Presentation1 1
Presentation1 1
“PERANCANGAN APLIKASI
SISTEM INFORMASI POINT OF
SALE (POS) PADA BUTIK
PERMATA MENGGUNAKAN METODE
WATERFALL”.
LATAR BELAKANG
Para pemilik usaha yang masih awam terhadap teknologi informasi yang mungkin
masih belum mengetahui bagaimana kegunaan teknologi informasi dalam bisnis
mereka. Point Of Sales atau disingkat POS dapat diterjemahkan bebas menjadi
sistem kasir, yaitu aktivitas yang ber-orientasi pada penjualan yang terjadi pada
bidang usaha retail. POS ini menjadi sangat penting karena POS ini merupakan
terminal tempat uang diterima dari pelanggan.. BUTIK INDAH merupakan salah
satu perusahaan yang bergerak dibidang perdagangan. Setiap harinya mencatat
transaksi penjualan maupun pembelian. Dari banyaknya transaksi tersebut belum
adanya yang dapat mengelola secara rinci yang membuat perusahaan tersebut
kesulitan dalam perekapan laporan transaksi sehingga sering terjadi kesalahan saat
melakukan pengolahan data. Agar mendapatkan hasil yang maksimal, maka
diperlukan alat bantu atau sarana yang memadai berupa alat pengolahan data berupa
komputer beserta perangkat pendukungnya. Dengan adanya permasalahan tersebut
maka terfikirlah untuk merancang dan membangun sebuah aplikasi pembelian dan
penjualan barang (Point of Sale) yang dapat membantu pencatatan transaksi pada
Butik Indah agar menjadi lebih mudah.
RUMUSAN MASALAH
•.Tidak terdapat penyimpanan data berbasis database, sehingga proses
pengolahan dan pencarian data barang menjadi lama.
•Lambatnya proses pengolahan, sehingga data dan informasi yang
dihasilkan kurang akurat dan aktual.
•Bagaimana membuat aplikasi perancangan aplikasi system informasi
point of sale pada butik permata agar dapat mengolah data pembelian
dan penjualan barang dengan baik, dengan menggunakan DELPHI
sehingga dapat mempercepat serta mengefisiensikan pekerjaan
pengolahan data barang tersebut.
LANDASAN TEORI
1.Pengertian Perancangan
Pengertian perancangan menurut bin Ladjamudin (2005:39)
“Perancangan adalah tahapan perancangan (design) memiliki tujuan
untuk mendesain sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-
masalah yang dihadapi perusahaan yang diperoleh dari pemilihan
alternative sistem yang terbaik”. Perancangan menurut Kusrini
dkk (2007:79) “perancangan adalah proses pengembangan spesifikasi
sistem baru berdasarkan hasil rekomendasi analisis sistem”.
Berdasarkan pengertian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa
perancangan adalah suatu proses untuk membuat dan mendesain sistem
yang baru.
Pengertian Aplikasi
Menurut Jogiyanto (1999:12) aplikasi adalah penggunaan dalam suatu
komputer, instruksi (instruction) atau pernyataan (statement) yang
disusun sedemikian rupa sehingga komputer dapat memproses input
menjadi output
Pengertian Sistem
KEKURANGAN DELPHI
•Kompatibilitas bahasa yang kurang baik
•Tidak dapat berjalan di sistem operasi yang tidak didukung
•Setiap komponen yang dimasukkan dalam form tampilan, akan diikutsertakan kode
deklarasi dan inisialisasinya dalam list code. Sehingga apabila terjadi perubahan
komponen, penamaan maupun kesalahan penulisan kode, program tidak mau
membetulkan otomatis.
•Apabila terdapat form/list code lain yang di-include-kan, harus dituliskan code/nama dari
form/lost code di bagian “uses” dan juga inisialisasi variablenya..
METODOLOGI PENELITIAN
WaktuPenelitian
Waktu penelitian dimulai saat dilaksanakan nya Praktek Kerja Lapangan (PKL)
yang dilaksanakan pada tangga 13 januari 2018 sampai dengan tanggal 29 januari
2018.
TempatPenelitian
Adapun tempat penelitianiniberlokasi di butik permata bukit kemuning yang
beralamat di jalan lintas Sumatra Bukit Kemuning Lampung Utara.
1. Analisa Kebutuhan
Langkah ini merupakan analisa terhadap kebutuhan sistem. Pengumpulan data
dalam tahap ini bisa melakukan sebuah penelitian, wawancara atau studi literatur.
Sistem analis akan menggali informasi sebanyak-banyaknya dari user sehingga
akan tercipta sebuah sistem komputer yang bisa melakukan tugas-tugas yang
diinginkan oleh user tersebut. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen user
requirment atau bisa dikatakan sebagai data yang berhubungan dengan
keinginan user dalam pembuatan sistem. Dokumen ini lah yang akan menjadi
acuan sistem analis untuk menerjemahkan ke dalam bahasa pemrogram.
2. Desain Sistem
Tahapan dimana dilakukan penuangan pikiran dan perancangan sistem terhadap
solusi dari permasalahan yang ada dengan menggunakan perangkat pemodelan
sistem seperti diagram alir data (data flow diagram), diagram hubungan entitas
(entity relationship diagram) serta struktur dan bahasan data.
3. Penulisan Kode Program
Penulisan kode program atau coding merupakan penerjemahan design dalam bahasa yang
bisa dikenali oleh komputer. Dilakukan oleh programmer yang akan meterjemahkan
transaksi yang diminta oleh user. Tahapan ini lah yang merupakan tahapan secara nyata
dalam mengerjakan suatu sistem. Dalam artian penggunaan komputer akan
dimaksimalkan dalam tahapan ini. Setelah pengkodean selesai maka akan
dilakukan testing terhadap sistem yang telah dibuat tadi. Tujuan testing adalah
menemukan kesalahan-kesalahan terhadap sistem tersebut dan kemudian bisa diperbaiki.
4. Pengujian Program
Tahapan akhir dimana sistem yang baru diuji kemampuan dan keefektifannya sehingga
didapatkan kekurangan dan kelemahan sistem yang kemudian dilakukan pengkajian ulang
dan perbaikan terhadap aplikasi menjadi lebih baik dan sempurna.
5. Penerapan Program dan Pemeliharaan
Perangkat lunak yang sudah disampaikan kepada pelanggan pasti akan mengalami
perubahan. Perubahan tersebut bisa karena mengalami kesalahan karena perangkat lunak
harus menyesuaikan dengan lingkungan (periperal atau sistem operasi baru) baru, atau
karena pelanggan membutuhkan perkembangan fungsional.
KE
KELEBIHAN METODE WATERFALL
KELEBIHAN METODE WATERFALL
Kualitas dari sistem yang dihasilkan akan baik. Ini dikarenakan oleh
pelaksanaannya secara bertahap. Sehingga tidak terfokus pada
tahapan tertentu.
Dokumen pengembangan sistem sangat terorganisir, karena setiap
fase harus terselesaikan dengan lengkap sebelum melangkah ke fase
berikutnya. Jadi setiap fase atau tahapan akan mempunyai dokumen
tertentu.