Ari Riski
405140064
Kelompok 13
LI 1.Definisi dan klasifikasi nyeri
kepala : Primer dan sekunder
LI 1 KLASIFIKASI NYERI KEPALA
Childhood periodic
syndrome
Status migren,
Komplikasi migren
migren infarction
Epidemiologi Gejala
Klasifikasi
Infrequent Frequent
Kronik TTH
episodic TTH episodic TTH
• Patofisiologi
– TTH berasosiasi dengan
supresi eksteroseptif (ES2),
serotonin platelet abnormal,
dan penurunan beta-
endorphin likuor
serebrospinal dan nosisepsi
miofasial ekstrakranial
– Input nosiseptif dari jaringan
miofasial perikranial
sensitisasi sentral
mempengaruhi mekanisme
perifer dan menimbulkan
peningkatan aktivitas otot
perikranial atau pelepasan
neurotransmitter pada
jaringan miofasial kontraksi
otot wajat, leher, dan bahu
ketegangan atau stress yg
memicu vasokontriksi PD
sehingga aliran darah
berkurang yang menyebabkan
terhambatnya oksigen
hasil metabolism tertumpuk
nyeri
Diagnosis:
Pemeriksaan neurologis
ditandai adanya pericranial
tenderness (otot frontal, temporal,
masseter, sternokleidomastoideus,
splenius, trapezius) saat palpasi
manual
Diagnosis banding migraine, nyeri
kepala sekunder
Terapi
Akut: Terapi Non-Farmakologi
• Analgetik • Terapi behavior biofeedback, stress
• Ibu profen 800 mg/hari management, terapi reassurance,
• Acetaminophen 1000 mg/hari konseling, terapi relaksasi, cognitive
behavior theraphy
• Aspirin 1000 mg/hari
• Fisioterapi relaksasi dan latihan untuk
• Naproxen 660-760 mg/hari
posisi ergonomis, pijatan, kompres hangat,
• Diclofenac 50-100 mg/hari dingin, dan TENS
• Muscle relaksan esperison HCL, baklofen,
diazepam
Komplikasi
Akut dan kronik: TTH akut bisa berkembang menjadi TTH
kronik, medical overuse headache (MOH)
• Antidepresan
• Non sedatif fluoksetin, bupropion,
nefadozone, desipiramin, sentralin, Prognosis
venlafaxine, protriptilin
Dengan penatalaksanaan yang baik maka
• Sedatif amitriptilin, nortriptilin,
trimipramin, doxepin, imipramine, >90% pasien dapat disembuhkan
trazodone
• Antiansietas golongan benzodiazepine
(buspirone, lorazepam, alprazolam,
diazepam, klonazepam)
Neuralgia Trigeminal
• Serangan nyeri paroksismal
yang tajam menyengat dan
menyetrum, berlangsung
singkat, unilateral pada
daerah distribusi nervus V (
Trigeminus).
• Serangan terjadi spontan atau
sedang menggosok gigi,
bercukur, mengunyah,
menguap, atau menelan.
Anatomi N.Trigeminus
• Saraf trigeminus adalah saraf
kranial kelima, ini disebut
sebagai "V" dalam literatur
medis. Kata "trigeminal"
berasal dari bahasa Latin
"Tria" yang berarti "tiga" dan
dari "geminus" yang berarti
"kembar" dan mengacu
pada fakta bahwa saraf
trigeminal memiliki tiga
cabang yang berbeda di
setiap sisi kepala.
Divisi Daerah terkena Fungsi
dampak
V1 Yang mata, dahi dan Sensory
berhubungan hidung
dengan mata
V2 Yang berkenaan Gigi bagian atas, Sensory
dengan Maksilaris gusi dan bibir,
pipi, kelopak mata
bawah dan sisi
hidung
V3 Mandibula Gigi bagian Sensory
bawah, gusi dan
bibir
rahang Motorik
Etiologi
• Tekanan pembuluh darah di akar dari saraf trigeminal
• Demyelinization saraf
• Tekanan tumor pada saraf trigeminal (jarang)
• Kerusakan fisik pada saraf yang disebabkan oleh atau prosedur bedah
gigi, cedera pada wajah atau infeksi
• Penekanan saraf trigeminal oleh neoplastik (Meningioma, Schwannoma,
Neuroma, Epidermoid)
• Infeksi (HSV)
• Gangguan terhadap otot-otot yang mempunyai hubungan dengan kepala,
seperti pada spondiloartrosis deformans servikalis.
• Ketegangan otot kepala, leher bahu sebagai manifestasi psikoorganik pada
keadaan depresi dan stress.
Patofisiologi
• Kebanyakan kasus dihubungkan dengan proses patologik
di daerah masuknya nervus trigeminal, pertemuan
myelin central dan perifer.
• Kebanyakan kasus dilatasi vaskuler (seringnya arteri
cerebellar superior) akan menekan & menyebabkan
demyelinisasi dari nervus trigeminal.
• Karena kasus dilatasi vaskuler ini jarang terjadi pada
pasien < 40 tahun kasus trigeminal neuralgia juga
jarang terjadi pada usia < 40 tahun.
Tanda & Gejala
• Mengejutkan, menyengat, menusuk tajam nyeri mendadak (detik) dan
dapat berulang selama berhari-hari
• Biasanya hanya satu sisi dari wajah
• Rasa sakit (hari, minggu, atau bulan) dan kemudian mungkin hilang
(berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun)
• Unilateral, biasanya mengenai nervus trigeminal ke 2, ke 3, atau jalur distribusi
keduanya
• Menggerakkan wajah atau sentuhan lembut di wajah memicu munculnya
serangan nyeri
• Onset : singkat, nyeri bersifat hebat (severe), sering multipel paroksismal.
• Serangan biasanya dirasakan berminggu-minggu hingga berbulan-bulan
• Remisi spontan sering terjadi
Diagnosis
• CT Scan atau MRI
• high-definition MRI angiography (MRTA)
mengidentifikasi di mana saraf dikompresi
oleh vena atau arteri
• MRI dengan daerah yang dilihat :
– Pons
– Daerah tempat masuknya n trigeminal
Pemeriksaan
• Adanya tanda neurologis abnormal meningkat karena adanya
penyebab seperti tumor dapat dideteksi dengan MRI.
TERAPI
FARMAKOLOGIK NON-FARMAKOLOGIK (BEDAH)
• Fenitoin • Rizotomi termal selektif
– Dapat menimbulkan ataxia bila radiofrekuensi pada ganglion atau
diberikan bersama radiks trigeminus
karbamazepin
• Cryosurgery (bedah dingin)
• Karbamazepin • Inflasi balon dalam rongga
– Komplikasi: leukopenia, Meckel
trombositopenia, ggn fs. Hati
• Baklofen • Injeksi gliserol ke dalam sisterna
rongga Meckel perkutan
– Dapat diberikan sendiri atau
kombinasi dengan fenitoin / • Kraniektomi suboksipital dengan
karbamazepin bedah mikro memperbaiki
– Digunakan pada kasus yang posisi PD yang menekan radiks
sulit sembuh saraf trigeminus pada tempat
• Klonazepam masuknya di pons
NYERI KEPALA SEKUNDER
Giant Cell Arteritis
• Biasanya tjd pd usia > 50 tahun. • Pemeriksaan Penunjang
• Terdapat perubahan granulomatosa ( dgn
sel2 raksasa) o.k peradangan pd cabang • LED sering meningkat (> 100 mm/ jam).
arteri carotis eksterna, terutama cabang • Tes fungsi hati abN peningkatan
temporalis superfisialis penyempitan fosfatase alkali.
lumen PD. • Biopsi arteri temporalis.
• Etiologi : masih blm diketahui.
PENURUNAN TIK
Etiologi: Punksi lumbal PENINGKATAN TIK
Def: Sakit kepala yang disebabkan sebagai
efek samping dari punksi lumbal disertai Etiologi: Tumor, hidrosefalus (sgt-jrg)
dengan kegagalan postural dan kepala yang Def: Nyeri kepala yang umumnya
menjemukan. disebabkan karena peningkatan ruang
S&S : Nyeri bitemporal atau sub-oksipital, desak intracranial dengan etiologi terbesar
menjalar ke servikal bagian atas, mual dan adalah kanker atau tumor yang
muntah (Sub-arachnoid), nyeri tumpul dan menyebabkan defisit neurologis bermakna
berdenyut, Manuver semakin berat S&S: Defisit neurologis, nyeri progresif, tuli,
Pencegahan: Jarum halus dan tajam (18G) vertigo, ataksia, NT, oftalmoplegia dan
dan berbaring telungku 4 jam dan istirahat paresis facialis
total 24 jam Lab: EEG, MRI, CT, X-ray
Tatalaksana : istirahat mutlak dan Tata laksana: bedah dan kemoterapi
metilprednison acetat (I: profil)
Timbul mendadak pertama kali dan hebat
A-delta fiber
= Fast pain pathway
•signal arrising
from mechanical
and thermal
nociceptor
•Rates : up to 30
m/sec
C-delta fiber
= Slow pain pathway
•signal arrising
from polymodal
nociceptor
•Rates : 12 m/sec
Pain
Neurotransmitter
Activate ascending pathways that
Substansia P transmit nociceptive signal to
higher levels for further
processing
Pain
neurotransmitter
Binding to AMPA receptors
permeability changes
generate action potentials in
dorsalhorn
Glutamat
Binding to NMDAreceptors
Ca2+ entry dorsal
horncells excitation
Analgetic
system
Brain has built in analgesic system :
• Supress transmission in pain pathway as
they enter the spinal cord
• Presence of endogenous opiates
Endorphine
Endogenous
Enkephaline
opiates
Dynorphine
Daftar Pustaka
1. Sherwood L.Human Physiology from Cells to Systems. 9th ed.
Canada. Cengage Learning;2016.
2. Guyton CA, John E. Textbook of MedicalPhysiology. 11th ed.
Philadephia. Elsevier; 2006.