Anda di halaman 1dari 17

REFARAT KEPANITERAAN KLINIK

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS


HKBP NOMMENSEN MEDAN
“Mati Batang Otak”
Definisi
Kata Mati berasal dari bahasa latin yaitu “mortis”. Dalam kamus
Terminological Dictionary of Medical Science, kematian dikenal
sebagai akhir dari kehidupan local, molecular, dan alam, dan
kehidupan didefinisikan sebagai keadaan dari aktivitas makhluk.

Kematian batang otak didefinisikan sebagai hilangnya


seluruh fungsi otak, termasuk fungsi batang otak, secara
ireversibel. Tiga tanda utama manifestasi kematian batang otak
adalah koma dalam, hilangnya seluruh reflex batang otak dan
apneu.
Anatomi dan Fisiologi
ETIOLOGI
• Edema serebral
• Trauma kepala
• Hipoksia Iskemik
• Infeksi
• Tumor
PATOFISIOLOGI
• Edema serebral
• Trauma kepala
• Hipoksia Iskemik
• Infeksi
• Tumor
DIAGNOSA KLINIS
• Evaluasi Klinis (prasyarat)
• Evaluasi neurologis
• Pemeriksaan tambahan
Evaluasi Klinis (prasyarat)
• Menentukan penyebab koma irreversible dan
mendekati koma
• Mencapai suhu inti normal
• Mencapai tekanan sistolik normal.
• Melakukan satu pemeriksaan neurologis
Evaluasi Neurologi
• Koma
• Apneu Test
• Refleks Batang Otak
Refleks Batang Otak
• Tidak ada respon motorik nervus trigeminal
• Tidak ada respon pupil terhadap cahaya
(diameter pupil > 4 mm)
• Refleks Batang Otak
• Refleks kornea(-)
Refleks Batang Otak
• Refleks Okulocephalic (fenomena doll’s head
eye)
• Refleks Oculovestibular
• Refleks Faringeal (Gag Reflex)
• Laryngeal reflex (refleks batuk)
Pemeriksaan tambahan
• Angiography
• Elektroensefalografi
• Nuclearbrain scanning
• Somatosensory evoked potensials
• Trancranial doppler ultrasonography
Diagnosa Banding
• Kerusakan otak dengan fungsi kardivaskular
stabil dan respirasi dipertahankan dengan
bantuan ventilator.
• Terjadi kerusakan otak yang luas dan berat
tetapi pasien masih memiliki fungsi batang
otak
• Fungsi RAS baik tetapi terjadi kerusakan
batang takyang luas
Penanganan
Kematian otak ditentukan oleh dokter sendiri
untuk membuat keputusan kematian otak. Namun,
jika pasien dapat menjadi donor organ, dokter yang
membuat pernyataan bahwa kematian telah terjadi
tidak dapat menjadi ahli bedah transplantasi organ
tersebut, menjadi penerima organ, atau jika subjek
individu berpotensi konflik terhadap kepentingan
yang terkait prosedur untuk pengadaan organ.
Penanganan
• Catatan medis harus menunjukkan:
– Etiologi dan ireversibel koma.
– Tidak adanya respon otak.
– Tidak adanya refleks batang otak
– Tidak adanya respirasi dengan PaCO2 ≥ 60 mm Hg
(atau ≥ 20 mm Hg, peningkatan PaCO2 yang lebih dari
nilai normal).
– Pembenaran untuk, dan hasil, tes tambahan jika
digunakan.
Kesimpulan
• Dokter dalam penentuan kematian haruslah berpengalaman
secara relevan dalam kriteria klinis dan prosedur diagnosis.
• Untuk tujuan donor organ, dua dokter terbaik, bahkan jika
salah satunya tidak memiliki hubungan apa pun dengan
penerima organ yang potensial, maka keduanya harus
menentukan diagnosis kematian otak.
• Dokter yang ikut serta menentukan bukti kematian donor
pun tidak diharuskan ikut serta dalam prosedur transplantasi
manapun.
Kesimpulan
• Dokter dalam penentuan kematian haruslah berpengalaman
secara relevan dalam kriteria klinis dan prosedur diagnosis.
• Untuk tujuan donor organ, dua dokter terbaik, bahkan jika
salah satunya tidak memiliki hubungan apa pun dengan
penerima organ yang potensial, maka keduanya harus
menentukan diagnosis kematian otak.
• Dokter yang ikut serta menentukan bukti kematian donor
pun tidak diharuskan ikut serta dalam prosedur transplantasi
manapun.

Anda mungkin juga menyukai