Anda di halaman 1dari 32

Manfaat Program

BPJS KETENAGAKERJAAN

Dr. Maulana Anshari Siregar, MPh

Agustus 2014
Pekerja Indonesia akan Melalui
Seluruh Fase ini

Bagaimana kesiapan Pekerja Indonesia ?

Jembatan Menuju Kesejahteraan Pekerja Indonesia


Amanah
Undang Undang

Undang-Undang
+ 24/2011 tentang
Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial (BPJS)

Jembatan Menuju Kesejahteraan Pekerja Indonesia 3


Peranan
Jaminan Sosial

Menjamin kemandirian bila terjadi risiko sosial


dalam hal terjadinya
kehilangan atau berkurang-nya pendapatan.
Berupa uang (in-cash benefit) atau pelayanan (in-kind benefit)

Jembatan Menuju Kesejahteraan Pekerja Indonesia 4


Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
(Social Security Administrative Body)
UU BPJS No. 24 Tahun 2011
SJSN
Dead Benefit Old Age Benefit

2
Program (JKm) Program (JHT)

Health Benefit
Occupation
al Accident Pension
For all citizens in Indonesia
Benefit
Program
Benefit
Program
Badan
(JKK) (JP) Penyelenggara
Jaminan
Sosial
Social Security for all workers in
Indonesia Indonesia
(UU 24/2011)

Technical Ministry

Presented in 12th Indonesian Occupational Medicine Update 2018


Melia Purosani Hotel – Yogyakarta
5
Mengenal BPJS Ketenagakerjaan

BPJS Ketenagakerjaan
(Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
Ketenagakerjaan)
Dasar Hukum :  Undang-Undang SJSN No. 40/2004
 Undang-Undang BPJS No. 24/2011
 Peraturan Pemerintah No. 44 /2015
 Peraturan Pemerintah No. 45/2015
 Peraturan Pemerintah No. 46/2015
Status : Badan Hukum Publik
Jenis Organisasi : Institusi Jaminan Sosial
Sistem Koordinasi : Presiden Republik Indonesia
Pelaporan
Mandat : Memberikan perlindungan dasar
kepada seluruh pekerja :
 Jaminan Hari Tua (JHT)
 Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK)
 Jaminan Kematian (JKm)
 Jaminan Pensiun (JP)

Dipresentasikan pada Kegiatan Pertemuan Perdosri - Wilayah Jawa Tengah - DIY


6
Ungaran, 14 April 2018.
Program
BPJS Ketenagakerjaan

Jembatan Menuju Kesejahteraan Pekerja Indonesia 7


Program BPJS Ketenagakerjaan

Dipresentasikan pada Kegiatan Pertemuan Perdosri - Wilayah Jawa Tengah - DIY


8
Ungaran, 14 April 2018.
Paradigm Shifting in Occupational Accident
Benefit Program (JKK)

Indonesia’s The Social Security Administrative Body


(Law no. 24/2011)
Protection for all workers in Indonesia

Enhancement Benefit of Occupational Accident Benefit Program (JKK),


more comprehensive, applied since Government Regulation No.44 Year of 2015 at 1 July 2015

+ +
promotion

Rehabilitation Medical Treatment Rehabilitation Orthose and


Prothese
Cure, treatment and medical rehabilitation are given based on medical need until healed without any cost limitation in
Government Hospital (first class ward)
Scholarship is given to children of member who suffered total disability or dead due to occupational accident or
occupational diseases.
Presented in 12th Indonesian Occupational Medicine Update 2018
Melia Purosani Hotel – Yogyakarta 9
JAMINAN KECELAKAAN KERJA
Kecelakaan Kerja adalah kecelakaan yang terjadi dalam hubungan kerja, termasuk
kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan dari rumah menuju tempat kerja atau
sebaliknya dan penyakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja.

Di tempat kerja
Berangkat kerja
& pulang
(jalur yang
wajar dilalui)

Saat dinas

Termasuk penyakit akibat kerja.


Perpres Nomor 7 tahun 2019 Tentang Penyakit Akibat Kerja
10
6. Kadaluarsa Manfaat Kasus Penyakit Akibat
Kerja

Sumber :
Pasal 48 ayat 2 Peraturan Pemerintah Nomor 44 tahun 2015 tentang
Penyelenggaraan Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Program Jaminan
Kematian

11
HAL LAIN YANG DAPAT DIKATEGORIKAN
SEBAGAI KECELAKAAN KERJA

1
2
Di dalam waktu Di luar waktu/jam
kerja kerja
Contoh: 3
Contoh: saat
• kegiatan
perjalanan olahraga
dinas, kerja menghadapi 17
4
lembur, Agustus, darma
perkelahian wisata, Kecelakaan yang
yang terkait outbound, dll terjadi dalam
dengan dinas • mengikuti
perjalanan ke dan
pendidikan dari
perusahaan dari
• menjalankan cuti basecamp/anjungan Hilang atau
namun dipanggil yang berada di dianggap telah
untuk keperluan tempat kerja meninggal dunia
tugas dari
perusahaan
PERUBAHAN ATURAN / MANFAAT PROGRAM
PROGRAM JKK

PP No 14 Th 1993 PP No 44 Th 2015
dan turunannya

Pelayanan kesehatan di
Biaya obat dan perawatan
maksimal Rp. 20 juta
fasilitas kesehatan yang
ditunjuk sesuai dengan
kebutuhan medisnya.

Darat : Rp 750.000 Darat : Rp 1.000.000


Laut : Rp 1.000.000 Laut : Rp 1.500.000
Udara : Rp 2.000.000 Udara : Rp 2.500.000

Rp 3.000.000
Rp 2.000.000

PERUBAHAN
Grand DirectionATURAN / MANFAAT PROGRAM
– February 20 13
PERUBAHAN ATURAN / MANFAAT PROGRAM
PROGRAM JKK

PP No 14 Th 1993 PP No 44 Th 2015
dan turunannya
Kadaluarsa klaim 2 tahun
terhitung sejak tanggal kecelakaan
Tidak ada kadaluwarsa klaim (setelah 30 Juni 2015) dan
tanggal lapor JKK tahap I ke BPJS
TK

Ditanggung biaya pengobatan


dan perawatan pada Jasa Pelayanan dukun patah tulang
tabib/sinshe/tradisional, yang atau pengobatan alternatif tidak
telah mendapat izin resmi dari ditanggung
instansi yang berwenang.

Kasus JKK yang mengakibatkan


Tenaga kerja mengalami Cacat Total
Tidak ada manfaat Tetap atau Meninggal Dunia mendapat
beasiswa manfaat Beasiswa bagi 1 (satu) orang
anak TK sebesar Rp 12 juta

PERUBAHAN
Grand DirectionATURAN / MANFAAT PROGRAM
– February 20 14
PERUBAHAN ATURAN / MANFAAT PROGRAM
PROGRAM JKK

PP No 14 Th 1993 PP No 44 Th 2015
dan turunannya

Pelayanan
Tidak ada Pelayanan Return Return to work:
to work Pelatihan kembali kerja

Pelayanan
Tidak ada Promotif dan Preventif
Promotif dan
Preventif

PERUBAHAN
Grand DirectionATURAN / MANFAAT PROGRAM
– February 20 15
Pelayanan Khusus (Orthose, Prosthesis,
dan alat bantu kesehatan lainnya)

Penggantian biaya gigi tiruan terbuat dari bahan acrilyc maksimal Rp.
3.000.000,00.
Kacamata (lensa dan bingkai/rangka) maksimal Rp.1.000.000,00.

Mata palsu maksimal Rp. 1.000.000,00.

Alat bantu dengar (Hearing aids) kedua telinga maksimal Rp.5.000.000,00.

Kursi roda maksimal Rp.2.500.000,00.


Alat bantu kesehatan lainnya seperti korset, perban elastis dan implan seperti
pen, plate, screw sesuai standar dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

16
5. Persyaratan Dokumen Pengajuan
PENYAKIT AKIBAT KERJA
1. Data hasil
pemeriksaan
kesehatan awal 5. Data hasil pengujian lingkungan kerja oleh lembaga pengujian
(sebelum pekerjaan di lingkungan kerja baik milik pemerintah maupun swasta, atau
perusahaan/pemberi
kerja), atau 6. Riwayat pekerjaan pekerja, atau

2. Data hasil
pemeriksaan 7. Analisis hasil pemeriksaan lapangan oleh Pengawas
kesehatan berkala Ketenagakerjaan, atau
(pemeriksaan yang
dilakukan secara 8. Keterangan ahli dari dokter yang memiliki kompetensi dan sertifikasi
periodik selama terkait penyakit akibat kerja; dan/atau
pekerja bekerja di
perusahaan/pemberi 9. Pertimbangan medis dokter penasehat berdasarkan permintaan
kerja, atau pegawai pengawas ketenagakerjaan.

3. Riwayat kesehatan
pekerja (medical
record), atau Sejak tahun 2016:
4. Data hasil Minimal 1 (satu) dokumen dari setiap kategori kelompok ,
pemeriksaan khusus artinya minimal ada 3 (tiga) dokumen pendukung. Untuk
(pemeriksaan terakhir
yang dilakukan pada
mempermudah proses pengajuan kasus penyakit akibat
saat pekerja sakit) kerja

17
Manfaat
Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK)
Cacat Total Tetap

Pengangkutan
Kecelakaan
Cacat Total Sebagian

Cacat Fungsi

Peserta
BPJS Ketenagakerjaan Rumah Sakit

Meninggal Dunia Sembuh

Jembatan Menuju Kesejahteraan Pekerja Indonesia 18


Contoh Perhitungan JKK
Meninggal Karena Kecelakaan Kerja
• Upah dilapor = Rp. 3.000.000,-
• Iuran berdasarkan kelompok Jenis Usaha (ditanggung pengusaha):
– (kelompok I : 0,24%) = Rp 7.200
– (kelompok II : 0,54%) = Rp 16.200
– (kelompok III : 0,89%) = Rp 26.700
– (kelompok IV : 1,27%) = Rp 38.100
– (kelompok V : 1,74%) = Rp 52.200

• Besaran santunan:
60% x 80 bulan Upah
60% x 240.000.000,- = Rp. 144.000.000,-
Uang Kubur = Rp. 2.000.000,-
Santunan Berkala = Rp. 4.800.000,-
@ Rp.200.000 / bl selama 2 th
========================================= +
TOTAL : = Rp. 150.800.000,-
19
ILUSTRASI PERHITUNGAN MANFAAT
Jaminan Kecelakaan Kerja

Contoh :
Pak Ahmad Sani menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan tanggal 19
Maret 2014 dengan upah yang dilaporkan Rp. 2.000.000,- per-
bulannya. Mendapat resiko kecelakaan kerja tanggal 20 Maret 2014
pada saat menuju ke tempat kerja di senggol mobil dan mengalami
luka-luka dan dada terhempas ke jalan serta tidak sadarkan diri.
Pak Ahmad Sani di bawa ke rumah sakit mendapat pertolongan di UGD
dan di bawa ke ICU dan dua hari kemudian meninggal dunia.
Berapa besar santunan yang diperoleh ahli waris?.
Perhitungannya :
Ahli waris mendapat santunan sekaligus sebesar Rp.
102.800.000,-
Meninggal JKK : 60% x 80 bulan x 2.000.000,-
Santunan Berkala : 24 bulan x Rp. 2.000.000,-
Bantuan Uang Pemakaman : Rp. 2.000.000,-
Plus ahli waris memperoleh pengembalian JHT sebesar Rp.
114.000,-
Project Name - Topic – January 2014
Jaminan Hari Tua : 5,7 % x Rp. 2.000.000,-
7. Tata Laksana Kasus Dugaan PAK
Yang meragukan ....

Kasus Penyakit
Didiagnosa Sebagai
Penyakit Akibat Kerja

Pihak 2 x 24 jam hari kalender


(PP 44/2015)
Pelapor

3 Hari Kerja
1 Pegawai 3
Dokter
Pengawas
Penasehat
Provinsi 4
5 3 Hari Kerja
7 Hari Kerja
2
Dasar Hukum:
Kasus meragukan Permenaker Nomor 26 Tahun 2016 tentang Tata Cara Penyelenggaraan
Program Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian, dan Jminan Hari Tua
Bagi Peserta Penerima Upah.

Project Name - Topic – February 20 21


HAL-HAL YANG TIDAK DITANGGUNG
PROGRAM JKK
1. Penyakit yang tidak berhubungan dengan ruang lingkup kecelakaan kerja dan
akibat dari hubungan kerja
2. Penyakit akibat kecanduan alkohol/narkotik
3. Percobaan bunuh diri
4. Semua obat/vitamin yang tidak ada hubungannya dengan kasus kecelakaan kerja
atau penyakit akibat kerja
5. Semua obat kosmetik, obat gosok seperti minyak kayu putih dan sejenisnya
6. Operasi plastik dengan tujuan kosmetik
7. Kecelakaan yang terjadi pada waktu yang bersangkutan meninggalkan tempat kerja
untuk kepentingan pribadi
8. Kecelakaan yang terjadi diluar waktu kerja atau melakukan kegiatan yang bukan
berhubungan dengan kedinasan / untuk kepentingan pribadi / Cuti
9. Penyakit akibat hubungan kerja (work related disease) yang dicetuskan, diperberat
oleh pekerjaan seperti hernia yang ada faktor bawaan, asma yang diakibatkan
keturunan
10. Kasus meninggal mendadak yang terjadi tidak di lokasi tempat kerja, tidak
langsung dibawa ke fasilitas kesehatan
Return To Work

23
Return To Work

Rekomendasi
Dokter
Penasehat

24
Dasar Hukum
UU NO. 13 TAHUN 2003 TENTANG Setiap penyandang cacat berhak
memperoleh pekerjaan dan penghidupan
KETENAGAKERJAAN yang layak dan kesamaan kesempatan
mendapatkan pekerjaan.

Perusahaan swasta memberikan


Peraturan Pemerintah No. 44 Tahun kesempatan yang sama di
2015 Tentang JKK dan JKM Pasal 49 perusahaannya.

Pengusaha dilarang melakukan phk utk kasus pekerja/buruh


dalam keadaan cacat total tetap, sakit akibat kecelakaan
kerja, atau sakit karena hubungan kerja yang menurut surat
keterangan dokter yang jangka waktu penyembuhannya
belum dapat dipastikan.

Pengusaha yang mempekerjakan


penyandang cacat wajib memberikan
perlindungan sesuai dengan jenis dan
derajat kecacatannya

Setiap tenaga kerja mempunyai hak


dan kesempatan yang sama,
termasuk penyandang cacat.
Syarat
Kegiatan Preventif Promotif

Perusahaan sudah menjadi peserta minimal 3 (tiga) tahun

Upah yang dilaporkan adalah upah sebenarnya, minimal sesuai UMK


Kabupaten/Kota setempat

Tidak ada PDS TK (adanya data pendukung dari Dinas Ketenagakerjaan


setempat)

Tidak menunggak iuran/membayar iuran bulan berjalan

Mengikuti Program BPJS Ketenagakerjaan sesuai klasifikasi usaha

Dalam satu tahun kalender, perusahaan diberikan bantuan untuk salah satu
manfaat promotif atau preventif, dan tidak bisa mendapatkan kedua manfaat
promotif dan preventif dalam satu tahun kalender.
Jenis kegiatan Promotif
• Brosur KK-PAK
• Banner KK-PAK
• Kampanye Kesehatan
• Senam Jantung Sehat atau aerobik
• Pelatihan Managemen Stress dan Relaksasi
ditempat kerja
• Pemberian peralatan atau perlengkapan olahraga
Jenis kegiatan Preventif
• Seminar K3
• Pemberian Zat Besi Folat
• Safety Riding
• Paket APD
• Paket Kotak Obat atau P3K
• Pemberian APAR
• Pelatihan Ahli K3
MANFAAT PROGRAM
Jaminan Kematian

JAMINAN KEMATIAN

AHLI WARIS SANTUNAN JAMINAN KEMATIAN


(PP Nomor 53 Tahun 2012) (PP Nomor 53 Tahun 2012)
Janda atau Duda atau Anak tenaga Jaminan Kematian Rp. 21.000.000,-
kerja yang bersangkutan.  Santunan Kematian
Orang tua, cucu, kakek atau Rp. 14.200.000,-
nenek, saudara kandung, atau
mertua dari tenaga kerja yang  Biaya Pemakaman
bersangkutan secara berurutan. Rp. 2.000.000,-

Pihak yang ditunjuk oleh tenaga kerja  Santunan Berkala


dalam wasiatnya. Rp. 4.800.000,-
Badan Penyelenggara membayar
kepada Balai Harta Peninggalan
sesuai peraturan perundang-
undangan (tidak berwasiat).
Biaya pemakaman dibayarkan
kepada pengusaha atau pihak lain
guna pengurusan pemakaman
(tidak berwasiat).

Project Name - Topic – January 2014


MANFAAT PROGRAM
Jaminan Hari Tua (JHT)

Jaminan Hari Tua adalah jaminan yang memberikan kepastian


penerimaan penghasilan yang diberikan sekaligus pada saat tenaga
kerja mencapai hari tua atau memenuhi persyaratan tertentu.

Persyaratan Pengajuan Jaminan Hari Tua :


 Mencapai usia 55 Tahun dan telah berhenti bekerja.
 Meninggal dunia (baik dalam hubungan kerja atau sebaliknya).
 Cacat total tetap selama-lamanya.
 Meninggalkan Wilayah Republik Indonesia untuk selama-lamanya.
 Menjadi PNS/Anggota TNI/POLRI
 Pekerja berhenti bekerja yang telah memenuhi masa kepesertaan
5 Tahun dan masa tunggu 1 Bulan dan belum bekerja kembali.

Project Name - Topic – January 2014


BESARAN
Perhitungan Iuran

 Iuran Jaminan Kecelakaan Kerja sepenuhnya menjadi tanggung jawab


Pemberi Kerja dan di hitung berdasarkan Kelompok Jenis Usaha
(0,24% - 1,74%) dari upah sebulan (minimal Upah Minimum Kota).
Contoh : Upah Bu Lyana Jelita Rp. 2.000.000,-
(0,24% x Rp. 2.000.000,-)
Iuran JKK = Rp. 4.800,- / bulan

 Iuran Jaminan Kematian juga ditanggung sepenuhnya oleh Pemberi


Kerja sebesar 0,3% dari upah sebulan (minimal Upah Minimum Kota).
Contoh : Upah Bu Lyana Jelita Rp. 2.000.000,-
(0,3% x Rp. 2.000.000,-)
Iuran JK = Rp. 6.000,- / bulan

 Iuran Jaminan Hari Tua sebesar 5,7% dibayar bersama oleh Pemberi
Kerja sebesar 3,7% dan Pekerja 2% dari upah sebulan (min. Upah
Minimum Kota).
Contoh : Upah Bu Lyana Jelita Rp. 2.000.000,-
(3,7% x Rp. 2.000.000,-) + (2% x Rp. 2.000.000,-)
(PK = Rp. 74.000,-) + (P = Rp. 40.000,-)
Iuran JHT = Rp. 114.000,- / bulan
 Iuran Non PNS adalah JKK+JK+JHT = Rp. 124.800,- dibayar oleh Pemberi Kerja
dan pekerja ( Pemberi Kerja Rp. 84.800,- dan Pekerja Rp. 40.000,-).

Project Name - Topic – January 2014


Q&A

Terima Kasih

Kantor Cabang Tj. Morawa


Jl. Medan – Lubuk Pakam, Km. 14,5
Tj. Morawa – Deli Serdang
T (061) 7941709. CC : 021-500910
HELPLINE : 081363008200
F (061) 7941702
www.bpjsketenagakerjaan.go.id

Anda mungkin juga menyukai