nyeri kiri dan kanan tuba yang sehat tak Nyeri pada ovarium
digoyangkan dari uterus teraba karena meradang
▪ bisa tanpa keluhan bisa tampak sakit
▪ ringan sampai berat disertai suhu badan
naik
▪ bisa akut abdomen sampai syok septic
▪ Nyeri panggul dan perut bawah disertai
pula nyeri tekan
▪ febris (60-80 % kasus)
▪ Takhirkardi
▪ mual dan muntah, bisa pula terjadi ileus GEJALA KLINIS
▪ untuk mengkonfirmasi atau mengeklusi
TOA adalah ultrasonografi
DIAGNOSIS BANDING

TOA utuh dan belum memberikan


TOA utuh dengan keluhan
keluhan
▪ Kistoma ovarii, tumor ovarii ▪ Perforasi apendik

▪ Kehamilan ektopik yang utuh ▪ Perforasi divertikel / abses divertikel

▪ Abses peri, apendikuler ▪ Perforasi ulkus peptikum

▪ Mioma uteri ▪ Kelainan sistematis yang memberi ditres akut


abdominal
▪ Hidrosalping
▪ Kista ovarii terinfeksi atau terpuntir
PEMERIKSAAN DAN DIAGNOSA

1. Berdasarkan gejala klinis dan anamnesis


Pernah infeksi daerah panggul dengan umur antara 30-40 tahun, dimana
25-50 % nya adalah nulipara.

2. Pemeriksaan laboratorium
Adanya lekositosis (60-80 % dari kasus) tetapi ada juga yang
leukopenia. Hasil urinalis memperlihatkan adanya pyuria tanpa
bakteriuria. Nilai LED minimal 64mm/h serta nilai akut C-reaktif
protein minimal 20mg/L dapat dipikirkan kea rah diagnose TOA

3. Foto abdomen
Dilakukan bila ada tanda-tanda ileus, dan atau curiga adanya masa
di adneksa.

4. Kuldosentesis
Cairan kuldosentesis pada wanita dengan TOA yang tidak rupture memperlihatkan
gambaran reaction fluid sama seperti salfingitis akut. Apabila terjadi rupture TOA,
maka akan ditemukan cairan yang purulent.
1. Curiga TOA utuh tanpa gejala
a) Antibotika dengan masih dipertimbangkan pemakaian golongan : doksiklin 2x /
100 mg / hari selama 1 minggu atau ampisilin 4 x 500 mg / hari, selama 1
minggu.
b) Pengawasan lanjut, bila masa tak mengecil dalam 14 hari atau mungkin
membesar adalah indikasi untuk penanganan lebih lanjut dengan kemungkinan
untuk laparatomi

2. TOA utuh dengan gejala


a) Masuk rumah sakit, tirah baring posisi “semi fowler”, observasi ketat
tanda vital dan produksi urine, perksa lingkar abdmen, jika perlu pasang
infuse P2
b) Antibiotika massif (bila mungkin gol beta lactar) minimal 48-72 jam
c) Gol ampisilin 4 x 1-2 gram selama / hari, IV 5-7 hari dan gentamisin 5
mg / kg BB / hari, IV/im terbagi dalam 2x1 hari selama 5-7 hari dan
metronida xole 1 gr reksup 2x / hari atau kloramfinekol 50 mg / kb BB /
PENATALAKSANAAN
hari, IV selama 5 hari metronidzal atau sefaloosporin generasi III 2-3 x /1
gr / sehari dan metronidazol 2 x1 gr selama 5-7 hari
d) Pengawasan ketat mengenai keberhasilan terapi
e) Jika perlu dilanjutkan laparatomi, SO unilateral, atau pengangkatan
seluruh organ genetalia interna
▪ Prinsip pengobatan TOA adalah antiobika baru yang poten.
Apabila terapi medis gagal atau ditemukan abses besar,
prosedur drainase perlu dikerjakan. Oleh karena kebanyakan
wanita dengan TOA adalah wanita usia produktif, tujuan
utama penanganannya adalah sebisa mungkin secara TOA yang pecah, merupakan kasus
konservatif jika dipertimbangkan drainase perkutan versus darurat
pembedahan. Keberhasilan prosedur drainase umumnya
didefinisikan sebagai kesembuhan dari infeksi akut tanpa a) Dilakukan laporatomi pasang drain kultur
diperlukan laparotomi. nanah

▪ Drainase TOA menggunakan arahan USG atau laparoskopi b) Setelah dilakukan laparatomi, diberikan
merupakan kemajuan besar dalam terapi keadaan ini. sefalosporin generasi III dan metronidazol 2
Pendekatan transvaginal memberikan jalur langsung dari x 1 gr selama 7 hari (1 minggu)
vagina ke dalam cavum douglas atau region adneksa dimana
abses biasanya terlokalisasi. Selain itu, terapi TOA juga
dapat dilakukan dengan pemasangan kateter atau prosedur
tunggal melalui USG, drainase transgluteal terarah dengan
USG, dan drainase cavum douglas dengan insisi kolpotomi

Anda mungkin juga menyukai