Oleh:
Megawaty Putri Syaeful
111 2018 2023
LAPORAN KASUS 1
Skizofrenia Paranoid (F20.0)
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. H
No. RM : 00157239
Umur : 35 tahun
Alamat : Maros
Agama : Islam
Status Perkawinan : Menikah
Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT
Tanggal Pemeriksa : 25 Oktober 2019
RIWAYAT PSIKIATRI
Diperoleh dari catatan medis, autoanamnesis,
dan alloanamnesis dari :
Nama : Tn.SR
Umur : 38 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan terakhir : SMA
Pekerjaan : Wirausaha
Alamat : Maros
Hubungan dengan pasien : Suami pasien
LAPORAN PSIKIATRI
Keluhan Utama:
Gelisah
Riwayat Pekerjaan
Sehari-hari pasien membantu suaminya sebagai peternak kambing
Riwayat Pernikahan
Pasien sudah menikah untuk yang kedua kalinya, pasien berpisah dengan
suami pertamanya dan memiliki 3 orang anak, kini pasien tinggal bersama
suaminya yang kedua dan memiliki 1 orang anak
Riwayat Agama
Pasien memeluk agama Islam. Pasien sering mengaji dan melaksanakan
sholat
Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
: Meninggal
Riwayat penyakit yang sama dalam keluarga
Tidak ada riwayat keluarga dengan penyakit dan keluhan yang sama
A. Status Neurologi
Gejala rangsang selaput otak : kaku kuduk (-), Kernig’s sign (-)/(-), pupil
bulat dan isokor 2,5 mm/2,5 mm, reflex cahaya (+)/(+). Fungsi motorik dan
sensorik keempat ekstremitas dalam batas normal, dan tidak ditemukan
reflex patologis.
I. PEMERIKSAAN STATUS MENTAL
A. Deskripsi umum
1. Penampilan : Seorang perempuan datang dengan baju kaos merah dan
memakai celana ungu, wajah sesuai umur (35 tahun), perawakan tubuh
gemuk, perawatan diri cukup.
2. Kesadaran : Baik
3. Perilaku dan aktifitas psikomotor : Gelisah
4. Pembicaraan : Spontan, lancar, kesan semangat dan cepat, intonasi biasa
5. Sikap terhadap pemeriksa : Kooperatif
Keadaan afektif
Mood : Eutimik
Afek : Inappropriate
Empati : tidak dapat dirabarasakan
Daya ingat
Jangka panjang : Baik
Jangka pendek : Baik
Jangka segera : Baik
Isi pikiran
Preokupasi : Pasien memiliki kemampuan untuk mem
buat wajah seseorang bercahaya
Gangguan isi pikir : waham persekutorik: Pasien selalu
merasa bahwa tetangganya mengejar-
ngejar dan ingin meracuninya
A. Pengendalian Impuls : Baik selama wawancara
B. Daya Nilai dan Tilikan
1. Norma Sosial : Terganggu
2. Uji Daya Nilai : Terganggu
3. Penilaian Realitas : Terganggu
4. Tilikan : Derajat III ( Menyadari penyakitnya dan
Menyalahkan orang lain)
C. Taraf Dapat Dipercaya
Dapat dipercaya
I. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA
Seorang wanita diantar oleh keluarga dan kepala desa ke UGD RSKD
Dadi untuk yang kedua kalinya dengan keluhan mengamuk sejak 10 hari
yang lalu pasien keliling kampung sambil mengomel, pasien melempar
jendela rumah tetangganya hingga bolong, pasien sering mondar mandir
dalam rumah, pasien juga sering berbicara, tertawa, bernyanyi, mengaji,
dan azan tanpa sebab yang jelas. Makan pasien baik, tidur pasien
terganggu, pasien sering mandi dan mengganti pakaian, peraawatan diri
cukup.
Pasien mengaku sering mendengar suara seorang pria dan wanita
yang mengatakan ‘’Allahu Akbar”, hal ini diakui pasien sudah sejak pasien
masih di TK, pasien merasa gelisah dengan fikiran yang selalu
menggangu bahwa pasien dikejar-kejar dan ingin dibunuh oleh
tetangganya karena dituduh mencuri sepeda milik tetangganya, pasien
juga mengaku memiliki kekuatan yang dapat membuat wajah seseorang
menjadi bercahaya. Pasien merasa kesal karena tetangganya telah
meracuni hewan peliharaan pasien yang menyebabkan pasien rugi.
Pasein pernah mengamuk di pernikahan tetangganya 1 bulan yang lalu
dan membaik dengan sendirinya.
Awal perubahan sejak pasien pulang dari Timika, pasien tinggal di
timika bersama suami pertama dan anaknya, Pada saat itu, suami pasien
pergi meninggalkan pasien dan anak-anaknya dan menikah lagi dengan
wanita lain. Sejak saat itu pasien merasa sangat sedih dan mulai
menyendiri, berbicara sndiri, suami pasien saat ini adalah suami kedua
dan tidak mengetahui secara pasti mengenai awal perubahan pasien,
pasien pernah di rawat di RSKD Dadi 3 tahun yang lalu selama 10 hari,
namun keluarga tidak mengetaui riwayat pengobatan pasien.
I. EVALUASI MULTIAKSIAL (Sesuai PPDGJ-III)
Aksis I:
Dari autoanamnesis dan alloanamnesis ditemukan adanya gejala klinis
bermakna yaitu pasien keliling kampung sambil mengomel, pasien
melempar jendela rumah tetangganya, pasien sering mondar mandir
dalam rumah, pasien juga sering berbicara, tertawa, bernyanyi, mengaji,
dan azan tanpa sebab yang jelas.
Keadaan ini menimbulkan penderitaan (distress) pada dirinya dan
keluarga serta terdapat hendaya (dissability) pada fungsi psikososial,
pekerjaan, dan penggunaan waktu senggang sehingga dapat disimpulkan
bahwa pasien menderita Gangguan Jiwa.
Berdasarkan pemeriksaan status mental didapatkan halusinasi
auditorik pasien sering mendengar suara seorang pria dan wanita yang
mengatakan “ Allahu Akbar” secara terus-menerus dan waham
persekutorik: pasien mengaku dikejar-kejar dan ingin dibunuh oleh
tetangganya, sehingga dikategorikan Gangguan Jiwa Psikotik.
Dari pemeriksaan fisik dan pemeriksaan neurologis tidak ditemukan
kelainan sehingga kelainan organik dapat disingkirkan dan dikategorikan
sebagai Gangguan Jiwa Psikotik Non Organik.
Pasien mengaku sering mendengar suara seorang pria dan wanita
yang mengatakan ‘’Allahu Akbar”, hal ini diakui pasien sudah sejak lama,
pasien merasa gelisah dengan fikiran yang selalu menggangu pasien
bahwa pasien dikejar-kejar dan ingin dibunuh oleh tetangganya karena
dituduh mencuri sepeda milik tetangganya, pasien juga mengaku memiliki
kekuatan yang dapat membuat wajah seseorang bercahaya hanya
dengan menyebut namanya sehingga berdasarkan pedoman
penggolongan diagnosis gangguan jiwa (PPDGJ III) diagnosis pasien
masuk dalam kategori Gangguan Skizofrenia Paranoid (F20.0).
Pasien didiagnosis banding dengan :
Keadaan paranoid involusional (F22.8): Merupakan sisa untuk gangguan-
gangguan waham yang menetap yang tidak memenuhi kriteria untuk
gangguan waham
Aksis II
Ciri kepribadian tidak khas
Aksis III
Tidak ditemukan kelainan
Aksis IV
suami pasien pergi meninggalkan pasien dan anak-anaknya dan menikah
lagi dengan wanita lain.
Aksis V
GAF Scale saat ini : 70-61 (beberapa gejala ringan dan menetap,
disabilitas ringan dalam fungsi, secara umum masih baik).
I. DAFTAR MASALAH
Organobiologik
Tidak ditemukan kelainan fisik bermakna, namun karena terdapat
ketidakseimbangan neurotransmitter maka memerlukan
psikofarmakoterapi.
Psikologi
Ditemukan adanya masalah psikologi sehingga pasien memerlukan
psikoterapi.
Sosiologik
Ditemukan adanya hendaya dalam waktu senggang maka membutuhkan
sosioterapi
I. RENCANA TERAPI
A. Psikofarmakoterapi
Haloperidol 5 mg, 1 tab/8jam/oral
Chlorpromazine 100 mg, 1 tab/24 jam/oral/malam
1. Psikoterapi Suportif
Ventilasi: Memberikan kesempatan kepada pasien untuk menceritakan
keluhan dan isi hati serta perasaan sehingga pasien merasa lega.
Konseling: Memberikan penjelasan dan pengertian kepada pasien agar
memahami penyakitnya, bagaimana cara menghadapinya, manfaat
pengobatan, cara pengobatan, efek samping yang mungkin timbul selama
pengobatan. Memberikan dukungan kepada pasien serta memotivasi agar
minum obat secara teratur.
1. Sosioterapi
Memberikan penjelasan kepada pasien, keluarga pasien dan orang
disekitarnya tentang gangguan yang dialami pasien sehingga mereka
dapat menerima dan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk
membantu proses pemulihan pasien
I. PROGNOSIS
Ad vitam : Bonam
Ad functionam : Dubia ad bonam
Ad sanationam : Dubia ad bonam
Faktor Pendukung Faktor Penghambat
Tidak ada faktor pencetus (tidak
Gejala positif
jelas)
Riwayat sosial pramorbid baik
I.FOLLOW UP
Memantau keadaan umum pasien serta perkembangan
penyakitnya. Selain itu menilai efektivitas terapi dan kemungkinan efek
samping yang mungkin terjadi.
DEFINISI
Skizofrenia berasal dari bahasa Yunani, “schizein”yang berarti
“terpisah”atau “pecah”, dan “phren” yang artinya “jiwa”. Pada skizofrenia
terjadi pecahnya atau ketidakserasian antara afeksi, kognitif dan perilaku
EPIDEMIOLOGI
Faktor Neurokimia
• Anti-psikosis Tipikal
• Dopamine D2 receptor antagonists:
MEKANISM efektif untuk gejala POSITIF.
2nd gen: E KERJA • Anti-psikosis Atipikal
klozapin, OBAT ANTI- • Dopamine D2 receptor antagonists
dan Serotonin dopamine
risperidone,
olanzapine PSIKOSIS antagonists: efektif juga untuk gejala
NEGATIF.
HOM
E
Thank you