Kelompok 14
Kelompok 14
BLOCKER(HISTAMIN)
Dosen Pembimbing: Rachmadani Gadis A, M.Farm., Apt
Jun Akizaki
The Power of PowerPoint – thepopp.com
Nama Anggota Kelompok:
Aji Dwi Putra 181063
Anjar Shindy 181067
Rossayanti 181110
Vinda Sukma 181115
1 Definisi H2 bloker & contoh obat
Farmakodinamika obat,
3
Farmakokinetika obat
5 Kontra Indikasi
6
Dosis
The Power of PowerPoint | thepopp.com 3
Definisi H2 Blocker
Farmakologi
Definisi H2-blocker
adalah obat yang digunakan
untuk mengobati penyakit
gastroesophageal reflux (GERD)
yang menurunkan jumlah asam
yang dibuat oleh lambung.
Lapisan lambung memiliki situs yang bereaksi terhadap bahan kimia yang biasanya ditemukan di tubuh yang
disebut histamin. Ketika histamin menempel ke situs-situs itu, lambung memproduksi asam yang membantu dalam
pencernaan makanan. H2-blocker mencegah lambung bereaksi terhadap histamin, sehingga mengurangi asam
lambung. Contoh obatnya adalah : simetidin, ranitidin, famotidin, dan nizatidin
The Power of PowerPoint | thepopp.com 4
CONTOH OBAT H2
BLOCKER
01 02 03 04
CIMETIDINE RANITIDINE FAMOTIDINE NIZATIDINE
Cimetidine adalah obat untuk
Ranitidine adalah obat Famotidine adalah obat Nizatidine adalah antagonis
mengatasi gangguan
untuk mengurangi jumlah dengan fungsi untuk reseptor histamin H₂ yang
pencernaan yang disebabkan
karena terlalu banyak asam di asam lambung dalam perut. mengobati tukak pada perut menghambat produksi asam
dalam perut. atau usus. lambung, dan umumnya
digunakan dalam pengobatan
penyakit tukak lambung dan
penyakit refluks
gastroesofagus.
Mekanism Farmakod
e Kerja inamika Dosis
Obat Obat
Interaksi
Obat Efek
Farmakok Samping Kontra
inetika
Indikasi
Obat
Mekanism Farmakod
e Kerja inamika Dosis
Obat Obat
Interaksi
Obat Efek
Farmakok Samping Kontra
inetika
Indikasi
Obat
“Mekanisme
kerja obat Dua mekanisme yang dilakukan:
*)histamin yang dilepaskan oleh sel-sel ECL dalam perut diblokir
dari pengikatan dengan reseptor H2 sel parietal yang merangsang
Metabolisme oral. Hasil metabolisme ranitidin adalah N-oksida sebagai metabolit utama
sebanyak <4% dari total dosis yang diadministrasi, S-oksida (1%) dan desmetil
ranitidin (1%) yang ditemukan di urin
Ranitidin dalam bentuk tablet tersedia dalam ukuran dosis 75 mg, 150 mg, dan 30
mg. Ranitidin dalam bentuk sirup tersedia dalam ukuran dosis 15 mg/ml. Sedangkan ranitidin dalam
bentuk cairan untuk disuntikan tersedia dalam ukuran dosis 1 mg/ml dan 25 mg/ml. Cairan suntikan
tersebut dapat disuntikan langsung ke dalam pembuluh darah atau ke dalam otot.
Dosis ranitidin untuk orang dewasa ialah 150 mg dua kali sehari atau 300 mg sekali sehari. Untuk
peradangan kerongkongan, ranitidin dapat diberikan hingga 150 mg tiga kali sehari. Dosis untuk
anak-anak ialah 2-4 mg/kg berat badan dua kali sehari. Dosis maksimal untuk anak-anak ialah 300 mg
sehari.
Mekanism Farmakod
e Kerja inamika Dosis
Obat Obat
Interaksi
Obat Efek
Farmakok Samping Kontra
inetika
Indikasi
Obat
Famotidin tidak
mengganggu oksidasi Ketokonazol membutuhkan pH
diazepam, teofilin, warfarin asam untuk bekerja sehingga
atau fenitoin di hati. kurang efektif bila diberikan
bersama AH2
Ulkus duodenum akut: Dewasa : sehari 40 mg atau 2 kali 20 mg sebelum tidur malam.
Pemeliharaan ulkus duodenum: Dewasa : sehari 20 mg sebelum tidur malam.
Hipersekresi patologis (misal : Zollinger-Ellison Syndrome, multiple Endocrine Adenomas). Dewasa :
dosis awal 20 mg/6 jam, dosis dapat ditingkatkan sampai 160 mg/6 jam pada pasien dengan Zollinger-
BIHson Syndrome yang parah.
Mekanism Farmakod
e Kerja inamika Dosis
Obat Obat
Interaksi
Obat Efek
Farmakok Samping Kontra
inetika
Indikasi
Obat
jarang menimbulkan
efek samping”. Efek
samping ringan pada
saluran cerna dapat
terjadi. Peningkatan
kadar asam urat dan
transaminase serum
ditemukan pada beberapa
pasien yang nampaknya
tidak menimbulkan gejala
klinik yang bermakna.
Pada sukarelawan sehat tidak dilaporkan terjadinya interaksi obat bilanizatidin diberikan bersama teofilin, lidokain, warfarin,
diazepam, klordiazepoksid, ataulorazepam. Penggunaan bersama antacid tidak menurunkan absorbsi ranitidin secara
bermakna. Ketokonazol yang membutuhkan pH asam menjadi kurang efektif biha pH lambung lebih tinggi dari pada pasien
yang mendapat AH2
The Power of PowerPoint | thepopp.com 35
“Dosis Nizatidine”
-ORAL (PASIEN
DEWASA)-
Tukak duodenum aktif dosis 300mg sekali sehari pada saat akan tidur atau 150mg, 2
kali sehari. Tukak sembuh pada 90% kasus setelah 8 minggu pengobatan.
Tukak pepti tanpa komplikasi dan klirens kreatinin kurang dari 10mL/mnt, dosis
awal harus dikurangi 50% untuk pengobatan pemeliharaan tukak duodenum,dosis 150mg
pada saat akan tidur lebih efektif daripada placebo.
Tukak lambung aktif digunakan dosis yang sama dengan pasien tukak duodenum.