Anda di halaman 1dari 13

SEJARAH DAN TEORI

ARSITEKTUR NUSANTARA
(SULAWESI BARAT) – SUKU MANDAR

Andreas Yoga 170116817


Heru Kuswandanu 170116839
Armada Bagas 170116860
Noel Pamungkas 170116872
Suku Mandar
Mandar merupakan salah satu etnis suku yang mendiami provinsi
Sulawesi Barat. Sebelum terjadi pemekaran suku Mandar masuk
dalam wilayah Sulawesi Selatan bersama dengan etnis Bugis,
Makassar, dan Toraja. Walaupun telah mekar menjadi provinsi sendiri,
secara historis dan kultural Mandar tetap terikat dengan “sepupu-
sepupu” serumpunnya di Sulawesi Selatan.
Sejarah Suku Mandar
Mandar merupakan ikatan persatuan antara tujuh kerajaan di pesisir (Pitu
Ba’ba’na Binanga) dan tujuh kerajaan di gunung (Pitu Ulunna Salu).
Secara etnis Pitu Ulunna Salu atau yang biasa dikenal sebagai
Kondosapata tergolong ke dalam grup Toraja (Mamasa dan sebagian
Mamuju),
sedangkan di Pitu Ba’ba’na Binanga sendiri terdapat ragam dialek serta
bahasa yang berlainan. Keempat belas kekuatan ini saling melengkapi,
“Sipamandar” (menguatkan) sebagai satu bangsa melalui perjanjian yang
disumpahkan oleh leluhur mereka di Allewuang Batu di Luyo.
Dahulu Suku Mandar terdiri atas 17 kerajaan yang terdiri dari 3 bagian
yaitu :

1. Tujuh kerajaan yang tergabung dalam wilayah Persekutuan Pitu Ulunna


Salu adalah :
1.Kerajaan Rante Bulahang
2.Kerajaan Aralle
3.Kerajaan Tabulahang
4.Kerajaan Mambi

Kerajaan
5.Kerajaan Matangnga
6.Kerajaan Tabang
7.Kerajaan Bambang

2. Tujuh kerajaan yang tergabung dalam wilayah Persekutuan Pitu

pada Ba’bana Binanga adalah :


1.Kerajaan Balanipa
2.Kerajaan Sendana
3.Kerajaan Banggae

Suku Mandar 4.Kerajaan Pamboang


5.Kerajaan Tapalang
6.Kerajaan Mamuju
7.Kerajaan Benuang

3. Kerajaan yang bergelar Kakaruanna Tiparittiqna Uhai atau wilayah


Lembang Mapi adalah sebagai berikut :
1.Kerajaan Alu
2.Kerajaan Tuqbi
3.Kerajaan Taramanuq
Tentang Suku Mandar
 Bahasa
Bahasa Mandar juga berasal dari rumpun bahasa Malayu Polinesia
atau bahasa Nusantara atau yang lebih acap disebut sebagai bahasa
ibunya orang Indonesia.

 Makanan Khas
Jepa adalah makanan khas Mandar pengganti beras saat masyarakat
Suku Mandar mengalami gagal panen. Jepa juga kerap menjadi pilihan
favorit bagi mereka penderita penyakit diabetes. Makanan yang terbuat dari
ubi kayu ini menjadi andalan para nelayan Mandar yang biasa pergi melaut
hingga berbulan-bulan lamanya, karena makanan ini dapat bertahan lama.

 Paham Religi
Sebagian besar suku Mandar adalah penganut Agama Islam yang setia
tetapi dalam kehidupan sehari-hari tidak dapat lepas dari kepercayaan-
kepercayaan seperti pemali, larangan-larangan dan perbuatan magis seperti
pemakaian jimat atau benda-benda keramat dan sesaji.
Budaya Suku Mandar
Kesenian
Tradisi Sayyang Pattu'du atau "kuda menari" adalah
tradisi syukuran terhadap anak-anak yang berhasil
mengkhatamkan Alquran sebanyak 30 juz. Syukuran itu
dilakukan dalam bentuk arakan keliling kampung dengan
menggunakan seekor kuda yang menari di bawah
lantunan irama para pengiringnya.

Perahu Sandeq merupakan simbol kehebatan maritim orang Mandar.


Kehebatan para pelaut ulung tanah Mandar dibuktikan melalui pelayaran
yang menggunakan perahu bercadik tersebut. Sandeq kerap digunakan
untuk mencari nafkah sehari-hari di tengah luasnya lautan, bahkan laut
terdalam sekalipun. Sejarah mencatat Perahu Sandeq sanggup berlayar
hingga ke Malaysia, Singapura, Jepang, Australia, Amerika Serikat
bahkan hingga ke Madagaskar, Afrika.
Rumah Boyang
Rumah Boyang merupakan rumah adat yang berasal dari Sulawesi Barat. Seperti rumah adat lainnya, rumah ini mempunyai
struktur rumah panggung. Ini menjadi tempat tinggal suku Mandar yang merupakan etnis asli dari Sulawesi Barat. Rumah
Boyang selalu dilengkapi dengan dua tangga. Di bagian depan dan belakang dengan jumlah anak tangga ganjil.
Dindingnya menggunakan papan dengan dipasang papan ukiran yang motifnya menjadi ciri dari masyarakat Mandar. Sedangkan
pada bagian atap, bentuknya prisma dan memanjang. Dibuat dengan menggunakan daun rumbia dan ditambahkan berbagai
ornamen.
STRUKTUR
RUMAH
Boyang berbentuk rumah panggung dengan konsep tiga
susunan, yaitu:
1. Bagian pertama dinamakan tapang, yaitu susunan
paling atas yang meliputi atap dan loteng
2. Bagian kedua dinamakan roang hayang, yaitu ruangan
yang ditempati oleh penghuni rumah untuk melakukan
segala aktivitasnya.
3. Bagian ketiga dinamakan naong boyang yang letaknya
paling bawah.

https://kumparan.com/potongan-nostalgia/boyang-rumah-adat-masyarakat-mandar
Ruang Rumah Boyang
Rumah Boyang memiliki 7 ruang. Secara umum terbagi menjadi dua bagian, lotang utama 3 ruangan dan lotang tambahan 4
ruangan, yaitu:
 Samboyang. Berada di bagian yang paling depan. Ukurannya begitu luas karena dipakai untuk menerima tamu dan
berbagai acara adat.
• Tangnga Boyang. Letaknya di tengah-tengah rumah dengan ukuran yang lebih luas dari Samboyang. Tempat yang dipakai
untuk berkumpul dan beraktivitas seluruh anggota keluarga.
• Bui’ Boyang. Ini merupakan tempat tidur khusus bagi penghuni rumah. Terdiri atas kamar untuk anak bujang, gadis, kakek,
nenek dan anggota keluarga lainnya. Dengan ukurang yang berbeda-beda.
• Tapang. Ruangan yang terletak di loteng, tempat penyimpanan barbagai barang. Kalau dahulu ruangan ini dipakai sebagai
kamar untuk calon pengantin.
• Paceko. Dalam bahasa Indonesia paceko ialah dapur. Jadi ruangan ini merupakan tempat memasak dan menyimpan
berbagai makanan. Di dalamnya juga terdapat kamar mandi.
• Lego-lego. Berada di depan rumah memiliki atap tetapi tidak mempunyai dinding. Difungsikan sebagai teras rumah tempat
untuk bersantai di pagi dan sore hari.
• Naong Boyang. Biasa dikenal dengan sebutan kolong rumah. Jadi ruangan ini memiliki alas tanah. Tempat di mana hewan
ternak berada dan bisa pula difungsikan untuk aktivitas wanita dalam mengisi waktu yang luang, semisal menenun.
DETAIL
RUMAH
 Atapnya berbentuk prisma. Pada atap ini
menggunaka daun rumbia serta dihiasi
ornamen khusus

 Jumlah anak tangga pada Rumah Boyang ini


selalu ganjil, biasa 7 atau 13 buah anak
tangga

 Rumah Boyang ditopang oleh tiang yang terbuat dari


kayu setinggi 2 meter
 Tiang-tiangnya tidak ditancapkan ke tanah, namun
hanya diletakkan diatas batu
 Bentuk kolom adalah bulat untuk bangsawan, segiempat dan
segidelapan untuk orang biasa
ORNAMEN
UKIRAN

Pada Rumah Boyang ini terdapat beberapa ukiran/ornament, diantaranya adalah:


 Ukiran bunga melati (pada ujung bubungan)
 Ukiran burung/ayam jantan (pada bagian ujung atap)
 Ornamen teppang (pada bagian atas bubungan)
Ciri Khas Rumah Boyang
Ada beberapa keunikan yang terdapat dalam gaya arsitektur rumah
adat Sulawesi Barat yang bernama rumah Boyang ini. keunikan-
keunikan tersebut dapat menjadi ciri khas tersendiri yang
membedakan rumah adat suku Mandar ini dengan rumah adat
suku lain di Indonesia. Ciri khas dan keunikan tersebut antara lain:
• Berupa rumah panggung dengan tiang balok yang berukuran
besar. Tiang tidak ditancapkan ke tanah, melainkan
ditumpangkan pada sebuah batu datar untuk mencegah kayu
cepat melapuk.
• Rumah ini dilengkapi dengan 2 buah tangga yang terdapat di
bagian depan dan belakang rumah.
• Memiliki atap berbentuk prisma yang memanjang dari depan ke
belakang menutupi rumah.
• Dibangun menghadap ke timur (arah matahari terbit) sebagai
simbol keselarasan kehidupan.
• Rumah ini dihiasi dengan ragam ornamen, baik di bagian atap,
dinding, plafon, tangga, hingga bagian-bagian lainnya.

http://adat-tradisional.blogspot.com/2016/10/rumah-adat-sulawesi-barat-rumah-boyang.html
KESIMPULAN
• Mandar merupakan salah satu etnis suku yang mendiami provinsi Sulawesi Barat. Sebelum terjadi pemekaran suku
Mandar masuk dalam wilayah Sulawesi Selatan bersama dengan etnis Bugis, Makassar, dan Toraja
• Bahasa Mandar juga berasal dari rumpun bahasa Malayu Polinesia atau bahasa Nusantara
• Sebagian besar suku Mandar adalah penganut agama Islam, tetapi masih mempercayai pemali, larangan-larangan dan
perbuatan magis seperti pemakaian jimat atau benda-benda keramat dan sesaji.
• Sayyang Pattu’du dan Perahu Sandeq adalah warisan asli dari suku Mandar
• Rumah Boyang merupakan rumah adat yang berasal dari Sulawesi Barat.
• Rumah Boyang selalu dilengkapi dengan dua tangga. Di bagian depan dan belakang dengan jumlah anak tangga ganjil.
• Boyang berbentuk rumah panggung dengan konsep tiga susunan. Bagian pertama dinamakan tapang, Bagian kedua
dinamakan roang hayang, Bagian ketiga dinamakan naong boyang yang letaknya paling bawah. Dan memiliki ciri khas
lainnya.

Anda mungkin juga menyukai