Anda di halaman 1dari 19

PENILAIAN PERTUMBUHAN DAN

PERKEMBANGAN
PADA ANAK
• Pertumbuhan dan perkembangan anak
merupakan hasil interaksi antara faktor genetik-
herediter-konstitusi dengan faktor lingkungan, baik
lingkungan prenatal maupun lingkungan postnatal.
Faktor lingkungan ini yang memegang peranan
penting dalam menentukan tercapai dan tidaknya
potensi yang sudah dimiliki
• Pertumbuhan  yaitu adanya proses yang kontinu
sejak dari konsepsi sampai maturitas/ dewasa,
• Terdapat 3 periode pertumbuhan cepat, yaitu
masa janin, masa bayi 0 – 1 tahun, dan masa
pubertas
• Perkembangan (development) bertambahnya
kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh
yang lebih kompleks mengikuti pola yang teratur
dan  proses pematangan.
• Adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh,
jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ yang
berkembang sedemikian  fungsi tertentu
Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual
dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan
lingkungannya.
• Perkembangan  hasil interaksi kematangan
susunan saraf pusat dengan organ yang
dipengaruhinya.
• Perkembangan fase awal  beberapa aspek
kemampuan fungsional, yaitu kognitif, motorik,
emosi, sosial, dan bahasa.
Perkembangan seorang individu meliputi empat aspek,
yaitu:
• sistem syaraf yang sangat mempengaruhi
perkembangan kecerdasan dan emosi;
• otot-otot yang memepengaruhi kekuatan dan
kemampuan motorik;
• kelenjar endokrin yang menyebabkan munculnya pola-
pola tingkah laku baru contohnya pada remaja
berkembang perasaan senang untuk aktif dalam suatu
kegiatan;
• struktur fisik yang meliputi tinggi, berat dan proporsi.
(yusuf, 2008)
• Perkembangan anak : segala perubahan yang
terjadi pada anak, dilihat dari berbagai aspek,
antara lain aspek motorik, emosi, kognitif, dan
psikososial (bagaimana anak berinteraksi dengan
lingkungannya). Salah satu perkembangan adalah
perkembangan motorik, secara umum
perkembangan motorik dibagi menjadi dua yaitu
motorik kasar dan motorik halus.
(Lindawati, 2013).
PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR

• Gerak kasar atau motorik kasar  aspek yang


berhubungan dengan kemampuan anak
melakukan pergerakan dan sikap tubuh yang
melibatkan otot-otot besar seperti duduk, berdiri,
dan sebagainya (Rusmil dalam Susanti, 2013),
• Kemampuan kontrol ini berasal dari
berkembangnya reflek-reflek dan aktivitas otot
yang telah muncul sejak bayi dilahirkan (Gamayati
dalam Apriliana, 2006).
PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS
• Disebut motorik halus bila hanya melibatkan bagian
tubuh tertentu yang dilakukan oleh otot-otot kecil,
sehingga tidak begitu memerlukan tenaga. Gerakan
motorik halus memerlukan koordinasi yang cermat,
contohnya: gerakan mengambil benda dengan hanya
ibu jari dan telunjuk, gerakan memasukan benda kecil
kedalam lubang dan membuat prakarya
(Wijaya dalam Andriyani, 2009)
• Motorik halus merupakan aktivitas keterampilan yang
melibatkan gerakan otot-otot kecil, seperti
menggambar,menulis, meronce manik- manik,
menyulam, makan dll). Perkembangan kemampuan
motorik halus anak usia dini merupakan suatu hal yang
perlu diperhatikan, karena perkembangan motorik halus
ini merupakan penunjang bagi semua yang akan
dilakukan oleh anak.
(Lindawati, 2013)
• Berkaitan dengan hal tersebut, terdapat sebuah
alat deteksi kelainan tum- buh kembang anak yang
telah terstandarkan sejak 1967 dengan nama DDST.
• Denver Developmental Screening Test (DDST) adalah
metode pengkajian yang digunakan secara luas untuk
menilai kemajuan perkembangan anak. Tes ini dapat
memberikan jaminan kepada orang tua atau
bermanfaat dalam mengidentifikasi berbagai masalah
dini yang mengancam tumbuh kembang anak.
• Tes ini hanyalah salah satu dari metode screening
(deteksi) terhadap kelainan tumbuh kembang anak.
Dan penting diperhatikan tes ini diarahkan untuk
membandingkan kemampuan seorang anak dengan
anak yang lain yang seusianya, bukan sebagai
pengganti evaluasi diagnostik dan pemeriksaan fisik
anak
• Revisi terakhir adalah Denver II yang merupakan
hasil revisi dan standardisasi dari DDST dan DDST- R
(Revised Denver Developmental Screening Test).
Perbedaan Denver II dengan pen- dahulunya
terletak pada item-item test, bentuk, interpretasi,
dan rujukan.
TES DENVER II
• Dalam buku Soetjiningsih, (2012) yang berjudul
tumbuh kembang anak, formulir tes Denver II berisi
125 item yang terdiri dari 4 sektor, yaitu: personal
sosial, gerakan motorik halus, bahasa, serta
gerakan Motorik kasar.
• Interpretasi hasil dalam tes Denver II terdiri dari dua
tahap, yaitu penilaian individual dan penilaian tes
secara keseluruhan.
PENILAIAN INDIVIDUAL
PENILAIAN KESELURUHAN
Hasil interpretasi untuk keseluruhan tes dikategorikan menjadi 3 bagian :
• a. Normal
Bila tidak ada skor “Terlambat” (0 D) dan ≤ 1 “Peringatan” (1 C).
Jika hasil ini di dapat, lakukan pemeriksaan ulang pada kunjungan
berikutnya.

• b. Suspek/diduga ada keterlambatan


Bila terdapat ≥ 1 skor “Terlambat” (1 D) dan/atau ≥ 2 “Peringatan”
(2 C). Cata-tan, D dan C harus disebabkan Gagal (F), bukan
disebabkan penolakan (R). Jika hasil ini di dapat, lakukan uji ulang
dalam 1-2 minggu mendatang untuk menghilangkan faktor-faktor
sesaat, seperti rasa takut, sakit atau kelelahan.

• c. Tidak dapat diuji


Bila terdapat ≥ 1 skor “Terlambat” (1 D) dan/atau ≥ 2 “Peringatan”
(2 C). Cata-tan, dalam hal ini, D dan C harus disebabkan
Penolakan (R), bukan disebabkan keg-agalan (F). Jika hasil ini di
dapat, lakukan uji ulang 1-2 minggu mendatang.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai