Anda di halaman 1dari 42

Ns. Diyan Yuli Wijayanti, S.Kep., M.Kep.

SCHOOL OF NURSING DIPONEGORO UNIVERSITY


SEMARANG 2012
 Perilaku Verbal
 Perilaku Non Verbal
 Analisa Masalah
 Tehnik Terapeutik
 Tahap-tahap Hubungan Terapeutik
 Proses pertukaran informasi atau proses yang
menimbulkan dan meneruskan makna atau arti
 Proses penyampaian informasi, makna dan
pemahaman dari pengirim pesan kepada
penerima pesan
 Kegiatan mengajukan pengertian yang
diinginkan dari pengirim informasi kepada
penerima informasi dan menimbulkan tingkah
laku yang diinginkan dari penerima informasi.
 Komunikator
 Komunikan
 Pesan
 Media komunikasi
 Encoding
 Decoding
 Komunikasi Intrapersonal
 Komunikasi interpersonal
 Komunikasi massa
 Terjadi dalam individu sendiri
 Membantu seseorang tetap sadar akan kejadian
disekitarnya
 Ex : merenung
 Interaksi antara dua orang atau kelompok kecil
 Inti dari praktik keperawatan
 Terjadi antara perawat-klien, perawat-keluarga,
perawat-perawat, perawat-klien-keluarga,
perawat-tim kesehatan lain
 Terjadi dalam kelompok besar
 Ceramah, kampanye dll
 Tugas perkembangan
 Persepsi
 Nilai
 Latar belakang sosial budaya
 Emosi
 Jenis kelamin
 Pengetahuan
 Peran dan hubungan
 Lingkungan
 Jarak
 Penggunaan bahasa : kejelasan, keringkasan,
kesederhanaan.
 Kecepatan
 Voice tone
 Ex : wawancara
1. Kinesics
2. Paralanguange
3. Proxemics
4. Sentuhan
5. Cultural artifact
6. Gaya berjalan
7. Penampilan fisik umum
1. Kinesics : pergerakan tubuh
a. ekspresi wajah: posisi alis, mata, senyum
b. gesture (gerak, isyarat, sikap)
cara menghadirkan diri secara fisik:
 Berhadapan
 Mempertahankan kontak mata
 Menbungkuk ke arah klien
 Mempertahankan sikap terbuka (tdk melipat
kaki/ tangan)
 Tetap rileks
Beberapa sikap kinesics yang menunjukkan komunikasi
non verbal:
 Menggosok bagian belakang telinga dengan telunjuk :
ragu
 Menutup tangan kemulut : menyembunyikan sesuatu
 Bersandar dengan kedua tangan mendukung kepala :
superior
 Menjepit batang hidung dengan mata tertutup: pikiran
yang penuh dengan penilaian
 Menggerakkan mata ke arah bawah dari batang
hidung dan menatap tajam lawan bicaranya: penilaian
negatif yang sangat kuat
c. gerakan tubuh dan posture
 kaki kejang dan meloncat : tidak sabar, bosan, tegang
 Penampilan membungkuk, kepala dan mata melihat ke
bawah: depresi, HDR
 Meremas tangan, penampilan kaku : takut, nyeri,
khawatir, tegang
 Tidur dengan posisi janin: tdak mau diganggu, mencari
perhatian orang lain
 Mengacungkan jempol: kemenangan
 Menurunkan jempol: konotasi negatif
 Menendang objek: marah
 Berdiri tegak, kepala meninggi, tangan dipinggang:
superior
d. Gerak mata/ kontak mata
Fungsi tatapan:
◦ Mengatur aliran komunikasi
◦ Monitor umpan balik
◦ Ekspresikan emosi
◦ Menkomunikasikan hunbungan interpersonal yang alami
Efek negatif tatapan :
◦ Merasa tidak nyaman
◦ Meragukan diri
◦ Menjadi marah
◦ Menimbulkan pertanyaan
◦ Menjadi bingung sendiri
◦ Merasa terancam
◦ Menjadi curiga
Tentang kontak mata:
 Interaksi dimulai dengan tatapan
 Jika orang membalas tatapan, secara umum diartikan
bahwa keinginan untuk melakukan interaksi diterima.
 Memalingkan pandangan menandakan penolakan untuk
berinteraksi
 Kontak mata yang lebih lama : interaksi antar teman
 Orang yang mencari kontak mata saat bicara dianggap
sebagai orang yang dapat dipercaya dan sungguh2
 Menatap dalam waktu pendek dilanjutkan dengan
tatapan yang lebih lama, menunjukkan seseorang hanya
ingin bicara berdua saja.
Beberapa situasi yang menyebabkan lebih banyak
tatapan mata:
 Ketika berjauhan
 Topik mudah dan tidakpribadi
 Tertarik pada orang lain
 Ketika status seseorang lebih rendah
 Ketika mencoba mendominasi/ mempengaruhi
orang lain
 Sifat terbuka
 Ketika ingin terlibat dalam diskusi
 Saat mendengarkan
Beberapa situasi yang menyebabkan kurangnya
tatapan mata:
 Tertutup
 Saat terlibat dalam topik yang sulit dan tidak
dikenal
 Tidak tertarik
 Saat tidak suka
 Budaya
 Saat tidak membutuhkan atau tidak ingin
terlibat
2. Paralanguage : menunjuk pd vokal bhs itu
sendiri
a. Kualitas suara
 Resonansi : intensitas suara mengisi ruang
 Irama : aliran, kecepatan dan gerakan suara
 Pitch : meninggi atau merendah
 Kecepatan : berapa cepat suara digunakan
 Volume : kekerasan suara
 Inflection : tinggi rendahnya volume
 Kejernihan : artikulasi dan pengucapan
Bicara : kombinasi dari: pilihan kata, lafal, struktur
gramatikal, kelancaran, artikulasi
b. Vokal tanpa bahasa
sedu-sedan, tertawa, mendengkur, mengerang,
merintih, hembusan nafas, nafas panjang, keluh
kesah.
3. Proxemics : jarak hubungan
2 dimensi:
a. Teritorial : area geografi yang dimiliki seseorang atau
group
b. Jarak pribadi : kesopanan tingkah laku

Empat jarak interaksi:


◦ Jarak intim (sampai dengan 18 inchi)
◦ Jarak personal (18 inchi- 4 kaki), interaksi dengan
orang yang dikenal
◦ Jarak sosial (4 kaki- 12 kaki) interaksi untuk suatu
urusan
◦ Jarak publik (> 12 kaki), untuk pembicaraan formal
4. Sentuhan
◦ alat komunikasi yang kuat
◦ Menimbulkan reaksi positif atau negatif
◦ Bentuk komunikasi yang paling dasar dan primitif
◦ Penting pada situasi emosional
◦ Menunjukkan arti “saya peduli”
◦ Diasosiasikan sebagai sifat keibuan, menimbulkan
rasa nyaman dan ada perhatian
5. Cultural artifact
penampilan personal, ex: baju,kosmetik,
parfum, deodorant, perhiasan,
kacamata,rambut palsu, cambang, kumis, dll.
6. Gaya berjalan
cara berjalan bersemangat, gembira, menyeret,
dll.
7. Penampilan fisik umum
kulit kering, berkerut, pola nafas cepat, mata
redup, kuyu, dll
Cara meningkatkan kemampuan menginterpretasikan
perilaku non verbal:
 Menyadari arti beberapa tipe tingkah laku non
verbal
 Meluaskan pemahaman dengan mengobservasi
tingkah laku orang
 Membaca tingkah laku orang sebanyak-banyaknya
baik dari penyampaian orang lain atau hasil
observasi sendiri kemudian mendiskusikanya dengan
rekan
 Menvalidasi persepsi dari tingkah laku seseorang
dengan menggambarkan apayang diamati dan
tanyakan apakah anda menginterpretasikan dengan
benar
1. Mendengar aktif 15. Mendukung persepsi
2. Mendengar pasif 16. Mendukung perbandingan
3. Penerimaan 17. Mengulang
4. Klarifikasi 18. Refleksi
5. Fokusing 19. Exploring
6. Observasi 20.Menghadirkan realitas
7. Menawarkan informasi 21. Menunjukkan keraguan
8. Diam 22. Validasi
9. Asertif 23. Memverbalisasikan
10. Menyimpulkan 24. Menerjemahkan perasaan
11. Memberikan penghargaan 25. Menganjurkan kolaborasi
12. Menawarkan diri 26. Mendukung rencana tindakan
13. Memberikan petunjuk 27. Menyediakan petunjuk
14. Menempatkan urutan waktu 28. Penurunan jarak
29. Humor
1. Mendengar aktif
konsentrasi aktif, penuh perhatian, menggunakan semua panca
indera.
2. Mendengar pasif
Mengangguk, kontak mata, “uh..Huuh”, “mmhumm”,”saya dengar…”

Cara menjadi pendengar yang efektif:


• Fokus pada apa yang dikatakan
• Kontak mata
• Tidak melihat sekeliling, tidak selalu merubah posisi
• Menempatkan diri/ posisi pada level yang sama
• Duduk lebih baik. Berdiri menunjukkan tidak banyak waktu
• Memberi waktu klien utk bicara
• Tidak membicarakan diri sendiri
• Sering merespon baik verbal maupun non verbal
Tambahan :
 Membungkuk pada saat tertentu

 Rileks

 Postur terbuka

 Empati

 Mendengar apa yang tidak terucap

 Meninggalkan emosi kita

 Melihat bagaimana mengucapkan sesuatu

 Kontrol terhadap reaksi yang timbul


3. Penerimaan: tertarik, tidak menilai. Kesediaan
mendengar tanpa menunjukkan keraguan atau
ketidaksetujuan. Penting menghindari: memutar
mata ke atas, menggelengkan kepala, mengerut atau
memandang dengan muka masam.

Cara menunjukkan penerimaan:


 Tidak memotong pembicaraan
 Pengertian (menyediakan umpan balik)
 Bahasa non verbal sama dengan verbal
 Hindari mendebat, mengekspresikan keraguan atau
merubah pikiran klien
4. Klarifikasi
= validasi, menanyakan kembali apa yang tidak
dimengerti
5. Fokusing
membatasi area diskusi sehingga percakapan menjadi
lebih spesifik dan dimengerti
6. Observasi
mengamati, dilakukan tanpamembuat klien malu atau
marah. Ex: “anda terlihat gemetar?..sejak kapan?”
7. Menawarkan informasi
menyediakan tambahan informasi utk mendapatkan
respon lebih lanjut.
8. Diam (memelihara ketenangan)
mengorganisir pemikiran, memproses informasi,
menunjukkan perawat bersedia menunggu respon.

Arti diam:
 Marah, frustasi,menolak
 Mendengar penuh perhatian
 Berpikir tentang apa yang dibicarakan
 Tidak memahami
 Tidak ada lagi yang ingin dikatakan
 Saat menunggu ekspresi klien selanjutnya
 Sedih
9. Asertif
kemampuan mengekspresikan pikiran dan perasaan dengan tetap menghargai
hakorang lain.

Asertif berarti:
 Mampu menggunakan berbagai strategi komunikasi untuk mengekspresikan diri
 Perilaku positif, jujur, terus terang dan adil
 Nyaman dalam mengontrol perasaan negatif, misalnya ketika cemas, tegang, malu
atau takut.
 Menjaga hak diri dan orang lain

Tahap menjadi asertif:


 Menggunakan kata “tidak” sesuai kebutuhan
 Mengkomunikasikan maksud dengan jelas
 Mengembangkan kemampuan mendengar
 Bahasa tubuh tepat
 Meningkatkan kepercayaan diri
 Menerima kritik dengan ramah
 Belajar terus menerus
10. Menyimpulkan
membawa point-point penting untuk meningkatkan
pemahaman, memberi kesempatan untuk mengklarifikasi
komunikasi agar memiliki ide pikiran yang sama.
11. Memberikan penghargaan
memberikan pengakuan dan menandakan kesadaran. Ex : “saya
lihat anda memakai baju dengan rapi hari ini”
12. Menawarkan diri
menyediakan diri tanpa syarat. Ex: “saya akan duduk
menemanimu disini”
13. Memberikan petunjuk umum
mendukung klien untuk meneruskan bicara. Ex: “dan
kemudian..?, “teruskan..”
14. Memberikan pertanyaan terbuka
memberikan inisiatif pada klien, mendorong klien
menyelesaikan topik. Ex: “apa yang anda pikirkanpagi ini?”
15. Menempatkan urutan waktu
klarifikasi waktu dan kejadian. Ex: “apa yang terjadi
sebelum itu?”, “hal itu terjadi sebelum atau sesudah..?
16. Mendukung deskripsi
meminta klien mengungkap yang dirasa atau diterima. Ex:
“apa yang terjadi?”, “apa yang anda dengar?”
17. Mendukung perbandingan
menanyakan kesamaan atau perbedaan. Ex: apakah hal
inipernah terjadi sebelumnya?”, “apa ini mengingatkan anda
pada sesuatu?”
18. Mengulang
pengulangan topik yang dibicarakan. Ex: “anda berkata bahwa
ibu anda meninggalkan anda sejak anda berusia 5 tahun”.
Melengkapi tehnik klarifikasi. Ex: klien: “saya benci tempat ini,
saya tidak betah berada disini”. Perawat: : “anda tidak ingin
berada disini?”
19. Refleksi
mengembalikan perasaan dan pikiran klien. Membantu
perawat tetap memelihara pendekatan yang tidak
menghakimi. Ex: klien: “haruskan saya pulang akhir minggu
ini?”. Perawat: “menurut anda haruskan anda pulang, anda
kelihatan tegang dan cemas, apakah ini berhubungan dengan
pembicaraan tentang suami anda tadi malam?”
20. Eksplorasi
mempelajari lebih dalam. Ex: “ceritakan padaku apa yang telah
kamu gambarkan tadi”.
21. Menghadirkan realitas
menyediakan informasi dengan perilaku yang tidak menilai. Ex:
“saya tidak mendengar seorangpun bicara, saya yang merawat
anda, ini adalah rumah sakit”.
22. Menunjukkan keraguan
menyelipkan persepsi perawat ttg realitas. Ex: “menurut saya itu
adalah hal yang sulit dipercaya, hal itu sepertinya tidak biasa”
23. Menerjemahkan perasaan
mengidentifikasi perasaan berkaitan dengan kejadian atau
pernyataan. Ex: klein: “saya mungkin sebaiknya mati”. Perawat:
“apakah anda merasa tidak ada seorangpun yang
mempedulikan anda?”
24. Menawarkan kolaborasi
mendukung pandangan bahwa terdapat kemungkinan
perubahan melalui kolaborasi. Ex: “mungkin saya dan anda
akan menemukan apa ang menyebabkan anda cemas”.
25. Mendukung terbentuknya rencana tindakan
memberi kesempatan klien untuk mengantisipasi alternatif
tindakan untuk selanjutnya dan dirasa mengganggu. Ex:
kira-kira nanti bagaimana anda mengatasi halseperti ini?”.
“apakah ada cara yang aman bagi anda untuk menyalurkan
rasa marahanda?”
26. Menyediakan petunjuk
pernyataan yang menunjukkan peran, tujuan dan batasan
untuk interaksi
27. Komentar terbuka-tertutup
menentukan arah komunikasi/ interaksi, mengijinkan klien
memutuskan topik/materi yang paling relevan dan mendukung
klien untuk meneruskan interaksi. Tehnik mengenali ide dan
membiarkan klien berespon. Ex: perawat: “percaya berarti…”.
Klien: “bahwa seseorang akan menjaga saya agar aman”
28. Penurunan jarak
menunjukkan keinginan untuk terlibat lebih dekat dengan
klien.
29. Humor
salah satu hal penting dalam komunikasi verbal. Tertawa
mengurangi rasa sakit akibat stress. Humor merangsang
produksi katekolamin sehingga meningkatkan toleransi nyeri,
mengurangi kecemasan, dan menfasilitasi relaksasi serta
meningkatkan metabolisme.
1. Pre interaksi
2. Orientasi
3. Kerja
4. terminasi
1. Pre interaksi
 Mengeksplorasi perasaan, fantasi dan ketakutan
diri
 Menganalisa kekuatan profesional diri dan
keterbatasan
 Mengumpulkan data tentang klien
 Menentukan masalah klien
 Merencanakan tindakan
2. Orientasi
 Salam, perkenalan
 Evaluasi/ validasi
 Kontrak: waktu, tempat, tujuan

3. Kerja
 Melakukan kegiatan yang telah direncanakan
 Mengeksplorasi stresor yang tepat
 Meningkatkan kemandirian dan tanggung jawab
 Mengembangkan mekanisme koping yang konstruktif
 Menangani tingkah laku klien yang
dipertahankan/resistance
4. Terminasi
 Evaluasi subjektif
 Evaluasi objektif
 Rencana tindak lanjut
 Kontrak: waktu, tempat dan tujuan
 Nurjanah, Intan (2001). Hubungan Terapeutik Perawat Klien
(Kualitas Pribadi sebagai Sarana). Cetakan pertama. PSIK FK
UGM.Yogyakarta.
 Stuart, Laraia (2005). Principle and Practice of Psychiatric Nursing.
Eight edition. Mosby Inc. St. Louis. Philadelphia.
 Potter, Perry (2005). Fundamental of Nursing. 6th edition. Mosby
Inc. St. Louis. Philadelphia.
 Videbeck, S.L. (2008). Psychiatric mental health nursing. (4th ed).
Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.
 Sadock, B.J & Sadock, V.A. (2005). Kaplan & Sadock’s synopsis of
psychiatry: behavioral science/ clinical psychiatry. 10th Ed.
Lippincot: Williams & Wilkins.

Anda mungkin juga menyukai