Anda di halaman 1dari 39

REFLEKSI KASUS

GANGGUAN SKIZOAFEKTIF PARANOID (F20.0)

Oleh:
Megawaty Putri Syaeful
111 2018 2023
LAPORAN KASUS 1
Skizofrenia Paranoid (F20.0)

IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. H
No. RM : 00157239
Umur : 35 tahun
Alamat : Maros
Agama : Islam
Status Perkawinan : Menikah
Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT
Tanggal Pemeriksa : 25 Oktober 2019
RIWAYAT PSIKIATRI
Diperoleh dari catatan medis, autoanamnesis,
dan alloanamnesis dari :
Nama : Tn.SR
Umur : 38 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan terakhir : SMA
Pekerjaan : Wirausaha
Alamat : Maros
Hubungan dengan pasien : Suami pasien
LAPORAN PSIKIATRI
Keluhan Utama:
Gelisah

A. Riwayat Gangguan Sekarang


Seorang wanita diantar oleh keluarga dan kepala desa ke UGD RSKD
Dadi untuk yang kedua kalinya dengan keluhan mengamuk sejak 10 hari
yang lalu pasien keliling kampung sambil mengomel, pasien melempar
jendela rumah tetangganya hingga bolong, pasien sering mondar mandir
dalam rumah, pasien juga sering berbicara, tertawa, bernyanyi, mengaji,
dan azan tanpa sebab yang jelas. Makan pasien baik, tidur pasien
terganggu, pasien sering mandi dan mengganti pakaian, peraawatan diri
cukup.
Pasien mengaku sering mendengar suara seorang pria dan wanita
yang mengatakan ‘’Allahu Akbar”, hal ini diakui pasien sudah sejak pasien
masih di TK, pasien merasa gelisah dengan fikiran yang selalu
menggangu bahwa pasien dikejar-kejar dan ingin dibunuh oleh
tetangganya karena dituduh mencuri sepeda milik tetangganya, pasien
juga mengaku memiliki kekuatan yang dapat membuat wajah seseorang
menjadi bercahaya. Pasien merasa kesal karena tetangganya telah
meracuni hewan peliharaan pasien yang menyebabkan pasien rugi.
Pasein pernah mengamuk di pernikahan tetangganya 1 bulan yang lalu
dan membaik dengan sendirinya.
Awal perubahan sejak pasien pulang dari Timika, pasien tinggal di
timika bersama suami pertama dan anaknya, Pada saat itu, suami pasien
pergi meninggalkan pasien dan anak-anaknya dan menikah lagi dengan
wanita lain. Sejak saat itu pasien merasa sangat sedih dan mulai
menyendiri, berbicara sndiri, suami pasien saat ini adalah suami kedua
dan tidak mengetahui secara pasti mengenai awal perubahan pasien,
pasien pernah di rawat di RSKD Dadi 3 tahun yang lalu selama 10 hari,
namun keluarga tidak mengetaui riwayat pengobatan pasien.
Hendaya Disfungsi:
Hendaya Sosial : Terganggu
Hendaya Pekerjaan : Terganggu
Hendaya waktu senggang : Terganggu

Faktor Stressor Psikososial:


suami pasien pergi meninggalkan pasien dan anak-anaknya
dan menikah lagi dengan wanita lain.
Riwayat Gangguan Sebelumnya
Riwayat penyakit dahulu :
Penyakit Infeksi (-)
Kejang (-)
Trauma (-)

Riwayat penggunaan NAPZA :


Merokok (-)
Alkohol (-)
Obat - obatan (-)

Riwayat gangguan psikiatrik sebelumnya:


Tidak ada riwayat menderita keluhan yang sama sebelumnya.
Riwayat Kehidupan Pribadi
Riwayat Prenatal dan Perinatal
Pasien lahir cukup bulan dan normal di bantu oleh bidan. Waktu kecil
pasien mendapatkan ASI eksklusif. Berat badan lahir normal, riwayat kejang
dan infeksi pada saat bayi tidak ada.

Riwayat Masa Kanak Awal (1 – 3 tahun)


Tumbuh kembang pasien normal seperti anak lain seusianya. Pasien tidak
mengalami keterlambatan dalam perkembangan.

Riwayat Masa Kanak Pertengahan ( 4 – 11 tahun )


Pasien bersekolah di Sekolah Dasar, pasien mampu mengikuti
pelajaran sekolah, pergaulan pasien dengan teman seusianya juga
baik
Riwayat Masa Kanak Akhir (usia 12 – 14 tahun)
Pasien tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang SMP

Riwayat Masa Remaja (Usia 15-18 tahun)


Pasien tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA

Riwayat Masa Dewasa


Riwayat Pendidikan
Pasien menyelesaikan jenjang pendidikan SD

Riwayat Pekerjaan
Sehari-hari pasien membantu suaminya sebagai peternak kambing
Riwayat Pernikahan
Pasien sudah menikah untuk yang kedua kalinya, pasien berpisah dengan
suami pertamanya dan memiliki 3 orang anak, kini pasien tinggal bersama
suaminya yang kedua dan memiliki 1 orang anak

Riwayat Agama
Pasien memeluk agama Islam. Pasien sering mengaji dan melaksanakan
sholat

Riwayat Kehidupan Keluarga


Anak ke 3 dari 5 bersaudara (♂,♂, ,♀, ♀,♀). Hubungan pasien dengan
keluarga baik, pasien tinggal bersama suami, bapak, ibu, kakanya, ipar dan 1 orang
ponakannya.
1) Genogram

Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
: Meninggal
Riwayat penyakit yang sama dalam keluarga
Tidak ada riwayat keluarga dengan penyakit dan keluhan yang sama

Situasi Kehidupan Sekarang


Pasien tinggal bersama suami dan dan anaknya, pasien tidak bekerja,
dirumah pasien beternak kambing bersama dengan suaminya

Persepsi pasien tentang diri dan kehidupannya


Pasien menyadari dirinya sakit dan menganggap bahwa hal itu disebabkan
oleh tetangganya, setelah sembuh pasien ingin pulang ke rumah
untuk membersihkan dan membantu suaminya beternak kambing
I. PEMERIKSAAN FISIK DAN NEUROLOGI
A. Status Internus
Keadaaan umum pasien tampak baik, gizi cukup, kesadaran compos
mentis, tekanan darah 130/70 mmHg, nadi 80 kali/menit, frekuensi
pernapasan 20 kali/menit, suhu tubuh 36,5oC, konjungtiva tidak anemis,
sklera tidak ikterus. Jantung dan paru – paru dalam batas normal,
abdomen dalam batas normal, ekstremitas atas dan bawah tidak ada
kelainan.

A. Status Neurologi
Gejala rangsang selaput otak : kaku kuduk (-), Kernig’s sign (-)/(-), pupil
bulat dan isokor 2,5 mm/2,5 mm, reflex cahaya (+)/(+). Fungsi motorik dan
sensorik keempat ekstremitas dalam batas normal, dan tidak ditemukan
reflex patologis.
I. PEMERIKSAAN STATUS MENTAL
A. Deskripsi umum
1. Penampilan : Seorang perempuan datang dengan baju kaos merah dan
memakai celana ungu, wajah sesuai umur (35 tahun), perawakan tubuh
gemuk, perawatan diri cukup.
2. Kesadaran : Baik
3. Perilaku dan aktifitas psikomotor : Gelisah
4. Pembicaraan : Spontan, lancar, kesan semangat dan cepat, intonasi biasa
5. Sikap terhadap pemeriksa : Kooperatif
Keadaan afektif
Mood : Eutimik
Afek : Inappropriate
Empati : tidak dapat dirabarasakan

Fungsi Intelektual (Kognitif)


Taraf pendidikan
Pengetahuan umum dan kecerdasan pasien sesuai dengan tingkat pendidikannya
yakni lulusan SD
Orientasi
Waktu : Terganggu
Tempat : Baik
Orang : Baik

Daya ingat
Jangka panjang : Baik
Jangka pendek : Baik
Jangka segera : Baik

Konsentrasi dan Perhatian : terganggu


Pikiran abstrak : Terganggu (pasien menganggap
makna dari panjang tangan ialah
panjang kaki)
Bakat Kreatif : Pasien pandai memasak dan
menjahit
Kemampuan menolong diri sendiri : Baik
A. Gangguan Persepsi dan Pengalaman Diri
a. Halusinasi :
- Visual : Tidak ada
-Auditorik : Mendengar suara pria dan wanita yang
mengucapkan “Allahu Akbar”
b. Ilusi : Tidak ada
c. Depersonalisasi : Tidak ada
d. Derealisasi : Tidak ada
Proses Berfikir
Produktivitas : Ide yang relevan
Kontuinitas : Cukup relevan
Hendaya berbahasa : Tidak ada

Isi pikiran
Preokupasi : Pasien memiliki kemampuan untuk mem
buat wajah seseorang bercahaya
Gangguan isi pikir : waham persekutorik: Pasien selalu
merasa bahwa tetangganya mengejar-
ngejar dan ingin meracuninya
A. Pengendalian Impuls : Baik selama wawancara
B. Daya Nilai dan Tilikan
1. Norma Sosial : Terganggu
2. Uji Daya Nilai : Terganggu
3. Penilaian Realitas : Terganggu
4. Tilikan : Derajat III ( Menyadari penyakitnya dan
Menyalahkan orang lain)
C. Taraf Dapat Dipercaya
Dapat dipercaya
I. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA
Seorang wanita diantar oleh keluarga dan kepala desa ke UGD RSKD
Dadi untuk yang kedua kalinya dengan keluhan mengamuk sejak 10 hari
yang lalu pasien keliling kampung sambil mengomel, pasien melempar
jendela rumah tetangganya hingga bolong, pasien sering mondar mandir
dalam rumah, pasien juga sering berbicara, tertawa, bernyanyi, mengaji,
dan azan tanpa sebab yang jelas. Makan pasien baik, tidur pasien
terganggu, pasien sering mandi dan mengganti pakaian, peraawatan diri
cukup.
Pasien mengaku sering mendengar suara seorang pria dan wanita
yang mengatakan ‘’Allahu Akbar”, hal ini diakui pasien sudah sejak pasien
masih di TK, pasien merasa gelisah dengan fikiran yang selalu
menggangu bahwa pasien dikejar-kejar dan ingin dibunuh oleh
tetangganya karena dituduh mencuri sepeda milik tetangganya, pasien
juga mengaku memiliki kekuatan yang dapat membuat wajah seseorang
menjadi bercahaya. Pasien merasa kesal karena tetangganya telah
meracuni hewan peliharaan pasien yang menyebabkan pasien rugi.
Pasein pernah mengamuk di pernikahan tetangganya 1 bulan yang lalu
dan membaik dengan sendirinya.
Awal perubahan sejak pasien pulang dari Timika, pasien tinggal di
timika bersama suami pertama dan anaknya, Pada saat itu, suami pasien
pergi meninggalkan pasien dan anak-anaknya dan menikah lagi dengan
wanita lain. Sejak saat itu pasien merasa sangat sedih dan mulai
menyendiri, berbicara sndiri, suami pasien saat ini adalah suami kedua
dan tidak mengetahui secara pasti mengenai awal perubahan pasien,
pasien pernah di rawat di RSKD Dadi 3 tahun yang lalu selama 10 hari,
namun keluarga tidak mengetaui riwayat pengobatan pasien.
I. EVALUASI MULTIAKSIAL (Sesuai PPDGJ-III)
Aksis I:
Dari autoanamnesis dan alloanamnesis ditemukan adanya gejala klinis
bermakna yaitu pasien keliling kampung sambil mengomel, pasien
melempar jendela rumah tetangganya, pasien sering mondar mandir
dalam rumah, pasien juga sering berbicara, tertawa, bernyanyi, mengaji,
dan azan tanpa sebab yang jelas.
Keadaan ini menimbulkan penderitaan (distress) pada dirinya dan
keluarga serta terdapat hendaya (dissability) pada fungsi psikososial,
pekerjaan, dan penggunaan waktu senggang sehingga dapat disimpulkan
bahwa pasien menderita Gangguan Jiwa.
Berdasarkan pemeriksaan status mental didapatkan halusinasi
auditorik pasien sering mendengar suara seorang pria dan wanita yang
mengatakan “ Allahu Akbar” secara terus-menerus dan waham
persekutorik: pasien mengaku dikejar-kejar dan ingin dibunuh oleh
tetangganya, sehingga dikategorikan Gangguan Jiwa Psikotik.
Dari pemeriksaan fisik dan pemeriksaan neurologis tidak ditemukan
kelainan sehingga kelainan organik dapat disingkirkan dan dikategorikan
sebagai Gangguan Jiwa Psikotik Non Organik.
Pasien mengaku sering mendengar suara seorang pria dan wanita
yang mengatakan ‘’Allahu Akbar”, hal ini diakui pasien sudah sejak lama,
pasien merasa gelisah dengan fikiran yang selalu menggangu pasien
bahwa pasien dikejar-kejar dan ingin dibunuh oleh tetangganya karena
dituduh mencuri sepeda milik tetangganya, pasien juga mengaku memiliki
kekuatan yang dapat membuat wajah seseorang bercahaya hanya
dengan menyebut namanya sehingga berdasarkan pedoman
penggolongan diagnosis gangguan jiwa (PPDGJ III) diagnosis pasien
masuk dalam kategori Gangguan Skizofrenia Paranoid (F20.0).
Pasien didiagnosis banding dengan :
Keadaan paranoid involusional (F22.8): Merupakan sisa untuk gangguan-
gangguan waham yang menetap yang tidak memenuhi kriteria untuk
gangguan waham
Aksis II
Ciri kepribadian tidak khas
Aksis III
Tidak ditemukan kelainan
Aksis IV
suami pasien pergi meninggalkan pasien dan anak-anaknya dan menikah
lagi dengan wanita lain.
Aksis V
GAF Scale saat ini : 70-61 (beberapa gejala ringan dan menetap,
disabilitas ringan dalam fungsi, secara umum masih baik).
I. DAFTAR MASALAH
 Organobiologik
Tidak ditemukan kelainan fisik bermakna, namun karena terdapat
ketidakseimbangan neurotransmitter maka memerlukan
psikofarmakoterapi.
 Psikologi
Ditemukan adanya masalah psikologi sehingga pasien memerlukan
psikoterapi.
 Sosiologik
Ditemukan adanya hendaya dalam waktu senggang maka membutuhkan
sosioterapi
I. RENCANA TERAPI
A. Psikofarmakoterapi
 Haloperidol 5 mg, 1 tab/8jam/oral
 Chlorpromazine 100 mg, 1 tab/24 jam/oral/malam
1. Psikoterapi Suportif
Ventilasi: Memberikan kesempatan kepada pasien untuk menceritakan
keluhan dan isi hati serta perasaan sehingga pasien merasa lega.
Konseling: Memberikan penjelasan dan pengertian kepada pasien agar
memahami penyakitnya, bagaimana cara menghadapinya, manfaat
pengobatan, cara pengobatan, efek samping yang mungkin timbul selama
pengobatan. Memberikan dukungan kepada pasien serta memotivasi agar
minum obat secara teratur.
1. Sosioterapi
Memberikan penjelasan kepada pasien, keluarga pasien dan orang
disekitarnya tentang gangguan yang dialami pasien sehingga mereka
dapat menerima dan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk
membantu proses pemulihan pasien
I. PROGNOSIS
Ad vitam : Bonam
Ad functionam : Dubia ad bonam
Ad sanationam : Dubia ad bonam
Faktor Pendukung Faktor Penghambat
Tidak ada faktor pencetus (tidak
Gejala positif
jelas)
Riwayat sosial pramorbid baik
I.FOLLOW UP
Memantau keadaan umum pasien serta perkembangan
penyakitnya. Selain itu menilai efektivitas terapi dan kemungkinan efek
samping yang mungkin terjadi.
DEFINISI
Skizofrenia berasal dari bahasa Yunani, “schizein”yang berarti
“terpisah”atau “pecah”, dan “phren” yang artinya “jiwa”. Pada skizofrenia
terjadi pecahnya atau ketidakserasian antara afeksi, kognitif dan perilaku

EPIDEMIOLOGI

15 sampai 25 tahun 25 sampai 35 tahun


Cenderung gejala negatif Cenderung memiliki kemampuan
fungsi sosial yang lebih baik
Prognosis lebih buruk

Prognosis lebih baik


Faktor Neurobiologis
Faktor Genetika

Faktor Neurokimia

Faktor Neuroanatomi Struktural

Faktor Faktor Keluarga dan Lingkungan


Psikososial
Faktor Stressor
Skizofrenia
Harus ada sedikitnya satu gejala yang jelas :

• Tought echo, tought insertion/Withdrawal, broadcasting


• Delusion of control, influence, passivity, perception
• Halusinasi auditorik
• Waham2 menetap jenis lainnya yang tidak wajar dan mustahil DURASI
GEJALA
≥1
Atau Sedikitnya 2 gejala secara jelas : Bulan

• Halusinasi pancaindera mana saja yang menetap, disertai waham yang


mengambang
• Arus pikiran yang terputus atau mengalami sisipan inkoherensi,
neologisme
• Perilaku katatonik, gaduh gelisah, posturing, negativisme, mutisme, stupor
• Gejala-gejala negatif apatis, bicara< , menarik diri, dll
Terapi

• Sindrom Psikosis terjadi


ANTIPSIKOTIK: berkaitan dengan aktivitas
neurotransmitter Dopamine
HIPOTESIS yang meningkat.
(Hiperaktivitas sistem
dopaminergik sentral)
1st gen:
klorpromazin,
haloperidol,
trifluoperazine

• Anti-psikosis Tipikal
• Dopamine D2 receptor antagonists:
MEKANISM efektif untuk gejala POSITIF.
2nd gen: E KERJA • Anti-psikosis Atipikal
klozapin, OBAT ANTI- • Dopamine D2 receptor antagonists
dan Serotonin dopamine
risperidone,
olanzapine PSIKOSIS antagonists: efektif juga untuk gejala
NEGATIF.

HOM
E
Thank you

Anda mungkin juga menyukai