PERALATAN
- Larutan Peringasi yg diresepkan
(volume tingkat tujuan → 200- 500ml
pd 370C) --- Gliserin, minyak mineral,
hydrogen peroksida,
- peroksida dlm gliserin/depros,
Cerumennex.
- Basin steril u/ larutan
Spoit
Nierbekken
Handuk & perlak
Aplikator berujung kapas’
Termometer mandi
Bola kapas
PROSEDUR
Cuci tangan
Jelaskan prosedur pd klien &
ingatkan klien ttg sensasi yg
mungkin di alami klien
Bantu klien u/ miring, /duduk dgn
kepala miring ke arah telinga yg
sakit ( klien dpt membantu
memegang basin )
Letakkan handuk dibahu klien, tepat di
bawah telinga & basin.
Inspeksi kanalis auditorius terhdp
akumulasi serumen / debris.
Angkat dgn aplikator kapas & larutan.
Periksa suhu larutan irigasi. Isi spuit
dgn cairan irigasi secukupnya.
Luruskan kanalis auditori u/
memasukkan larutan.
Dgn ujung spuit tepat diatas
kanalis, irigasi sec.perlahan dgn
aliran yg tetap pd atap kanalis.
Lanjutkan mengirigasikan sampai
semua debrin telah terangkat /
larutan telah habis
Keringkan aurikula & pasang bola
kapas pd meatus auditorus
Posisikan klien miring ke arah telinga
yg sakit sekitar 10’
Singkirkan peralatan & cuci tangan
Kembali pd klien u/ mengkaji karakter
& jumlah drainase & menentukan
tingkat kenyamanan klien.
Catat respon klien terhdp irigasi,
tipe, suhu, volume irigasi serta
karakter drainase
Lepaskan bola kapas setelah 10’
kaji ulang drainase
Klien dpt melakukan aktifitas
normal.
Kewaspadaan perawat
Meskipun kanalis auditorius tdk steril.
Anda hrs menggunakn tetesan &
larutan steril u/ berjaga2 bila
membrane timpani rupture. Masukkn
larutan tdk steril pd telinga dpt
mengakibatkan infeksi.
Aliran yg kuat akan merusak
membrane timpani
Penyuluhan Klien
Anggota keluarga klien harus
diajarkan u/ TDK mendorong
paksa obat ke dlm kanalis auditoris
yg tersumbat.
Pengaliran larutan / obat dpt
mencederai gendang telinga
Pertimbangan Pediatri