Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN KASUS

VERTIGO
Oleh :
Dr. Dita Rahmawati

Pendamping :
Dr. Sumirati

PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA


RSUD RATU ZALECHA MARTAPURA
KABUPATEN BANJAR
Januari, 2020
IDENTITAS

 Nama : Ny. M
 Umur : 46 tahun
 Alamat : Rejosari RT. 03. RW. 01
 Agama : Islam
 Pekerjaan : tidak bekerja
 MRS : 28 Desember 2019
 No RM : 426270
 Keluhan utama :
Pusing Berputar
 Keluhan Tambahan
Mual, muntah 3 kali
 Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien dating ke IGD RSUD Ratu Zalecha Martapura
diantar keluarga, pasien mengakui bahwa keluhan pusing
berputar dirasakan 1 hari sebelum MRS, pasien mengalami
mual dan muntah sebanyak kurang lebih 3 kali, isi makanan.
Pasien juga mengakui bahwa ia merasa silau dan bertambah
pusing bila melihat cahaya atau pun berbuka mata. Jika di
paksa membuka mata pasien merasa seperti ingin terjatuh.
Pasien hanya bisa tiduran karena jika duduk atau bergerak
pusing berputar bertambah berat. Keluhan ini dirasakan
terus menerus sejak 1 hari SMRS. Keluhan lemah separu
badan disangkal, telinga berdenging atau penurunan
pendengaran juga disangkal, penurunan kesadaran juga
disangkal, riwayat terjatuh atau kepala terbentur disangkal.
Keluhan lain berupa demam (-), batuk lama (-), pilek (-),
Nyeri saat BAK (-), penurunan pembau (-), peglihatan kabur
(-), penglihatan double (-), wajah mencong mendadak (-),
bicara pelo (-), makan ata minum sering tersedak (-).
 Riwayat Penyakit Dahulu :
Pasien sering mengalami pusing berputar
seperti ini, sembuh jika minum obat. Intensitas
nyeri dari awal sampai serangan sekarang hampir
sama, tidak bertambah berat. Biasanya kambuh
saat pasien banyak pekerjaan atau sedang ada
masalah dirumah.
Riwayat DM (tidak diketahui)
Riwayat Hipertensi (tidak diketahui)
Riwayat kolesterol (-)
Riwayat penyakit infeksi virus/bakteri menahun (-)
 Riwayat Penyakit Keluarga :
Riwayat DM (-)
Riwayat Hipertensi (-)
Riwayat kolesterol (-)
Riwayat penyakit infeksi virus/bakteri menahun (-)

 Riwayat Kebiasaan
Riwayat Merokok (-)
Riwayat minum alkohol (-)
Riwayat penggunaan narkotika (-)
PEMERIKSAAN FISIK
 Status Generalis
TD : 100/70mmHg
N : 92x/menit
R : 20x/menit
S : 36,3o C
Keadaan Umum : Sedang
Status Gizi : Baik
Kepala : Normosepal, simetris
Mata : Konjungtiva anemis (-), edema
palpebra (-), reflek cahaya (+),
pupil isokor 3mm/3mm, reflek
cahaya(+) Nigtagmus (-).
Leher : bentuk normal, pembesaran KGB
(-), JVP tidak meningkat.
 Paru-paru:
Inspeksi : Simetris, ketinggalan gerak (-) retraksi
intercostae (-)
Palpasi : Gerak dada simetris, Fremitus normal
Perkusi : sonor (+/+)
Auskultasi : SDV (+/+), whezing (-/-), ronkhi (-/-)
 Jantung :
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis pada SIC V linea
midclavicularis sinistra, kuat angkat (+)
Perkusi : Dalam batas normal
Cranial : SIC II linea parasternalis sinistra –
SIC III linea sternalis dextra  redup
Dexter : SIC III linea sternalis dextra – SIC
V linea midclavicularis dextra  redup
Caudal : SIC V linea midclavicularis dextra –
SIC V linea midclavicularis sinistra redup
Sinister: SIC V linea midclavicularis sinistra
SIC II linea parasternalis sinistra  redup
Auskultasi : Bunyi jantung I-II intensitas regular, Murmur (-)
 Abdomen :
Inspeksi : Simetris, darm contour (-),
tidak ada bekas luka
operasi
Palpasi : Tidak teraba massa, tidak ada
nyeri tekan
Perkusi : Timpani dalam batas normal
Auskultasi : Peristaltik (+)
 Ektremitas :

Superior et Inferior dextra : akral hangat (+),


edema (-)
Superior et Inferior sinistra : akral hangat (+),
edema (-)
STATUS NEUROLOGIS
 Kesadaran : Compos Mentis
 Kuantitatif : GCS (E4V5M6)
 Kaku kuduk : (-)
 Tes brudzinki : (-)
 N.Cranialis : dbn
 Motorik : 5/5/5/5
 Refleks Fisiologis : dbn
 Refleks Patologis : (-)
 Koordinasi, langkah dan keseimbangan :
Berjalan tidak mampu/sempoyongan
Tes romberg tidak dapat mempertahankan tubuh
Finger to finger : +
Nose finger nose : +
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Darah Rutin Nilai Nilai normal satuan

Hb 14,1 12.00 – 16.00 g/dL

Ht 38,6 35 – 45 Vol%
Leukosit 9,3 3,2 – 10,0 10^3/uL
Trombosit 474 170 – 380 mm3
Eritrosit 4,55 3,8 – 5,0 10^6/uL
MCV 90,7 81 – 99 fL
MCH 33,1 28 – 34 Pg
MCHC 36,5 32-36 g/dL
Gran 78,5 50-70,0 %
Limfosit 19,0 20,0– 40,0 %
Monosit 3,5 3,0 – 9,0 %
Eosinofil 0,4 0 ,–5,0 %
GDS 180 70-99 mg/dl
Ureum 17,76 10-50 g/dl
Creatinin 0,52 0,57-1,1 g/dl
Chol 150 0-199 g/dl
SGOT 9,7 5,0-34,0 U/L
SGPT 12,9 0,0-55,0 U/L
Trig 121 0-149 mg/dl
Asam Urat 5,06 2.6-7.2 mg/dl
UHDL 67,7 40-60 mg/dl
EKG

 Sinus rhythm
 Normo axis
 HR 91x/menit regular
Diagnosa Banding Diagnosa

• Benign • Diagnosis klinis :


Paroxysmal vertigo perifer
Position Vertigo • Diagnosis topis :
• Meniere disease sistem vestibuler
• Neuritis • Diagnosis
vestibuler etiologi :
• Vertigo Central peningkatan
tekanan cairan
endolimfe pada
sistem vestibuler
Terapi Prognosis

• IVFD RL 20 • Dubia ad bonam


tpm
• Inj. Antrain 3x1
• Inj.
Ondansentron
3x4 mg
• Inj. Ranitidin
2x1
• Po : Betahistin
3x1
FOLLOW UP
Tgl S O A P

29/12/2019 Pasien mengeluhkan TD : 120/60 Vertigo IVFD RL 20 tpm


pusing berputar N: 65
Inj. Antrain 3x1
berkurang, mual (-), RR: 18
Inj. Ondansentron
muntah (-), silau bila S: 36,2
3x4 mg
melihat cahaya masih K/L: CA (-/-) SI(-/-), PKGB (-)
dirasakan sedikit, Pupil isokhor (3mm/3mm) Inj. Ranitidin 2x1
membuka mata pusing Reflek cahaya (+/+) Po : Betahistin 3x1
masih dirasakan tapi Thorax: dbn
sudah berkurang, Abdomen : dbn
pusing bertambah bila Ekstremitas : dbn
terjadi perubahan posisi Status neurologi
dari berbaring ke Kes : E4V5M6
duduk/berdiri sudah R. Meningeal : (-)
sedikit berkurang tapi N. Cranialis : dbn
masih pusing jika Pmx motorik : 5/5/5/5
dipaksa. Tonus : +/+/+/+
Klonus : -/-/-/-
R.Fisiologi : +/+/+/+
R. Patologi : -/-/-/-
Pmx. Sensorik : +/+/+/+
Pmx vegetatif: BAB (+), BAK
Tgl S O A P

30/12/2019 Pasien mengatakan TD : 120/80 Vertigo Aff infus


pusing berputar N: 80 Betahistin 3x1
berkurang, mual (-), RR: 20 Ranitidin 2x1
muntah (-), silau bila S: 35,2
melihat cahaya (-), K/L: CA (-/-) SI(-/-), PKGB (-)
membuka mata pusing Pupil isokhor (3mm/3mm)
berkurang, sudah mulai Reflek cahaya (+/+)
bisa duduk, dan berdiri Thorax: dbn
tidak sempoyongan lagi. Abdomen : dbn
Ekstremitas : dbn
Status neurologi
Kes : E4V5M6
R. Meningeal : (-)
N. Cranialis : dbn
Pmx motorik : 5/5/5/5
Tonus : +/+/+/+
Klonus : -/-/-/-
R.Fisiologi : +/+/+/+
R. Patologi : -/-/-/-
Pmx. Sensorik : +/+/+/+
Pmx vegetatif: BAB (+), BAK
(+)
Serumen prop au.sx : (-)
Tgl S O A P
31/12/2019 Keluhan (-) TD : 100/60 Vertigo Betahistin 3x1
N: 74 Ranitidin 2x1
RR: 20 BLPL
S: 36,3
K/L: CA (-/-) SI(-/-), PKGB (-)
Pupil isokhor (3mm/3mm)
Reflek cahaya (+/+)
Thorax: dbn
Abdomen : dbn
Ekstremitas : dbn
Status neurologi
Kes : E4V5M6
R. Meningeal : (-)
N. Cranialis : dbn
Pmx motorik : 5/5/5/5
Tonus : +/+/+/+
Klonus : -/-/-/-
R.Fisiologi : +/+/+/+
R. Patologi : -/-/-/-
Pmx. Sensorik : +/+/+/+
Pmx vegetatif: BAB (+), BAK
(+)
Serumen prop au.sx : (-)
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi Klasifikasi

• Vertigo berasal dari • Sentral


bahasa Latin vertere • Perifer
yang artinya
memutar merujuk
pada sensasi
berputar sehingga
mengganggu rasa
keseimbangan
seseorang, umumnya
disebabkan oleh
gangguan pada
sistim keseimbangan.
ETIOLOGI
Vertigo Vertigo
Perifer Sentral
Benign
Paroxysmal Vertebrobasilar
Positional insufficiency
Vertigo (BPPV)

Ménière’s Tumor
disease Intrakranial

Vestibular
Neuritis
GEJALA KLINIS
Ciri-ciri Vertigo perifer Vertigo sentral
Lesi Sistem vestibuler (telinga dalam, saraf Sistem vertebrobasiler dan gangguan vaskular
perifer) (otak, batang otak, serebelum)

Penyebab Vertigo posisional paroksismal jinak iskemik batang otak, vertebrobasiler


(BPPV), penyakit maniere, neuronitis insufisiensi, neoplasma, migren basiler
vestibuler, labirintis, neuroma akustik,
trauma

Gejala gangguan SSP Tidak ada Diantaranya :diplopia, parestesi, gangguan


sensibilitas dan fungsi motorik, disartria,
gangguan serebelar

Masa laten 3-40 detik Tidak ada


Habituasi Ya Tidak
Jadi cape Ya Tidak
Intensitas vertigo Berat Ringan

Telinga berdenging Kadang-kadang Tidak ada


dan atau tuli

Nistagmus spontan + -
DIAGNOSA

Pemeriksaan Pemeriksaan
Ananesis
Fisik Penunjang
• Faktor • pemeriksaan • Tes
resiko nervus audiologik
• Riwayat cranialis • Radiologi
keluarga • Gait test
• Riwayat
pengobatan
GAIT TEST
•Dengan jari telunjuk
• Penderita berdiri • Pasien disuruh ekstensi dan lengan
dengan kedua untuk berjalan lurus ke depan,
kaki dirapatkan, spot dengan penderita disuruh
mengangkat
mula-mula mata tertutup – lengannya ke atas,
dengan kedua jika pasien kemudian diturunkan
mata terbuka berputar ke sampai menyentuh
kemudian salah satu sisi telunjuk tangan
pemeriksa. Hal ini
tertutup. maka pasien dilakukan berulang-
Biarkan pada memilki lesi ulang dengan mata
posisi demikian labirin pada sisi terbuka dan tertutup
selama 20-30 tersebut
detik.
Past-pointing
Unterberger's
Romberg’s sign test (Uji Tunjuk
stepping test
Barany)
Fungsi Fungsi
Vestibular Pendengaran

Tes garpu tala


Dix-Hallpike
Rinne, Weber,
manoeuvre
Swabach

Test
Audiometri
hiperventilasi

Tes Kalori

Elektronistag
mogram

Posturografi
TERAPI

•Antihistamin
•Antagonis Kalsium (Cinnarizine (Stugeron) dan
Flunarizine (Sibelium)
•Obat Simpatomimetik (Efedrin)
Medikamentosa •Obat Penenang Minor (Lorazepam. Dosis dapat diberikan
0,5 mg – 1 mg
•Diazepam. Dosis dapat diberikan 2 mg – 5 mg.)
•Obat Anti Kholinergik (Skopolamin)

Terapi fisik •Brand-Darrof


BRAND-DARROF

Arahkan kepala ke kanan


Arahkan kepala ke kiri, lalu jatuhkan badan ke sisi Untuk awal cukup 1-2 kali
jatuhkan badan ke posisi kiri. Masing-masing kiri kanan, makin lama
Ambil posisi duduk.
kanan, kemudian balik gerakan lamanya sekitar makin bertambah.
posisi duduk. satu menit, dapat
dilakukan berulang kali.
PEMBAHASAN
Masalah yang muncul pada pasien :
 Pusing berputar hebat

 Mual dan muntah yang berlebihan

 Tidak mampu beranjak dari tempat tidur atau


sekedar membuka mata
 Silau bila melihat cahaya

 Pusing bertambah berat bila terjadi perubahan


posisis dari berbaring ke duduk atau berdiri.
KET BPPV Meniere Neuritis Vertigo central pasien kesimpulan
Disease Vestibuler
Pusing berputar + + + + + Pasien menderita
Mual/muntah + + + + + BPPV
Bangkitan Mendadak Mendadak Lebih lambat Lebih lambat

Beratnya vertigo berat berat Berat ringan Berat


Pengaruh + - - - -
posisi/ger.kepala
Gangguan THT (tinnius & - + - + -
penurunan pendengaran)

Durasi Cepat (< 5 lama Lama lama Lama


menit)
Etiologi Vertigo berat Usia lanjut Virus iskemia atau
infark batang otak
(penyebab
terbanyak), proses
demielinisasi
(misalnya, pada
sklerosis multipel,
demielinisasi
pascainfeksi),
tumor pada daerah
serebelopontin,
neuropati kranial,
tumor daerah
batang otak
Dimana Betahistin
merupakan obat golongan
antihistamin H3.
Berdasarkan teori bahwa
Pada pasien ini di pengobatan dari Vertigo Pada pasien ini
dapat menggunakan obat
berikan terapi berupa golongan Antihistamin, harusnya juga diberi
IVFD RL 20 tpm, Inj. Antagonis Kalsium edukasi tentang
Antrain 3x1(antinyeri), (Cinnarizine (Stugeron) latihan fisik agar
Inj. Ondansentron 3x4 dan Flunarizine mengurangi resiko
mg (antiemetic), Inj. (Sibelium), Obat kekambuhan pada
Ranitidin 2x1, dan Simpatomimetik (Efedrin), pasien berupa terapi
Obat Penenang Minor
peroral diberikan (Lorazepam. Dosis dapat terapi fisik brand-
betahistin 3x1. diberikan 0,5 mg – 1 mg, darrof
Diazepam. Dosis dapat
diberikan 2 mg – 5 mg),
Obat Anti Kholinergik
(Skopolamin).
KESIMPULAN
 Seorang pasien wanita berusia 46 tahun datang ke IGD RSUD Ratu Zalecha
Martapura diantar keluarga, pasien mengakui bahwa keluhan pusing
berputar mendadak dirasakan 1 hari sebelum MRS, pasien mengalami mual
dan muntah sebanyak kurang lebih 3 kali, isi makanan. Pasien juga mengakui
bahwa ia merasa silau dan bertambah pusing bila melihat cahaya atau pun
berbuka mata. Jika di paksa membuka mata pasien merasa seperti ingin
terjatuh. Pasien hanya bisa tiduran karena jika duduk atau bergerak pusing
berputar bertambah berat. Keluhan ini dirasakan terus menerus sejak 1 hari
SMRS. Keluhan lemah separu badan disangkal, telinga berdenging atau
penurunan pendengaran juga disangkal, penurunan kesadaran juga disangkal,
riwayat terjatuh atau kepala terbentur disangkal. Keluhan lain berupa demam
(-), batuk lama (-), pilek (-), Nyeri saat BAK (-), penurunan pembau (-),
peglihatan kabur (-), penglihatan double (-), wajah mencong mendadak (-),
bicara pelo (-), makan ata minum sering tersedak (-). Pasien sering mengalami
hal seperti ini tapi sembuh dengan minum obta, dan intensitasnta tidak
bertambah berat. Riwayat DM dan HT tidak diketahui.
 Dari hasil pemeriksaan fisik keadaan umum pasien sedang, dengan GCS 456,
meningeal sign (-), Nn. Cranialis dalam batas normal, Tes romberg tidak dapat
mempertahankan tubuh, Finger to finger (+), nose finger nose (+).
 Pasien didiagnosa dengan vertigo perifer dengan perawatan di RS selama 3
hari dan pengobatan saat pulang diberikan betahistin 3x1 dan ranitidine 2x1,
serta edukasi untuk mencegah kekambuhan.

Anda mungkin juga menyukai