Anda di halaman 1dari 15

Journal Reading

h
Kepaniteraan Klinik SMF Ofthalmologi RSUD Dr. M. Yunus
Fakultas Kedokteran Universitas Bengkulu
2019

Oleh: Riske Yolanda Putri


Pembimbing: dr. Kathmansyah, Sp.M
Endoftalmitis Fungal Endogen: Faktor Risiko,
Gambaran Klinis, dan Luaran Terapi pada Infeksi
Jamur dan Ragi
OUTLINES

– Latar Belakang
– Metode
– Hasil & Diskusi
– Kesimpulan
Latar Belakang

Endoftalmitis fungal endogen adalah kondisi mata serius yang terkait dengan luaran
visus yang buruk.

Sebagian besar pasien dengan kondisi ini memiliki faktor risiko predisposisi sistemik.

TUJUAN  menganalisis dan melaporkan perbedaan faktor risiko, presentasi klinis,


dan luaran terapi antara pasien dengan endoftalmitis fungal endogen yang
disebabkan oleh ragi dan pasien dengan endoftalmitis fungal endogen yang
disebabkan oleh jamur
Metode

Waktu • 1 Januari 1990-31 Desember 2011


Penelitian

• Pasien dengan klinis endoftalmitis fungal endogen berdasarkan rekam


Subyek medis

• Uji student t
Analisis • Uji chi-square
Statistik • P < 0.05  signifikan
Hasil & Diskusi

– Selama 21 tahun periode penelitian, 67


mata dari 53 pasien diidentifikasi
memiliki kultur positif dan diagnosis klinis
endoftalmitis fungal endogen.

– 51 mata dari 39 pasien memiliki spesies


ragi dan 16 mata dari 14 pasien memiliki
spesies jamur.
Hasil & Diskusi

– Rerata usia pasien yang dimasukkan


adalah 50.0 tahun.

– Rerata follow-up selama 16.4 bulan untuk


kasus ragi dan 9.6 bulan untuk kasus
jamur.
Hasil & Diskusi

– Pasien dengan infeksi dengan spesies


jamur secara signifikan lebih mungkin
mengalami imunosupresi iatrogenik.
– Kultur jamur positif secara signifikan
berhubungan dengan penggunaan
kateter atau jalur vena dalam.
Hasil & Diskusi

– Pasien dengan endoftalmitis endogen yang disebabkan oleh jamur didiagnosis


secara signifikan lebih dekat dengan onset gejala.
– Pasien dengan kultur jamur positif secara signifikan lebih mungkin untuk
mengalami hipopion pada saat diagnosis.
Hasil & Diskusi

– Pasien dengan endoftalmitis endogen yang


disebabkan oleh jamur secara signifikan
lebih cenderung mendapat terapi
antijamur sistemik.
Hasil & Diskusi

– Pasien dengan endoftalmitis endogen yang


disebabkan oleh jamur memiliki visus yang
secara signifikan lebih buruk pada saat
datang dan pada follow-up akhir.
– Pasien dengan endoftalmitis endogen yang
disebabkan oleh jamur lebih sering
mengalami enukleasi.
Keterbatasan Penelitian

Jumlah pasien yang relatif


Desain retrospektif
kecil

Tidak tersedia Follow-up yang sangat


pemeriksaan yang lebih bervariasi dan data bisa
sensitif (PCR) hilang dari tinjauan grafik
Kesimpulan

Pasien dengan endoftalmitis endogen yang disebabkan oleh jamur lebih mungkin mengalami imunosupresi
iatrogenik dan memiliki riwayat transplantasi whole-organ.

Durasi gejala yang lebih pendek dari sebelum diagnosis dan tingkat hipopion yang lebih tinggi terjadi pada
kasus-kasus jamur.

Walau endoftalmitis fungal endogen umumnya berhubungan dengan luaran visus yang buruk, infeksi dengan
spesies jamur dikaitkan dengan visus yang lebih buruk pada presentasi dan pada follow-up akhir daripada
infeksi dengan spesies ragi.

Tingkat enukleasi jauh lebih tinggi pada kasus jamur.


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai