Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
2/13/2020 2
EPIDEMIOLOGI
Penderita rawat inap 36-102 anak per 100.000
populasi anak/tahun
Angka mortalitas antara 3,5-14%
Frekuensi meningkat pada anak yang mendapat
terapi aspirin dan anak yang dirawat di pediatric
intensive care unit
Risiko kematian dipengaruhi oleh usia, ada/tidaknya
syok, komorbid dan diagnosis yang mendasari
2/13/2020 3
FAKTOR RISIKO
Faktor risiko perdarahan saluran cerna pada anak
:
1. Infeksi Helicobacter pylori
2. Penyakit berat atau kritis
3. Penggunaan obat non steroidal anti inflammatory drugs
(NSAID)
4. Penyakit hati kronik
5. Malformasi pembuluh darah
6. Tumor saluran cerna
2/13/2020 4
PATOGENESIS
Infeksi H.pylori, NSAID, alkohol, stress emosional
↓ proteksi mukosa
Ulkus mukosa
perdarahan
2/13/2020 5
PENILAIAN AWAL
2/13/2020 6
ALUR PENILAIAN PERDARAHAN SALURAN CERNA
Pmrx penunjang
Kondisi membaik
(monitoring klinis)
2/13/2020 8
Tabel 2. Penyebab perdarahan saluran cerna berdasarkan usia
2/13/2020 9
Tabel 2B. Penyebab perdarahan saluran cerna berdasarkan usia
2/13/2020 10
Tabel 3. Kondisi yang sering disalah artikan sebagai perdarahan saluran cerna
Hematemesis Menelan darah ibu
Perdarahan dari hidung
Pewarna makanan
Melena Preparat besi
Perdarahan dari hidung, faring
Licorice, blueberries, bayam, beet
Hematochezia Menstruasi
hematuria
2/13/2020 11
ANAMNESIS
Usia anak
Riwayat konsumsi makanan atau obat (NSAID)
Durasi perdarahan akut atau kronis
Jenis perdarahan hematemesis, melena atau
hematochezia
Gejala gastrointestinal lainnya
Muntah berulang
Riwayat perdarahan sebelumnya
Riwayat trauma abdomen
2/13/2020 12
Tabel 4. Pemeriksaan fisik pada perdarahan saluran cerna
2/13/2020 13
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Uji Guaiac mengetahui adanya perdarahan
tersembunyi
Kadar hemoglobin atau hematokrit
Jumlah dan fungsi trombosit
Studi koagulasi
Golongan darah keperluan transfusi
Uji fungsi hati
Ureum dan kreatinin
Uji Apt-Downey darah ibu tertelan bayi
2/13/2020 14
Tabel 5. Interpretasi hasil pemeriksaan studi koagulasi
2/13/2020 15
PEMERIKSAAN RADIOLOGIS
Foto polos abdomen
menunjukkan tanda-tanda NEC (dilatasi usus,
penebalan dinding usus, pneumatosis intestinalis)
Barium enema
menunjukkan adanya polip, malrotasi, intususepsi
Foto kontras saluran cerna atas
pasien yang disertai dengan odinofagia, disfagia
atau drooling
2/13/2020 16
Pneumatosis
intestinalis
Dilatasi usus
2/13/2020 17
PEMERIKSAAN RADIOLOGIS
USG abdomen
mengetahui hipertensi portal dan penyakit hati
kronis
CT Scan dan MRI
menunjukkan vaskularisasi abdomen
Angiografi
alat diagnostik dan terapi pada perdarahan aktif
dan kronik
2/13/2020 18
PEMERIKSAAN ENDOSKOPI
Indikasi endoskopi
1. Hematemesis, melena, hematochezia
esofagogastroduodenoskopi
2. Hematochezia sigmoidoskopi fleksibel
3. Hematochezia kolonoskopi
4. Perdarahan GI yang tidak jelas
enteroskopi dan video capsule endoscopy
2/13/2020 19
TEMUAN ENDOSKOPI
Klasifikasi Forress
1. I – perdarahan aktif (Ia = merah segar, Ib = lambat)
2. II – perdarahan baru (IIa = tanpa perdarahan aktif,
IIb = jendalan darah, IIc = bercak berwarna)
3. III – tidak ada bukti perdarahan
2/13/2020 20
DIAGNOSIS BANDING
2/13/2020 21
DIAGNOSIS BANDING
PERDARAHAN SALURAN CERNA ATAS
3. Lambung
◦ Gastritis : trauma, syok, sepsis
◦ Ulkus : infeksi H.pylori
◦ Malformasi vaskuler
4. Duodenum
◦ Ulkus : manifestasi mirip dengan ulkus gaster
◦ Varises
◦ Duplikasi
2/13/2020 22
DIAGNOSIS BANDING
PERDARAHAN SALURAN CERNA BAWAH
1. Usus halus
◦ NEC : terutama pada bayi prematur, asfiksia
◦ Malrotasi dengan volvulus
◦ Akibat radiasi dan kemoterapi
Pemberian methotrexate, doxorubicine akan
merusak mukosa usus
◦ Intususepsi
◦ Polip
2/13/2020 23
DIAGNOSIS BANDING
2. Kolon
◦ Kolitis : infeksi, hemolytic uremic syndrome
◦ Hirschsprung disease
◦ Polip : biasa terdeteksi pada pemeriksaan colok
dubur
◦ Kolitis akibat susu sapi
2/13/2020 24
DIAGNOSIS BANDING
2/13/2020 25
PENGELOLAAN
Perdarahan saluran cerna berat
1. Stabilisasi jalan nafas, oksigenasi dan sirkulasi
2. Pemantauan hematokrit
3. Pasang NGT
4. Koreksi gangguan trombosit, koagulasi dan
elektrolit
5. Pemberian laktulosa, dekontaminasi usus dan
farmakoterapi mengontrol perdarahan
6. Supresi asam lambung dan antibiotika
7. Pemeriksaan endoskopi lokasi perdarahan
2/13/2020 26
PENGELOLAAN
Perdarahan saluran cerna tidak berat
1. Pasang NGT
2. Pengawasan tanda utama
3. Koreksi gangguan koagulasi dan elektrolit
4. Mencari etiologi
2/13/2020 27
PENGELOLAAN
Tabel 6. Terapi farmakologis perdarahan saluran
cerna
Indikasi Obat Dosis
PERDARAHAN
AKTIF
• inhibisi sekresi asam
lambung IV Antagonis H-2 Infus kontinyu 1 mg/kgBB
• Ranitidin Bolus 3-5 mg/kgBB/hari
PPI 1 mg/kgBB/hari
• Omeprazole
• agen vasoaktif IV
• octreotide Analog Bolus 1 mcg/kgBB dilanjutkan
somatostatin 1 mcg/kgBB/jam dapat
ditingkatkan sampai 4
mcg/kgBB/jam
2/13/2020 29
ALUR TERAPI PERDARAHAN SALURAN CERNA
30
ALUR TERAPI PERDARAHAN SALURAN CERNA
pasang NGT
Farmakologi
• vasopresin
• octreotide
•somatostatin
Endoskopi
• skleroterapi
• endoscopic variceal ligation
31