Anda di halaman 1dari 28

CKD + Bacterial Infection +

Vertigo
Retno Ayu Nitasari (Universitas Jember)
CKD (Chronic Kidney Desease)
DEFINISI
Gagal ginjal adalah suatu kondisi dimana ginjal tidak dapat menjalankan
fungsinya secara normal.
Penyakit ginjal kronik adalah suatu proses patofisiologis dengan etiologi yang
beragam, mengakibatkan penurunan fungsi ginjal yang progresif dan pada
umumnya berakhir dengan gagal ginjal.
Gagal ginjal kronik yaitu dimana terjadi kerusakan ginjal lebih dari 3 bulan,
berupa kelainan struktural atau fungsional, dengan atau tanpa penurunan
GFR. Selain itu, dapat dilihat dari nilai Glomerulus Filtration Rate (GFR) kurang
dari 60 ml/menit/1,73m2 selama tiga bulan, dengan atau tanpa kerusakan
ginjal.
PATOFISIOLOGI
 Faktor kerentanan meningkatkan risiko penyakit ginjal tetapi tidak secara langsung
menyebabkan kerusakan ginjal. Mereka termasuk usia lanjut, massa ginjal berkurang dan berat
badan lahir rendah, ras atau etnis minoritas, riwayat keluarga, berpenghasilan rendah atau
pendidikan, peradangan sistemik, dan dislipidemia.

 Faktor inisiasi secara langsung mengakibatkan kerusakan ginjal dan dapat dimodifikasi dengan
terapi obat. Mereka termasuk diabetes mellitus, hipertensi, glomerulonefritis, penyakit ginjal
polikistik, Wegener granulomatosis, penyakit pembuluh darah, dan nefropati human
immunodeficiency virus (HIV).

 Faktor perkembangan mempercepat penurunan fungsi ginjal setelah inisiasi kerusakan ginjal.
Mereka termasuk glikemia pada penderita diabetes, hipertensi, proteinuria, hiperlipidemia,
obesitas, dan merokok.

 Kebanyakan nefropati progresif memiliki jalur akhir yang sama menuju kerusakan parenkim
ginjal yang tidak dapat diperbaiki dan ESRD (Gambar 74-1). Elemen jalur utama termasuk
kehilangan massa nefron, hipertensi kapiler glomerulus, dan proteinuria.
(Phamacotherapy Handbook 9th Edition, 2015 page 787)
MANIFESTASI KLINIS
 Pasien dengan stadium 1 atau 2 CKD biasanya tidak memiliki gejala atau
gangguan metabolisme yang terlihat dengan stadium 3 sampai 5, seperti
anemia, hiperparatiroidisme sekunder, penyakit kardiovaskular (CVD),
malnutrisi, dan kelainan cairan dan elektrolit yang lebih umum sebagai fungsi
ginjal memburuk .

 Gejala uremik (kelelahan, lemah, napas pendek, kebingungan mental, mual,


muntah, perdarahan, dan anoreksia) umumnya tidak ada pada tahap 1 dan 2,
minimal selama tahap 3 dan 4, dan umum pada pasien dengan stadium 5
CKD yang mungkin juga mengalami gatal-gatal, intoleransi dingin,
penambahan berat badan, dan neuropati perifer.

 Tanda dan gejala uremia merupakan dasar keputusan untuk menerapkan RRT
(Renal Replacement Therapy).

(Phamacotherapy Handbook 9th Edition, 2015 page 787)


KLASIFIKASI

Klasifikasi penyakit ginjal kronik didasarkan atas dua hal yaitu, berdasarkan
derajat (stage) penyakit dan diagnosis etiologi. Klasifikasi berdasarkan stage
penyakit dilihat dari nilai GFR, yang dihitung dengan menggunakan rumus
Kockroft-Gaultv sebagai berikut:

Pada wanita dikalikan 0,85


(Phamacotherapy Handbook 9th Edition, 2015 page 788)
Bacterial Infection
Bacterial infection adalah infeksi pada organ tubuh yang disebabkan oleh
bakteri.

Dalam beberapa kondisi pada CKD dapat disebabkan juga adanya infeksi
bakteri pada ginjal atau biasa disebut Pielonefritis.

Gejala yang ditimbulkan seperti gejala infeksi pada umumnya yaitu


demam, menggigil, sakit bagian pinggang/perut, mual, muntah, sering
buang air kecil, bahkan pada beberapa kasus terasa sakit ketika buang ai
kecil.
VERTIGO

Vertigo adalah kondisi yang membuat seseorang mengalami pusing,


sampai merasa dirinya atau sekelilingnya berputar. Seorang penderita
mengalami vertigo dengan tingkat keparahan yang berbeda.

Gejala yang ditimbulkan, seperti:


- Mual
- Muntah
- Pergerakan bola mata yang tidak normal (nistagmus)
- Lemas
- Hilangnya pendengaran
- Demam
Data pasien
Status Pasien : UMUM
Nama : Tn. K
Umur/BB/TB : 40 Tahun 1 bulan/ /-
Jenis Kelamin : Laki-laki
ID Pasien : 00415xxx
Alamat : Selotambak tengah RT.02/RW.02 kecamatan kraton kabupaten
pasuruan
Tanggal MRS/KRS : 03-02-2020 /07-02-2020
Ruang : IGD P3 (3/2, jam: 22.37.11) - Melati 12D (4/2, jam 06.00)
Dokter : Dr. C, Sp., PD
Farmasis : R, S.Farm., Apt
Keluhan utama : Demam sudah 5 hari (naik tuun hilang timbul), kepala pusing (+),
mual (+), muntah (-), susah makan dan badan lemas
Diagnosa Awal : AFI
Diagnosa Akhir : Incufficiency Renal, Vertigo, Bacterial Infection
Riwayat penyakit dahulu :-
Riwayat alergi :-
Riwayat Pengobatan :-
Foto Torax
Hasil USG (06/02/2020)
Data Klinis
Pemeriksaan Hasil (4/2/20) Hasil (7/2/20) Satuan Nilai rujukan

HEMATOLOGI
Darah Lengkap
Leukosit (WBC) H 16,61 9,38 4,5 - 11
Neutrofil H 14,6 6,3 1,5 - 8,5
Limfosit L 0,87 L 0,83 1,1 - 5,0
Monosit H 1,0 H 0,9 0,14 - 0,66
Eosinofil 0,028 H 1,169 0 – 0,33
Basofil 0,07 H 0,14 0 – 0,11
Neutrfil % H 88,2 H 67,6 % 35 - 66
Limfosit % L 5,2 L 8,9 % 24 - 44
Monosit % 6,0 H 9,62 % 3-6
Eosinofil % 0,2 H 12,5 % 0-3
Basofil % 0,4 H 1,4 % 0-1
Eritrosit (RBC) L 4,246 L 3,681 106/µL 4,5- 5,9
Hemoglobin (HGB) L 11,94 L 10,54 g/dL 13,05 - 17,5
Hematokrit (HCT) L 34,0 L 30,3 % 37 - 53
MCV 80,13 82,24 µm3 80 - 100
MCH 28,12 28,64 pg 26 - 43
MCHC 35,09 34,83 g/dL 32 -36
RDW L 9,93 L 10,20 % 11,5-13,1
PLT H 509 397 103/µl 150 - 450
MPV 6,043 6,038 fL 6,90-10,6
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai rujukan
KIMIA KLINIK
FAAL HATI
AST/SGOT H 42,49 U/L < 35
ALT/SGPT H 45,71 U/L < 45
Albumin 3,6 g/dL 3,5 – 5,1
Nilai Kritis: <1,5

FAAL GINJAL
BUN H 55 mg/dL 7,8 – 20,23
Nilai Kritis: >100
Kreatinin H 3,705 mg/dL 0,6 – 1,0
Nilai Kritis: > 10
(Pasien non
dialisis)
Pemeriksaan Hasil (4/2/20) Nilai rujukan

URINALISIS
Urine Lengkap
Glukosa NEGATIF NEGATIF
Bilirubinl NEGATIF NEGATIF
Keton NEGATIF NEGATIF
Berat jenis 1,010 1000
Darah NEGATIF NEGATIF
pH 7,0 5
Protein POSITIF 1 NEGATIF
Urobilinogen NEGATIF <= 0,2
Nitrit NEGATIF NEGATIF
Leukosit NEGATIF
Sedimen Urine
Eritrosit 22,3 <= 13,1
Leukosit 2,8 <= 9,2
Epitel 1,2 <= 5,7
Warna Kuning Jernih
Silinder 0,14 <= 2,25
Bakteri 140,8 <=11,4
Keterangan
Tanda-tanda Vital

PARAMETER Normal TANGGAL

3/2 4/2 5/2 6/2 7/2

SUHU (º C) 36-37 36,8 - - - -

HR ( x/menit) 80-85 92 - - - -

RR ( x/menit) 16-20 20 - - - -

TD (mmHg) 120/80 99/60 100/60 90/70 100/60 90/60

GCS 4-5-6 4-5-6 4-5-6 4-5-6 4-5-6 4-5-6


Data Subyektif

PARAMETER TANGGAL

3/2 4/2 5/2 6/2 7/2

Nyeri perut - ++ ++ ++ +

Lemas V V V V -

Demam V V - - -

Mual V V ++ + -

Kepala pusing V V - V -
Terapi Pasien
No Nama Obat Dosis Tanggal
Generik/Dagang 3/2 (IGD) 4/2 5/2 6/2 7/2

Infus Asering 20 tpm V - - - -


Injeksi santagesik 1g IV V - - - -
(@2mL)
Injeksi Omeprazol 40 mg IV V V V V -

Injeksi 4mg/2mL V - - - -
Ondansetron
Sucralfat syr 3x1 C V V - - -
Injeksi Ceftriaxone 2x1 g - V V V -

B Complex 1x1 - V V - -
Pamol 3x500 mg - V V - -

Antrain injeksi 3x1 - - - V -


Terapi Pasien
No Nama Obat Dosis Tanggal
Generik/Dagang
3/2 (IGD) 4/2 5/2 6/2 7/2

Dimenhydrinate 2x1 - - - V -
Domperidone 3x1 C - V V V V
Betahistin 3x1 - - - V -
Infus PZ 21 tpm - V V V V
Cefixime 2x1 - - - - V
Aminoral 3x1 - - - - V
Lansoprazole 1x1 - - - - V
Obat Problem Medik Indikasi Monitoring
Diindikasikan untuk perawatan
Kehilangan cairan, tingkat kalsium
yang rendah, hipokalemia,
Badan lemas dan kekurangan kalium, Monitoring kadar
Infus Asering ketidakseimbangan elektolit,
susah makan elektrolit pasien.
natrium dalam darah yang
rendah, kadar magnesium yang
rendah dan kondisi lainnya.
Nyeri akut atau kronik berat spt
sakit kepala, sakit gigi, tumor,
nyeri pasca op & nyeri pasca
cedera; nyeri berat yg
berhubungan dg spasme otot Monitoring keluhan
Santagesik injeksi Nyeri polos (akut atau kronik) misalnya nyeri pada pasien.
spasme otot atau kolik yg
mempengaruni GIT, pasase bilier,
ginjal, atau sal kemih bagian
bawah.
Obat Problem Medik Indikasi Monitoring
Indikasi on label: Pengobatan
jangka pendek (4-8 minggu) untuk
penyakit ulkus duodenum aktif
atau tukak lambung jinak aktif;
pengobatan mulas dan gejala lain
yang berhubungan dengan
penyakit refluks gastroesofageal
Omeprazole (GERD) Monitoring mual
Mual
injeksi pada pasien.
Indikasi off label: Penyembuhan
bisul yang diinduksi oleh OAINS
yang tidak berlabel / Investigasi;
pencegahan ulkus yang diinduksi
OAINS; profilaksis ulkus stres pada
orang sakit kritis. (DIH 17th
Edition)
Pencegahan mual dan muntah
yang terkait dengan kemoterapi
kanker sedang hingga sangat
emetogenik; radioterapi pada
pasien yang menerima iradiasi Monitoring mual
Ondansetron
Mual total tubuh atau fraksi ke perut; pada pasien.
injeksi pencegahan mual dan muntah
pasca operasi (PONV); pengobatan
PONV jika tidak ada dosis
profilaksis yang diterima (DIH 17th
Edition)
Obat Problem Medik Indikasi Monitoring
manajemen ulkus duodenum; terapi Monitoring mual
Sucralfat pemeliharaan untuk ulkus
Mual duodenum
pada pasien.
syrup
Pengobatan infeksi saluran
pernapasan bagian bawah, otitis
media bakteri akut, infeksi struktur
kulit dan kulit, infeksi tulang dan
Ceftriaxone sendi, infeksi saluran kemih dan Monitoring suhu
Demam saluran kemih, penyakit radang
injeksi tubuh pasien.
panggul (PID), gonore yang tidak
rumit, septikemia bakteri, dan
meningitis; digunakan dalam
profilaksis bedah.
Gangguan syaraf perifer dan
defisiensi vitamin B.
B Complex

Monitoing suhu tubuh


Pamol demam Untuk mengatasi demam ringan.
pasien.
Obat Problem Medik Indikasi Monitoring
Meringankan rasa sakit, Monitoring rasa
Antrain injeksi Mengeluh nyeri terutama nyeri kolik dan nyaman akibat nyeri
sakit setelah operasi pada pasien.
Diindikasikan untuk Monitoring tekanan
Pusing sampai antivertigo dan mual (MIMS). darah pasien.
Dimenhydrinate
terasa berputar

Terapi untuk mual muntah. Monitoring rasa


Maksimal penggunaan terapi mual pada pasien.
Domperidone Mual selama 7 hari.

Untuk vertigo, tinitus dan


Monitoring tekanan
Pusing sampai gangguan pendengaran pasien
Betahistin darah pasien dan
terasa berputar terkait dengan penyakit
kadar Hb
Meniere (MIMS).
Obat Problem Medik Indikasi Monitoring
Badan lemas untuk menggantikan Monitoring kadar
cairan tubuh yang elektrolit pasien
hilang, mengoreksi
Infus NS ketidakseimbangan
elektrolit, dan menjaga
tubuh agar tetap
terhidrasi dengan baik.
Bacterial infection Terapi untuk infeksi saluran Monitoing suhu
kemih, otitis media, infeksi
Cefixime pernafasan, dan lainnya (DIH
tubuh, rasa nyeri,
17th Eition). dan

Insufficiency renal Terapi insufisiensi ginjal Moitoring kadar


kronik.
Aminoral BUN dan kreatinin
pada pasien.
Diindikasikan untuk terapi
ulcer duodenum yang aktif dan Monitoring rasa mual
Lansoprazole Mual untuk mengurangi resiko ulcer pada pasien
dari NSAID (DIH 17th Edition)
OBAT KRS (7/2/2020)
CEFIXIME TAB 100 No.VI
penggunaan untuk 6 hari, iminum satu hari sekali.
PLAN
 Observasi tanda-tanda vital
 Monitoring rasa nyeri
 Monitoring nilai BUN dan Kreatinin
Thank you !

Anda mungkin juga menyukai