Anda di halaman 1dari 32

PENGENALAN HUKUM

Oleh
CIPTO HOSARI P.N, SH.MH
Pengertian dan
Definisi Hukum
Hukum memiliki banyak segi dan cakupan yang
sangat luas, sehingga sangat sulit untuk
merumuskan hukum dalam suatu definisi.
Sehingga banyak sekali pendapat para ahli yang
muncul dalam merumuskan definisi tentang
hukum.
Sampai saat sekarang diantara para sarjana masih belum ada
kata sepakat tentang perumusan pengertian tentang hukum. Hal
ini dapat dilihat dari pendapat dua sarjana terkemukan, yakni
van Kan dan L.J. van Apeldoorn. Pendapat tersebut adalah
sebagai berikut:
a. Van Kan:“Noch suchen die juristen eine definition zu ihren
begriffe von recht” artinya: para ahli hukum masih juga
mencari sesuatu rumus yang tepat mengenai pengertian
hukum.
b. L.J. van Apeldoorn:“Tidak mungkin memberi suatu definisi
tentang hukum, karena hubungan-hubungan anggota
masyarakat yang diatur oleh hukum ada 1001macam”.
Sebagai pegangan dalam mempelajari hukum,
ada beberapa definisi hukum yang dikemukakan
sarjana sebagai berikut:
• Prof. Mr. E. M. Meyers ( De Algemene
begrippen van het Burgerlijk Recht ),
mengatakan bahwa “hukum adalah semua
aturan yang mengandung pertimbangan
kesusilaan, ditujukan kepada tingkah laku
manusia dalam masyarakat, dan yang menjadi
pedoman bagi Penguasa-penguasa Negara
dalam menjalankan tugasnya.”
Leon Duguit : “hukum adalah aturan tingkah laku para
anggota masyarakat, aturan yang daya penggunaannya
pada saat tertentu diindahkan oleh suatu masyarakat
sebagai jaminan dari kepentingan bersama dan yang
jika dilanggar menimbulkan reaksi bersama terhadap
orang yang melakukan pelanggaran itu.”
Immanuel Kant : “hukum ialah keseluruhan syarat-
syarat yang dengan ini kehendak bebas dari orang yang
satu dapat menyesuaikan diri dengan kehendak bebas
dari orang yang lain, menuruti peraturan hukum
tentang kemerdekaan.
• Drs. E. Utrecht, S.H. (1953: Pengantar Dalam
Hukum Indonesia ): “hukum itu ialah
himpunan peraturan-peraturan (perintah-
perintah dan larangan-larangan) yang
mengurus tata tertib suatu masyarakat dan
karena itu harus ditaati oleh masyarakat itu.”
Pro

Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja


dalam bukunya “Hukum Masyarakat Dan Pembinaan
Hukum Nasional”, mengatakan: “Hukum adalah
keseluruhan kaedah-kaedah serta asas-asas yang
mengatur pergaulan hidup manusia dalam
masyarakat yang bertujuan memelihara ketertiban
yang meliputi lembaga-lembaga dan proses-proses
guna mewujudkan berlakunya kaedah itu sebagai
kenyataan dalam masyarakat”.

Hukum ialah keseluruhan kaidah-kaidah serta asas-asas yang mengatur


pergaulan hidup dalam masyarakat dan bertujuan memelihara ketertiban serta
meliputi lembaga-lembaga dan proses guna mewujudkan berlakunya kaidah sebagai
kenyataan dalam masyarakat
Dari batasan yang diberikan oleh para sajana
sebagaimana di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa
hukum itu meliputi beberapa unsur, yaitu:
a. peraturan mengenai tingkah laku manusia dalam
pergaulan masyarakat.
b. peraturan itu diadakan oleh badan-badan resmi yang
berwajib.
c. peraturan itu bersifat memaksa.
d. terhadap pelanggaran peraturan tersebut dapat
dikenakan sanksi yang tegas.
• Hukum merupakan sesuatu yang abstrak,
tidak dapat dilihat. Namun, sangat berperan
penting dalam kehidupan masyarakat, dalam
mengatur pola hubungan antarmasyarakat.
Hukum meliputi berbagai peraturan yang
menentukan dan mengatur pola hubungan
orang yang satu dengan yang lain, yakni
peraturan-peraturan hidup kemasyarakatan.
PENGERTIAN HUKUM SECARA UMUM
• Hukum adalah keseluruhan norma yang oleh
penguasa masyarakat yang berwenang
menetapkan hukum, dinyatakan atau
dianggap sebagai peraturan yang mengikat
bagi sebagian atau seluruh anggota
masyarakat tertentu, dengan tujuan untuk
mengadakan suatu tata yang dikehendaki
oleh penguasa tersebut.
Subjek dan objek hukum
• Subjek Hukum adalah setiap makhluk yang berwenang untuk
memiliki, memperoleh, dan menggunakan hak serta kewajiban
dalam lalu lintas hukum
• Subjek hukum terdiri atas dua :
- Manusia (natuurlijke person)
- Badan Hukum (rechts Persoon) adalah subjek hukum yang dapat
bertindak hukum seperti manusia dan sebagai pembawa hak dan
tidak berjiwa dapat melakukan sebagai hak manusia.,
1. Badan hukum publik (public rechts persoon), adalah badan
hukum yang didirikan berdasarkan hukum publik, yang
menyangkut kepentingan publik, orang banyak dan Negara
umumnya.Contoh : eksekutif, pemerintahan.
2. Badan hukum privat (privat rechts persoon), adalah badan
hukum yang didirikan berdasarkan hukum sipil atau perdata
yang menyangkut kepentingan pribadi orang di dalam badan
hukum itu.Contoh : PT, Koperasi, yayasan, dan badan amal.
Objek Hukum
Objek Hukum, merupakan segala sesuatu yang
berguna bagi subyek hukum dalam hubungan
hukum.
• menurut sistem KUH perdata benda
dibedakan sebagai berikut :
1. Barang yang wujud (lichamelijk) dan barang
yang tidak berwujud (onlichamelijk)
2. Barang yang bergerak dan barang yang tidak
bergerak (yang paling penting)
• Ciri-Ciri Hukum :
- Adanya perintah dan/atau larangan
- Perintah dan/atau larangan itu harus patuh
ditaati setiap orang
- Barangsiapa yang dengan sengaja melanggar
sesuatu kaedah hukum akan dikenakan sanksi
yang berupa hukuman.
Sifat-Sifat Hukum:

- Hukum bersifat mengatur, dan


- Hukum itu bersifat memaksa
Apa Tujuan Hukum
• Mewujudkan keadilan
• Menciptakan ketertiban, ketentraman,
kedamaian, kesejahteraan, dan kebahagiaan
dalam tata kehidupan bermasyarakat.
Pembagian Hukum
• Menurut sumbernya, hukum dapat dibedakan:
a. Sumber hukum formal, terdiri dari:
1) peraturan perundang-undangan,yaitu peraturan yang
dibuat oleh pemegang kekuasaan dalam negara.
2) hukum kebiasaan/hukum adat, dimaksud dengan
kebiasaan adalah perbuatan atau tindakan yang dilakukan
secara berulang-ulang karena diyakini sebagai sesuatu yang
demikianlah harus dilakukan. Sedangkan hukum adat
adalah kebiasaan yang mempunyai akibat hukum yang
diikuti oleh masyarakat karena menganggap bahwa itulah
hukumnya.
3) Traktat, adalah perjanjian antar negara, atau hukum yang
ditetapkan antar negara yang berlaku sebagai perjanjian, seperti -
Traktat bilateral, yakni perjanjian yang dilakukan antara dua negara,
- Traktat multilateral, yaitu traktat yang dibuat oleh lebih dari dua
negara - Traktat terbuka, yaitu traktat yang memberi kesempatan
kepada negaranegara yang pada awalnya tidak ikut dalam
pembentukan traktat itu, untuk ikut menjadi pihak dalam traktat
tersebut.
4) Yurisprudensi, adalah hukum yang terbentuk karena putusan hakim
yang diikuti secara berulang-ulang dalam kasus yang sama, atau
dengan kata lain dapat disebutkan sebagai keputusan hakim yang
terdahulu dapat dijadikan dasar keputusan dan diikuti oleh hakim
lain dalam memberi putusan terhadap suatu kasus yang sama.
5) Doktrin (ajaran ahli hukum), adalah ajaran atau pendapat para ahli
hukum yang terkenal dan dijadikan sebagai rujukan dalam
penyelesaian masalah-masalah hukum. Pendapat ahli hukum yang
dituangkan ke dalam putusan pengadilan dapat menjadi sumber
hukum melalui yurisprudensi.
b. Sumber hukum material, faktor-faktor yang turut serta
menentukan isi hukum. Faktor-faktor kemasyarakatan yang
mempegaruhi pembentukan hukum yaitu:
• Stuktural ekonomi dan kebutuhan-kebutuhan masyarakat
antara lain: kekayaan alam, susunan geologi,
perkembangan-perkembangan perusahaan dan pembagian
kerja.
• Kebiasaan yang telah membaku dalam masyarakat yang
telah berkembang dan pada tingkat tertentu ditaati sebagai
aturan tinglkah laku yang tetap.
• Hukum yang berlaku
• Tata hukum negara-negara lain
• Keyakinan tentang agama dan kesusilaan
• Kesadaran hukum
Menurut bentuknya, dapat dibedakan:
a. Hukum tertulis, yaitu hukum yang tertulis
dalam bentuk peraturan perundang-
undangan,
b. Hukum tidak tertulis, yaitu hukum yang
tumbuh dan berkembang dalam keyakinan
masyarakat dan diikuti serta ditaati oleh
masyarakat (hukum kebiasaan/hukum adat).
Menurut sifatnya, dapat dibedakan:
a.Hukum yang memaksa, yaitu hukum yang wajib untuk
dilaksanakan dan tidak bisa dikesampingkan,
misalnya mengenai larangan-larangan dengan sanksi
hukuman dimana bila dilakukan pelanggarannya
maka yang melanggar akan dikenakan sanksi.
b.Hukum yang mengatur, hukum yang hanya berupa
keharusan saja. Misalnya tentang persyaratan untuk
menjadi anggota DPR, apabila tidak memenuhi
persyaratan sebagaimana diatur maka tidak
diperkenankan untuk menjadi anggota DPR.
Menurut isinya, dapat dibedakan:
a. Hukum publik, adalah hukum yang mengatur
kepentingan umum dan hubungan seseorang
dengan negara. Contoh: hukum pidana, hukum
tata negara, hukum administrasi negara, dan
sebagainya.
b. Hukum privat, hukum yang mengatur
kepentingan perorangan, atau dengan kata lain
dapat disebut sebagai hukum yang mengatur
hubungan seseorang dengan orang yang lainnya.
Contoh: hukum perdata, hukum dagang, dan
sebagainya.
Menurut cara mempertahankan, hukum
dapat dibedakan:

a.Hukum materiil, adalah hukum yang dilihat pada


isinya (substansinya). Isi dari hukum materiil adalah
tentang pengaturan bagaimana perbuatan yang
seharusnya, perbuatan apa yang dilarangan,
bagaimana hak dan kewajiban seseorang sebagai
warga negara, bagaimana hubungan seseorang
dengan orang yang lainnya, dan sebagainya. Contoh:
KUHP, KUHPerdata, UUPA, dan sebagainya.
b.Hukum formal, adalah hukum yang
mengatur bagaimana cara/proses hukum
materiil itu dilaksanakan. Hukum formal
ini disebut juga sebagai hukum acara.
Contoh: Hukum Acara Perdata, Hukum
Acara Pidana, dan sebagainya.
Lapangan-Lapangan Hukum
Berdasar pada penggolongan lapangan hukum yang tradisional
klasik, artinya penggolongan yang sudah dikenal dan senantiasa
dianut dalam banyak tata hukum yang sudah lama adanya,
terutama di Eropa dan juga di Hindia Belanda dahulu, dan juga
yang tampak dalam Pasal 102 dan Pasal 108 UUDS 1950, dikenal
sebagai berikut :
a. Hukum Tata Negara (staatsrecht/constitutionallaw), adalah
keseluruhan aturan hukum tentang organisasi dan tatanan negara.
b. Hukum Tata Usaha Negara (administrasirecht/administrativelaw),
adalah keseluruhan aturan hukum yang mengatur cara bagaimana
penguasa itu seharusnya bertingkah-laku dan melaksanakan tugas-
tugasnya.
c. Hukum Perdata (privatrecht/burgerlijkrecht/civilrecht/civillaw),
adalah keseluruhan aturan-aturan hukum yang mengatur hak dan
kewajiban dari seseorang terhadap orang lainnya, serta mengatur
pergaulan dalan masyarakat dan pergaulan dalam keluarga.
d.Hukum Dagang (handelsrecht/commerciallaw),
adalah keseluruha aturan-aturan hukum yang
mengatur hubungan orang yang satu dengan orang
yang lain khusus dalam lapangan perniagaan.
e.Hukum Pidana (strafrecht/criminallaw), adalah
keseluruhan aturan-aturan hukum yang mengatur
tindakan-tindakan pidana yang diancamkan kepada
siapa saja yang tidak mentaati aturan-aturan hukum
tersebut.
f. Hukum Acara (procesrecht), ialah keseluruhan aturan
hukum yang mengatur cara bagaimana
mempertahankan aturan hukum materiil.
Kini, bagaimana dengan “Korupsi”
?, di ranah mana kah “Korupsi” itu
berada ?,
Korupsi secara Etimologi
“coruptio” , “corrumpere” atau “coruptus”
(Latin):
 kerusakan atau kebobrokan
 Arti secara harfiah korupsi adalah
kebusukan, keburukan, kebejatan,
ketidak-jujuran, dapat disuap,
penyimpangan dari kesucian
Kata “korupsi” menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, berarti penyelewengan atau
penggelapan (uang negara atau perusahaaan)
dan sebagainya untuk keuntungan pribadi atau
orang lain. Perbuatan korupsi selalu
mengandung unsur “penyelewengan” atau dis-
honest (ketidakjujuran)
• Dalam ilmu akuntansi, korupsi merupakan
bagian kecurangan (fraud) namun secara
operasional istilah korupsi lebih terkenal
dibandingkan kecurangan.
• Kecurangan adalah segala cara yang dapat
dilakukan orang untuk berbohong, menjiplak,
mencuri, memeras, memanipulasi, kolusi dan
menipu orang lain dengan tujuan untuk
memperkaya diri sendiri atau orang/
kelompok lain dengan cara melawan hukum.
• berbicara melawan hukum berarti
bertentangan dengan hukum itu sendiri, oleh
karena ada aturan main / larangan dalam
hukum sehingga dikategorikan melawan
hukum
berarti bila bertentangan dengan aturan main
dalam hukum dan tidak taat jelas ada sanksi
yang berperan disana, sehingga “korupsi”masuk
dalam ranah hukum pidana.
lalu bagaimana dengan hukum
pidana...?

berbicara hukum pidana akan masuk


dalam materi selanjutnya.
SEKIAN
&
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai