H. M. Mudhofi
1
PENGERTIAN ILMU TAUHID
Secara etimologi: Kata “Tauhid” berasal dari
akar kata bahasa Arab ) توحيدا- حد
ّ (و ّحد – يو
yang berarti “menjadikan sesuatu satu atau
esa”. توحيد هللاberati menjadikan,
mengakui dan meyakini bahwa Allah Esa.
Adapun Tauhid secara terminologi (tauhid
sebagai sebuah disiplin ilmu), para ahli
mendefinisikan dengan kalimat yang berbeda-
beda, antara lain:
2
Muhammad ‘Abduh
التوحيد علم يبحث فيه عن وجود هللا وما يجب ان يثبت له من صفاته وما يجوز ان
يوصف به وما يجب ان ينفي عنه وعن الرسل إلثبات رسالتهم ومايجب ان يكونوا عليه وما
.يجوز ان ينسب إاليهم وما يمتنع ان يلحق بهم
“Ilmu yang membahas tentang wujud Allah, sifat-
sifat yang mesti ada pada-Nya, sifat-sifat yang jaiz
(boleh ada pada-Nya), dan sifat-sifat yang mustahil
(tidak boleh) ada pada-Nya; juga membahas
tentang para Rasul untuk menetapkan risalah
mereka, sifat-sifat yang mesti dipertautkan kepada
mereka, sifat-sifat yang boleh dipertautkan kepada
mereka,dan sifat yang tidak mungkin ada pada
mereka.”
3
Al-Farabi
كالمعلميبح ثفيهعنذا ت هللاتعالىوصفاتهواحوال لا
قيدالخير ل
وا،الممكنا تمنالمبداءوالمعادعلىقانونالإسالم
.فالسفةهيل لإ
لإخراجالعلمال
.نيةبالدلةالعقلية
ام
لإ
هوعلميتضمنالحجاجعلىالعقائداي
“Ilmu Tauhid (Ilmu Kalam) adalah
dispilin ilmu yang mengandung
berbagai argumentasi tentang aqidah
imani yang diperkuat dengan dalil-dalil
rasional.”
5
Mustafa Abdul Raziq
11
Oleh karena itu perlu ditegaskan di sini, bahwa
Ilmu Tauhid atau disebut juga dengan istilah Ilmu
Kalam, Ilmu ’Aqaid, Ilmu Ushuluddin, dan Teologi
Islam adalah BUKANLAH AGAMA. Namun ilmu ini
hanyalah merupakan hasil formulasi akal pikiran
manusia tentang ke-Tuhan-an sesuai dengan
situasi dan kondisi sosial yang ada. Oleh karena
itu, rumusannya sangat terkait dengan ruang dan
waktu, tingkat pengatahuan manusia, kadar
intelektualitas seseorang, kondisi sosial budaya,
terlebih lagi politik yang dihadapi pada saat
formulasi ilmu itu muncul. Meskipun sumbernya
kitab suci, namun ilmu tauhid tidak lain adalah
karya manusia yang memiliki kebenaran relatif.
12
OBYEK KAJIAN ILMU TAUHID
Secara umum obyek kajian Ilmu Tauhid ada dua
bidang, yaitu:
1. Hal-hal yang berkaitan dengan aqidah pokok
yaitu pembahasan tentang rukun iman dan
hal-hal yang terkait dengannya.
2. Hal-hal yang berkaitan dengan aqidah cabang
yakni berbagai penafsiran dan pemahaman
terhadap aspek-aspek aqidah pokok yang
menjadi obyek perselisihan di kalangan para
ulama.
13
RUANG LINGKUP PEMBAHASAN DALAM ILMU TAUHID
1. Ilahiyyat yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang
berhubungan dengan Tuhan/Allah, baik dzat, sifat, maupun
perbuatan-Nya.
2. Nubuwwat yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang
berhubungan dengan Nabi dan Rasul Allah, termasuk
pembahasan tentang kitab-kitab Allah yang diturunkan
kepada para Nabi dan Rasul-Nya.
3. Ruhaniyyat yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang
berhubungan dengan alam metafisika, seperti malaikat.
4. Sam’iyyat yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang
hanya bisa diketahui lewat sam’iy (pendengaran) dari
sumber naqli al-Qur’an dan al-Hadits, seperti alam qubur,
hari kiamat, alam mahsyar, hisab, shirath, syurga dan
neraka, serta tentang taqdir Allah.
14
SUMBER ILMU TAUHID
• Al-Qur’an.
• Al-Hadits.
• Hasil pemikiran manusia (para ulama).
• Insting.
15
TUJUAN MEMPELAJARI ILMU TAUHID
1. Ma’rifatullah yaitu untuk mengenal Allah
dengan baik dan benar melalui ciptaan-Nya
dan tanda-tanda kekuasaan-Nya.
2. Tashdiqullah yaitu untuk meyakini dan
membenarkan adanya Allah dengan segala
sifat kesempurnaan-Nya.
3. Tauhidullah yaitu untuk meng-ESA-kan Allah
dengan sebenar-benarnya ke-Esa-an yang
tanpa ada kemusyrikan sedikitpun di
dalamnya.
16
URGENSI MEMPELAJARI ILMU TAUHID
DI ERA GLOBAL
Di tengah dinamika dunia modern yang sangat kompetitif saat ini,
disadari ataupun tidak telah terjadi proses pendangkalan aqidah yang
sangat massive di kalangan umat Islam.
Di era dunia IT yang semakin canggih, dimana setiap orang secara
terbuka bisa mengakses berbagai macam informasi, maka banyak
terjadi proses transformasi ilmu pengetahuan (termasuk bidang
aqidah) yang dilakukan tanpa guru atau pembimbing, sehingga bisa
menimbulkan pemahaman yang salah atau keliru.
Di tengah mobilitas media sosial yang sangat cepat, banyak terjadi
penyebaran ideologi agama radikal (garis keras) yang menyesatkan
dan membahayakan bagi harmoni kehidupan umat manusia.
Terjadinya pertarungan politik global telah mengakibatkan terjadinya
berbagai upaya rekruitmen (terutama di kalangan anak muda) guna
mendukung dan mengikuti kelompok tertentu untuk kepentingan
politik dengan berlabelkan agama.
17
MANFAAT MEMPELAJARI ILMU TAUHID
• Akan mendapatkan pengetahuan dan pemahaman yang benar
tentang tauhid (aqidah).
• Akan memiliki penghayatan dan keyakinan yang kuat akan eksistensi
Tuhan YME.
• Akan menumbuhkan dan meningkatkan kesadaran terhadap tugas dan
tanggungjawabnya sebagai hamba Allah dan khalifah Allah di muka
bumi.
• Apabila tauhid (aqidah) sudah tertanam kuat dalam jiwa seseorang,
maka akan menjadi kekuatan batin yang tangguh dalam menghadapi
realitas kehidupannya. Ia akan menjadi orang yang selalu optimis dan
tidak mudah frustasi dalam menghadapi masa depan.
• Orang yang sudah memiliki tauhid (aqidah) yang kuat, maka setiap
perkataan dan perbuatannya akan selalu mencerminkan sikap yang
positif dalam hidupnya. Setiap perilakunya akan selalu berdimensi
ilahiyah (ketuhanan), karena tauhid (aqidah) sudah menjadi falsafah
hidupnya. 18