Anda di halaman 1dari 12

Asuhan Keperawatan pada pasien dyspepsia dan stroke

infark dengan kebutuhan mobilisasi


Di ruang Rengasdengklok
oleh
Nurkhasanah
433131420118025
PENGKAJIAN

A. Identitas Klien
Nama : Ny. U
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 54 Tahun
Agama : Islam
Alamat : kp. Penderesan
Pekerjaan : Ibu Rumah tangga
Suku/bangsa : Indonesia
Diagnosa Medis : dyspepsia, Stroke infark
Tgl masuk RS : 22 November 2019
Tgl Pengkajian : 26 November 2019
B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
P : klien mengeluh nyeri pada abdomen atas karena belum makan dari semalam
Q : nyeri yang dirasakan klien perih dan panas di abdomen
R : lokasi nyerinya di ulu hati
S : skala nyeri yang dirasakan klien adalah 3
T : nyeri dirasakan sejak +/- 3 hari SMRS
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
klien datang ke IGD RSUD Karawang pada tanggal 22 desember 2019 dengan keluahan lemas, pusing berputar,
nyeri di ulu hati sejak 3 hari sebelum masuk RS, merasa kaki kanan dan tangan kanan lemah, setelah 5 hari di RS
pusing berputar klien hilang, klien mengatakan saat ini batuk.
3. Riwayat Kesehatan Lalu
Klien mengatakan memiliki riwayat HT
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan keluarga tidak ada riwayat penyakit seperti DM
C. Pola Pemeliharaan Kesehatan Klien

No ADL Dirumah Di RS
1. Pola Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi dan 3x sehari 4x sehari
Cairan 1 porsi makan 1 porsi makan
• Makan & minum Tidak ada Diet rendah garam
• Jumlah Tidak ada Membatasi jml garam di
• Pantangan mknan
• Usaha Mengatasi
2. Pola Eliminasi • 5x sehari, kuning jernih, tidak • 5x sehari, kuning jernih,
• BAK : jumlah, bau, warna , masalah ada tidak ada
• BAB : jumlah, bau, warna, masalah • 1x sehari, coklat, tidak ada • 1x sehari, coklat, tidak
ada
3. Pola Istirahat tidur 8 jam sehari 9 jam sehari
• Jumlah/waktu Tidak ada Tidak ada
• Gangguan tidur Tidak ada Tidak ada
• Upaya mengatasi
4. Pola Kebersihan diri Mandiri, 2x sehari Tidak mandi slma di RS
• Mandi Mandiri, 1x sehari Tidak keramas slma di rs
• Keramas Mandiri, 2x sehari 1x sehari
• Gosok gigi bersih bersih
• Keadaan kuku
D. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum & kesadaran : tampak lemah dan kotor & composmetis
2. TTV
• TD :150/90
• S : 36,5 c
• N : 70
• RR : 20
4. GCS : 15
5. Postur tubuh : tiddak kifosis, lordosis, skoliosis
6. Head to toe
• Kepala : bentuk simetris, tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan,
• Rambut : bersih, tidak ada kotoran,
• Mata : simetris, CA (-), SI (-), pupil isokor
• Telinga : simetris, tidak ada serumen, pendengaran normal
• Hidung : simetris, tidak ada sekret, tidak ada lesi, penciuman normal
• Mulut : simetris, tidak menceng, mukosa lembab
• Leher : tidak ada lesi, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
• Dada : S I & II reguler, murmur (-), gallop (-), SNV (+), ronki (-), wheezing (-)
• Abdomen :bentuk datar, supel, bising usus 9x/mnt, tidak ada nyeri tekan
• Kulit : warna kuning langsat, turgor kulit elastis, akral hangat
• Kuku : capillary refil < 3 detik
• Extreamitas atas & bawah : KO 5 2
5 2
Analisa Data
Analisa Data Etiologi Masalah
Ds : klien mengeluh nyeri di abdomen sejak 3 Inflamasi Nyeri akut
hari sebelum masuk Rs
Do : Nyeri abdomen
• Skala nyeri 3
• Klien tampak lemah Nyeri akut
• TD 150/90

Ds : klien mengeluh tidak bisa jalan karena kaki Penurunan kekuatan otot Gangguan mobilitas fisik
kanan dan tangan kanan lemah sehingga tidak
bisa digerakan Kecemasan
Do :
• Kekuatan otot 2 Keengganan melakukan aktivitas
• Sendi kaku
Gangguan mobilitas fisik

Ds : klien mengatakan tidak tau tentang Pengetahuan terbatas Defisit pengetahuan


penyakitnya
Do : klien tampak menyepelekan tentang Kurang terpapar informasi
penyakitnya
Defisit pengetahuan
Diagnosa Keperawatan

1. Nyeri akut berhubungan dengan inflamasi


2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan
penurunan kekuatan otot
3. Defisit pengetahuan berhubungan dengan
kurang terpapar informasi
Rencana Keperawatan
No Diagnosa Tujuan Intervensi
1. Nyeri akut b.d Setelah dilakukan tindakan • Identifikasi lokasi & karakteristik nyeri
inflamasi keperawatan selama 3x24 jam, maka • Identifikasi respon nyeri non verbal
nyeri akut menurun dengan kriteria: • Berikan teknik relaksasi meredakan nyeri
• Klien tidak tampak lemah
• Kontrol lingkungan
• Keluhan nyeri menurun
• Skala nyeri menurun • Fasilitasi istirahat tidur
• Jelaskan strategi meredakan nyeri
• Anjurkan monitor nyeri secara mandiri
• Ajarkan teknik relaksasi
• Kolaborasi analgetik
2. Gangguan Setelah dilakukan tindakan • Identifikasi tolaransi fisik melakukan pergerakan
mobilitas fisik keperawatan selama 3x24 jam, maka • Monitor TD sebelum mobilisasi
b.d penurunan mobilitas fisik meningkat dengan • Fasilitasi aktivitas mobilisasi
kekuatan otot kriteria:
• Fasilitasi pergerakan ROM
• Kekuatan otot meningkat
• Mampu bergerak • Jelaskan tujuan & prosedur mobilisasi
• Rom meningkat • Anjurkan ROM secara mandiri
• Ajarkan ROM
Lanjutan......

3. Defisit Setelah dilakukan tindakan • Tentukan tingkat pengetahuan klien & keluarga
pengetahuan b.d keperawatan selama 3x24 jam, tentang penyakit
kurang terpapar maka defisit pengetahuan • Jelaskan tentang patofisiologi penyakit
nya informasi meningkat dengan kriteria : • Beritahu tanda & gejala penyakit
• Mampu menjelaskan tentang • Sediakan informasi kondisi & diagnosa klien
penyakitnya • Diskusi perubahan gaya hidup yg mungkin terjadi
• Mengenal kebutuhan • Jelaskan alasan dilakukannya tindakan atas
perawatan dan pengobatan penyakitnya
• Anjurkan klien untuk mencegah efek samping dari
penyakit
Implementasi Keperawatan
Tgl / Jam No. Dx Implementasi Evaluasi Paraf
27/11/19 1 • Mengidentifikasi lokasi & karakteristik nyeri S : klien tidak mengeluh nyeri
08:00 – • Mengidentifikasi respon nyeri non verbal O : Skala nyeri 0, TD masih tinggi, klien tampak
09:30 WIB • Memberikan teknik relaksasi meredakan nyeri tidak lemas, BU (-)
• Mengkontrol lingkungan A : masalah nyeri akut
• Memfasilitasi istirahat tidur P : intervensi dilanjutkan
• Menjelaskan strategi meredakan nyeri I : monitor TTV
• Menganjurkan monitor nyeri secara mandiri E : TTV normal
• Mengajarkan teknik relaksasi R: masalah teratasi
• Mengkolaborasi analgetik
27/11/19 2 • Mengidentifikasi tolaransi fisik melakukan S : klien mengatakan kaki tidak bisa diangkat
09:30- pergerakan O :tampak klien dlm posisi fowler
10:30 WIB • Memonitor TD sebelum mobilisasi A : masalah mobilitas fisik
• Memfasilitasi aktivitas mobilisasi P : intervensi dilanjutkan
• Memfasilitasi pergerakan ROM I : kaji kemampuan klien bergerak, bantu ADL,
• Menjelaskan tujuan & prosedur mobilisasi ajarkan ROM Kembali
• Menganjurkan ROM secara mandiri E : klien dapat berjalan seperti biasa
• Mengajarkan ROM R : masalah teratasi
Lanjutan............

27/11/19 3 • Menentukan tingkat pengetahuan klien & S: keluarga & klien sudah tau penyakit
10:30-selesai keluarga tentang penyakit yang diderita klien tp tidak tau hal hal
• Menjelaskan tentang patofisiologi penyakit yang harus dilakukan selain minum obat
• Memberitahu tanda & gejala penyakit O: -
• Menyediakan informasi kondisi & diagnosa klien A: masalah defisit pengetahuan
• Mendiskusi perubahan gaya hidup yg mungkin P: intervensi dilanjutkan
terjadi I: berikan penyuluhan tentang tindakan
• Menjelaskan alasan dilakukannya tindakan atas ROM
penyakitnya E: klien & keluarga sudah paham tentang
• Menganjurkan klien untuk mencegah efek apa yg harus dilakukan terhadap
samping dari penyakit penyakitnya
R: masalah teratasi

Anda mungkin juga menyukai