Anda di halaman 1dari 11

BAYI

TABUNG

KELOMPOK 5
PENGERTIAN

– Bayi tabung adalah proses pembuahan sel telur dan sperma


diluar tubuh wanita. Sering disebut “in vitro fertilization”.
– In vitro berasal dari bahasa latin yangberarti gelas /tabung gelas,
dan fertilization berasal daribahasa inggris yang berarti
pembuahan.
– Bayi tabung adalah bayi hasil konsepsi (pertemuan seltelur dan
sperma) yang dilakukan dalam sebuah tabung yang sudah
dipersiapkan sedemikian rupa di laboratorium.
BAYI TABUNG PERTAMA DI
INDONESIA
– Di Indonesia bayi tabung pertama bernama Nugroho
Karyanto lahir pada tanggal 2 Mei 1988 di Rumah Sakit
Anak dan Bersalin Harapan Kita Jakarta oleh tim dokter
yang dipimpin oleh Prof Dr dr Sudraji Sumapraja SpOG
MENGAPA MENGGUNAKAN BAYI
TABUNG?

beberapa kondisi seperti di bawah ini yang kemungkinan menyebabkan sulit hamil dan disarankan menggunakan
prosedur bayi tabung.
– Kelainan genetik
– Kondisi kesehatan yang tengah menderita penyakit serius seperti kanker
– Gangguan pada tuba falopi atau rahim berupa kerusakan atau sumbatan jalur sel telur.
– Gangguan ovulasi yang membuat produksi sel telur minimal.
– Endometriosis.
– Produksi sperma dengan kuantitas yang rendah.
– Masalah sistem kekebalan tubuh yang mengganggu sel telur atau sperma.
– Sperma yang tidak mampu melewati cairan leher rahim.
– Alasan dari masalah ketidaksuburan yang tidak diketahui.
– Memiliki risiko penyakit keturunan.
PROSES BAYI TABUNG
1. STIMULASI OVARIUM
– Tujuan utama dari stimulasi ini adalah untuk meningkatkan jumlah
sel telur yang diproduksi oleh ovarium.
– Semakin banyaknya sel telur yang bisa diambil dan dibuahi selama
proses bayi tabung, maka semakin besar pula kesempatan
terjadinya kehamilan.
– Selama tahap stimulasi ovarium ini, Mama akan diberikan obat
kesuburan untuk meningkatkan produksi sel telur.
– Selain itu, dokter juga akan memantau pertumbuhan dan
perkembangan folikel dalam beberapa hari dengan melakukan
USG dan tes darah untuk memantau perkembangan telur dalam
ovarium dan mengetahui kadar hormon.
2. Pematangan oosit (sel telur dalam ovarium)
Sebelum sel telur diambil dan dipindahkan ke rahim Mama, telur
harus menyelesaikan pertumbuhan dan perkembangannya
terlebih dulu. Untuk memicu pematangan oosit tersebut, Mama
akan diberi suntikan human chorionic gonadotropin (hCG) guna
pematangan telurnya maksimal.
Suntikan hormon ini dilakukan sebanyak satu kali dan harus
dilakukan pada waktu yang tepat, Ma. Karena jika dilakukan
terlalu dini, telur bisa menjadi tidak cukup matang.
3. Pengambilan sel telur (ovum retrieval)
– Pengambilan telur baru bisa dilakukan sekitar 34-36 jam
setelah Mama menerima suntikan hCG. Agar tidak merasakan
sakit saat pengambilan telur, maka Mama akan dianestesi
terlebih dulu.
– Kemudian, USG transvaginal dilakukan untuk memandu dokter
dalam pengambilan telur Mama. Pengambilan telur dilakukan
menggunakan jarum yang akan menghisap folikel dalam
ovarium Mama.
– Nantinya, hanya akan ada satu oosit (telur) tiap satu folikel
yang diambil dari ovarium. Oosit ini kemudian akan dibawa ke
laboratorium embriologi untuk dilakukan pembuahan.
4. Pembuahan telur
– Jika sebelumnya telur atau folikel dipilih yang paling baik, makan selanjutnya
akan dilakukan pembuahan atau inseminasi.
– Inseminasi adalah saat dimana sperma diperkenalkan ke telur, kemudian
hasil gabungan keduanya dimasukkan ke dalam ruangan khusus.
– Biasanya dalam waktu 12-24 jam diharapkan sudah terjadi pembuahan
antara sperma dengan telur.
– Namun, jika suami yang mengalami masalah ketidaksuburan atau yang
mempunyai kualitas sperma rendah, sperma perlu disuntikkan langsung ke
masing-masing telur yang matang.
– Teknik ini disebut dengan intra-cytoplasmic sperm injection (ICSI).
5. Pemindahan telur yang sudah dibuahi
– Beberapa hari sebelum dilakukan pemindahan embrio, Mama akan
diberikan obat hormon progesteron untuk membantu mempersiapkan
dinding rahim Mama untuk menerima embrio.
– Setelah telur dibuahi, telur akan disimpan selama 3-5 hari di tempat
khusus sebelum dipindahkan ke rahim Mama.
– Pemindahan telur yang sudah dibuahi (embrio) biasanya dilakukan pada
hari kelima setelah pembuahan, dimana embrio sudah berada pada fase
blastosit.
– Embrio pada fase blastosit ini sudah mampu menempel dengan baik
pada rahim Mama.
FAKTOR KEBERHASILAN
– Ada beberapa faktor yang menentukan keberhasilan prosedur bayi tabung ini, Ma. Salah satu faktor
utama yang sangat berpengaruh adalah usia perempuan itu sendiri.
– Usia optimal dari perempuan yang biasanya menentukan keberhasilan proses bayi tabung yaitu
sekitar 23-39 tahun, dengan persentase tertinggi adalah di bawah usia 35 tahun.
– Namun, tingkat keberhasilan kehamilan bayi tabung tak hanya bergantung pada faktor usia,
melainkan juga sejumlah faktor termasuk sejarah reproduksi, penyebab infertilitas, dan faktor gaya
hidup.
– Untuk mengetahui hasilnya, sebaiknya setelah dilakukan pemindahan embrio ke rahim, Mama
harus menunggu waktu selama dua minggu untuk melihat apakah Mama berhasil hamil atau tidak.
– Selama waktu menunggu, sebaiknya Mama melakukan aktivitas sehari-harin seperti biasanya.
Jangan buat diri Mama stres dengan memikirkan kehamilan Mama ya. Karena kalau Mama setres
justru hal itu bisa menjadi faktor penghambat kehamilannya berhasil.
TERIMAKASIH
WASSALAMUALAIKUM
WR WB

DARI : KELOMPOK 5

Anda mungkin juga menyukai