Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh :
MPPD RSUD Salewangang Maros
Fakultas Kedokteran
Universitas Muslim Indonesia
STATUS PASIEN
IDENTITAS PASIEN
• Nama : An. ND
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Tanggal Lahir : 6 Maret 2017
• Usia : 1 tahun 10 bulan
• Alamat : Asmil Kostrad Kariango 431
• No.RM : 254176
• Tanggal Masuk RS : 1 Januari 2020
IDENTITAS ORANG TUA
AYAH IBU
Tn. MA Ny. H
35 tahun 32 tahun
S1 S1
TNI IRT
ANAMNESIS
• Berdasarkan heteroanamnesis dari Ibu
• Keluhan utama : Sesak
• Keluhan Penyakit sekarang :
Pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan sesak sejak 1 hari sebelum
masuk Rumah Sakit, batuk ada sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit,
lendir (+), darah (-), demam ada sejak 3 hari yang lalu. Kejang tidak ada.
Mual ada, muntah ada frekuensi 2 kali. Anak malas makan dan minum
• Buang air kecil : lancar, warna kuning
• Buang air besar : biasa, warna kuning
Riwayat Pasien
• Riwayat penyakit dahulu : Tidak ada
Kepala THT
• Bentuk : normocephal • Telinga : bentuk normal, simetris,
• Ekspresi wajah : lemas lubang lapang, serumen (-/-)
• Simetris wajah : simetris • Hidung : bentuk normal, sekret (-),
• Rambut : hitam sukar di cabut pernapasan cuping hidung (-)
Mata
• Bibir : kering (-), sianosis (-),
• Eksoptalmus/enoptalmus : (-)
pucat (-)
• Gerakan : segala arah baik
• Kelopak mata : edema palpebra (-) • Tonsil. : T1-T1 hiperemis (-)
• Konjungtiva : anemis (-/-) • Faring : hiperemis (-)
• Sklera : ikterus (-/-) • Lidah : kotor (-), tremor (-)
• Kornea : jernih
• Mukosa mulut : koplik spot (-),
• Cekung : ()
stomatitis (-)
• Pupil : bulat, isokor 2,5 mm/2,5 mm
• Leher : simetris, pembesaran KGB
tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK
▪Auskultasi
Thoraks •Bunyi nafas : vesikuler
▪ Inspeksi •Bunyi tambahan :
Ronchi +/+ , wheezing -/-
• Bentuk : simetris kiri dan kanan
• Retraksi subcostal (-) Jantung
• Pembuluh darah tidak ada kelainan
• Inspeksi : Iktus cordis tidak tampak
▪ Palpasi
• Nyeri tekan (-) • Palpasi : Iktus cordis tidak teraba
• Vokal fremitus: normal • Perkusi : batas jantung kanan ICS IV
• Payudara : tidak ada kelainan.
line parasternalis dekstra, batas kiri
▪ Perkusi
• Batas paru hepar : ics vi dekstra anterior jantung ICS V linea midclavicularis
• Batas paru belakang kanan setinggi columna vertebra sinistra
thorakal ix dekstra
• Batas paru belakang kiri setinggi kolumna vertebra • Auskultasi : S1/S2 murni reguler,
thorakal x sinistra
murmur tidak ada.
PEMERIKSAAN FISIK
Abdomen
• Inspeksi : tampak normal, ikut gerak napas
• Auskultasi : peristaltik (+) kesan normal
• Palpasi : nyeri tekan epigastrium (-). hepar dan lien tidak teraba
• Perkusi : Timpani
• Lain–lain : ascites (-)
Ektremitas
• Inspeksi : Tidak ada deformitas, edem (-)
• Palpasi : Akral teraba hangat
• Kulit : turgor baik
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Jenis Pemeriksaan : Hematologi rutin
Tanggal : 1-1-2020
Pneumonia community
• Pneumonia yang didapat di masyarakat.
Pneumonia nosokomial
• Pneumonia yang terjadi setelah pasien 48 jam dirawat di rumah sakit dan
disingkirkan semua infeksi yang terjadi sebelum masuk rumah sakit
Pneumonia aspirasi
• Pneumonia aspirasi adalah kerusakan paru yang disebabkan oleh masuknya cairan,
partikel eksogen, atau sekresi endogen ke dalam saluran napas bawah
Klasifikasi
▹ Berdasarkan etiologinya
Pneumonia virus
Pneumonia jamur
Klasifikasi
▹ Berdasarkan predileksi infeksi
Pneumonia lobaris
Bronkopneumonia
Pneumonia interstisial
PATOGENESIS
Stadium hepatisasi merah
Konsolidasi yang makin memberat dan terjadi proses fagositosis yang cepat
Stadium resolusi
jumlah makrofag meningkat di alveoli, sel akan mengalami degenerasi, fibrin menipis, kuman
dan debris menghilang
GEJALA KLINIS
▸ Gejala infeksi umum ▸ Gejala gangguan respiratori
Demam, sakit kepala, gelisah, Batuk, sesak napas, retraksi
malaise, penurunan napsu dada, takipnea, napas cuping
makan, keluhan hidung, merintih, dan
gastrointestinal seperti mual, sianosis.
muntah atau diare; kadang-
kadang ditemukan gejala
infeksi ekstrapulmuner.
DIAGNOSA
▸ Pneumonia pada anak umumnya didiagnosis berdasarkan
gambaran klinis yang menunjukkan keterlibatan sistem
respiratori, serta gambaran radiologis.
▸ Prediktor paling kuat adanya pneumonia adalah demam,
sianosis, dan > 1 gejala respiratori berikut: takipnea, batuk,
nafas cuping hidung, retraksi, ronki dan suara nafas melemah.
DIAGNOSA (WHO)
Usia 2 bulan – 5 tahun ▸ Tidak perlu dirawat dan tidak perlu antibiotik,
Pneumonia berat: hanya diberikan pengobatan simtomatis seperti
penurun panas
▸ Bila ada sesak nafas
Usia < 2 bulan
▸ Harus dirawat dan diberikan antibiotik
Pneumonia
Pneumonia
▸ ▸ Bila ada nafas cepat (>60x/menit) atau sesak nafas
▸
Bila tidak ada sesak nafas
Ada nafas cepat dengan laju nafas:
▸ Harus dirawat dan diberikan antibiotik
Bukan pneumonia
>50x/menit untuk anak usia 2 bulan-1 tahun
▸ Tidak ada nafas cepat atau sesak nafas
▸
>40x/menit untuk anak >1-5 tahun
Tidak perlu dirawat, diberikan antibiotik oral
▸ Tidak perlu dirawat, cukup diberikan pengobatan
simptomatis
Bukan pneumonia
▸ Bila tidak ada nafas cepat dan sesak nafas
DIAGNOSA
Tanda bahaya pada anak:1,3
▸ Usia 2 bulan – 5 tahun adalah tidak dapat minum, kejang,
kesadaran menurun, stridor, dan gizi buruk
▸ Usia < 2 bulan adalah malas minum, kejang, kesadaran
menurun, stridor, mengi dan demam/badan terasa dingin.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Darah perifer lengkap
Leukositosis (15.000-
40.000/ mm3 ) dan LED
meningkat
2. Rontgen toraks bercak
infiltrat ringan pada satu
paru hingga konsolidasi
luas pada kedua paru.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
3. C- Reactive Protein (CRP) meningkat
4. Uji serologi titer antibodi meningkat
5. Pemeriksaan mikrobiologis sputum yang mengandung
lebih dari 25 lekosit dan kurang dari 40 sel epitel/ lapangan
DIAGNOSIS BANDING
▸ Bronkiolitis
▸ Bronkitis
TATALAKSANA
▸ Sebagian besar pneumonia pada anak tidak perlu dirawat inap.
▸ Indikasi perawatan terutama berdasarkan berat ringannya penyakit
toksis, distres pernapasan, tidak mau makan/minum, atau ada
penyakit dasar yang lain, komplikasi dan terutama
mempertimbangkan usia pasien.
▸ Neonatus dan bayi kecil dengan kemungkinan klinis pneumonia
harus dirawat inap.
TATALAKSANA
▸ Dasar tatalaksana pneumonia rawat inap adalah pengobatan
kausal dengan antibiotik, serta tindakan suportif.
▸ Pengobatan suportif pemberian cairan intravena, terapi oksigen,
koreksi terhadap gangguan keseimbangan asam-basa, elektrolit
dan gula darah.
▸ Nyeri dan demam dapat diberikan analgetik/antipiretik.
43
PENCEGAHAN
1. Perawatan selama masa kehamilan
2. Perbaikan gizi balita
3. Memberikan imunisasi lengkap pada anak
4. Memeriksakan anak sedini mungkin apabila terserang batuk.
5. Mengurangi polusi didalam dan diluar rumah
6. Menjauhkan balita dari penderita batuk.
PROGNOSIS
Pada umumnya anak akan sembuh dari pneumonia dengan
cepat dan sembuh sempurna, walaupun kelainan radiologi dapat
bertahan selama 6-8 minggu sebelum kembali ke kondisi normal.
TERIMA KASIH