Evaluasi Pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 37

EVALUASI PEMBELAJARAN

Dr. ANDI ULFA TENRI PADA, M. Pd


SUB MATERI :
• Pengembangan Instrumen Penilaian (Kognitif, Afektif, Psikomotorik).
• Pengembangan soal HOTS (High Order Thinking Skills)
• Penilaian Autentik
Pengembangan Instrumen Penilaian
(Kognitif, Afektif, Psikomotorik)
Pengukuran, Penilaian, & Evaluasi
• Pengukuran: penetapan angka bagi individu dengan cara sistematis
yang mencerminkan sifat (karakteristik) dari individu (Allen & Yen,
1979). Atau proses pemberian angka kepada suatu atribut atau
karakteristik tertentu yang dimiliki obyek tertentu.
• Penilaian : semua cara yang digunakan untuk mengumpulkan data
tentang individu atau kelompok (Djemari Mardapi, 2012).
• Evaluasi : Evaluasi adalah judgment terhadap nilai atau implikasi dari
hasil pengukuran (Griffin dan Nix, 2001). Proses pengumpulan
informasi untuk pencapaian belajar kelas atau kelompok (Djemari
Mardapi, 2012).
Tes Non-Tes
Secara umum instrumen penilaian dibedakan
menjadi dua jenis, yaitu:
a. Tes
Tes adalah suatu pengukuran yang berisi serangkaian pertanyaan,
dimana masing-masing pertanyaan memiliki jawaban yang benar
(Ebel & Eriesbie, 1986)
b. Non-tes adalah prosedur penilaian yang ditujukan untuk menilai
hasil belajar dari aspek tingkah laku seperti menilai aspek afektif
dan aspek keterampilan (psikomotorik).
Bentuk Tes :
• Tes Subjektif : bentuk tes yang terdiri dari satu atau beberapa pertanyaan
subjektif, yakni pertanyaan yang menuntut jawaban tertentu oleh siswa
secara individu berdasarkan pendapatnya sendiri (Hamalik, 2001). Pada
umunya berbentuk essay (uraian).

• Tes Objektif : tes yang dalam pemeriksaannya dapat dilakukan secara


objektif (Arikunto, 1995: 165). Karena sifatnya yang objektif maka
penskorannya dapat dilakukan dengan bantuan mesin. Soal ini tidak
memberi peluang untuk memberikan penilaian yang bergradasi karena dia
hanya mengenal benar dan salah. Apabila respons siswa sesuai dengan
jawaban yang dikehendaki maka respons tersebut benar dan biasa diberi
skor 1. Apabila kondisi yang terjadi sebaliknya, maka respons siswa salah
dan biasa diberi skor 0.
Jenis-jenis tes objektif:
• Tes Objektif bentuk pilihan ganda (Multiple choice Item Test).
Essay Test (Uraian)
Tes Objektif bentuk benar-salah ( True-False
test).
Tes Objektif bentuk melengkapi (Completion
Test).
Tes Objektif bentuk menjodohkan (Matching
Test).
Tes objektif bentuk isian (Fill in Test).

Hasil dari 16 x 120 : 15 = ...


Bentuk Non-Tes:
• Afektif :
a. Angket (Questionnaire) : Skala sikap (Attitude Scale/Skala Likert),
skala Guttman, dsb.
b. Lembar observasi : Rating scale
c. Panduan wawancara
d. Daftar cek (Check List)
• Psikomotorik :
a. Lembar observasi : Rating scale
b. Daftar cek (Check List)
Contoh Non-Tes:
• Questionnaire (Angket) :
Lembar observasi :
Daftar cek (Check List)
Panduan Wawancara
Pengembangan soal HOTS
(High Order Thinking Skills)
Bloom’s Taxonomy
HOTS vs LOTS
Revisi Bloom’s Taxonomy:
KATA KERJA OPERASIONAL :
Level kognitif? …..
Level kognitif? …..
MODEL 1: READING COMPREHENSION
Primary pulmonary hypertension (PPH) is a rare disease of unknown cause that results in the progressive narrowing
of the blood vessels of the lungs, causing high blood pressure in these blood vessels and eventually leading to heart failure. It
is more common in women between the ages of 21 and 40; however, it can affect anyone at any age.
Initial symptoms of PPH may be very minor, and diagnosis may be delayed for several years until symptoms worsen.
Typical symptoms may include shortness of breath following exertion, excessive fatigue, dizziness, fainting, weakness, ankle
swelling, bluish lips and skin, as well as chest pain. It is difficult to detect PPH in medical examination.
No one knows what causes PPH; however, research into the cause suggests a number of factors that may be
responsible for the disease. Possible causes include genetic or familial predisposition, immune system disease, or drugs or
other chemical exposures.
Primary pulmonary hypertension is treated with a number of drugs. None of the drugs that can cure or halt the
progression of this disease has been found yet, but they may relieve symptoms. Some patients take vasodilators, which help
to dilate the blood vessels in the lungs, reducing the blood pressure in them. In addition, anticoagulants may be used to
decrease the tendency of the blood to clot in the lungs. Doctors can choose from a variety of drugs that help lower blood
pressure in the lungs and improve heart performance in many patients and medication that may take a long period of time.
Patients with PPH respond differently to the different medications that relax blood vessels and that no one drug is
consistently effective in all patients.
Most doctors and patients agree that it is very important for both patients and families to be as informed as
possible. This lets everyone understand the illness and apply the information to what is happening. In addition to family and
close friends, support groups can help PPH patients and give some valuable experience sharing among sufferers.
Jawaban D
• Soal tipe sulit HOTS biasanya membuat siswa memahami secara
mendalam kalimat yang tersaji dalam pilihan jawaban karena ditulis
dalam bentuk restatement (kalimat yang ditulis dengan adanya
perubahan struktur, perubahan kosakata, peringkasan detil, namun
tidak meninggalkan informasi utama yang dinyatakan dalam wacana).
Terkadang pula, pilihan jawaban yang tersedia membutuhkan
pemikiran logis terhadap perbandingan kalimat yang dinyatakan
dalam wacana dan kalimat yang tersaji sebagai pilihan jawaban. Tak
jarang pula, pilihan jawabannya membutuhkan pemahaman atas
seluruh gagasan pokok yang telah dibahas.
Penilaian Autentik
Definisi
• Proses pengumpulan data dimana subjek belajar memahami dan menghasilkan
pengetahuan yang berarti atau yang bermakna (Newman dan Wehlage, 1993).
• Kegiatan authentic assessment (Marzano dkk, 1993):
a. Subjek belajar diberi kesempatan untuk mendemonstrasikan kebolehannya,
pemahamannya, keterampilannya secara kontekstual dan variatif.
b. Dilakukan secara kontinyu dan terstruktur menurut tujuan pembelajaran.
c. Menghasilkan karya nyata (tangible product) dan penampilan yang dapat
diamati (observable performance).
d. Memacu subjek belajar untuk melakukan penilaian diri (self-assessment),
menyadari kelebihan dan kelemahannya dan mampu mengembangkan
kelebihannya tersebut dan memperbaiki kelemahannya.
e. Mengungkap kemampuan subjek belajar berdasarkan kriteria yang telah
ditentukan.
Jenis Penilaian Autentik
• Penilaian proyek sebagai salah satu model penilaian autentik

• Proyek menurut Gronlund (1998) menjadi salah satu bentuk untuk


melakukan penilaian autentik. Melalui proyek akan dapat diungkap
seberapa jauh keseriusan/kesungguhan peserta didik untuk erancang,
melaksanakan, melaporkan secara tertulis, dan melaporkan secara
lisandari suatu pemecahan suatu masalah yang dihadapi.
Rubrik Penilaian Proyek Makalah:
Portofolio sebagai salah satu bentuk penilaian
autentik
Menurut Gronlund (1998) penilaian portofolio adalah penilaian yang
mengandalkan koleksi/kumpulan sampel hasil karya peserta didik.
Koleksi hasil karya tersebut adalah hasil karya terbaik, yang
mencerminkan hasil belajar mereka. Kadang portofolio dapat dibatasi
pada hal yang khusus seperti koleksi peserta didik tentang
keterampilan menulis untuk mengetahui kemajuan peserta didik
dalam hal keterampilannya menulis, misalnya keterampilan peserta
didik dalam menulis surat, mengarang, dan membuat puisi. Dapat pula
portofolio merupakan kumpulan peserta didik dalam berbagai hal.
• Menurut Puckett dan Black (1994) portofolio merupakan kumpulan
hasil karya peserta didik yang menyajikan kemajuan, pencapaian dan
prestasi masing-masing peserta didik. Kumpulan tersebut harus
mencakup:
a. partisipasi peserta didik didalam memilih muatan portofolio,
b. kriteria seleksi,
c. kriteria penilaian, dan
d. fakta-fakta yang menggambarkan diri para peserta didik.

Anda mungkin juga menyukai