Anda di halaman 1dari 11

TINJAUAN PERHITUNGAN INDIKATOR RAWAT

INAP BERDASARKAN GRAFIK BERBER – JOHNSON


DI RSUD WATES TAHUN 2016

DISUSUN OLEH :
RAHMAWATI
(2014.133.038)
A. PENDAHULUAN
• Pelayanan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat, terdiri dari berbagai sub sistem
pelayanan, salah satunya adalah sistem pelayanan rekam medis
yang mengelola dan menghasilkan data dan informasi hasil dari
pelayanan kesehatan.
• Rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen
tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan
dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.
• Data statistik rumah sakit dihasilkan dari beberapa unit
pelayanan dirumah sakit salah satunya adalah TPRRI (sensus
harian rawat inap). Dalam perhitungan indikator rawat inap
terdapat BOR (Bed Ocupancy Rate), LOS (average Length of
Stay), TOI (Turn Over Internal), dan BTO (Bed Turn Over).
• Kualitas pengelolaan Rumah Sakit dapat dilihat salah satunya
melihat efisiensi berdasarkan Grafik Barber Johnson.
• Rumusan Masalah  Bagaimana perhitungan indikator rawat inap
dirumah sakit tersebut sudah efisien berdasarkan grafik Barber
Johnson ?
• Tujuan Penelitian  Tujuan umum (Meninjau perhitungan
indikator rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Wates tahun
2016 berdasarkan perhitungan Barber Johnson), Tujuan khusus
(mengetahui hasil BOR, LOS, TOI, BTO dan mengetahui efisiensi di
RSUD Wates berdasarkan GBJ).
• Keaslian Penelitian

No Judul Peneliti Metode Hasil

1 Pengelolaan Anisa Khusnul Metode Perhitungan parameter


statistik Oktavia Dewi penelitian ini Grafik Barber – Johnson
pelayanan (2015) adalah jenis (BOR, LOS, TOI, BTO) di
kesehatan penelitian survei, Rumah Sakit Nur
dilihat dari dengan desain Rohmah Gunung Kidul
grafik Barber – deskriptif dan tahun 2013 – 2014.
Johnson di pendekatan Setelah itu menyajikan
rumah sakit retrospektif. hasil perhitungan dalam
Nur Rohmah bentuk Grafik Barber –
Gunung Kidul Johnson, kemudian
2014 menganalisis keempat
parameter tersebut dan
hasilnya dari tahun
2013 – 2014 secara
umum belum masuk
daerah efisien.
B. TINJAUAN PUSTAKA
• Rumah Sakit
• Rekam Medis
• Statistik Rumah Sakit
a. Pengertian Statistik Rumah Sakit
b. Unsur – unsur Statistik Rumah Sakit
c. Grafik Barber – Johnson
d. Indikator Rawat Inap Barber – Johnson
• Kerangka Teori

• BOR = Rata – rata


tempat tidur terisi
Rekam Medis : • LOS = Lama
a. TPPRJ pasien dirawat
Grafik
b. TPPRI • TOI = Rata – rata
Barber – Johnson
c. UGD tempat tidur
d. Sensus harian tersedia
rawat inap • BTO = Tempat
tidur terpakai
(periode)

Gambar 3.1 Kerangka Teori


• Kerangka Konsep

Input Proses Output

Pengumpulan Data :
Perhitungan BOR, Efisiensi Indikator
 Rata–rata tempat
LOS, TOI, BTO tahun Rawat Inap
tidur pakai (A)
2016 dan disajikan
 Rata–rata tempat
dalam bentuk Grfik
tidur terisi (O)
Barber – Johnson
 Pasien keluar
(H+M) (D)
 Waktu ( hari /
bulan/tahun) (T)
C. Metode Penelitian
• Jenis penelitian  Deskriptif dengan pendekatan
kualitatif
• Rancangan penelitian  Cross sectional
• Populasi dan Sampel  Petugas pelaporan dan
Data sensus harian rawat inap
• Lokasi dan waktu  Rumah Sakit Umum Daerah
Wates, Wates, Kabupaten Kulon Progo, Daerah
Istimewa Yogyakarta 55611. Bulan maret – april
2017.
• Variabel penelitian  perhitungan indikator rawat
inap berdasarkan grafik Barber – Johnson di Rumah
Sakit Umum Daerah Wates.
• Definisi Operasional
Tabel 3.1 Definisi Operasional

No Variabel Definisi Alat Ukur Kategori Skala


Operasional

1 BOR (Bed
Perhitungan Upaya untuk Observasi Nominal
Occupancy
Indikator Rawat mengetahui hasil Wawancara
Ratio), LOS
Inap efisiensi grafik
(Length of
Barber –
Stay), TOI
Johnson.
(Turn Over

Interval), BTO

(Bed Turn

Over)
• Prosedur pengumpulan data  Studi pustaka
(sensus harian rawat inap), observasi (data
BOR, LOS, TOI dan BTO), dan wawancara
(petugas bagian pelaporan).
• instrumen pengumpulan data  peneliti,
panduan wawancara, alat perekam, buku
catatan, alat tulis dan ceklist observasi.
• Pengolahan dan analisis data  analisis data
dan keabsahan data.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai