Anda di halaman 1dari 20

Infeksi saluran kemih ( ISK )

dr. Bagus Sp.U


DEFINISI
Infeksi terjadi oleh bakteri yang mengenai saluran kemih meliputi
di parenkim ginjal sampai kandung kemih

UNCOMPLICATED : ISK yang terjadi


tanpa disertai kelainan anatomi dan struktur
saluran kemih

COMPLICATED : ISK yang terjadi


Infeksi saluran pada penderita kelainan anatomi,
kemih struktur saluran kemih, penyakit
sistemik

FIRST INFECTION : ISK pertama


kalinya didapat setelah sekurang-
kurangnya 6 bulan bebas dari ISK
ANATOMI SALURAN KEMIH
 GINJAL
Organ saluran kemih yang
terlektak di rongga
retroperitoneal.Yang
berfungsi menyaring sisa
hasil metabolisme dan
toksin dari darah serta
mempertahankan
homeostatis cairan dan
elektrolit tubuh kemudian
dibuang melalui urine.
ANATOMIS SALURAN KEMIH
URETER
 Panjangnya 25 – 30 cm
 Diameter 3-4 mm
 Dinding tdd : mukosa dilapisi sel transisional. Otot polos
sirkuler, oto polos longitudinal.
ANATOMI SALURAN KEMIH

Vesika urinaria

 Permukaan tdd : rongga peritoneum,


inferolateral, posterior.
 Organ berongga tdd 3 lapis otot
detrusor : otot longitudinal, sirkuler,
longitudinal
 Mukosa tdd : sel transisional
 Kapasitas menampung urin :
Dewasa 300 – 450 ml
Anak-anak menggunakan formula
koff
ANATOMI SALURAN KEMIH
URETHRA
 Sfingter urethra interna tdd : otot
polos di persarafi oleh simpatetik.
 Sfingter eksterna tdd : otot
bergaris, dipersarafu somatik.
Aktivitas sfingter dipengaruhi
sesuai keinginan berkemih, terbuka
saat ingin berkemih dan tertutup
pada saat menah berkemih.
ANATOMI SALURAN KEMIH
Urethra pria Urethra wanita
 Panjang 23 -25 cm  Panjang 3- 5 cm
 Urethra posterior tdd atas :  Diameter 8 mm
urethra pars prostatika dan pars  Berada dibawah simpisis pubis
membranasea
 Bermuara sebelah anterior vagina
 Urethra anterior tdd :
 Tonus otot sfingter uretra
 Pars bulbosa, pars pendularis, fossa eksterna (otot bergaris ) dan
navikularis, muara uretra ekstra tonus levator berfungsi
memperahankan buli-buli pada saat
ingin berkemih
Proses pembentukan kemih
1. Proses Filtrasi

Terjadi penyerapan darah kecuali protein, cairan yang tersaring ditampung di kapsul
bowman yang terdiri dari glukosa, air, sodium, klorida, sulfat, bikarbonat lalu diterusakan
ke tubulus ginjal

2. Proses Reabsorbsi

Pada proses ini terjadi penyerapan kembali glukosa, sodium, fosfat secara aktif
(obligator reabsorpsi) di tubulus proximal. Sedangkan di tubulus distal terjadi
penyerpan pada sodium dan bikarbonat secara pasif (reabsorpsi fakultatif).

3. Proses sekresi

Mengalami sekresi di tubulus ginjal. Kemudian menghasilkan urine yang akan disalurkan
melalui duktus kolegents.
Miktursi
Proses pengosongan kandung kemih.
Dikendalikan oleh :
 sistem saraf simpatis : impulsnya menghambat vesika
urinaria dan gerak spincter interna, dan otot detrusor
relaks sehingga spincter interna kontriksi.
 Sistem saraf parasimpatis : impulsnya menyebabkan
otor detrusor berkontriksi, sehingga spincter ani
relaksasi terjadi miksturi
Urin

Komposisi Urin normal


 Air kemih tdd 95 % air.  Jumlah eksresi sehari
 Zat sisa nitrogen dari hasil kurang lebih 1500 cc
metbolisme protein, asam
urea amoniak dan kreatinin tergantung intake.
 Elektrolit, natrium, kalsium,  Warna bening
NH3, bikarbonat, fosfat,
sulfat  Bau amoniak
 Pagmen (bilirubin,  BJ 1,015 – 1,020
urobilinogen )
 Toksin
 hormon
INFEKSI SALURAN KEMIH

Insidens Etiologi

 Segala usia  Eschericha coli 50 – 90 %


 Wanita > laki-laki  Klebsiella 10 -40 %
 Proteus moganella 5 –10 %
 Pseudomonas aeruginosa 2-
10%
 Staphylococcus aureus 1-2 %
Faktor predisposisi

Faktor presipitasi

1. Bendungan aliran urin 1. Uretra pendek


2. Refluks vesikoureter 2. Trauma uretra selama
3. Urin sisa dari buli –buli partus dan senggama
4. Gangguan metabolik 3. Kontaminasi transperineal
dari rektum
5. Instrumentasi
6. kehamilan Faktor lokal
4. Intake <
Patogenesis
Infeksi saluran kemih terjadi pada saat mikroorganisme
masuk ke dalam saluran kemih dan berkembang biak dalam
urine.
Mikroorganisme masuk ke dalam saluran kemih dgn cara :
 Ascending
 Hematogen pada M.tuberculosis dan S.aureus
 Limfogen
 Langsung melalui organ yang sudah infeksi
KLASIFIKASI
1. ISK bagian Atas :
 pielonefritis akut
 pielonefritis kronis
 pielitis

Berdasarkan letak
2. ISK bagian bawah Anatomis

 Sistitis
 Uretritis
 Prostatitis
 epididimitis
Manifestasi Klinis
Pielonefritis akut Sistitis Akut Uretritis Prostatitis Epididimitis &
orkhitis
Demam tinggi Nyeri Nyeri hampir Nyeri Nyeri di
+ mengigil suprapubic sama dengan mendadak di daerah scrotum
sistitis akut daerah prostat,
Mual, muntah Eritema atau di Scrotum
mukosa buli- Pyuria skrotum, membesar
Nyeri perut + buli kandung kemih, (unilateral)
nyeri pinggang Disuria akut penis
Disuria Disuria
Disuria Nyeri saat frekuensi dan
frekuensi, Hematuria BAK urgensi
nokturia, disuri
Pemeriksaan Penunjang
LAB  Foto polos abdomen
 Darah ( leukosit, LED,  Voiding sistouretrografi
SADT )  Ultrasonografi
 Urin ( warna, PH, kultur,  CT Scan
mikrosopik)
 Pungsi suprapubic
 Urin porsi setengah
 Pemeriksaan dipstick
Penatalaksaan

Pielonefritis akut Sistitis akut

 Antibiotik yang sifatnya  Antimikroba yang sensitif


bakterisidal dan spektrum terhadap e.coli
luas ( ampisilin + nitrofuration, ampisilin,
as.klavulanat )
Penatalaksaan

Uretritis e.c N.gonorheae Uretritis ( klamidia)

 Cefixime 400 mg oral  Doxycycline 100 mg oral


 Ceftriaxone 250 mg IM 2 kali sehari selama 7 hari
 Ciprofloxacine 500 mg
oral
Infeksi saluran kemih pada pasien resiko
tinggi

Pada kehamilan Pada usia lanjut


Terjadi karena perubahan Terjadi karena signifikan
anatomi dan fisiologi pada manula
disebabkan :
 Bakteriuria meningkat 5 –
 peningkatan kadar
10 %
progesteron
 obstruksi pembesaran
uterus
 Peristaltik ureter menurun

dilatasi ureter
THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai