Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

M DENGAN
POST SECTIO CAESAREA DI BANGSAL CLEMENT
RUMAH SAKIT SUAKA INSAN
BANJARMASIN

SELPIA EKA ARAINI, S. Kep 113063J119046


SEPRI ARDILA, S. Kep 113063J119047
THERESIA HOSANA, S. Kep 113063J119041
RICY GUNAWAN ,S. Kep 113063J119051
SEPTA ANASTASIUS D.P, S. Kep 113063J119048
SEPTALIA LELY, S.Kep 113063J119049
Apa yang dimaksud dengan sectio caesaria?
• Sectio caesaria adalah suatu persalinan buatan dimana janin dilahirkan melalui
suatu insisi pada dinding depan perut dan dinding rahim dengan syarat rahim
dalam keadaan utuh serta berat janin di atas 500 gram (Sarwono, 2017).
Pengkajian
Nama Klien : Ny.M
Umur Klien : 29 Tahun
Diagnose Medic : G0 P1 A0 post op sc

Keluhan Utama saat ini: Pasien mengatakan nyeri di bagian perut bekas luka SC
• Riwayat Kehamilan dahulu: Pasien mengatakan bahwa ini merupakan ini
pertama kali hamil dan melahirkan
Pemeriksaan fisik
Payudara Pasien mengatakan ASI nya Payudara menonjol besar, teraba hangat dan kencang, aerola hitam,
baru sedikit keluar. putting menonjol, ASI belum keluar

Abdomen Pasien mengatakan nyeri di bekas terdapat luka jahitan SC ± 12 cm secara horizontal, masih dibalut
luka operasi
(hari pertama), tidak tampak terdapat tanda-tanda infeksi seperti
tumor ( membengkak), calor (panas), dolor (sakit), rubor (merah),
nyeri bekas operasi muncul saat bergerak, nyeri terasa seperti
tersayat-sayat, nyeri terasa hilang timbul, durasi nyeri ± 2 menit,
region daerah abdomen bagian bawah, skala nyeri 4 ( sedang) dari
0-10
Musculoskeletal Ekstremitas atas dan bawah bisa digerakkan, terpasang infus di tangan kanan,
skala otot 4 namun belum bisa duduk dikarenkan masih ada efek anestesi
spinal
Lilitan tali pusat
(Nuchal Cord)

41 minggu
Gagal induksi
(pembukaan II)

Perdarahan (SC) Nifas

Laktasi
Insisi jaringan Resiko Infeksi
Anestesi Spinal

Progesteron dan
Terputusnya esterogen
Penurunan fungsi kontinuitas Kerusakan
ekstremitas bawah menurun
jaringan intergritas jaringan

Prolaktin
Kelemahan bagian Merangsang area
meningkat
ektreamitas bawah sensorik motorik

Pertumbuhan
Hambatan mobilitas kelenjar susu
Nyeri akut
fisik terangsang

Isapan bayi

Oksitosin
meningkat

Tidak adekuat

ASI tidak keluar

Kurang
pengetahuan
perawatan
payudara

Ketidakefektifan
pemberian ASI
ANALISA DATA
Data-data Etiologi Problem

DS :

Pasien mengatakan nyeri di


luka post op sc

DO :
Agen pencidera fisik
Pasien tampak meringis (prosedur operasi sc)

P : Nyeri muncul saat


bergerak miring kiri miring
kanan

Q : Nyeri terasa seperti


disayat-sayat
Nyeri Akut
R : Di daerah abdomen
bagian bawah

S : Skala nyeri 4 ( sedang)


dari (1-10)

T : Hilang timbul, durasinya


± 2 menit, cara
menghilangkan nyeri dengan
cara menarik nafas dalam

TTV :

TD : 100/70 mmHg

P : 89 x/menit

R : 21 x/menit
o
T : 36,3 C
DS:

pasien mengatakan kedua


kaki sudah bisa digerakan
dan juga sudah bisa miring
kiri dan miring kanan

DO:

Pasien tampak berbaring Efek agen farmakologis Hambatan mobilitas fisik


ditempat tidur dan hanya bisa ( Anastesi spinal )
miring kiri dan kanan.

Ekstremitas atas dan bawah


bisa digerakkan, terpasang
infus di tangan kanan, skala
otot 4 namun belum bisa
duduk dikarenkan masih ada
efek anestesi spinal

DS : Suplai ASI yang tidak Ketidakefektifan pemberian


adekuat ASI
Pasien belum bisa menyusui
bayinya, ASI nya belum
keluar

DS:

Bayi rewel dan sering


menangis, ASI keluar hanya
jika dipencet areolannya,
ASI berwarna bening
kekuningan dan hanya
sedikit. Pasien tampak sedih
karena belum bisa menyusui
bayinya.

TTV :

TD : 100/70 mmHg

P : 89 x/menit

R : 21 x/menit
DS:

Pasien mengatakan baru selesai sc Tindakan operasi Kerusakan Intergritas


Jaringan Kulit
DO: (SC)

Pasien tampak selesai sc, terdapat


luka ± 12 cm Horizontal tertutup
kassa

Faktor resiko : terdapat luka ± 12


cm Horizontal tertutup kassa tidak
ada tanda-tanda
infeksi(panas,bengkak,kemerahan, Tindakan Invasif (operasi Resiko Infeksi
sakit luka sc) SC)
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan Agen pencidera fisik (prosedur operasi sc)
2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan Efek agen farmakologis ( Anestesi
spinal)
3. Ketidakefektifan pemberian ASI berhubungan dengan Suplai ASI yang tidak
adekuat
4. Kerusakan Intergritas Jaringan Kulit berhubungan dengan Tindakan operasi (SC)
5. Resiko Infeksi dengan faktor resiko Tindakan Invasif (operasi SC)
Nyeri akut berhubungan b/d Agen pencidera fisik (prosedur operasi sc) ditandai dengan
Pasien tampak meringis, P : Nyeri muncul saat bergerak miring kiri miring kanan, Q : Nyeri
terasa seperti disayat-sayat ,R : Di daerah abdomen bagian bawah, S : Skala nyeri 4 ( sedang)
dari (1-10) ,T : Hilang timbul, durasinya ± 2 menit, cara menghilangkan nyeri dengan cara
menarik nafas dalam TD : 100/70 mmHg, P : 89 x/meni ,R : 21 x/menit ,T : 36,3 oC

1. Kaji skala nyeri


2. Kaji tanda-tanda vital
3. Kaji faktor penyebab nyeri
4. Ajarkan teknik relaksasi dan distraksi
5. Kolaborasi dengan dokter pemberian obat analgetik
Hambatan mobilitas b/d Efek agen farmakologis ( Anastesi spinal ) ditandai
dengan Pasien tampak berbaring ditempat tidur dan hanya bisa miring kiri dan
kanan, ekstremitas atas dan bawah bisa digerakkan, terpasang infus di tangan
kanan, skala otot 4 namun belum bisa duduk dikarenkan masih ada efek
anestesi spinal

1. Pantau kemampuan pasien dalam beraktivitas


2. Bantu klien dalam memenuhi kebutuhannya
3. Bantu klien untuk mobilisasi secara bertahap
4. Berikan Penkes perihal tentang pentingnya mobilisasi Post-SC
Ketidakefektifan pemberian ASI b/d Suplai ASI yang tidak adekuat
Bayi rewel dan sering menangis, ASI keluar hanya jika di pencet
areola nya , ASI berwarna bening kekuningan , dan hanya sedikit.
Pasien tampak sedih karena belum bisa menyusui bayinya
• Kaji area payudara
• Lakukan perawatan payudara ( Breast Care)
• Ajarkan pasien dan keluarga perawatan payudara ( Breast Care)
• Berikan informasi tentang pentingnya gizi untuk ibu menyusui
• Berikan dorongan kepada pasien untuk lebih sering menyusui bayinya
• Kolaborasi dengan dokter pemberian obat perangsang ASI
Kerusakan Intergritas Jaringan Kulit b/d Insisi jaringan dari
Tindakan operasi (SC) ditandai dengan Pasien tampak selesai sc,
terdapat luka ± 12 cm Horizontal tertutup kassa
1. kaji TTV
2. kaji karakteristik luka , termasuk drainase, warna dan
ukuran luka
3. Bersihkan dressing dan plester perekat
4. Bersihkan dengan NaCl atau pembersih nontoksik
5. Pertahankan teknik dressing steril saat melakukan
perawatan luka
6. Inspeksi luka setiap penggantian dressing
Resiko infeksi b/d Tindakan Invasif (operasi SC) ditandai
dengan faktor resiko terdapat luka ± 12 cm Horizontal
tertutup kassa tidak ada tanda-tanda
infeksi(panas,bengkak,kemerahan, sakit luka sc)
1. Kaji tanda-tanda infeksi
2. Observasi tanda-tanda vital
3. Lakukan tindakan aseptik
4. Lakukan perawatan luka post op
5. Ajarkan pasien dan keluarga bagaimana menghindari infeksi
6. Kolaborasi dengan dokter pemberian antibiotik
• THANK YOOU

Anda mungkin juga menyukai