Anda di halaman 1dari 17

COBIT 5

AHMAD AMIN MATONDANG


RANU AL FAQIH SARAGIH
INDAH PRATIWI
INDAH NOVITA DEWI
RIZKY RAMADILLA HARAHAP

Kelompok 3
COBIT
CobIT (Control Objectives for Information & Related Technology)
adalah panduan kerja dalam pengelolaan teknologi informasi.
Disusun oleh ISACA (Information Systems Audit and Control
Association) dan ITGI (IT Governance Institute)

COBIT 5 menyediakan kerangka komprehensif yang membantu


enterprise meraih sasaran dalam tata kelola dan manajemen TI di
enterprise

COBIT 5 bersifat umum dan dapat diterapkan pada berbagai


ukuran enterprise, baik bersifat komersial, non-proft maupun
pada sektor publik
Evolusi COBIT
Governance of Enterprise IT

Evolution of scope
IT Governance
Val IT 2.0
Management (2008)

Control
Risk IT
Audit (2009)

COBIT1 COBIT2 COBIT3 COBIT4.0/4.1 COBIT 5

1996 1998 2000 2005/7 2012


An business framework from ISACA, at www.isaca.org/cobit
MANFAAT BAGI INTERPRISE

Enterprise dan eksekutif berkepentingan untuk:


Mengelola informasi ber-kualitas pendukung keputusan bisnis
Membangun nilai bisnis dari investasi TI, yaitu mencapai sasaran
strategis dan mewujudkan manfaat bisnis melalui penggunaan TI
secara efektif dan inovatif
Mencapai keunggulan operasional melalui aplikasi teknologi yang
handal dan efisien
Mengelola resiko terkait TI pada level yang dapat diterima
Mengoptimalkan biaya layanan TI
PRINSIP - PRINSIP COBIT 5
1. Memenuhi
kebutuhan
stakeholders

5. Memisahkan
2. Mencakup
tata kelola
enterprise end-
dengan
to-end
manajemen
Prinsip
COBIT 5

4.
3. Menerapkan
Memungkinkan
single integrated
pendekatan
framework
holistik
Model Referensi Proses
Kebutuhan
Bisnis

Tatakelola Evaluasi

Pengarahan Feedback Pengawasan


Manajemen

Manajemen

Perencanaan Pembangunan Pengawasan


Pelaksanaan (DSS)
(APO) (BAI) (MEA)
PENURUNAN SASARAN
Pendorong Stakeholder
(lingkungan, evolusi teknologi, …)

Kebutuhan Stakeholder
Realisasi Optimisasi Optimisasi
manfaat resiko sumber daya

Sasaran Enterprise

Sasaran terkait TI

Sasaran Enabler
COBIT 5 Enablers

• Masing-masing enabler
memerlukan input dari
enabler lain, dan
menghasilkan output
bagi enabler lain.
COBIT 5 PROCES REFERENCES MODEL
Model Kapabilitas Proses
Implementasi

AUDIT TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI


MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 5 (STUDI
KASUS: BALAI BESAR PERIKANAN BUDIDAYA
LAUT LAMPUNG)
TAHAPAN PENELITIAN
Pemetaan
Relasi
Sasaran
Enterprise
ke Sasaran
TI terkait
Hasil
Pemetaan
IT-Related
Goal
dengan
COBIT 5
Process
Analisis Gap
KESIMPULAN
1. Balai Besar Perikanan Budidaya Laut Lampung telah menerapkan proses
pengamanan data dan informasi pada rata-rata level Defined process.

2. Hasil pengolahan kuesioner mendapati nilai ratarata untuk domain MEA,


APO, BAI, DSS, dan MEA adalah 2,8 dari rentang nilai 0 sampai 5. Balai Besar
Perikanan Budidaya Laut Lampung telah melakukan proses pengamanan dan
baku atau sudah mengikuti standar yang ada.

3. Hasil penelitian menemukan bahwa pada proses semua proses EDM03,


APO12, APO13, BAI06, DSS01, DSS02, DSS03, DSS05, MEA01, MEA02. Ke
sepuluh proses ini hanya mampu memperoleh nilai rata-rata 2,8 artinya
masih pada level Defined process. Beberapa kelemahan yang paling fatal
adalah belum memiliki prosedur yang baku dalam proses pengamanan data
dan informasi, sehingga perlunya rekomendasi untuk mencapai tujuan yang
diharapkan.

Anda mungkin juga menyukai