Definisi • Fase : keadaan materi yang seragam di semua titik baik secara kimiawi ataupun fisik • Jumlah Fase : banyaknya fase yang ada pada satu sistem Fase Tunggal : suatu gas, campuran gas, es, alloy yang saling melebur Dua Fase : es yang bercampur dengan air, alooy yang tidak saling melebur • Dispersi : Sistem yang seragam pada skala makroskopik tetapi tidak pada skala mikroskopik • Konstituen : suatu spesi kimiawi, seperti ion atau molekul yang ada dalam suatu sistem • Komponen : konstituen yang secara kimiawi tidak saling bergantung • Jumlah Komponen : jumlah minimum spesi yang diperlukan untuk mendefinisikan komposisi semua fase yang ada pada satu sistem Jika tidak terjadi reaksi maka jumlah komponen sama dengan jumlah konstituen • Jadi, air murni adalah 1 komponen, campuran air dan etanol adalah 2 komponen • Jika dapat terjadi reaksi dalam sistem, maka diperlukan jumlah minimum spesi untuk menspesifikasi komposisi semua fase yang ada, misal
• Untuk menspesifikasi fase 3 maka dibutuhkan CO2,
fase 2 diperlukan CaO, namun untuk fase 1 dapat diperoleh dari CaO dan CO2 , oleh karena itu pada sistem tersebut hanya terdapat 2 komponen bukan 3 komponen • Varians F : jumlah variabel intensif yang dapat diubah independently tanpa mengganggu jumlah fase dalam kesetimbangan sistem, misal • Dalam sistem dengan satu komponen (C=1) dan satu fase (P=1), suhu dan tekanan dapat diubah independently tanpa mengubah jumlah fase, maka F=2, sistem seperti ini memiliki dua derajat kebebasan • Jika dua fase (misal cair dan uap) berada dalam kesetimbangan, maka derajat kebebasannya adalah 1 Mengapa harga F=1 ? Aturan Fase • Dalam sistem komponen tunggal (C=1), jika hanya terdapat satu fase (P=1) maka terdapat dua variabel intensif (varian F=2)yang dapat diubah tanpa mengganggu banyaknya fase
• J.W Gibbs mengungkapkan hubungan antara F, P dan
C pada sistem dengan komposisi sembarang sebagai F=C–P+2 Sistem Satu Komponen • Untuk sistem satu komponen berlaku F=3–P
• Jika ketiga fase berada dalam kesetimbangan maka
F=0 • Jika dua fase berada dalam kesetimbangan maka F=1 Sistem dua komponen • Jika ada dua komponen dalam satu sistem, C=2, maka F = 4 – P , jika suhu / tekanan dibuat tetap maka F’ = 3 – P, dimana harga maksimumnya adalah dua. Jadi ada dua derajat kebebasan yang tersisa yaitu tekanan / suhu dan komposisi • Terlihat bahwa salah satu bentuk diagram fasa adalah grafik p vs x (untuk suhu tetap) dan T vs x (untuk tekanan tetap) Diagram Tekanan Uap • Tekanan uap parsial terkait dengan komposisinya, sesuai Hk. Raoult
• adalah tekanan uap A murni dan tekanan
uap B murni, sehingga tekanan uap campuran total p adalah
• Persamaan ini mengungkapkan bahwa tekanan
uap total pada T tetap, berubah secara linear dengan komposisi Komposisi Uap • Komposisi cairan dan uap dalam kesetimbangan tidak perlu sama • Terdapat lebih banyak komponen pada fasa vapour dari cairan yang mudah menguap • Dalton mengungkapkan fraksi mol dalam gas, УA dan УB
• Tekanan parsial dan tekanan total dapat
dinyatakan dalam fraksi mol cairan, menghasilkan • Pada persamaan sebelumnya diperlihatkan bahwa terdapat kebergantungan tekanan uap total dengan komposisi cairan, karena dapat menghubungkan komposisi cairan dengan komposisi uap • Kita dapat menghubungkan tekanan uap dengan komposisi uap melalui persamaan Diagram Temperatur Komposisi • Mengurangi tekanan pada temperatur tetap merupakan salah satu cara untuk destilasi • Umumnya destilasi pada tekanan tetap dengan menaikkan temperatur • Diperlukan diagram temperatur – komposisi suatu diagram yang batasnya memperlihatkan komposisi fasa-fasa yang berada dalam kesetimbangan pada berbagai suhu (umumnya p=1 atm) Destilasi Campuran 1. Destilasi Sederhana • Dalam destilasi sederhana, uap diambil dan dikondensasi • Dalam bentuk ini uap akan diambil dan dikondensasi seluruhnya • Tetesan merupakan cairan dengan komposisi a3 yang lebih banyak komponen mudah menguapnya daripada cairan semula 2. Destilasi Terfraksi • Kondensat a3 dipanaskan kembali • Campuran akan mendidih pada T4 dan menghasilkan uap dengan komposisi a4’ • Uap diambil dan tetesan berkondensasi menjadi cairan dengan komposisi a5 Azeotrop • Banyak cairan yang mempunyai diagram fasa temperatur-komposisi yang menyerupai versi idealnya • Namun dalam sejumlah kasus terdapat penyimpangan yang nyata • Jika terjadi terdapat konsekuensi penting untuk destilasi • Jika terdapat cairan dengan komposisi a, uap (a2’) dari campuran didih a2 lebih kaya akan B • Jika uap diambil dan dikondensasikan maka mempunyai komposisi a3 dan komposisi uapnya a3’ • Seterusnya hingga titik didih cairan naik, dan uapnya menjadi lebih kaya akan A • Jika sudah banyak B yang menguap, sehingga cairan mencapai komposisi b • Uap mempunyai komposisi yang sama dengan cairan, kemudian terjadi penguapan terjadi tanpa perubahan komposisi • Cairan ini disebut membentuk azeotrop (mendidih tanpa perubahan) • Salah satu contoh azeotrop adalah asam klorida/air yang bersifat azeotrop pada komposisi 80% (massa) air dan mendidih tanpa berubah pada temperatur 108,6 C