Anda di halaman 1dari 8

REVOLUSI HIJAU

upaya pemerintah dalam meningkatkan hasil


pertanian melalui kebijakan modernisasi pertanian
■ dilakukan pada masa Orde Baru

■ Namun, ide modernisasi pertanian pertama kali dilakukan oleh mahasiswa


Fakultas Pertanian Universitas Indonesia pada 1960 dalam kegiatan
Demonstrasi Masal (DEMAS). Demas merupakan suatu upaya untuk
memaksimalkan hasil pertanian untuk memperoleh keuntungan yang tinggi
dengan menerapkan prinsip-prinsip bertani modern pada sekelompok petani
tradisional.

■ Demas ini menerapkan penggunaan varietas unggul, pupuk kimia, pestisida,


perbaikan tata cara bertanam dan penyediaan sarana irigasi yang baik.
Aktivitas tersebut dikenal sebagai Panca Usaha Tani. Pemerintah pada tahun
1964 kemudian memformulasikan program tersebut menjadi program
pembangunan pertanian dengan nama Bimbingan Massal (Bimas)
Revolusi hijau mendasarkan diri pada
empat pilar penting:
■ penyediaan air melalui sistem irigasi,
■ pemakaian pupuk kimia secara optimal,
■ penerapan pestisida sesuai dengan tingkat serangan organisme
pengganggu, dan
■ penggunaan varietas unggul sebagai bahan tanam berkualitas.
■ Dalam upaya meningkatkan hasil pertanian lebih tinggi lagi,
pemerintah Orde Baru mengembangkan program Bimas menjadi
Intensifikasi Massal (Inmas) pada tahun 1969.

■ Format pengembangan Inmas aktivitasnya hampir serupa dengan


Bimas. Pemerintah Orde Baru melaksanakan Program Inmas sebagai
program modernisasi pertanian berskala nasional. Target
pelaksanaan Inmas adalah pengoptimalan produktivitas lahan dan
kualitas hasil pertanian, terutama pertanian padi.
Intensifikasi Pertanian
■ Kegiatan pengembangan produksi hasil pertanian yaitu dengan menerapkan
teknologi tepat guna ( panca usaha Tani) untuk tiap luas tanah pertanian.
Intensifikasi Pertanian di Indonesia dikenal dengan nama Panca Usaha Tani
yang meliputi :

■ Pemilihan Bibit Unggul


■ Pengolahan Tanah yang baik
■ Pemupukan
■ Irigasi
■ Pemberantasan Hama
Ekstensifikasi Pertanian
■ Ekstensifikasi pertanian, yaitu Memperluas lahan tanah yang dapat
ditanami dengan pembukaan lahan-lahan baru (misal mengubah
lahan tandus menjadi lahan yang dapat ditanami, membuka hutan,
dsb).

■ Dalam upaya meningkatkan hasil pertanian pemerintah melakukan


penataan program Inmas menjadi Intensifikasi Khusus (Insus). Kalau
Inmas titik tekannya pada penerapan panca usaha tani, sedangkan
Insus menekankan peningkatan hasil dari setiap hektar sawahnya
melalui sapta usaha tani yang penekakannya pada pengembangan
teknologi pertanian.
■ Walaupun program Insus mampu meningkatkan hasil yang cukup
siginifikan, pada Pelita I hasil produksi padi mencapai 22.464.376
juta ton padi dari lahan seluas 8.508.598 hektar sawah pada Pelita V
produksi padi mencapai angka 48.181 juta ton padi dari lahan seluas
11.021.800 hektar sawah, pemerintah terus berusaha meningkatkan
hasil pertanian dengan mengubah program Insus menjadi Supra
Insus.

■ Program ini mengembangkan teknologi pertanian yang sudah ada


dengan penggunaan zat perangsang tumbuhan yang bertujuan
meningkatkan hasil padi di setiap hektar sawahnya dan juga
memfasilitasi kerja sama antarkelompok tani.
■ Penggunaan bibit unggul yang ditopang teknologi hasil pertanian
mampu meningkatkan jumlah hasil panen secara siginifikan.
Keberhasilan ini ditopang oleh pengolahan lahan pasca panen yang
menggunakan teknologi modern sehingga membutuhkan waktu yang
lebih sedikit dibandingkan dengan pengelolaan konvensional.

■ Penggunaan pestisida dalam pemberantasan hama mampu


menurunkan jumlah hama pengganggu. Penggunaan pupuk kimia
dan pestisida mendorong peningkatan produktivitas lahan semakin
tinggi sehingga hasil panen pun bertambah di setiap hektarnya.

Anda mungkin juga menyukai