Kelompok 19
Mind map
Pria 59 tahun
Benjolan di
Ulkus di kaki
punggung
Jinak ganas
Learning Objective
1. Ulkus di tungkai
2. Tumor jinak jaringan lunak & otot
LO 1: ULKUS DI TUNGKAI
Definisi ulkus
• Ulkus adalah luka terbuka pada permukaan kulit atau selaput lendir
dan ulkus adalah kematian jaringan yangluas dan disertai invasif
kuman saprofit. Adanya kuman saprofit tersebut menyebabkan
ulkus berbau, ulkusdiabetikum juga merupakan salah satu gejala
klinik dan perjalanan penyakit DM dengan neuropati
perifer,(Andyagreeni, 2010).
• Ulkus Diabetik merupakan komplikasi kronik dari Diabetes Melllitus
sebagai sebab utama morbiditas, mortalitasserta kecacatan
penderita Diabetes. Kadar LDL yang tinggi memainkan peranan
penting untuk terjadinya ulkusdiabetic melalui pembentukan plak
atherosklerosis pada dinding pembuluh darah, (zaidah 2005).
• Ulkus kaki Diabetes (UKD) merupakan komplikasi yang berkaitan
dengan morbiditas akibat Diabetes Mellitus.Ulkus kaki Diabetes
merupakan komplikasi serius akibat Diabetes, (Andyagreeni, 2010).
Epidemiologi
• Puncak terjadi pada usia 30-39 dan 50-69
tahun
• 93,33% ulkus unilateral
• dextra > sinistra
Jenis ulkus
• Ulkus Peptikum adalah luka berbentuk bulat atau oval yang
terjadi karena lapisan lambung atau usus dua belas jari
(duodenum) telah termakan oleh asam lambung dan getah
pencernaan. Ulkus yang dangkal disebut erosi.
• Ulkus diabetikum juga merupakan salah satu gejala klinik
dan perjalanan penyakit Diabetes Melitus (DM).
• Ulkus kornea adalah luka terbuka pada lapisan kornea yang
paling luar.
• Ulkus dekubitus merupakan kerusakan pada kulit akibat
penekanan sehingga mengakibatkan aliran darah berkurang
dan iritasi pada kulit pada bagian yang menutupi tulang
lonjong. Penekanan didapatkan dari tempat tidur, kursi
roda, gips dan lainnya.
Jenis Ulkus di Tungkai
• Ulkus Varikosum
• Ulkus Tropikum
• Ulkus Neurotrofik
• Ulkus Arteriosum
Etiologi Ulkus
• Penyakit vena (co: varises) 70%
• Penyakit arteri perifer 20%
• Penyakit lain (malignan, rheumatoid,
dermatologis) 10%
• Ulkus neuropatik / ulkus neuropatik diabetik
sedikit atau tidak ada sensasi sama sekali di
kaki karena kerusakan saraf akibat diabetes
Faktor utama yang berperan pada timbulnya ulkus diabetikum adalah
angiopati, neuropati dan infeksi.
Adanya neuropati perifer akan menyebabkan hilang atau menurunnya
sensasi nyeri pada kaki, sehingga akan mengalami trauma tanpa terasa
yang mengakibatkan terjadinya ulkus pada kaki gangguan motorik juga
akan mengakibatkan terjadinya atrofi pada otot kaki sehingga merubah
titik tumpu yang menyebabkan ulsestrasi pada kaki klien.
Apabila sumbatan darah terjadi pada pembuluh darah yang lebih besar
maka penderita akan merasa sakit pada tungkainya sesudah ia berjalan
pada jarak tertentu. Adanya angiopati tersebut akan menyebabkan
terjadinya penurunan asupan nutrisi, oksigen serta antibiotika sehingga
menyebabkan terjadinya luka yang sukar sembuh(Levin, 1993)
Infeksi sering merupakan komplikasi yang menyertai Ulkus Diabetikum
akibat berkurangnya aliran darah atau neuropati, sehingga faktor
angiopati dan infeksi berpengaruh terhadap penyembuhan
UlkusDiabetikum.(Askandar 2001).
Faktor Risiko
• Bedah sebelumnya di tungkai
• Trombosis vena dalam
• Varises
• Obesitas
• Merokok
• Bertambahnya usia aktivitas fisik menurun
• Pekerjaan (yg banyak menghabiskan waktu
dengan berdiri)
• Penyakit lain (malignan, penyakit metabolik,
rheumatoid, dermatologis, hematologis)
Tanda dan Gejala
• Edema di pergelangan kaki
• Vena membengkak atau melebar di tungkai
• Rasa berat di tungkai
• Sakit dan nyeri saat berdiri terlalu lama
• Rasa sakit berkurang saat kaki di elevasi,
digerakkan atau ditekan dengan plester
• Warna kulit menghitam atau mencoklat
• Kulit iritasi, merah, dan bersisik
• Kulit menebal
Diagnosis
• Anamnesis
• Tes Fisik
• Doppler study cek pasokan darah
– Bandingkan tekanan darah di pergelangan kaki
dan lengan atas
• Tes Sensasi
Tata Laksana
• Debridement
• Menutup luka (dressing and skin barrier)
• Kompres dengan perban
• Analgesik (paracetamol)
• Antibiotik jika terjadi infeksi
• Kedalaman luka
0 Kaki berisiko, tanpa ulserasi
1 Ulserasi superfisial, tanpa infeksi
2 Ulserasi yang dalam sampai mengenai tendon
3 Ulserasi yang luas/abses
Robbins Basic Pathology 9th Edition – Kumar Abbas Aster – Chapter 20: Bones, Joints, and Soft Tissue Tumors
Tanda dan Gejala Tumor Jinak
• Gejala berdasarkan lokasi dan tipe tumor
• Biasanya lesi terdapat di superfisial
(dermal/subkutan)
• Biasanya tidak sakit, mobile
• Demam, meriang, nafsu makan berkurang,
keringat di malam hari, berat badan menurun
• Non-metastasis
Diagnosis
• Anamnesis dan Pemeriksaan fisik
• MRI, CT-Scan, X-Ray
• Histologi biopsi
• Tes darah
Tata Laksana
• Tata laksana bervariasi sesuai dengan
tipe tumor, kanker/bukan, lokasi tumor
• Tidak butuh pengobatan apabila:
– Benigna
– Pada area “aman” dimana tidak akan menyebabkan gejala atau
masalah fisiologis
• Pengobatan lain:
– Kemoterapi
– Radiasi
– Debridement (eksisi sempit/sedang/luas)
– Terapi kanker
– Terapi biologis
– Prognosis berdasarkan tipe, lokasi, dan kemampuan metastasisnya
– Tumor benigna umumnya baik
Jenis-jenis Tumor Jaringan Lunak
• Tumor jaringan adiposa
• Tumor dan tumor-like lesions jaringan fibrosa
• Tumor fibrohistiosit
• Tumor otot rangka
• Tumor otot polos
• Tumor vaskular
• Tumor saraf perifer
• Tumor dari histogenesis yang kurang dipahami
Robbins Basic Pathology 9th Edition – Kumar Abbas Aster – Chapter 20: Bones, Joints, and Soft Tissue Tumors
Jenis-jenis Tumor Jaringan Lunak
• Tumor jaringan adiposa lipoma, liposarcoma
• Tumor dan tumor-like lesions jaringan fibrosa nodular fasciitis,
fibromatoses, fibrosarkoma
• Tumor fibrohistiosit fibrous histiocytoma, dermatofibrosarkoma
protuberans, pleomorfic fibroblastic sarcoma
• Tumor otot rangka rhabdomyoma, rhabdomyosarcoma
• Tumor otot polos leiomyoma, smooth muscle tumors of uncertain
malignant potential, leiomyosarcoma
• Tumor vaskular hemangioma, lymphangioma,
hemangioendothelioma, angiosarcoma
• Tumor saraf perifer neurofibroma, schwannoma, granular cell
tumor, malignant peripheral nerve sheath tumors
• Tumor dari histogenesis yang kurang dipahami synovial sarcoma,
alveolar soft part sarcoma, epitheloid sarcoma
Robbins Basic Pathology 9th Edition – Kumar Abbas Aster – Chapter 20: Bones, Joints, and Soft Tissue Tumors
Tumor Jaringan Adiposa: Lipoma
• Tumor jinak jaringan lunak tumor jaringan lunak paling
prevalen pada dewasa
• Kebanyakan lipoma bersifat soliter, bila multipel:
mengindikasikan adanya sindrom herediter yang langka
• Dikelompokkan berdasarkan fitur histologis dan/atau
susunan kromosom yang khas
• Kebanyakan bersifat mobile, membesar perlahan, tidak
nyeri (tapi angiolipoma bisa menimbulkan nyeri lokal),
biasa dapat disembuhkan dengan eksisi komplit
• Subtipe paling prevalen: lipoma konvensional kenyal,
kuning, berkapsul dan berisi adiposit matur tanpa
pleomorfisme, ukuran bervariasi
Robbins Basic Pathology 9th Edition – Kumar Abbas Aster – Chapter 20: Bones, Joints, and Soft Tissue Tumors
Tumor Jaringan Adiposa: Liposarkoma
• Paling sering terjadi pada usia 50-60 tahun
• Kebanyakan terbentuk di jaringan lunak dalam
atau di retroperitoneum
• Prognosis tergantung dari subtipe histologis
(tumor yang berdiferensiasi dengan baik &
tumbuh lambat memiliki prognosis lebih baik
dibanding varian myxoid/sel bulat, pleomorfik dan
agresif sering mengalami rekurens paska eksisi
dan bermetastase ke paru-paru)
Robbins Basic Pathology 9th Edition – Kumar Abbas Aster – Chapter 20: Bones, Joints, and Soft Tissue Tumors
Robbins Basic Pathology 9th
Edition – Kumar Abbas Aster
– Chapter 20: Bones, Joints,
and Soft Tissue Tumors
Tumor dan Tumor-like Lesions
Jaringan Fibrosa: Nodular Fasciitis
• Proliferasi fibroblas yang bersifat self-limited
• Biasa terjadi pada dewasa pada daerah volar:
lengan atas, dada, punggung
• Gejala klinis yang sering: massa tunggal yang
bertumbuh cepat dalam waktu beberapa minggu,
terkadang disertai nyeri
• Jarang mengalami rekurens setelah eksisi
Robbins Basic Pathology 9th Edition – Kumar Abbas Aster – Chapter 20: Bones, Joints, and Soft Tissue Tumors
Robbins Basic Pathology 9th
Edition – Kumar Abbas Aster
– Chapter 20: Bones, Joints,
and Soft Tissue Tumors
Tumor dan Tumor-like Lesions
Jaringan Fibrosa: Myositis Ossificans
• Beda dengan proliferasi fibroblastik lainnya:
adanya tulang dengan metaplastik.
• Biasanya terbentuk di bagian proksimal otot
ekstremitas pada atlet muda dan dewasa muda
pasca trauma
• Area yang terkena biasanya membengkak dan
nyeri, lalu berkembang menjadi massa keras dan
tidak nyeri
• Lesi ini mirip dengan osteosarkoma ekstraskeletal
• Tindakan kuratif: eksisi sederhana
Robbins Basic Pathology 9th Edition – Kumar Abbas Aster – Chapter 20: Bones, Joints, and Soft Tissue Tumors
Tumor dan Tumor-like Lesions
Jaringan Fibrosa: Fibromatosa
Robbins Basic Pathology 9th Edition – Kumar Abbas Aster – Chapter 20: Bones, Joints, and Soft Tissue Tumors
Tumor dan Tumor-like Lesions
Jaringan Fibrosa: Fibrosarkoma
• Adalah neoplasma malignan yang terbentuk dari
fibroblas
• Kebanyakan pada orang dewasa (di jaringan dalam
pada paha, lutut, dan area retroperitoneal)
• Bertumbuh perlahan, biasanya telah ada
beberapa tahun sebelum diagnosis
• Sering mengalami rekuren secara lokal setelah
eksisi (pada >50% kasus)
• Dapat bermetastasis secara hematologi (>20%
kasus) biasanya ke paru-paru
Robbins Basic Pathology 9th Edition – Kumar Abbas Aster – Chapter 20: Bones, Joints, and Soft Tissue Tumors
Robbins Basic
Pathology 9th Edition
– Kumar Abbas Aster –
Chapter 20: Bones,
Joints, and Soft Tissue
Tumors
Tumor Fibrohistiosistik:
Dermatofibroma
• Lesi benign pada dewasa, timbul sebagai nodul
bulat, kecil (<1 cm), pada dermis atau jaringan
subkutan.
• Pada pemeriksaan histologis tampak sel spindel
yang saling melilit bercampur sel yang kaya
lemak dan berbentuk seperti histiosit, tepi lesi
infiltratif, tapi tidak terjadi invasi lokal ekstensif.
• Dapat disembuhkan dengan eksisi sederhana.
• Patogenesis dermatofibroma belum diketahui
secara pasti.
Robbins Basic Pathology 9th Edition – Kumar Abbas Aster – Chapter 20: Bones, Joints, and Soft Tissue Tumors
Tumor Fibrohistiosistik: Sarkoma
Fibroblastik Pleomorfik
Robbins Basic Pathology 9th Edition – Kumar Abbas Aster – Chapter 20: Bones, Joints, and Soft Tissue Tumors
Robbins Basic Pathology 9th
Edition – Kumar Abbas Aster
– Chapter 20: Bones, Joints,
and Soft Tissue Tumors
Tumor Otot Rangka: Rhabdomyoma
• Kebanyakan tumor pada otot rangka bersifat
malignan
• Rhabdomyoma jarang ditemukan, biasanya pada
jantung
Robbins Basic Pathology 9th Edition – Kumar Abbas Aster – Chapter 20: Bones, Joints, and Soft Tissue Tumors
Tumor Otot Rangka:
Rhabdomyosarkoma
• Jenis sarkoma jaringan lunak pada anak-anak dan remaja yang terbanyak
(biasa muncul sebelum usia 20 tahun).
• Biasanya muncul di kepala, leher, atau traktus genitourinarius (pada tempat-
tempat yang memiliki sedikit otot rangka normal).
• Ada beberapa jenis histologi yang berbeda: embrional, alveolar, dan
pleomorfik.
• Diagnosis didasarkan pada demonstrasi diferensiasi otot rangka (dalam
bentuk sarkomer pada pengamatan ME / demonstrasi imunohistokimia
faktor transkripsi seperti mygenin, MYOD-I dan desmin.
• Bersifat agresif, diobati dgn kombinasi tindakan operatif, kemoterapi, dan
radiasi.
• Prognosis ditentukan oleh lokasi, penampang histologis, dan genetik tumor
tersebut (deteriorasi tercepat pada embrional, pleomorfik, lalu alveolar).
• Biasa dapat disembuhkan pada 2/3 kasus anak-anak, namun prognosis agak
buruk pada dewasa dengan tipe pleomorfik.
Robbins Basic Pathology 9th Edition – Kumar Abbas Aster – Chapter 20: Bones, Joints, and Soft Tissue Tumors
Robbins Basic Pathology 9th
Edition – Kumar Abbas Aster
– Chapter 20: Bones, Joints,
and Soft Tissue Tumors
Tumor Otot Polos: Leiomyoma
• Jenis tumor yang cukup umum, dapat timbul pada
otot polos di semua bagian tubuh.
• Kebanyakan ditemui di uterus dan pada kulit.
Robbins Basic Pathology 9th Edition – Kumar Abbas Aster – Chapter 20: Bones, Joints, and Soft Tissue Tumors
Tumor Otot Polos: Leiomyosarkoma
Robbins Basic Pathology 9th Edition – Kumar Abbas Aster – Chapter 20: Bones, Joints, and Soft Tissue Tumors
Tumor dari Histogenesis yang
Kurang Dipahami: Sarkoma Sinovial
• Kurang dari 10% sarkoma sinovial bersifat intraartikuler.
• Merupakan 10% kasus sarkoma jaringan lunak, biasanya muncul
pada dewasa berusia 20-40 tahun.
• Biasanya berkembang di jaringan lunak dalam di sekitar sendi-sendi
besar pada ekstremitas (60-70% terjadi di lutut), perjalanan penyakit
bisa bertahun-tahun sebelum ditemukan.
• Kebanyakan sarkoma sinovial menunjukkan translokasi (X;18).
• Pada pemeriksaan histologis, dapat bersifat bifasik (sel epitel dan
spindel) atau monofasik (terbentuk hanya dari sel spindel) sering
salah terdiagnosis sebagai fibrosarkoma atau malignant peripheral
nerve sheath tumors.
• Pemeriksaan imunokimia sangat berguna karena sel tumor
menghasilkan keratin (+) dan antigen membran epitelial (+)
membedakan mereka dari sebagian besar sarkoma lainnya.
Robbins Basic Pathology 9th Edition – Kumar Abbas Aster – Chapter 20: Bones, Joints, and Soft Tissue Tumors
Robbins Basic Pathology 9th
Edition – Kumar Abbas Aster
– Chapter 20: Bones, Joints,
and Soft Tissue Tumors
KIE
• Bantulah pasien memahami kondisi penyakit,
pilihan terapi dan informasi tentang resiko
• Doronglah pasien untuk berpartisipasi dalam
terapi
• Berikan konseling motivasi tambahan
• Lakukan pemantauan lanjutan
• Sediaakan lingkungan konseling yang sesuai
• Tunjukan empati dan dukungan emosional
kepada pasien
Daftar Pustaka
• Robbins Basic Pathology 9th Edition – Kumar Abbas Aster – Chapter 20: Bones,
Joints, and Soft Tissue Tumors
• Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam FKUI Jilid III Edisi VI – Bab Penyakit Skeletal
• http://www.webmd.com/skin-problems-and-treatments/tc/venous-skin-ulcer-
topic-overview
• http://www.nhs.uk/conditions/Leg-ulcer-venous/Pages/Introduction.aspx
• http://www.webmd.boots.com/skin-problems-and-treatments/guide/leg-ulcers
• http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/20418641
• http://www.clinimed.co.uk/Wound-Care/Education/Indication-Classification/Leg-
Ulcers.aspx
• http://www.racgp.org.au/afp/2014/september/management-of-venous-leg-ulcers-
in-general-practice-%E2%80%93-a-practical-guideline/
• http://www.webmd.com/a-to-z-guides/benign-tumors-causes-treatments?page=3
• WHO soft tissue tumours classification, International Agency for Research on
Cancer
• http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/001310.htm
Kesimpulan dan Saran
• Kesimpulan:
Kami telah mempelajari:
– Ulkus di Tungkai
– Tumor Jinak Jaringan Lunak dan Otot
• Saran:
– Diet rendah gula dan lemak
– Perawatan luka
– Konsul mata (untuk mengetahui apakah ada
komplikasi dari DM pasien)