Pengukuran Kelompok 1
Pengukuran Kelompok 1
Sumber arus listrik dapat berupa sumber arus searah (Direct Current/DC) seperti baterai
dan aki atau sumber arus bolak-balik (Alternating current/AC) seperti sumber listrik dari
PLN. Pada prinsipnya pengukuran besaran listrik antara sumber DC dan AC adalah sama,
namun ada perbedaan-perbedaan yang perlu diperhatikan terkait alat yang digunakan
untuk mengukur.
Besaran Listrik
Volt
Arus
Resistance
Kuat arus (I) adalah banyaknya muatan listrik (Q) yang melewati suatu penghantar dalam selang waktu (t).
Satuan untuk kuat arus listrik adalah Amper atau disingkat A. Kuat arus dapat diukur dengan menggunakan
ampere meter yang dipasang secara seri terhadap rangkaian yang hendak diukur kuat arusnya. Berikut
adalah gambar pengukuran kuat arus listrik dengan menggunakan ampere-meter.
Beda potensial atau tegangan listrik diukur dengan menggunakan voltemeter yang dipasang secara
parallel dengan rangkaian yang hendak diukur. Satuan beda potensial adalah volt. Beda potensial
antara dua titik dalam rangkaian adalah hasil kali antara kuat arus dengan hambatan.
Hambatan suatu rangkaian atau komponen dapat diukur dengan menggunakan ohm-meter yang dipasang
secara parallel terhadap rangkaian/komponen yang hendak diukur. Pengukuran nilai hambatan juga dapat
menentukan apakah suatu komponen masih berfungsi atau sudah rusak. Misalnya apabila sebuah kabel
memiliki hambatan yang sangat besar sekali menunjukkan bahwa kabel tersebut sudah rusak.
Multimeter
Non Elektronis
Elektronis
Multimeter
Digital Analog
Kelebihan Kekurangan Kelebiihan Kekurangan
Untuk mengecek
Dibeberapa kasus ,
kerusakan komponen Rawan rusak dibagian
kadang penunjukan
seperti elco, spul/penunjuk jarum
kurang akurat
transistor lebih mdah