NYERI / analgetik
DEMAM / antipiretik
Sesungguhnya nyeri adalah anugerah yg
besar dari maha pencipta (Allah SWT)
“Pain is alarm protection tell us that
something wrong in our body”.
Sulit dibayangkan seandainya tubuh kita
tidak dilengkapi dengan “reseptor
nyeri”(nociceptor), sehingga kita tidak
pernah menyadari kalau tubuh kita telah
terancam kerusakan
• NYERI adalah gejala penyakit atau isyarat
bahaya tentang terjadinya gangguan di
jaringan seperti radang, infeksi atau
kejang otot .
• Pada keadaan sakit, tubuh merasakan nyeri.
Nyeri merupakan mekanisme pertahanan
tubuh sehingga individu memindahkan
stimulus nyeri
MEKANIK
SUHU
KIMIWI
SEROTONIN
KERUSAKAN
JARINGAN
1. LEOKOTRIEN
PEMBENTUKAN 2. BRADIKININ
3. PROSTAGLANDIN
PROSES TERJADINYA
1.PELEPASAN NYERI
SEL RUSAK
HISTAMIN SEROTONIN
MEDIATOR NYERI
2.PEMBENTUKAN
PROSTAGLANDIN
NYERI LAMA
Meningkatkan sensifitas
reseptor nyeri
Fospolipid
(Membran sel)
Fospolipase
Asam arakhidonat
Siklooksigenase (cox)
Enderoperoksida
COX-1 COX-2
Tromboxan Prostasiklin
Prostaglandin
Menghambat sintesis prostaglandin
dengan analgetik non narkotik
BAKTERI / VIRUS
PIROGEN
TUBUH
PROSTAGLANDIN
37oC
THERMOREGULATOR
Pada penurunan demam (kembali ke nilai normal) suhu pusat dirasakan terlalu tinggi
sehingga terjadi pengeluaran keringat dan VASODILATASI perifer serta rasa panas.
Kondisi ini menandai penurunan demam.
ANALGETIKA
ANALGETIK NON
NARKOTIK
(PERIFER)
ANALGETIK
NARKOTIK
ANALGETIKA adalah senyawa yang dalam dosis terapeutiknya meringankan
atau menekan rasa nyeri . Berdasarkan potensi kerja, mekanisme kerja dan
efek samping analgetika dibedakan dalam dua kelompok.
Farmakokinetik
Cepat diabsorbsi di saluran cerna
Kadar puncak plasma dicapai dalam waktu ½ jam
Mengalami metabolisme di hati
Ekskresi melalui ginjal
I. Efek samping
I. Pada penggunaan 3-4 gram sehari
dapat terjadi kerusakan hati
II. Interaksi obat
I. Dapat meningkatkan efek anti
koagulansia pada dosis tinggi
III.Sediaan & Dosis :
I. Tablet 500 mg dan 650 mg
II. Drops 80 mg/ml ; Syrup 120 mg/
5 ml, Syrup 250 mg / 5 ml, Supp
80mg. 160mg, 240mg
•Dosis :
• Dewasa : 2-3 kali 500mg-1 gr sehari,
•Anak-anak : 4 – 6 kali 10 mg / KgBB
sehari
•Contoh :
BODREX®, PANADOL®,TEMPRA®,PROPY
RETIC®
Dipiron larut baik dalam air dan dapat diberikan
dalam bentuk injeksi.
Obat golongan ini digunakan sebagai analgetik dan
antipyretic sedangkan anti inflamasinya lemah.
Efek samping: Dapat menyebakan kelainan sel
darah.
Sediaan dan dosis : Tablet 500 mg dan injeksi 500
mg/ml
Dosis 300 – 1000 mg perhari diberikan 3 kali
sehari
Contoh : DOLO
NEUROBION®, NOVALGIN®,ANALSIK®, DANALGI
N®
•Farmakodinamik
•Obat ini lebih ditujukan sebagai
analgetik, karena efek anti inflamasinya
tidak sebaik aspirin.
•Farmakokinetik
•Terikat sangat kuat pada protein plasma
sehingga dapat menggeser ikatan protein
plasma obat lainnya seperti anti koagulan.
Efek samping
Iritasi mukosa lambung
Sediaan dan Dosis : Tablet 250
mg dan 500 mg, dosis 2-3 kali 250-
500 mg sehari
Contoh : PONSTAN®, MEFINAL®
PARACETAMOL ASETOSAL
ASAM
METAMPIRON
MEFENAMAT
ANALGETIK
NON NARKOTIK
PENGERTIAN
Analgetik
Narkotik adalah
obat yang bekerja
terhadap
reseptor opioid di
SSP, sehingga
respon nyeri
berkurang.
Diindikasikan pada kondisi nyeri
INDIKASI yang sangat kuat seperti nyeri
akibat kecelakaan, nyeri setelah
operasi dan nyeri tumor
Obat golongan ini bekerja pada
reseptor – reseptor nyeri di SSP. Reseptor
ini biasanya diduduki oleh senyawa
endorphin.
Apabila obat ini digunakan secara terus
menerus maka akan menstimulasi
pembentukan reseptor-reseptor baru dan
produksi endorphin dirintangi, akibatnya
terjadilah kebiasaan dan ketagihan
•menurunkan rasa nyeri
•sedasi
•meniadakan rasa takut dan rasa
bermasalah ( efek transkuilaizer )
•menghambat pusat pernapasan
dan batuk (antitusiv)
•anti emetik (anti mual)
•ketergantungan
memperlambat pengosongan
lambung
mengurangi motilitas saluran
cerna
meningkatkan tonus/ketegangan
otot saluran kemih
menekan pernapasan
hipotensi
obstipasi
berlimpahnya kandungan urine
karena tidak dirasakan akibat
kerja analgetik
ketergantungan
•bagi pasien yang sesak napas
•dapat melintasi plasenta, dan
disarankan tidak digunakan dalam
waktu lama karena dapat menekan
pernapasan janin serta memperlama
waktu persalinan
•hanya sedikit terdapat pada
ASI, sehingga boleh digunakan ibu
menyusui.
Fentanil
Morfin
Pethidine
Tramadol
Kodein