Anda di halaman 1dari 30

INVENTORY MANAGEMENT

(MANAJEMEN PERSEDIAAN)
PERANAN PERSEDIAAN

 Menghilangkan resiko keterlambatan datangnya


barang atau bahan baku
 Menghilangkan resiko dari materi yang dipesan
berkualitas tidak sesuai, sehingga harus
dikembalikan.
 Menghilangkan pengaruh ketidakpastian (musiman)
 Memberi waktu luang untuk pengelolaan produksi
dan pembelian
 Untuk mengantisipasi perubahan pada permintaan
dan penawaran.
Faktor yang mempengaruhi besarnya
Inventory

 lead time
 frekuensi

 jumlah dana yang tersedia

 daya tahan material


Biaya-biaya dalam Persediaan
 Biaya penyimpanan
(holding cost/carrying costs)
 Biaya pemesanan

(order costs)
 Biaya persiapan

(setup costs)
 Biaya kehabisan/kekurangan bahan

(shortage costs)
Biaya Penyimpanan
(holding cost/carrying costs)
 Biaya fasilitas-fasilitas penyimpanan, mis:
penerangan, pemanas, pendingin, dll)
 Biaya modal (opportunity cost of capital)
 Biaya keusangan
 Biaya penghitungan fisik dan konsiliasi laporan
 Biaya asuransi
 Biaya pajak persediaan
 Biaya pencurian, pengrusakan, atau perampokan
 dll
Biaya Pemesanan
(order costs)

 Pemrosesan pesanan dan biaya ekspedisi


 Biaya telpon
 Pengeluaran surat menyurat
 Biaya pengepakan dan penimbangan
 Biaya pemeriksaan penerimaan
 Biaya pengiriman ke gudang
 dll
Biaya Persiapan
(setup costs)

 Biaya mesin-mesin penganggur


 Biaya persiapan tenaga kerja langsung
 Biaya scheduling (penjadwalan)
 dll
Biaya Kehabisan/kekurangan Bahan
(shortage costs)

 Kehilangan penjualan
 Kehilangan langganan
 Biaya pemesanan khusus
 Selisih harga
 Terganggunya operasi
 Tambahan pengeluaran kegiatan manajerial
 dll
ECONOMIC ORDER QUANTITY
METODE EOQ
Pendekatan yang umum digunakan untuk manajemen persediaan dalam
menganalisis inventory adalah dengan model EOQ (Economic Order Quantity).

Model ini digunakan untuk menentukan jumlah pembelian bahan baku yang
optimal yaitu jumlah yang harus dipesan dengan biaya persediaan yang
paling rendah (ekonomis).

Ada dua keputusan dasar dalam EOQ, yaitu:


1. Berapa jumlah bahan baku yang harus dipesan pada saat bahan
baku tersebut perlu dibeli kembali (Replenisment Cycle)
2. Kapan perlu dilakukan pembelian kembali (Reorder Point)
Asumsi EOQ
 permintaan akan produk konstan, seragam, dan
diketahui (deterministik)
 harga/unit produk konstan
 biaya simpan/unit/th konstan
 biaya pesan/order konstan
 waktu antara pesanan dilakukan dan barang diterima
(lead time/L) konstan
 tidak terjadi kekurangan barang/back order
Biaya Inventory
Terdapat dua macam biaya yang dipergunakan
sebagai dasar perhitungan EOQ, yaitu:

1. Ordering Cost (biaya-biaya pesanan)


2. Carrying Cost (biaya penyimpanan)

Kedua jenis biaya tersebut bersifat variabel


Ordering Cost

Biaya-biaya yang termasuk dalam kategori Ordering


Cost ini bersifat variabel terhadap frekuensi
pemesanan. Artinya semakin tinggi frekuensi pesanan,
semakin besar biaya pesanan.

Yang termasuk ke dalam kategori ini antara lain:


a. Biaya selama proses pesanan
b. Biaya pengiriman permintaan
c. Biaya penerimaan barang
d. Biaya penempatan barang ke dalam gudang
e. Biaya prosesing pembayaran kepada supplier
Carrying Cost

Jenis biaya ini bersifat variabel terhadap jumlah


inventory yang dibeli. Biaya-biaya yang termasuk ke
dalam kategori Biaya Penyimpanan ini adalah:

a. Sewa gudang
b. Biaya penerimaan barang
c. Biaya penerimaan barang
d. Biaya penempatan barang ke dalam gudang
e. Biaya processing pembayaran kepada supplier
CARRYING COST
Besarnya Carrying Cost dapat diperhitungkan
dengan dua cara yaitu:
a. Berdasarkan persentase tertentu dari nilai
inventory rata rata (dalam rupiah)
b. Berdasarkan biaya per unit barang yang disimpan
(dari jumlah rata-rata)
Konsep Inventory Rata-rata
Jika perusahaan merencanakan untuk membeli
bahan mentah atau bahan baku sekali saja
(permulaan) dalam satu periode, maka besarnya
inventory rata-rata adalah 50% dari jumlah yang
dibeli

Jumlah persediaan satu periode


2
Konsep Inventory Rata-Rata
Contoh:
Pembelian untuk penggunaan selama 1 tahun
adalah 12.000 unit. Penggunaan bahan setiap
bulan adalah 1.000 unit. Berdasarkan data ini
jumlah inventory rata-rata adalah???

Jika pembelian inventory dilakukan 4x dalam


setahun, berapakah jumlah inventory rata-
ratanya???
Konsep Inventory Rata-rata
Contoh:
Inventory Rata-rata
= 50% x 12.000 unit
= 6.000 unit

Jika pembelian inventory dilakukan 4x dalam setahun


= 12.000 / 4
= 3.000 unit per pemesanan
Rata-rata Inventory
= 50% x 3.000
= 1.500 unit
Model Manajemen Persediaan

 EOQ (economic order quantity)


O = biaya pesan/order
EOQ = 2.O.S
S = permintaan (kebutuhan)
C C = Biaya simpan/u/th
Contoh Perhitungan
Contoh:
Kebutuhan bahan mentah untuk penggunaan 1 tahun PT. Yume
J Shop adalah 1.600kg. Biaya pesan Rp.100 /1x pesan &
biaya penyimpanan Rp.2/kg. Harga beli Rp.10/kg.

Berapakan EOQ nya? Dan berapakah Biaya Persediaannya?


Berapakah total biaya persediaan, jika:
a) Bahan baku yg dibeli 100kg setiap pembelian
b) Bahan baku yg dibeli 800kg setiap pembelian
Contoh Perhitungan

EOQ = 2xOxS
C
= 2 x 100 x 1.600
2

= 400 kg
Hubungan Biaya Pesan
dan Biaya Simpan
Total biaya

TC = H.Q/2 + S. D/Q

Bi. Simpan = H.Q/2

Bi. Pesan = S. D/Q

0 EOQ Q
Reorder Point (ROP)

ROP : tingkat persediaan di mana pemesanan


harus dilakukan agar barang dapat datang tepat
pada waktunya.
ROP= L x S
atau ROP= (L x S) + SS
atau ROP= __ L x S_______
jml hari kerja / thn
Keterangan:
L = lead time
SS = safety stock
TheReorder
ReorderPoint
Point (ROP)
(ROP) Curve
ROP = (Demand per day) x (Lead time for a new order, in days) = d x L
Inventory Level (Units)

Q*
Slope = Units/Day = d

ROP
(Units)

Lead Time (Days) L


Noorlaily F/FE Unair 24
Hubungan
Hubungan EOQ EOQ
dengan Reoder point
dengan ROP pada
pada
kondisi yang pasti
kondisi yang pasti
Persediaan Maksimum = EOQ

EOQ EOQ
EOQ

ROP ROP ROP

Lt Lt Lt
Contoh Soal ROP
Lamanya pesanan menurut
pengalaman adalah 6 minggu.
Kebutuhan bahan baku setiap
minggu adalah 80 unit. Safety Stock
perusahaan ditetapkan 30% dari
kebutuhan pada saat lead time.
Hitung besarnya tingkat ROP?
Contoh Soal ROP
ROP= (L x S) + SS

Safety Stock = 30% x 480 = 144

ROP = (6 x 80) + 144


= 624
Pengembangan model EOQ untuk keadaan
yang tidak pasti
Dalam menghadapi kondisi yang tidak pasti, maka
penerapan model EOQ perlu dikembangkan dengan
memperhitungkan persediaan pengaman.

Jumlah persediaan maksimum = EOQ + persediaan


pengaman

Total biaya persediaan:


TC = EOQ/2 (Cc) + D (Co) + Jml persen
pengaman (Cc)
Hubungan EOQ dengan ROP dan
Pengembangan model EOQ untuk
PersediaanPengaman
keadaan yang tidak pasti
Persediaan Maksimum = EOQ + Persed. Pengaman

EOQ EOQ EOQ

ROP ROP ROP

Persediaan pengaman
Contoh Soal EOQ
Diketahui sebuah perusahaan memiliki kebutuhan bahan baku
sebesar 10.000 unit per tahun. Biaya pemesanan untuk
pengadaan bahan tersebut adalah sebesar Rp 150,-/order. Biaya
simpan yang terjadi sebesar Rp 0,75/u/tahun. Hari kerja per
tahun adalah 350 hari. Waktu tunggu (lead time) untuk
pengiriman bahan tersebut selama 10 hari
Pertanyaan:
 Hitunglah EOQ
 Berapa total biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk pengadaan
bahan tersebut
 Berapa kali perusahaan melakukan pemesanan dalam 1 tahun
 Berapa lama EOQ akan habis dikonsumsi perusahaan
 Tentukan reorder point (titik pemesanan kembali)
 Bagan persediaan perusahaan
Contoh Soal
 Suatu perusahaan memiliki kebutuhan material sebesar
100.000 unit per tahun. Biaya pesan $35/order. Biaya simpan
sebesar 20% dari harga beli material.
Pihak supplier menawarkan suatu penawaran khusus untuk
pengadaan material tersebut dalam bentuk harga potongan.
Adapun syaratnya adalah sbb:
Kuantitas pembelian Harga
4000 – 7999 unit $1.80
Lebih dari 8000 unit $1.70

Pertanyaan:
Di unit berapakah sebaiknya perusahaan melakukan
pembelian.

Anda mungkin juga menyukai