PPT Lapsus IUFD
PPT Lapsus IUFD
Oleh:
Wisman Agustian, S.Ked
702009049
Pembimbing:
dr. Hj. Aryani Aziz, Sp.OG
PENDAHULUAN
IUFD adalah janin yang mati dalam rahim dengan berat
badan 500 gram atau lebih atau kematian janin dalam rahim
pad kehamilan 20 minggu atau lebih.
Etiologi dari IUFD yang tidak diketahui penyebabnya
diperkirakan sebesar 25-60 %, sedangkan penyebab yang
dapat diketahui ialah disebabkan oleh faktor fetal, faktor
maternal, dan faktor kelainan patologik plasenta.
Berdasarkan survey yang dilakukan oleh Depkes RI tahun
2003 mengenai kegagalan yang terjadi selama masa
kehamilan, didapatkan data mortalitas perinatal di Indonesia
berkisar 24 dari 1000 kehamilan. Kondisi kesehatan janin
memiliki kontribusi tertinggi dalam mengakibatkan mortalitas
perinatal (39%) dibandingkan dengan faktor maternal (5,1%).
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Intra Uterine Fetal Death ( IUFD) menurut WHO dan The Americans College of
Obstetricians and Gynecologists adalah janin yang mati dalam rahim dengan berat
badan 500 gram atau lebih atau kematian janin dalam rahim pada kehamilan 20
minggu atau lebih.
Intra Uterine Fetal Death ( IUFD) adalah keadaan tidak adanya tanda-tanda
kehidupan janin dalam kandungan baik pada kehamilan dibawah 20 minggu maupun
20 minggu.
Faktor Maternal :
Post term ( > 42 minggu), diabetes mellitus tidak terkontrol, sistemik lupus
eritematosus, infeksi, hipertensi, preeklampsia, eklampsia,
hemoglobinopati, umur ibu tua, penyakit rhesus, ruptura uteri,
antifosfolipid sindrom, hipotensi akut ibu.
Faktor Fetal
Hamil kembar, hamil tumbuh terhambat, kelainan kongenital, kelainan
genetik, infeksi.
Faktor Plasenta
Kelainan tali pusat, lepasnya plasenta, ketuba pecah dini, vasa previa.
Faktor Risiko
Wanita diatas usia 35 tahun memiliki risiko 40-50% lebih tinggi
akan terjadinya IUFD dibandingkan dengan wanita pada usia 20-29
tahun.
Merokok selama kehamilan berhubungan dengan sejumlah risiko
kematian fetal.
Faktor sosial seperti status sosioekonomi dan edukasi juga
mempengaruhi risiko terjadinya IUFD
Klasifikasi
Menurut United States National Center for Health Statistic Kematian
janin dapat dibagi menjadi 4 golongan, yaitu: 1
1. Golongan I : kematian sebelum massa kehamilan mencapai 20
minggu penuh (early fetal death)
2. Golongan II : kematian sesudah ibu hamil 20-28 minggu
(intermediate fetal death)
3. Golongan III : kematian sesudah masa kehamilan >28 minggu
(late fetal death)
4. Golongan IV : kematian yang tidak dapat digolongkan pada
ketiga golongan di atas.
Bila janin mati dalam kehamilan yang telah lanjut terjadilah perubahan-
perubahan sebagai berikut :
Timbul lepuh-lepuh pada kulit, mula-mula terisi cairan jernih tapi kemudian
menjadi merah dan mulai mengelupas.
kulit mengelupas luas, efusi cairan serosa di rongga toraks dan abdomen.
Lepuh-lepuh pecah dan mewarnai air ketuban menjadi merah coklat.
1. Anamnesis
2. Inspeksi
3. Palpasi
4. Auskultasi
6. Ultrasonografi
Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi ialah trauma psikis ibu ataupun
keluarga, apalagi bila waktu antara kematian janin dan persalinan
berlangsung lama. Bila terjadi ketuban pecah dapat terjadi infeksi.
Terjadi koagulopati bila kematian janin lebih dari 2 minggu.
Penatalaksanaan
Kematian janin dapat terjadi akibat gangguan pertumbuhan janin,
gawat janin atau kelainan bawaan atau akibat infeksi yang tidak
terdiagnosis sebelumnya sehingga tidak diobati.
cara persalinan dapat secara aktif dengan induksi maupun ekspektatif, perlu
dibicarakan dengan pasien dan keluarganya sebelum keputusan diambil.
Nama : Ny. SU
Usia : 42 tahun
Agama : Islam
SUAMI
Nama : Tn. T
Usia : 42 tahun
Agama : Islam
Anamnesis
a. Keluhan Utama :
Janin tidak bergerak sejak semalam (6 maret 2013)
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Tidak merasakan gerakan janin
Keluar cairan atau perdarahan (-)
ANC rutin
Pada saat kontrol terakhir dikatakan
2 hari SMRS os. Mengaku gerakan janin sedikit
07 februari os periksa di RS. Muhammadiyah, didapatkan DJJ (-)
Trauma (-), merokok (-), Alkohol (-), memelihara binatang (-),
konsumsi obat- obatan (-)
Riwayat Penyakit Dahulu
Asma, Hipertensi, DM, dan alergi obat disangkal.
Riwayat Menstruasi :
Menarche : 15 tahun
Siklus : 40 hari
Lama haid : 5 hari
Dismenorrhea : (-)
HPHT : Os. mengaku lupa
TP :-
Riwayat Perkawinan
Menikah satu kali, status masih menikah
Riwayat Persalinan
1. Perempuan, usia 19 tahun, lahir spontan, 3000 gr
4. Hamil ini
Riwayat KB :
KB suntik
Riwayat Operasi
Os. belum pernah operasi sebelumnya
Riwayat ANC
Rutin kontrol di puskesmas
Kebiasaan Hidup
Merokok (-), Alkohol (-)
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan umum : baik
Kesadaran : Compos mentis
Tanda Vital :
TD : 130 / 70 mmHg
N : 75x / menit
RR : 21 x / menit
Suhu : 36,1 º C
Kepala : Normocephali, rambut hitam, tidak
muda rontok
Mata : Conjungtiva tidak anemis, sklera tidak
ikterik, edema palpebra -/-
THT : Sekret telinga -/-, sekret hidung -/-,
tonsil tidak hiperemis, T1 – T1
Leher : KGB tidak membesar, tiroid tidak
teraba membesar.
Thorax :
Mammae : Simetris
Pulmo : Suara nafas vesikuler, ronki - / -,
wheezing - / -
Cor : S1-S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : Lihat status obstetri
Ekstremitas : Akral hangat (+/+), edema (-/-)
Status Obstretikus
Inspeksi : Perut tampak buncit, striae gravidarum
(-), luka bekas SC (-)
Palpasi :
Leopold I : TFU 3 jari dibawah pusat , Teraba satu
bagian besar, lunak,
Leopold II : Kanan : teraba bagian keras melebar
seperti papan
Kiri : teraba bagian – bagian kecil
janin
Leopold III : teraba kepala
Leopold IV : 2/5
His : (-)
Auskultasi : DJJ (-)
Pemeriksaan Dalam
Portio : tebal
Posisi : Kuncup Terbawah
Pendataran : -
Pembukaan : 1 cm
Terbawah : Kepala
Pemeriksaan Laboratorium
Darah :
Hb : 11,9 gr/dl
Leukosit : 9.400
LED : 60 mm/jam
Dif. Count : 1/0/0/67/25/7
Hematokrit : 37%
Trombosit : 453.000
Cloting time : 8’
Bleeding time : 2’
Prognosis
Ibu : Dubia ad Bonam
Janin : Dubia ad Malam
Penatalaksanaan
Observasi Tanda-tanda vital
IVFD RL xx gtt/menit
Rencana Terminasi
Induksi persalinan dengan pitogin 1 ampul
Pemberian antibiotik cefotaxime
Laporan Persalinan
Kala 1
Lama: 8 jam
Tindakan: partus spontan
Tanggal 7 maret 2013 jam 14.00 – 22.00 wib
Kala II
Bayi lahir meninggal ,partus spontan dengan maserasi
grade II pada tanggal 7 maret 2013 pukul 22.00 wib.
Jenis kelamin laki – laki berat 2000gram, PB : 42 cm,
nilai APGAR 0
Kala III
Lama : 15 menit
Plasenta lahir utuh
Kala IV
TD : 110/70 mmHg
N : 75 x/menit
RR : 18 x/menit
Perdarahan : ± 250 cc
ANALISA KASUS
Dari anamnesis didapatkan bahwa pasien dengan G4P3 A0
hamil ± 31 minggu kiriman dari puskesmas sako datang ke
IGD RS. Muhammadiyah Palembang mengeluhkan tidak
merasakan gerakan janin sejak semalam (6 maret 2013). Os.
Mengaku hamil anak ke – 4. Keluar cairan dan perdarahan
disangkal pasien.