Kelompok 15
Kelompok 15
Antihistamin
Antihistamin
generasi kedua
Obat antihistamin generasi
pertama
Chlorpheniramine
Cyproheptadine
Hydroxyzine
ketotifen
Obat antihistamin generasi
kedua
Desloratadine
Fexofenadine
Levocetrizine
cetrizine
Cyproheptadine
Mekanisme kerja
Tinja (2-20%; 34 %
dari ini sebagai
obat tidak
Pengeluaran berubah) dan
ginjal (40%; tidak
ada sebagai
obat tidak
berubah
Interaksi obat
1. kebingungan, halusinasi,
tingkah laku atau pikiran
yang berbeda dari
biasanya
2. Kejang-kejang
3. Dengung pada telinga
4. Merasa akan pingsan
5. Detak jantung berdegup
kencang
6. Mudah terluka atau
berdarah
7. Buang air kecil lebih jarang
dari biasanya atau bisa
enggak sama sekali
8. Kulit pucat atau
kekuning2ngan
Dosis a. Standar dosis untuk
anak anak
a. 2-6 thn : 2mg 2-
3x/hari ( tidak
boleh melebihi
12mg/hari )
b. 7-14 thn : 4mg 2-
3x/hari ( tidak
boleh melebihi
16mg/hari )
1. Sebaiknya jangan
digunakan untuk bayi
prematur dan bayi baru
lahir, pasien usia
lanjut,atau asma akut
2. Jangan menggunakan
obat ini untuk pasien
yang memiliki riwayat
hipersensitif pada
siproheptadin atau obat
golongan histamin
lainnya
Loratadine
Mekanisme kerja
1. Karakteristik reseptor H1
Reseptor H1 termasuk dalam kelompok G-protein
coupled receptor yang berfungsi sebagai saklar dalam
mengaktivasi kerja sel. Antihistamin memiliki molekul yang
berbeda dari molekul histamin, akibatnya sebagian besar
senyawa diketahui tidak bekerja sebagai antagonis, melainkan
sebagai reserve agonis.
2. Karakteristik H1 generasi kedua
senyawa ini memiliki kemampuan penetrasi yang buruk
ke sawar darah otak sehingga menyebabkan efek sedatif yang
rendah.
Farmakokinetika
Absorpsi
Distribusi
Metabolisme
Eliminasi
Interaksi obat
Distribusi
Metabolisme
Eliminasi
Indikasi
Interaksi obat