Anda di halaman 1dari 33

FARMAKOLOGI

DISUSUN OLEH KEL.15 :

1. MADE DYAH A.D.E (181097)


2. MEILINDA DWI TS (181098)
3 RIKHA RAHMAWATI (181106.
4. SUHARLINA (181112)
OBAT ANTI ALERGI & ANTI
ANAFILAKSIS
APA ITU ALERGI ?
 Alergi merupakan suatu reaksi abnormal yang terja
di di tubuh akibatmasuknya suatu zat asing. zat
asing yang dinamakan alergen tersebut masuk ke
dalam tubuh melalui saluran nafas (inhalan)seperti
debu,tungau serbuk bunga dan debu
Efek samping
 Mengantuk
 Mulut kering
 Disfagia
 Pusing
 Sakit kepala
 Nyeri perut
Antihistamin
generasi pertama

 Antihistamin

Antihistamin
generasi kedua
Obat antihistamin generasi
pertama
 Chlorpheniramine

 Cyproheptadine

 Hydroxyzine

 ketotifen
Obat antihistamin generasi
kedua
 Desloratadine

 Fexofenadine

 Levocetrizine

 cetrizine
Cyproheptadine
Mekanisme kerja

Menghalangi zat alami


tertentu ( histamin ) yang
tubuh anda keluarkan
selama reaksi alergi obat
ini juga menghalangi zat
alami lain dari dalam
tubuh anda ( seorotorin )
Farmakodinamika

Petidin adalah analgesik sintesis yang


memiliki efek sama dengan morfin dan
termasuk dalam kelas fenilpiperidin . Petidin
akan mengaktifkan reseptor opioid disusun
saraf pusat dan tepi, menahan keluarnya
neurotransmitter, serta mengurangi aktivitas
neuron pasca sinaps sehingga menghambat
implus nyeri.
Pengikatan
farmakokinetika 96 hingga 99%
protein

Metabolisme hati sebagian


besar CYP3A4
dimediasi

Paruh 8-6 jam


eliminasi

Tinja (2-20%; 34 %
dari ini sebagai
obat tidak
Pengeluaran berubah) dan
ginjal (40%; tidak
ada sebagai
obat tidak
berubah
Interaksi obat

1. obat-obat inhibitor enzim seperti ketoconazole,


erythromycin, cimetidine,furanocoumarin (
ditemukan dalam jeruk ), amprenavir
meningkatkan kadar siproheptadin dalam plasma
2. MAO inhibitor memperpanjang efek
antikolinergik dari antihistamin.
3. Juga digunakan dapat mengobati edema
tenggorokan.
4. Siproheptadin juga digunakan dalam terapi
kasus sedang sampai berat sindrom serotonin.
Efek samping

1. kebingungan, halusinasi,
tingkah laku atau pikiran
yang berbeda dari
biasanya
2. Kejang-kejang
3. Dengung pada telinga
4. Merasa akan pingsan
5. Detak jantung berdegup
kencang
6. Mudah terluka atau
berdarah
7. Buang air kecil lebih jarang
dari biasanya atau bisa
enggak sama sekali
8. Kulit pucat atau
kekuning2ngan
Dosis a. Standar dosis untuk
anak anak
a. 2-6 thn : 2mg 2-
3x/hari ( tidak
boleh melebihi
12mg/hari )
b. 7-14 thn : 4mg 2-
3x/hari ( tidak
boleh melebihi
16mg/hari )

b. Standar dosis dewasa


a. 4mg 3x/hari. Dosis
pemeliharaan 12
sampai 16mg/hari, dosis
maksimal 32mg/hari
Kontraksi indikasi

1. Sebaiknya jangan
digunakan untuk bayi
prematur dan bayi baru
lahir, pasien usia
lanjut,atau asma akut
2. Jangan menggunakan
obat ini untuk pasien
yang memiliki riwayat
hipersensitif pada
siproheptadin atau obat
golongan histamin
lainnya
Loratadine
Mekanisme kerja

1. Loratadine berkaitan dengan reseptor H1 bersaing dengan


histamin bebas. Aksi blokhitamin endogen ini yang kemudian
mengarah kebantuan sementara dari gejala negatif/efek
samping. Loratadin memilik avinitas rendah untuk reseptor
kolinergic
2. Antihistamin trisklik long-acting dg sifat antagonis selektif histamin
perifer h2 reseptor.
3. Anatagonis kompetitif ini akan menghambat efek histamin pada
reseptor h1 disaluran, uterus, pembuluh darah dan otot bronki.
Farmakodinamika

Beberapa aspek farmakodinamik loratadine yang harus


diketahui :

1. Karakteristik reseptor H1
Reseptor H1 termasuk dalam kelompok G-protein
coupled receptor yang berfungsi sebagai saklar dalam
mengaktivasi kerja sel. Antihistamin memiliki molekul yang
berbeda dari molekul histamin, akibatnya sebagian besar
senyawa diketahui tidak bekerja sebagai antagonis, melainkan
sebagai reserve agonis.
2. Karakteristik H1 generasi kedua
senyawa ini memiliki kemampuan penetrasi yang buruk
ke sawar darah otak sehingga menyebabkan efek sedatif yang
rendah.
Farmakokinetika
Absorpsi

Distribusi

Metabolisme

Eliminasi
Interaksi obat

Jika digunakan bersamaan dengan


obat-obattan tertentu, loratadine
dapat menimbulkan reaksi berupa
peningkatan efek samping /
mengurangi efektivitas obat itu
hindari mengonsumsi loratadin
dengan obat-obat yang
mengandung desloratadine.
Jangan mengonsumsi alkohol
dalam dalam meminum obat
loratadine
Efek samping

Sama seperti obat-


obattan lainnya,
loratadine juga
berpotensi
menyebabkan efek
samping. Walau
jarang setelah
mengkonsumsi
antihistamin ini adalah
merasa lelah /
mengantuk.
DEWASA : 10mg 1x sehari
Dosis 5 mg 2 x sehari
ANAK : 2-5 thn 5mg 1x sehari
Kontraksi indikasi

Obat loratadine dikontaindikasikan


pada pasien dengan hipersensitivitas
pada loratadine atau komponen
yang terkandung dalam obat.
Cetrizine
Mekanisme kerja

Obat ini bekerja dengan menghalangi


zat alami tertentu (histamin) yang
diproduksi tubuh selama reaksi alergi.
Farmakodinamika

Cetirizine adalah antihistamin dengan efek


sedative yang rendah pada dosis aktif
farmakologi dan mempunyai sifat tambahan
sebagai anti alergi. Merupakan antagonis
selektif reseptor H1, efeknya terhadap reseptor
lain dapat diabaikan sehingga cetirizine hampir
bebas dari efek anti kolinergik dan anti serotonin.
Cetirizine menghambat pelepasan histamin
pada fase awal dari reaksi alergi, mengurangi
migrasi dari sel inflamasi dan melepaskan
mediator yang berhubungan dengan “late
allergic response”.
Farmakokinetika
Absorpsi

Distribusi

Metabolisme

Eliminasi

Indikasi
Interaksi obat

Tidak ditemukan interaksi obat yang


berarti secara klinik dengan teofilin
(pada dosis rendah), azitromisin,
pseudoefedrin, ketokonazol atau
eritromisin. Ada sedikit penurunan
pada bersihan cetirizine jika diberikan
bersama dengan teofilin dosis 400 mg.
Dosis teofilin yang lebih besar mungkin
akan menimbulkan efek yang lebih
besar pula.
Efek samping

Efek samping cetirizine bersifat ringan


dan sementara. Misalnya sakit kepala,
pusing, mengantuk, agitasi, mulut
kering, dan gangguan pencernaan.
Pada beberapa pasien dapat terjadi
reaksi hipersensitif termasuk reaksi kulit
dan angioedema.
Dewasa dan anak ≥ 12 tahun : 10 mg
Dosis per hari,
anak 6 – 11 tahun : 5-10 mg per hari,
anak 2-5 tahun : 2,5 mg-5 mg per hari.
Kontraksi indikasi

Penderita yang hipersensitif terhadap


cetirizine.
· Penderita penyakit ginjal berat.
· Wanita yang sedang menyusui,
karena cetirizine diekskresikan melalui
air susu.

Anda mungkin juga menyukai