Anda di halaman 1dari 23

SWELLING

KINETIKA SWELLING DARI HYDROGEL


 SLOW SWELLING

τ = L /D
2

 Koefisien difusi hidrogel adalah pada 10-7 cm2/detik.[2,3].


 Setiap ketebalan 1 mm potongan gel dengan nilai koefisien difusi 10-7 cm2/detik 
mencapai 50% pada kesetimabangan pengembangan
lebih dari 6 jam mencapai 90% kesetimbangan.
 Sangat berguna bagi Sustained reales drug delivery system
 Superabsorbens  aplikasi pada penggunaan popok bayi
KINETIKA SWELLING DARI HYDROGEL
 FAST SWELLING

 Hidrogel-basa  perangakat gastro retentive.


Konsep ini adalah
 hidrogel mengembang menjadi lebih besar agar bisa bertahan didalam perut.
 (GI perut anjing  sukser bertahan 60 jam )
 Hidrogel mengalami preswollen  beberapa jam
 Sebelum pemberian pada anjing  diatur untuk menghindari penggosongan
lambung ke usus (prematur)
 tanpa preswelling aemua hidrogel dikosongkan menuju usus selama 30 menit
setelah pemberian obat.
FAST SWELLING
SPHs (super porous hidrogel )
 Mengembang dalam beberapa menit
 Tanpa memperhatikan dari ukuran matriks
 Kinetik/pergerakan dan besarnya pembengkakan (swelling)
 lebih luas dari hidrogel konvensional
 Kekuatan mekanik dari pengembangan (swollen) dari hidrogel  rendah
 Kekuatan mekanik pada adari SPHs ini dapat meningkatkan
kerapatan dari crosslinknya (jaringan2nya)
 Semenjak pembuatan SPHs dengan fast swelling dan memiliki nilai rasio pengembangan
yang baik dengan kekuatan mekanikalnya  sintesis SPH composites.
 Untuk mengerti keunikan SPH dan SPH composites  dibandingkan beberapa tipe dari
hidrogel dan SPHs
HYDROGEL, MICROSPOROUS HYDROGELS AND
MACROPOROUS HYDROGELS
• Hidrogel dapat dibuat dengan beberapa metode, yang paling luas digunakan
biasanya polimerisasi radikal bebas dari vinyl monomer
 monomer dicrosslinking dengan divalent monomer seperti N-N metil-
enebisakrilamida
• Crosslinking biodegradable agent dapat digunakan selama memiliki / sesuai
fungsinya.
• Polimerisasi pada monomer tanpa adanya pelarut lain disebut bulk polimerisasi
• Bulk polimerisasi dari monomer2, seperti hidroksi-etil-metakrilat (HEMA) yang
memprakarsai produksi kaca, matrix polimer transparan yang sangat keras.
• Ketika diimersikan dalam air glassy matriks mengembang menjadi lebih lembut
dan fleksibel.
• Hampir semuanya itu berpindah ke air dan beberapa berat molekul kecil terlarut,
jenis polimer matriks mengembang ini dianggap sebagai nonporous.
HYDROGEL, MICROSPOROUS HYDROGELS AND
MACROPOROUS HYDROGELS
• Pori-pori diantara rantai polimer ini merupakan ruang hampa tempat
transfer molekul, dan ukuran pori selama rentang dimensi molekuler
(bentuk nanometers bahkan lebih kecil).
• Dibawah SEM, permukaan dari hidrogel kering muncul completely
nonferous.
• Pada kasus ini transfer dalam air dan pelarut lainnya meningkatkan
kemurnian mekanisme difusi
• Membatasi kecepatan absorpsi dan beberapa jangkauan ukurannya
dari spesies yang diabsorpsi.
• Hidrogel homogen  macam aplikasinya, terutama Controll drug
delivery yang karakteristik difusinya terbatas dan sesuai persyaratan.
HYDROGEL, MICROSPOROUS HYDROGELS AND
MACROPOROUS HYDROGELS
• Hidrogel sering dipersiapkan oleh larutan polimerisasi yang mana monomernya dicampur
dengan pelarut yang sesuai.
• Secara alami sintesis hidrogel, apakah gel padat atau jaringan polimer longgar,
tergantung pada tipe monomernya,
• banyaknya dari penambahan air pada canpuran monomer (I,e,monomer-diluent ratio) dan
banyaknya dari agent croslingking.
• Banyaknya dari crosslinking. Banyaknya dari yang ditambahkan (air biasanya)dalam
monomer meningkatkan campuran.
• Ukuran pori juga meningkatkan kisarannya menjadi micrometer(µm). Hidrogel dengan
ukuran pori yang efektif pada 10-100nm. disebut mikroporous
• pada 100nm-10µm disebut makroporous hidrogel.
• Dalam prakteknya istilah microsporous dan macrosporous dapat dipertukarkan secara
sederhana faktanya adalah tidak definisi pemersatu. Pada hidrogel micro-macropores
pada hidrogel.
HYDROGEL, MICROSPOROUS HYDROGELS AND
MACROPOROUS HYDROGELS
• Yang penting dari ini untuk membedakan definisi untuk
mikrosporous dan makrosporous struktur pada hidrogel dan
pori material yang lain, seperti busa poliuretan. Wilayah busa
pada plastic mikro dan makrospori diindikasikan porinya kurang
dari 50 µm dan pada pori 100-300 µm kisarannya, secara
berurutan.
• Satu alas an untuk membedakan ini adalah hidrogel dengan pori
yang besar daripada 10 µm yang dibuat. Dimana pori plastic
pada kisaran 100-300 µm pada umumnya. Pori hidrogel dengan
ukuran pori lebih besar dari pada 100 µm yang sering
dilaporkan. Dan kemungkinannya kenapa didefinisikan hidrogel
pori adalah perbedaan pada pori plastic.
HYDROGEL, MICROSPOROUS HYDROGELS AND
MACROPOROUS HYDROGELS
• Mikrospori dan makrospori hidrogel kadang-kadang disebut
polimer sponge, ketika HEMA dipolimerisasi pada inisial
konsentrasi monomer pada 45% (w/w) lebih besar di air.
Hidrogel pada pori (HEMA) diproduksi dengan porositas tinggi
dari PHEMA homogeny hidrogel. Heterogen PHEMA hidrogel
kadang disebut sponges pada literature biomedical. Masalah
sponge adalah tidak direkomendasikan, sejak diketahui
adanya “rubber sponge” yang mana tidak terasa. Kemudian
sifat dari rubber sponge adalah beerbeda dari hidrogel pori.
SUPERPOROUS HYDROGELS (SPHs)

• SPHs merupakan jenis baru dari hidrogel yang memiliki ukuran besar
bagi bagiannya. Melukiskan pada panel A dan B dalam gambar hasil SEM
dibawah ini. Dari SPHs kering dan hidrogel konvensional. Ditunjukkan
pada gambar 2, konvensional hidrogel menunjukkan tidak berpori.
Melalui matriks tersebut. Ukuran pori SPHs lebih besar dari 100 µm .
biasanya kisaran dari beberapa ratus micrometer dan dapat naik
menjadikisaran millimeter. Kebanyakan pori bagian dalam pada SPH
adalah penghubung mejadi bentuk system saluran yang terbuka.
Ukuran dan dari jumlah pori dan dikendalikan olehpenambahn dari
banyaknya jenis dari surfaktan dan dalma bentuk gas selama
polimerisasi crosslinking. Setelah kering pori dari SPH tetap
mkebentuk saluran kapilerenghubung untuk satu sama lain
METODE DARI PERSIAPAN PORI HIDROGEL

• PORO(SI)GEN TEKNIK
• TEKNIK GAS-BLOWING (DALAM BUSA)
• TEKNIK FASE PEMISAHAN
• CROSSLINK DARI PARTIKEL HIDROGEL
INDIVIDU
• TEKNIK GAS-BLOWING (DALAM BUSA)
PORO(SI)GEN TEKNIK

Pori hidrogel dapat dibuat dengan


mempersiapkan hidrogel(biasanya
polimerisasi monomer) dengan adanya air
yang terlarut dalam porosigen. Yang mana
dapat dipindahkan dengan pencucian
dengan air untuk meninggalkan interkoneksi
kerja pori. Contohnya efektifitas porosigen
mikronisasi sukrosa, laktosa, dekstrin,
sodium klorida dan PEG.
TEKNIK FASE PEMISAHAN

Dalam larutan polimerisasi, monomer sering digunakan decampur dengan


penambahan yang baik antara keduanya monomer dan polimer. Jika
bagaimanapun yang ditambahkan adalah bukan pelarut pada bentuk polimer,
kelaturan dari polimer menurun secara drastic sama seperti proses
polimerisasi. Hasil ini fase pemisahan pada polimer-kaya monomer fase
dalam droplet. Yang mana bekerja bersama ke bentuk jaringan terisi yang
luas ruangnya. Pada proses akhir polimerisasi. Proses ini disebut heterogen
kelarutamn polimerisasi. Ukuran pori dari makroporous hidrogel
dipersiapkan pada fase pemisahan sejenisnya adalah hnaya beberapa
micrometer. Ditambahkan seluruh porositas mya sangat kecil dan implies ini
bahwa pori tidak baik interconnect. Batasan besar dari fase pemisahan ini
adalah pada metode yang jenisnya sangat terbatas pada pori hidrogel dapat
dipersiapkan. Ditambah pengendalian yang besar pengendaliannya porositas
dari gek telah dipersiapkan dalam fase pemisahan.
CROSSLINK DARI PARTIKEL HIDROGEL INDIVIDU

partikel hidrogel individu dapat crosslink ke dalam bentuk


agregat crosslink. porinya dibentuk antara partikel
hidrogel. hanya agregat makrostruktur yang dipersiapkan
dalam inisial pencampuran partikel hidrogel. (kisaran dari
beberapa ratus mikrometer. dengan larutan agent
crosslinking, Pori yang struktur sekarang berada diantara
partikel hidrogel. Dan ukuran pori sangat kevil disbanding
ukuran partikel. Dikembangkan terbatas dari partikel
absorben bahwa memiliki secara kimia fungsi aktif pada
permukaan.
TEKNIK GAS-BLOWING (DALAM BUSA)

Hidrogel dapat dipersiapkan dari kehadiran gas bubble.


Teknik ini monomer yang dipolimerisasi atau polimer yang
larut air. Rantai pilimeer yang dicrosslingking disekitar
gelembung gas yang digenerasikan oleh agent blowing.
Udara yang mengeluarkan teknologi ini telash luas
digunakan untuk preparasi busa plastic dari material yang
seperti poliuretan, karet,d an polivinil(vinilklorida). Kunci
reseonya proses pembusaan adlah agent blowing.
SUPERPOROUS HYDROGEL COMPOSITES (sphs)
• Kekuatan mekanik dari SPHs menambah kerapatan dari crosslinking.
• Hasilnya akan mengurangi pengembangan (swelling) oleh hidrogel dan
meningkatkan kerapuha. Untuk meminimalisir masalah ini kita
mensintesis SPH composites dengan menggabungkan partikulat
hidrofilik pada larutan monomer sebelum polimerisasi.
• Banyak material composites yang digunakan
contohnya : crosslinking partikulat sodium karboksimetilselulosa. (
nama dagang Ac-Di-Sol ®) Lebih efektif untuk meningkatkan
kekuatan mekanik tanpa mengorbankan sifat swelling.
** Contoh lain: Primojel® , Explotab® dan crospovidone® )
aplikasi
• Superabsorbent
• Pengiriman obat terkendali
• Diet control
• Aplikasi biomedical
• Aplikasi struktural
• Bioteknologi
• Fast Respon stimuli-sensitif SPHs
Masa depan dari SPHs dan SPH composite
• SPHs dan SPH composite memiliki banyak kegunaan/manfaat.
• SPHs composites cukup kuat dan tidak pecah bila dibanting dilantai
elastis
• Namun tetep dapat pecah dengan pemberian tekanan.  pemerasan dalam
tangan
• Tantangan secara ilmiah untuk membuat SPHs atau SPH composites memiliki
elastisitas seperti karet
• Cukup elastis untuk dapat mengembang beberapa kali tanpa harus pecah.
• Tujuan akhirnya = mengembangkan hidrogel baru yang lebih bermanfaat
• Target  SPHs dan SPH composites yang elastis dan kuat
Terima kasih
banyak atas
perhatiannya

Anda mungkin juga menyukai

  • Soal KWN SUMBANG DONK
    Soal KWN SUMBANG DONK
    Dokumen1 halaman
    Soal KWN SUMBANG DONK
    Non Lya Nurlyana
    Belum ada peringkat
  • Bidan
    Bidan
    Dokumen8 halaman
    Bidan
    Non Lya Nurlyana
    Belum ada peringkat
  • Endokrin Tumbal
    Endokrin Tumbal
    Dokumen5 halaman
    Endokrin Tumbal
    Non Lya Nurlyana
    Belum ada peringkat
  • Cover Lap MK
    Cover Lap MK
    Dokumen12 halaman
    Cover Lap MK
    Non Lya Nurlyana
    Belum ada peringkat
  • Materi Fisiks KSHTN s1 biDAN
    Materi Fisiks KSHTN s1 biDAN
    Dokumen7 halaman
    Materi Fisiks KSHTN s1 biDAN
    Non Lya Nurlyana
    Belum ada peringkat
  • Obat Pencahar
    Obat Pencahar
    Dokumen32 halaman
    Obat Pencahar
    Non Lya Nurlyana
    Belum ada peringkat
  • Absn Prkrya
    Absn Prkrya
    Dokumen2 halaman
    Absn Prkrya
    Non Lya Nurlyana
    Belum ada peringkat
  • Covr Farmako
    Covr Farmako
    Dokumen1 halaman
    Covr Farmako
    Non Lya Nurlyana
    Belum ada peringkat
  • Vitamin
    Vitamin
    Dokumen96 halaman
    Vitamin
    Non Lya Nurlyana
    Belum ada peringkat
  • Prolaktin
    Prolaktin
    Dokumen10 halaman
    Prolaktin
    Non Lya Nurlyana
    Belum ada peringkat
  • Absn Prkrya
    Absn Prkrya
    Dokumen2 halaman
    Absn Prkrya
    Non Lya Nurlyana
    Belum ada peringkat
  • Cover Silabus
    Cover Silabus
    Dokumen1 halaman
    Cover Silabus
    Non Lya Nurlyana
    Belum ada peringkat
  • SMBGN 1
    SMBGN 1
    Dokumen5 halaman
    SMBGN 1
    Non Lya Nurlyana
    Belum ada peringkat
  • SMBGN 4
    SMBGN 4
    Dokumen12 halaman
    SMBGN 4
    Non Lya Nurlyana
    Belum ada peringkat
  • Rangkuman d3 Uas
    Rangkuman d3 Uas
    Dokumen1 halaman
    Rangkuman d3 Uas
    Non Lya Nurlyana
    Belum ada peringkat
  • Rangkuman d3 Uas
    Rangkuman d3 Uas
    Dokumen1 halaman
    Rangkuman d3 Uas
    Non Lya Nurlyana
    Belum ada peringkat
  • Endokrin Tumbal
    Endokrin Tumbal
    Dokumen5 halaman
    Endokrin Tumbal
    Non Lya Nurlyana
    Belum ada peringkat
  • SMBGN 1
    SMBGN 1
    Dokumen5 halaman
    SMBGN 1
    Non Lya Nurlyana
    Belum ada peringkat
  • Endokrin Tumbal
    Endokrin Tumbal
    Dokumen5 halaman
    Endokrin Tumbal
    Non Lya Nurlyana
    Belum ada peringkat
  • Rangkuman d3 Uas
    Rangkuman d3 Uas
    Dokumen1 halaman
    Rangkuman d3 Uas
    Non Lya Nurlyana
    Belum ada peringkat
  • Farmasi Eksipien
    Farmasi Eksipien
    Dokumen56 halaman
    Farmasi Eksipien
    Non Lya Nurlyana
    100% (1)
  • 11 SMA - k13 - Tes Evaluasi 1
    11 SMA - k13 - Tes Evaluasi 1
    Dokumen6 halaman
    11 SMA - k13 - Tes Evaluasi 1
    Non Lya Nurlyana
    Belum ada peringkat
  • Tugas Idk
    Tugas Idk
    Dokumen2 halaman
    Tugas Idk
    Non Lya Nurlyana
    Belum ada peringkat
  • Soal Her Farmako
    Soal Her Farmako
    Dokumen3 halaman
    Soal Her Farmako
    Non Lya Nurlyana
    Belum ada peringkat
  • NILAI Anak Kelas 1b
    NILAI Anak Kelas 1b
    Dokumen4 halaman
    NILAI Anak Kelas 1b
    Non Lya Nurlyana
    Belum ada peringkat
  • Soal Her Farmako
    Soal Her Farmako
    Dokumen3 halaman
    Soal Her Farmako
    Non Lya Nurlyana
    Belum ada peringkat
  • Soal Her Farmako
    Soal Her Farmako
    Dokumen3 halaman
    Soal Her Farmako
    Non Lya Nurlyana
    Belum ada peringkat
  • To Asc
    To Asc
    Dokumen1 halaman
    To Asc
    Non Lya Nurlyana
    Belum ada peringkat
  • Eksipien Harus Jadi
    Eksipien Harus Jadi
    Dokumen30 halaman
    Eksipien Harus Jadi
    Non Lya Nurlyana
    Belum ada peringkat