Anda di halaman 1dari 46

REFLEKSI KASUS

Community Acquired Pneumonia

Oleh :
MPPD RSUD Salewangang Maros

Fakultas Kedokteran
Universitas Muslim Indonesia
STATUS PASIEN
IDENTITAS PASIEN
• Nama : An. ND
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Tanggal Lahir : 6 Maret 2017
• Usia : 1 tahun 10 bulan
• Alamat : Asmil Kostrad Kariango 431
• No.RM : 254176
• Tanggal Masuk RS : 1 Januari 2020
IDENTITAS ORANG TUA

AYAH IBU

Tn. MA Ny. H

35 tahun 32 tahun

S1 S1

TNI IRT
ANAMNESIS
• Berdasarkan heteroanamnesis dari Ibu
• Keluhan utama : Sesak
• Keluhan Penyakit sekarang :
Pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan sesak sejak 1 hari sebelum
masuk Rumah Sakit, batuk ada sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit,
lendir (+), darah (-), demam ada sejak 3 hari yang lalu. Kejang tidak ada.
Mual ada, muntah ada frekuensi 2 kali. Anak malas makan dan minum
• Buang air kecil : lancar, warna kuning
• Buang air besar : biasa, warna kuning
Riwayat Pasien
• Riwayat penyakit dahulu : Tidak ada

• Riwayat trauma : Tidak ada

• Riwayat kesehatan keluarga :


• Tidak ada keluhan yang sama seperti pasien.
• Tidak ada riwayat penyakit yang sama seperti pasien.

• Riwayat pengobatan : Tidak ada

• Riwayat kebiasaan : Tidak ada


Riwayat Pasien
Riwayat pribadi dan sosial pasien :
Riwayat kehamilan
Pasien merupakan anak ke-2 dari 2 bersaudara. Ibu pasien rutin
mengontrol kehamilan di Puskesmas. Ibu tidak pernah sakit saat masa
kehamilan dan tidak pernah mengonsumsi obat-obatan, ibu merasa sehat
dan tidak ada muntah berlebihan.
Riwayat Pasien
Riwayat persalinan
Pasien lahir melalui persalinan spontan, lahir dengan usia kehamilan 38
minggu di rumah sakit dengan pertolongan dokter. Ibu mengatakan bayi
lahir menangis dan tidak biru. Berat badan lahir 2600 gram dan panjang
badan lahir 48 cm. Diagnosa lahir Bayi Cukup Bulan – Sesuai Masa
Kehamilan (BKB-SMK)
Riwayat Imunisasi
IMUNISASI BELUM 1 2 3 4
PERNAH
HEPATITIS B    
POLIO    
BCG 
DPT   
HIB   
PEMERIKSAAN FISIK
• Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
• Kesadaran : Compos mentis
• Status mental : Baik
• Berat Badan : 11 kg
• Tinggi Badan : 87 cm
• Lingkar kepala : 48 cm
• Lingkar Lengan Atas : 17 cm
• Lingkar Dada : 56 cm
• Lingkar Perut : 54 cm
STATUS GIZI
• UMUR : 2 tahun 10 bulan
• BB : 11 kg
• TB : 87 cm

Status Gizi Menurut WHO:


• Berdasarkan BB/TB : Berada diantara garis -2SD dan -1SD (Gizi Baik)
• Berdasarkan TB/U : Berada diantara median dan 1SD (Normal)
• Berdasarkan BB/U : Berada diantara -1SD dan median (Normal)
PEMERIKSAAN FISIK
Tanda-tanda vital :
• Tekanan Darah : 90/60 mmHg
• Nadi : 102x/menit, reguler, kuat angkat
• Respirasi : 46x/menit, teratur
• Suhu : 39,1˚c
PEMERIKSAAN FISIK

Kepala THT
• Bentuk : normocephal • Telinga : bentuk normal, simetris,
• Ekspresi wajah : lemas lubang lapang, serumen (-/-)
• Simetris wajah : simetris • Hidung : bentuk normal, sekret (-),
• Rambut : hitam sukar di cabut pernapasan cuping hidung (-)
Mata
• Bibir : kering (-), sianosis (-),
• Eksoptalmus/enoptalmus : (-)
pucat (-)
• Gerakan : segala arah baik
• Kelopak mata : edema palpebra (-) • Tonsil. : T1-T1 hiperemis (-)
• Konjungtiva : anemis (-/-) • Faring : hiperemis (-)
• Sklera : ikterus (-/-) • Lidah : kotor (-), tremor (-)
• Kornea : jernih
• Mukosa mulut : koplik spot (-),
• Cekung : ()
stomatitis (-)
• Pupil : bulat, isokor 2,5 mm/2,5 mm
• Leher : simetris, pembesaran KGB
tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK
▪Auskultasi
Thoraks •Bunyi nafas : vesikuler
▪ Inspeksi •Bunyi tambahan :
Ronchi +/+ , wheezing -/-
• Bentuk : simetris kiri dan kanan
• Retraksi subcostal (-) Jantung
• Pembuluh darah tidak ada kelainan
• Inspeksi : Iktus cordis tidak tampak
▪ Palpasi
• Nyeri tekan (-) • Palpasi : Iktus cordis tidak teraba
• Vokal fremitus: normal • Perkusi : batas jantung kanan ICS IV
• Payudara : tidak ada kelainan.
line parasternalis dekstra, batas kiri
▪ Perkusi
• Batas paru hepar : ics vi dekstra anterior jantung ICS V linea midclavicularis
• Batas paru belakang kanan setinggi columna vertebra sinistra
thorakal ix dekstra
• Batas paru belakang kiri setinggi kolumna vertebra • Auskultasi : S1/S2 murni reguler,
thorakal x sinistra
murmur tidak ada.
PEMERIKSAAN FISIK
Abdomen
• Inspeksi : tampak normal, ikut gerak napas
• Auskultasi : peristaltik (+) kesan normal
• Palpasi : nyeri tekan epigastrium (-). hepar dan lien tidak teraba
• Perkusi : Timpani
• Lain–lain : ascites (-)
Ektremitas
• Inspeksi : Tidak ada deformitas, edem (-)
• Palpasi : Akral teraba hangat
• Kulit : turgor baik
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Jenis Pemeriksaan : Hematologi rutin
Tanggal : 1-1-2020

Item Name Result Unit Referensi

WBC 9,0 10^3/L 4,00-11,00

Hb 9,9 gr/dl 12,0-17,5

RBC 3,68 10^12/L 4,00-5,40

MCV 85,8 fl 80,0-100,0

MCH 26,9 pg 27,0-34,0

MCHC 31,4 g/dl 31,0-37,0

Hematokrit 31,5 % 35,0-52,0

PLT 192 10^3/uL 150-450

Gran% 84,6 % 50,0-70,0


Foto Thorax
1-1-2020

• Bercak-bercak infiltrate parahilar


paru kanan
• Tidak tampak pemadatan kedua
hilus
• Tidak tampak dilatasi mediastinum
superior
• Jantung tidak membesar, aorta baik
• Sinus costophrenicus dan
diafragma baik
• Tulang-tulang intak
Kesan: Bronchopneumonia
DIAGNOSA KERJA
Diagnosis utama :
• Community Acquired Pneumonia
Penatalaksanaan
IVFD Asering 12 tpm
Ampicilin 275mg/6 jam / iv
Gentamicin 27,5mg/12jam/iv
Paracetamol 110mg/8jam/iv
Neb Ventolin 1resp/12 jam/inhalasi
FOLLOW UP
HARI – 2 (2/1/2020)
Assesment:
• Community Acquired Pneumonia
Subjektif:
Planning :
Demam tidak ada, kejang tidak ada, batuk ada, sesak • IVFD Asering 12 tpm
tidak ada. Mual (-), muntah (-). Anak mau makan • Ampicilin 275mg/6 jam / iv
dan minum. BAB : Biasa. BAK : lancar • Gentamicin 27,5mg/12jam/iv
• Paracetamol 110mg/8jam/iv
Objektif: • Neb Ventolin 1resp/12 jam/inhalasi

• Keadaan umum : lemah


• GCS E4V5M6 compos mentis,
• Respiratory Rate: 26x/i,
• Heart Rate: 92x/i,
• Suhu: 36,60c
• Anemis (-), epistaksis (-)
• Faring : hiperemis (-)
• Tonsil : T1-T1, hiperemis (-)
• Paru : Bp bronkovesikuler , Rhonki +/+ Wheezing -
/-, retraksi costa (-)
• Jantung : BJ I/II murni reguler , bising (-)
• Abdomen : Peristaltik ada, kesan normal
• Hepar / Lien tidak teraba, ada nyeri tekan
epigastrium (-)
• Ekstremitas : tidak ada kelainan
HARI – 3 (3/1/2020)
Assesment:
• Community Acquired Pneumonia
Subjektif:
Planning :
Demam tidak ada, kejang tidak ada, batuk ada, sesak • IVFD Asering 12 tpm
tidak ada. Mual (-), muntah (-). BAB: belum hari ini. • Ampicilin 275mg/6 jam / iv
BAK : lancar • Gentamicin 27,5mg/12jam/iv
• Paracetamol 110mg/8jam/iv
Objektif: • Neb Ventolin 1resp/12 jam/inhalasi

• Keadaan umum : lemah


• GCS E4V5M6 compos mentis,
• Respiratory Rate: 24x/i,
• Heart Rate: 96x/i,
• Suhu: 36,70c
• Anemis (-), epistaksis (-)
• Faring : hiperemis (-)
• Tonsil : T1-T1, hiperemis (-)
• Paru : Bp bronkovesikuler , Rhonki -/- Wheezing -/-
, retraksi subcostal (-)
• Jantung : BJ I/II murni reguler , bising (-)
• Abdomen : Peristaltik ada, kesan normal
• Hepar / Lien tidak teraba, ada nyeri tekan
epigastrium (-)
• Ekstremitas : tidak ada kelainan
HARI – 4 (4/1/2020)
Assesment:
• Community Acquired Pneumonia
Subjektif:
Planning :
Demam tidak ada, kejang tidak ada, batuk ada, sesak • IVFD Asering 12 tpm
tidak ada. Mual (-), muntah (-). BAB biasa. BAK : • Ampicilin 275mg/6 jam / iv
lancar • Gentamicin 27,5mg/12jam/iv
• Paracetamol 110mg/8jam/iv
Objektif: • Neb Ventolin 1resp/12 jam/inhalasi

• Keadaan umum : lemah


• GCS E4V5M6 compos mentis,
• Respiratory Rate: 22x/i,
• Heart Rate: 90x/i,
• Suhu: 36,60c
• Anemis (-), epistaksis (-)
• Faring : hiperemis (-)
• Tonsil : T1-T1, hiperemis (-)
• Paru : Bp bronkovesikuler , Rhonki -/- Wheezing -/-
, retraksi costa (-)
• Jantung : BJ I/II murni reguler , bising (-)
• Abdomen : Peristaltik ada, kesan normal
• Hepar / Lien tidak teraba, ada nyeri tekan
epigastrium (-)
• Ekstremitas : tidak ada kelainan
HARI – 5 (5/1/2020)
Assesment:
• Community Acquired Pneumonia
Subjektif:
Planning :
Demam tidak ada, kejang tidak ada, batuk ada • IVFD Asering 12 tpm
sesekali, sesak tidak ada. Mual (-), muntah (-). BAB : • Ampicilin 275mg/6 jam / iv
biasa. BAK : lancar • Gentamicin 27,5mg/12jam/iv
• Paracetamol 110mg/8jam/iv
Objektif: • Neb Ventolin 1resp/12 jam/inhalasi

• Keadaan umum : lemah


• GCS E4V5M6 compos mentis,
• Respiratory Rate: 22x/i,
• Heart Rate: 88x/i,
• Suhu: 36,80c
• Anemis (-), epistaksis (-)
• Faring : hiperemis (-)
• Tonsil : T1-T1, hiperemis (-)
• Paru : Bp bronkovesikuler , Rhonki -/- Wheezing -/-
, retraksi costa (-)
• Jantung : BJ I/II murni reguler , bising (-)
• Abdomen : Peristaltik ada, kesan normal
• Hepar / Lien tidak teraba, ada nyeri tekan
epigastrium (-)
• Ekstremitas : tidak ada kelainan
TINJAUAN
PUSTAKA
PNEUMONIA
DEFINISI
Pneumonia adalah inflamasi yang mengenai parenkim
paru. sebagian besar oleh mikroorganisme (virus/bakteri) dan
sebagian kecil disebabkan oleh hal lain (seperti aspirasi,
radiasi).1
EPIDEMIOLOGI
Diperkirakan hampir seperlima kematian anak
diseluruh dunia, lebih kurang 2 juta anak balita
meningal setiap tahun akibat pneumonia, sebagian besar
terjadi di Afrika dan Asia Tenggara.
Menurut survei kesehatan nasional 2001, 27% kematian
bayi, 22,8% kematian balita di Indonesia disebabkan
oleh penyakit respiratori, terutama pneumonia.
ETIOLOGI
Usia Etiologi yang sering Etiologi yang jarang
Lahir – 20 hari Bakteri Bakteri
E. colli Bakteri an aerob
Streptococcus grup B Haemophillus influenza
Listeria monocytogenes Streptococcus pneumonia
Ureaplasmaurealyctims
Virus
3 minggu -3 bulan Bakteri Bakteri
Chalmydia trachomatis Bordetella pertussis
Streptococcus pneumonia Haemophilus influenza tipe B

Virus Moraxella cathralis


Virus adeno Staphylococcus aureus
Virus influenza Ureaplasmaurealyctims
Respiratory syncytial virus Virus
Virus parainfluenza 1,2,3 Virus sitomegalo
ETIOLOGI
Usia Etiologi yang sering Etiologi yang jarang
4 bulan – 5 tahun Bakteri Bakteri
Chalmydia trachomatis Haemophilus influenza tipe B

Streptococcus pneumonia Moraxella cathralis


Mycoplasma pneumoniae Staphylococcus aureus
Virus Neisseria meningitidis
Virus adeno virus
Virus influenza Virus varisela-Zoster
Respiratory syncytial virus
Virus rinovirusparainfluenza
5 tahun- remaja Bakteri Bakteri
Chalmydia trachomatis Haemophilus influenza tipe B

Streptococcus pneumonia legionella


Mycoplasma pneumoniae Staphylococcus aureus
virus
Virus adeno
Virus influenza
Respiratory syncytial virus
Virus rinovirusparainfluenza
Virus Epstein-Barr
Virus Varisela Zoster
Klasifikasi
▹ Berdasarkan klinis dan epidemiologis :

Pneumonia community
• Pneumonia yang didapat di masyarakat.

Pneumonia nosokomial
• Pneumonia yang terjadi setelah pasien 48 jam dirawat di rumah sakit dan
disingkirkan semua infeksi yang terjadi sebelum masuk rumah sakit
Pneumonia aspirasi
• Pneumonia aspirasi adalah kerusakan paru yang disebabkan oleh masuknya cairan,
partikel eksogen, atau sekresi endogen ke dalam saluran napas bawah
Klasifikasi
▹ Berdasarkan etiologinya

Pneumonia bakteri tipikal

Pneumonia bakteri atipikal

Pneumonia virus

Pneumonia jamur
Klasifikasi
▹ Berdasarkan predileksi infeksi
Pneumonia lobaris

Bronkopneumonia

Pneumonia interstisial
PATOGENESIS
Stadium hepatisasi merah

Terjadi edema jaringan dan konsolidasi jaringan paru

Stadium hepatisasi kelabu

Konsolidasi yang makin memberat dan terjadi proses fagositosis yang cepat

Stadium resolusi
jumlah makrofag meningkat di alveoli, sel akan mengalami degenerasi, fibrin menipis, kuman
dan debris menghilang
GEJALA KLINIS
▸ Gejala infeksi umum ▸ Gejala gangguan respiratori
Demam, sakit kepala, gelisah, Batuk, sesak napas, retraksi
malaise, penurunan napsu dada, takipnea, napas cuping
makan, keluhan hidung, merintih, dan
gastrointestinal seperti mual, sianosis.
muntah atau diare; kadang-
kadang ditemukan gejala
infeksi ekstrapulmuner.
DIAGNOSA
▸ Pneumonia pada anak umumnya didiagnosis berdasarkan
gambaran klinis yang menunjukkan keterlibatan sistem
respiratori, serta gambaran radiologis.
▸ Prediktor paling kuat adanya pneumonia adalah demam,
sianosis, dan > 1 gejala respiratori berikut: takipnea, batuk,
nafas cuping hidung, retraksi, ronki dan suara nafas melemah.
DIAGNOSA (WHO)
Usia 2 bulan – 5 tahun ▸ Tidak perlu dirawat dan tidak perlu antibiotik,
Pneumonia berat: hanya diberikan pengobatan simtomatis seperti
penurun panas
▸ Bila ada sesak nafas
Usia < 2 bulan
▸ Harus dirawat dan diberikan antibiotik
Pneumonia
Pneumonia
▸ ▸ Bila ada nafas cepat (>60x/menit) atau sesak nafas


Bila tidak ada sesak nafas
Ada nafas cepat dengan laju nafas:
▸ Harus dirawat dan diberikan antibiotik
Bukan pneumonia
>50x/menit untuk anak usia 2 bulan-1 tahun
▸ Tidak ada nafas cepat atau sesak nafas


>40x/menit untuk anak >1-5 tahun
Tidak perlu dirawat, diberikan antibiotik oral
▸ Tidak perlu dirawat, cukup diberikan pengobatan
simptomatis
Bukan pneumonia
▸ Bila tidak ada nafas cepat dan sesak nafas
DIAGNOSA
Tanda bahaya pada anak:1,3
▸ Usia 2 bulan – 5 tahun adalah tidak dapat minum, kejang,
kesadaran menurun, stridor, dan gizi buruk
▸ Usia < 2 bulan adalah malas minum, kejang, kesadaran
menurun, stridor, mengi dan demam/badan terasa dingin.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Darah perifer lengkap 
Leukositosis (15.000-
40.000/ mm3 ) dan LED
meningkat
2. Rontgen toraks  bercak
infiltrat ringan pada satu
paru hingga konsolidasi
luas pada kedua paru.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
3. C- Reactive Protein (CRP)  meningkat
4. Uji serologi  titer antibodi meningkat
5. Pemeriksaan mikrobiologis  sputum yang mengandung
lebih dari 25 lekosit dan kurang dari 40 sel epitel/ lapangan
DIAGNOSIS BANDING
▸ Bronkiolitis
▸ Bronkitis
TATALAKSANA
▸ Sebagian besar pneumonia pada anak tidak perlu dirawat inap.
▸ Indikasi perawatan terutama berdasarkan berat ringannya penyakit
 toksis, distres pernapasan, tidak mau makan/minum, atau ada
penyakit dasar yang lain, komplikasi dan terutama
mempertimbangkan usia pasien.
▸ Neonatus dan bayi kecil dengan kemungkinan klinis pneumonia
harus dirawat inap.
TATALAKSANA
▸ Dasar tatalaksana pneumonia rawat inap adalah pengobatan
kausal dengan antibiotik, serta tindakan suportif.
▸ Pengobatan suportif  pemberian cairan intravena, terapi oksigen,
koreksi terhadap gangguan keseimbangan asam-basa, elektrolit
dan gula darah.
▸ Nyeri dan demam dapat diberikan analgetik/antipiretik.
43
PENCEGAHAN
1. Perawatan selama masa kehamilan
2. Perbaikan gizi balita
3. Memberikan imunisasi lengkap pada anak
4. Memeriksakan anak sedini mungkin apabila terserang batuk.
5. Mengurangi polusi didalam dan diluar rumah
6. Menjauhkan balita dari penderita batuk.
PROGNOSIS
Pada umumnya anak akan sembuh dari pneumonia dengan
cepat dan sembuh sempurna, walaupun kelainan radiologi dapat
bertahan selama 6-8 minggu sebelum kembali ke kondisi normal.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai