Anda di halaman 1dari 16

INFEKSI PADA

KEHAMILAN
FEBRIAN S ASMORO
BENYAMIN F GINTING
SATRIO DAMAWAN
Ibu hamil sangat peka terhadap terjadinya infeksi dari berbagai mikroorganisme.
Secara fisiologik sistem imun pada ibu hamil menurun, kemungkinan sebagai akibat
dari toleransi sistem imun ibu terhadap bayi yang merupakan jaringan semi-
alogenik, meskipun tidak memberikan pengaruh secara klinik.

Rubella
Cytomegalovirus (CMV)
Varisela
Hepatitis Toksoplasmosis

VIRUS BAKTERI PARASIT

Sifilis
STREPTOKOKUS GRUP A
STREPTOKOKUS GROUP B
DEMAM TIFOID
Rubella

• campak Jerman dan sering diderita anak-anak


• Rubela yang dialami pada tri semester pertama kehamilan 90
persennya menyebabkan kebutaan, tuli, kelainan jantung,
keterbelakangan mental, bahkan keguguran.
• Ibu hamil x orang yang sedang sakit campak Jerman.
• Virus memiliki sifat teratogenik dan mampu menyeberangi plasenta
dan menginfeksi janin di mana sel-sel berhenti dari berkembang atau
menghancurkan mereka.
Dampak terhadap kehamilan

Infeksi yang Tidak berdampak terhadap bayi dampak Intra uterine growth retardation simetrik, gangguan
terjadi pada dan janin dilahirkan dalam keadaan Sindroma pendengaran, kelainan jantung yaitu Patent Ductus
trimesteri I normal Rubela Arteriosus (PDA) dan hiplasia arteri pulmonalis
Kongenital
memberikan
dampak besar Abortus spontan Gangguan Mata: Katarak, Retinopati, Mikroptalmia

Sindroma Rubella kongenital


Hepatosplenomegali,gangguan sistem saraf pusat,
mikrosepalus,panensepalus, kalsifikasi otak, retardasi
psikomotor, hepatitis, trombositopenik purpura

#infeksi pada trimester I berdampak terjadinya


sindroma rubella kongenital sebesar 25% (50% resiko
terjadi pada 4 minggu pertama)
Diagnosis
bantuan pemeriksaan laboratorium

pemeriksaan Anti-Rubella IgG dan IgM

Jika ternyata belum memiliki kekebalan, dianjurkan untuk divaksinasi.

Infeksi janin dapat dideteksi dengan memeriksa IgM dlm darah janin
setelah usia kehamilan 22 minggu.
Cytomegalovirus (CMV)

• disebabkan oleh sitomegalovirus


• keluarga besar virus herpes
• Transmisi dari ibu ke janin dapat terjadi selama kehamilan
• infeksi pada umur kehamilan kurang dari 16 minggu
menyebabkan kerusakan yang serius

Infeksi eksogen dapat bersifat


primer yaitu terjadi pada ibu hamil
Infeksi CMV kongenital dalam pola imunologik seronegatif
berasal dari infeksi maternal
eksogen maupun endogen
nonprimer bila ibu hamil dalam
keadaan seropositif
Varisela
• infeksi akut oleh virus varisela-zozter yang menyerang kulit dan mukosa
• angka kematian berhubungan dengan varisela meningkat seiring dengan
bertambahnya umur
• Kematian tertinggi pada wanita hamil dengan onset infeksi pada trimester 3
Hepatitis
Virus jika terjadi infeksi akut pada kehamilan bisa
hepatitis mengakibatkan terjadinya hepatitis fulminan yang
B (VHB) dapat menimbulkan mortalitas tinggi pada ibu
dan bayi

Pada ibu dapat menimbulkan abortus dan


terjadinya perdarahan pascapersalinan karena adanya
gangguan pembekuan darah akibat gangguan fungsi
hati.

Jika terjadi penularan vertikal VHB, kemungkinan


akan menderita kanker hati atau serosis hati 40 tahun
kemudian
VIRUS HEV mempunyai suatu kekhususan dalam
HEPATITI terjadinya proporsi infeksi akut yang tinggi pada
SE
kehamilan jika terjadi wabah, dan kemungkinan
akan terjadi hepatitis fulminan dengan risiko
kematian tinggi

Pada pengidap kronik VHB, kehamilan tidak akan memperberat infeksi virus hepatitis.
Tetapi jika terjadi infeksi akut pada kehamilan bisa mengakibatkan terjadinya hepatitis
fulminan yang dapat menimbulkan mortalitas tinggi pada ibu dan bayi. Pada ibu dapat
menimbulkan abortus dan terjadinya perdarahan pasca persalinan (HPP) akibat adanya
gangguan pembekuan darah karena gangguan fungsi hati yang berat.
Sifilis
• Sifilis kongenital adalah penyakit yang didapatkan janin dalam uterus dari ibunya
yang menderita sifilis
• Sifilis dapat ditularkan oleh ibu pada waktu persalinan, namun sebagian besar
kasus sifilis kongenital merupakan akibat penularan intero.
• Efek sifilis pada kehamilan dan janin tergantung lamanya infeksi tersebut terjadi
dan pada pengobatannya
• jika tidak segera diobati akan menyebabkan abortus dan partus prematurus
dengan bayi meninggal di dalam rahim atau menyebabkan sifilis kongenital.
STREPTOKOKUS GRUP A

Infeksi akibat Menghasilkan toksin dan Infeksi pasca partum bersifat


streptococcus pyogenes enzim nasokominal

Menyebabkan infeksi berat, pasca persalinan 46%, radang


Jika menghasilkan eksotoksin
seperti : toxic shock like otot uterus 28%, peritonitis
terjadi scarlet fever, erisipelas
syndrom 8%, dan abortus septilk 7%
DEMAM TIFOID
• Masalah kesehatan di daerah berkembang
• Penyebabnya adalah salmonella typhi
• Masa inkubasi antara 3-60 hari

GEJALA Panas tinggi dan persisten 7-10 hari

Sakit kepala

Malaise

Gangguan defekasi
penanganan pencegahan dengan
keguguran perbaikan sanitasi dan
higiene

Antibiotik: kloramfenikol

Pengaruh pada
kehamilan terjadi
karena panas tinggi
yang berlangsung
lama dan keadaan
umum yang jelek
menyebabkan
kematian
persalinan
janin prematur
intrauterin
Toksoplasmosis
• Pembesaran kelenjar getah bening di leher berukuran < 3 cm dan
tidak nyeri, kadang terasa nyeri
• Sakit tenggorokan, gangguan pada kulit dan juga demam.
• demam, rasa tidak enak badan, keringat malam, dan pegal – pegal;
• dapat disertai nyeri tenggorokan;
• nyeri perut akibat pembesaran kelenjar getah bening di sekitar usus ;
• bintik – bintik merah pada kulit.
Resiko yang terjadi pada kehamilan dari infeksi
toksoplasmosis ini pada kehamilan adalah:

Abortus

Kelahiran Prematur
Kematian janin
Partus
prematurus,
Kematian neonatal,

Kelainan congenital
pada bayi.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai