Anda di halaman 1dari 22

KONDUKTOMETRI

OLEH
KELOMPOK I

Nama :

• DWY PUSPITA SARI (4133331009)


• NURHAYANI (4133331024)
• MAYSARAH HARAHAP (4133331074)

Kelas : Dik.Kimia Ekstensi A 2013

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2015
Konduktometri ???

metode analisis kimia berdasarkan daya


hantar listrik suatu larutan.

metode untuk menganalisa larutan


berdasarkan kemampuan ion dalam
mengantarkan muatan listrik di antara dua
elektroda
Daya hantar listrik (G) merupakan kebalikan dari tahanan
(R), sehingga daya hantar listrik mempunyai satuan
ohm-1.

Dimana:
G = Daya hantar
listrik (ohm-1)
R = Tahanan (ohm)
K = Konduktovitas
G= (Sm-1)
A = Luas permukaan
elektroda (m2)
K= l = Jarak kedua
elektroda (m)
titrasi konduktometri hanya
terbatas untuk larutan yang
tergolong kedalam larutan
elektrolit saja. Sedangkan untuk
larutan non elektrolit tidak dapat
menggunakan titrasi
konduktometri
Faktor-faktor yang mempengaruhi
titrasi Konduktometri
 Jenis larutan
 Konsentrasi
 Suhu
• Hanya larutan elektrolit yang bisa
menghantarkan arus listrik

• Larutan elektrolit dibagi menjadi


 Elektrolit kuat
 Elektrolit lemah
Semakin besar konsentrasi maka
semakin banyak ion-ion yang berada
dalam larutan akibatnya kemungkinan
menghantarkan listrik semakin
meningkat
Jika temperatur berubah-ubah maka bisa saja
konsentrasi yang besar seharusnya memilki
daya hantar yang besar malah memiliki daya
hantar yang kecil karena suhunya menurun.
Sehingga ion-ion dalam larutan tidak dapat
begerak dengan bebas.
Pengukuran Konduktometri
Untuk mengukur konduktivitas suatu larutan,
larutan ditaruh dalam sebuah sel yang tetapan
selnya telah ditetapkan dengan suatu larutan
yang konduktivitasnya diketahui dengan tepat.
Pengaliran arus melalui larutan suatu elektrolit
dapat menghasilkan perubahan-perubahan
dalam komposisi larutan di dekat
elektrode,dengan demikian potensial-potensial
listrik dapat timbul pada elektrode-elektrode.
Cara-cara dalam pengukuran konduktivitas
•Titrasi konduktometri yang
dilaksanakan dengan arus yang
berfrekuensi rendah sampai
1 dengan 3000 Hz.

•Titrasi yang dilakukan


menggunakan arus pada
2 frekuensi tinggi
Pengukuran daya hantar memerlukan :

•pengukuran konduktometri
Sumber listrik didasarkan pada arus
nonparaday atau arus AC.

• untuk menyimpan
Sel hantaran larutan

Jembatan • untuk mengukur tahanan


(rangkaian larutan
elektronik)
Gambar 2.1. Jembatan Wheatstone untuk pengukuran Gambar 2.2. Sel Konduktometer
Tahanan
Titrasi Konduktometri
1. Titrasi Asam Kuat-Basa
Kuat
Sebagai contoh larutan HCl
dititrasi oleh NaOH. Kedua
larutan ini adalah
penghantar listrik yang
baik. Kurva titrasinya
ditunjukkan pada gambar
Kurva titrasi konduktometri asam kuat dan basa lemah

• Bentuk kurva titrasi konduktometri ini


bergantung pada daya hantar listrik ion-ionnya.
Kurva titrasi konduktometri asam lemah dan basa kuat
Titrasi Konduktometri Frekuensi Rendah

• Penambahan suatu elektolit ke elektrolit lain


pada keadaan yang tidak ada perubahan
volum yang begitu besar akan mempengaruhi
konduktovitas larutan terjadi reaksi ionik atau
tidak

• Dalam titrasi ini terjadi penurunan


konduktivitas karena terjadi penggantian ion
hydrogen, yang mempunyai konduktovitas
tinggi, dengan kation lain yang mempunyai
konduktovitas rendah.
Titrasi Konduktometri Frekuensi Tinggi

Dalam metode titrasi frekuensi tinggi


sebuah sel yang sesuai yang mengandung
sistem kimia itu dijadikan bagian dari atau
dirangkaikan kesebuah rangkaian
osilator yang beresonansi pada suatu
frekuensi dari beberapa megahertz
Suatu keuntungan penting dari metode
frekuensi tinggi ini adalah elektrode dapat
ditaruh diluar sel dan elektrode tersebut tidak
bisa berkontak langsung dengan larutan uji.

kekurangan frekuensi tinggi ini adalah respon


dari suatu titrimetri frekuensi tinggi ialah non
spesifik karena bergantung hanya pada
konduktivitas dan tetapan dielektrik sistem itu
serta tidak bergantung pada identitas kimiawi
dari komponen-komponen sistem itu.
Kelebihan titrasi konduktometer

• Titrasi tidak menggunakan indikator, karena pada titik


keivalen sudah dapat ditentukan dengan daya hantar
dari larutan tersebut.
• Dapat digunkan untuk titrasi yang berwarna
• Dapat digunakan untuk titrasi yang dapat menimbulkan
pengendapatan
• Lebih praktis
• Lebih cepat atau waktu yang diperlukan lebih sedikit
• Untuk persen kesalahanya lebih kecil jika dibandingkan
dengan titrasi volumetri
Kelebihan titrasi konduktometer

 Hanya dapat diterapkan pada larutan elektrolit


saja
 Sangat dipengaruhi temperatur
 Dapat ditunjukka dengan tidak langsung
 Peralatan cukup mahal
 Jika tidak hati – hati maka akan cepat rusak
 Tidak bisa digunakan pada larutan yang sangat
asam atau basa karena akan meleleh.
Hal-Hal Berikut Harus Selalu Diingat-Ingat Ketika
Melakukan Titrasi :

• Penyesuaian pH.
• Pemekatan ion logam yang akan dititrasi
• Banyaknya indicator.
• Pencapaian titik-akhir.
• Deteksi perubahan warna.
• Metode lain untuk mendeteksi titik akhir.

Anda mungkin juga menyukai